Network : TV Asahi
Beberapa
hari menjelang festival di sekolah. Mayu dan Takuma berdebat di dalam kelas,
karena memiliki perbedaan pendapat tentang apa yang harus kelas buat, melihat
itu setiap orang terdiam. Yuiko kemudian menenangkan Mayu, dan Ritsu mengajak
untuk mengambil voting. Tapi Mayu dan Takuma tidak setuju.
Setelah
semua selesai, maka setiap orang pun bersiap pulang. Mayu pamit pulang duluan
karena harus belanja buat makan malam. Sedangkan Takuma, dia pamit karena harus
pergi ke rumah sakit.
“Mereka
berdua itu kenapa, ya?” tanya Ritsu. Dan
Yuiko serta Satomi tertawa, karena tidak tahu juga.
Takuma
melakukan pemeriksaan rutin, dan hasilnya cukup stabil. Jawaban pak Dokter
selalu, ‘stabil’. Beliau tidak bilang, ‘sudah lebih baik’.
Kou
serta kedua temannya membantu Yumi yang sudah pindah tinggal sendirian. Dan
disana ketika melihat kumpulan buku Yumi, tiba- tiba Kou mengatakan tentang
masa depan.
“Walau
banyak yang bilang kalau masa depan itu pasti ada, tetapi siapapun bisa mati
besok,” kata Kou. Dan Yumi menjadi heran, dia mengira pasti ada sesuatu yang
terjadi dengan Tuan Putri nya Kou.
“Tidak
ada perkembangan sejak saat itu, ya?”
“Kalau
boleh dibilang, lebih dari teman, tetapi di bawah status pacaran?” balas Kou.
“Masih
belum terlambat, kok. Mau mengujinya padaku?” goda Yumi.
“Terima
kasih atas perhatianmu. Yah, tentang Tuan Putri kurasa aku juga harus segera
mengambil keputusan akhir,” jelas Kou. Dan dengan raut agak kecewa, Yumi
membalas ‘oh’.
“Karena
sabtu pekan ini aku luang, jadi tidak masalah,” jawab Mayu, setelah berpikir
sejenak.
“Oh.
Bagaimana kalau ke Yatsuzawa?” tanya Kou, lagi. Dan Mayu pun mengiyakan.
Setelah
selesai menanyakan itu, Kou pun pamit dan pergi. Ritsu kemudian menanyakan pada
Takuma apa tidak apa- apa, dan Takuma menjawab bahwa dia tidak berhak untuk
melarang.
Mayu
melanjutkan makannya, dan kemudian dia teringat bahwa berkas perencanaan nya
ketinggalan di kelas. Kepadahal itu harus segera diselesaikan dan dikumpulkan.
Lalu dengan cepat, tanpa menghabiskan makanannya, Mayu pergi untuk kembali ke
sekolah.
Didepan
sekolah. Gerbang sekolah telah di kunci, sehingga Mayu kebingungan gimana cara
nya agar bisa masuk ke dalam. Takuma datang dan menunjukan arah kepada Mayu,
yaitu cara pintas untuk menyelinap ke dalam sekolah. Dan Mayu pun langsung mengikutinya.
“Kenapa
kamu bisa tahu tempat beginian?” tanya Mayu.
“Karena
gampang kalau mau ke minimarket,” jawab Takuma.
Takuma
masuk ke dalam gedung sekolah melalui jendela, tapi dia tidak mengizinkan Mayu
untuk ikut masuk dan menyuruh agar Mayu menunggu di luar saja. Dan ketika
sedang berjalan didalam lorong sekolah, Takuma tiba- tiba merasakan ada
seseorang yang datang, jadi dengan segera dia pun bersembunyi di belakang
tembok.
Dan
ternyata orang tersebut adalah Mayu. Lalu ketika mereka berdua saling bertemu,
Mayu berteriak kaget.
“Jangan
malah kaget. Aku kan menyuruhmu menunggu,” tegur Takuma.
“Aku
takut kalau sendirian,” balas Mayu.
Saat
berjalan dilorong bersama. Takuma terus mengerjai Mayu, dengan mengatakan bahwa
disana ada hantu. Dan karena ketakutan, maka Mayu pun selalu berhasil di
bohongin oleh Takuma.
Didalam
kelas. Mayu berhasil menemukan berkasnya yang ketinggalan di atas meja guru.
Dan Takuma kemudian mengajak Mayu untuk segera pergi. Tapi tepat disaat itu,
tampak cahaya senter milik penjaga sekolah yang datang untuk memeriksa, jadi
Takuma pun segera menarik Mayu untuk bersembunyi di bawah meja. Karena kalau
mereka berdua di temukan, maka akan sangat sulit untuk menjelaskan bahwa mereka
menyelinap.
Jantungku
berdebar- debar. Seakan juga bisa mendengar debaran Mayu.
Setelah
akhirnya penjaga sekolah terdengar menutup pintu kelas dan pergi, maka Takuma
pun melepaskan pelukannya pada Mayu.
Lanjut....
ReplyDelete