Sinopsis J-Drama : I Give My First Love To You Episode 4 - part 3


Network : TV Asahi



Beberapa hari menjelang festival di sekolah. Mayu dan Takuma berdebat di dalam kelas, karena memiliki perbedaan pendapat tentang apa yang harus kelas buat, melihat itu setiap orang terdiam. Yuiko kemudian menenangkan Mayu, dan Ritsu mengajak untuk mengambil voting. Tapi Mayu dan Takuma tidak setuju.



Setelah semua selesai, maka setiap orang pun bersiap pulang. Mayu pamit pulang duluan karena harus belanja buat makan malam. Sedangkan Takuma, dia pamit karena harus pergi ke rumah sakit.

“Mereka berdua itu kenapa, ya?”  tanya Ritsu. Dan Yuiko serta Satomi tertawa, karena tidak tahu juga.



Takuma melakukan pemeriksaan rutin, dan hasilnya cukup stabil. Jawaban pak Dokter selalu, ‘stabil’. Beliau tidak bilang, ‘sudah lebih baik’.



Kou serta kedua temannya membantu Yumi yang sudah pindah tinggal sendirian. Dan disana ketika melihat kumpulan buku Yumi, tiba- tiba Kou mengatakan tentang masa depan.

“Walau banyak yang bilang kalau masa depan itu pasti ada, tetapi siapapun bisa mati besok,” kata Kou. Dan Yumi menjadi heran, dia mengira pasti ada sesuatu yang terjadi dengan Tuan Putri nya Kou.

“Tidak ada perkembangan sejak saat itu, ya?”



“Kalau boleh dibilang, lebih dari teman, tetapi di bawah status pacaran?” balas Kou.

“Masih belum terlambat, kok. Mau mengujinya padaku?” goda Yumi.

“Terima kasih atas perhatianmu. Yah, tentang Tuan Putri kurasa aku juga harus segera mengambil keputusan akhir,” jelas Kou. Dan dengan raut agak kecewa, Yumi membalas ‘oh’.

Direstoran. Mayu memesan banyak makanan, sementara yang lain hanya memesan minuman. Dan disaat itu, Kou datang dan menyapa mereka semua, lalu dia duduk disebelah Mayu. “Sabtu pekan ini, mau jalan- jalan?” ajak Kou.


“Karena sabtu pekan ini aku luang, jadi tidak masalah,” jawab Mayu, setelah berpikir sejenak.

“Oh. Bagaimana kalau ke Yatsuzawa?” tanya Kou, lagi. Dan Mayu pun mengiyakan.


Setelah selesai menanyakan itu, Kou pun pamit dan pergi. Ritsu kemudian menanyakan pada Takuma apa tidak apa- apa, dan Takuma menjawab bahwa dia tidak berhak untuk melarang.


Mayu melanjutkan makannya, dan kemudian dia teringat bahwa berkas perencanaan nya ketinggalan di kelas. Kepadahal itu harus segera diselesaikan dan dikumpulkan. Lalu dengan cepat, tanpa menghabiskan makanannya, Mayu pergi untuk kembali ke sekolah.



Didepan sekolah. Gerbang sekolah telah di kunci, sehingga Mayu kebingungan gimana cara nya agar bisa masuk ke dalam. Takuma datang dan menunjukan arah kepada Mayu, yaitu cara pintas untuk menyelinap ke dalam sekolah. Dan Mayu pun langsung mengikutinya.

“Kenapa kamu bisa tahu tempat beginian?” tanya Mayu.

“Karena gampang kalau mau ke minimarket,” jawab Takuma.



Takuma masuk ke dalam gedung sekolah melalui jendela, tapi dia tidak mengizinkan Mayu untuk ikut masuk dan menyuruh agar Mayu menunggu di luar saja. Dan ketika sedang berjalan didalam lorong sekolah, Takuma tiba- tiba merasakan ada seseorang yang datang, jadi dengan segera dia pun bersembunyi di belakang tembok.

Dan ternyata orang tersebut adalah Mayu. Lalu ketika mereka berdua saling bertemu, Mayu berteriak kaget.


“Jangan malah kaget. Aku kan menyuruhmu menunggu,” tegur Takuma.

“Aku takut kalau sendirian,” balas Mayu.


Saat berjalan dilorong bersama. Takuma terus mengerjai Mayu, dengan mengatakan bahwa disana ada hantu. Dan karena ketakutan, maka Mayu pun selalu berhasil di bohongin oleh Takuma.



Didalam kelas. Mayu berhasil menemukan berkasnya yang ketinggalan di atas meja guru. Dan Takuma kemudian mengajak Mayu untuk segera pergi. Tapi tepat disaat itu, tampak cahaya senter milik penjaga sekolah yang datang untuk memeriksa, jadi Takuma pun segera menarik Mayu untuk bersembunyi di bawah meja. Karena kalau mereka berdua di temukan, maka akan sangat sulit untuk menjelaskan bahwa mereka menyelinap.



Jantungku berdebar- debar. Seakan juga bisa mendengar debaran Mayu.


Setelah akhirnya penjaga sekolah terdengar menutup pintu kelas dan pergi, maka Takuma pun melepaskan pelukannya pada Mayu.

1 Comments

Previous Post Next Post