Network : TV Asahi
Malam
hari. Ketika makan malam bersama, Takuma menceritakan tentang Mayu yang
ternyata secara diam- diam juga masuk ke sekolah yang sama dengannya. Mendengar
itu, Ayah menangapi dengan baik, sementara Ibu tampak malas.
Mengingat
bahwa dulu Ibunya pernah mengatakan kalau dia membenci Mayu, maka Takuma pun
berhenti membicarakan tentang Mayu. Dan melanjutkan makan malamnya.
Mayu
makan malam sendirian, dia memakan mie cup yang cukup di seduh menggunakan air
panas saja. Ibu menelpon dan menanyakan keadaan Mayu, lalu menanyakan tentang
Ayah juga. Dan Mayu menjawab bahwa dia baik, sementara Ayah sedang kerja dan
sibuk.
“Kamu
enggak cuma makan mie gelas doang, kan?” tanya Ibu.
“Tenang
saja,” jawab Mayu, acuh.
“Urusan
bisnis Ibu selesai pekan depan. Kamu mau oleh- oleh apa dari Italia?”
“Eh?
Cokelat Carlode yang asli,” jawab Mayu dengan semangat. Lalu telpon dimatikan,
dan dia mulai memakan mie cup nya.
Didalam
kamar. Mayu berbaring sebentar, lalu dia menatap bintang dilangit. Kemudian dia
mengingat masa kecilnya bersama Takuma, ketika mereka melihat bintang jatuh
bersama.
Flash
back
Ketika
ada bintang jatuh, Mayu dan Takuma segera berdoa membuat permohonan. Namun saat
sudah selesai berdoa dan membuka mata, bintang jatuhnya telah menghilang dan
tidak terlihat lagi di langit.
“Apakah
tersampaikan?” tanya Mayu dengan sedih.
“Gimana,
ya?” balas Takuma.
Mayu
mengajak Takuma untuk naik ke tempat yang lebih tinggi, karena mungkin saja
akan terlihat. Dan Mayu pun berlari naik ke atas. Takuma menyusul, tapi tiba-
tiba saja dia merasakan sakit yang sangat di dadanya dan pingsan. Melihat itu,
Mayu langsung turun dan mendekatinya dengan panik.
“Bertahanlah!
Takuma!” pinta Mayu.
Takuma
di bawa masuk ke ruang rawat untuk di periksa. Ayah Mayu datang dan menegur
Mayu, dia mengatakan bahwa dia sudah bilang untuk tidak mengajak Takuma keluar.
Dengan panik, Takuma memohon agar Ayahnya menyelamatkan Takuma.
“Baiklah.
Kamu pulang saja, ya!” kata Ayah, lalu dia pergi untuk memeriksa Takuma.
Dan
tanpa bisa melakukan apapun, maka Mayu pun hanya berdiri diam memperhatikan
Takuma yang dibawa masuk oleh para perawat ke dalam ruang rawat.
Flash
back End
Didalam
kamar. Takuma memperhatikan bekas operasi yang berada di dadanya.
Luka
ini selalu mengajarkan ku pada satu hal. Kalau ada aku, Mayu akan menangis. Aku
tidak bisa berada di sisinya.