Network : TV Asahi
Ketika
jam sekolah telah selesai. Takuma pamit pulang duluan, karena dia harus pergi
menemui Teru. Sementara Mayu, dia pamit untuk pergi ke klub duluan. Dan melihat
itu, Ritsu serta Yuiko langsung merasa ada yang aneh, tapi mereka diam saja.
Takuma
datang ke acara pemakaman Teru. Disana Takuma tidak sengaja mendengar kan
pembicaraan teman- teman sekolah Teru. Banyak teman sekolah Teru yang tidak
mengenal Teru sama sekali, karena Teru jarang masuk ke sekolah dan selalu
dirawat.
Setelah
selesai berdoa untuk Teru. Takuma membuka hape nya, dan melihat foto
terakhirnya bersama Teru di rumah sakit. Lalu kemudian, Takuma pergi.
Mengapa
aku tidak bisa menyukai Teru?
Malam hari. Mayu merasa heran, karena Ayahnya pulang sangat larut dan tampak murung. Jadi, Mayu pun bertanya apa Ayah baik- baik saja. Dan tanpa menjawab pertanyaanya, Ayah menanyakan apa Takuma baik- baik saja.
“Biasa
saja. Apa terjadi sesuatu?” tanya Mayu.
“Kamu
belum mendengar tentang Teru? Dia sudah meninggal kemarin sore,” jawab Ayah.
Dan Mayu teringat saat dia menunggu Takuma.
“Kenapa?
Kenapa dia tidak diselamatkan?” tanya Mayu, sedikit merasa syok.
“Dia
terkena serangan mendadak. Ayah tidak bisa berbuat banyak. Kebetulan, Takuma
datang menjenguk. Dia kehilangan teman yang mengidap penyakit sama. Dia pasti
syok,” jelas Ayah.
Mayu
langsung berlari keluar dari rumah. Dia datang ke rumah Takuma, tapi karena
Takuma sedang mandi, maka Ibu lah yang keluar. Dengan sopan Mayu meminta maaf
karena telah mengganggu malam- malam begini, dan menanyakan apa Takuma ada.
Lalu Ibu pun menjawab dan menanyakan ada apa.
“Aku
mendengar kabar kalau Teru meninggal. Jadi aku cemas pada Takuma,” jelas Mayu.
“Terima
kasih. Namun, saat ini bisakah kamu memberinya waktu untuk sendiri?” pinta Ibu.
Dan Mayu pun mengerti, lalu dia pamit dan pulang.
Mengapa
aku tidak bisa menyukai Teru? Bukannya aku tidak bisa menyukai Teru, hanya saja
aku memang menyukai Mayu.
Pikir
Takuma sambil berendam.
Pagi
hari. Mayu menunggu Takuma di dekat jalan menuju sekolah, lalu ketika Takuma
datang, dia menanyakan apa Takuma baik- baik saja. Dan Takuma mengiyakan. Mayu
kemudian menjelaskan bahwa dia tidak tahu kalau ada kejadian seperti itu, tapi
dia malah tetap bersikeras ingin menunggu.
“Aku
ke sana. Walau telat, tetapi aku ke sana,” kata Takuma, dan itu mengejutkan
Mayu. “Walau aku berada di sisimu, penyakit ku tetap takkan sembuh,” lanjut Takuma.
Lalu dia berjalan melewati Mayu.
Begini
lebih baik. Begini… lebih baik.
Lalu,
waktu pun berlalu. Sebagai teman kelas yang biasa, Mayu selalu berada di sana.
Keseharian sekolahku berjalan damai dan lancar. Walau ada berbagai hal yang
membuatku harus ikut campur di dalamnya.