“Siapa
yang menyuruh mu untuk memulai kebakaran?” tanya Fei Yu dengan nada pelan. Dan
Xiu Wen pun diam. Lalu dengan penuh emosi, Fei Yu memukul meja dan berdiri
mendekatinya,”Kamu berani mengambil tindakan sendiri sekarang?!”
“Maafkan
saya, Tuan. Xiu Wen pikir dengan membuat pergerakan diluar kediaman Anda, maka
tidak akan ketahuan,” jelas Xiu Wen sambil menundukan kepala.
Fei
Yu memarahi Xiu Wen, karena sekarang situasi sudah berubah, Luo Jing di pilih
untuk menjadi Permaisuri Yang Mulia Yuan Zheng. Dan yang harus dilakukan nya
sekarang adalah mengambil kekuasan Yuan Zheng. Tapi sekarang Xiu Wen malah
bertindak sembarangan, dengan membawa Luo Jing dan membakar ruangan di Istana.
Jika hal ini sampai ketahuan, ketika Kaisar menyelidiki mereka, maka dia bisa
dalam bahaya.
“Maaf.
Ini karena Xiu Wen telah bertindak gegabah. Tapi, Tuan mengapa tiba- tiba …”
tanya Xiu Wen.
“Karena,
dia mengetahui sesuatu yang seharusnya dia tidak ketahui. Sekarang, dia
kehilangan ingatannya, jadi dia tidak lagi menjadi ancaman untukku. Aku harus
mengubahnya menjadi pion yang berguna. Untuk membantuku mendapatkan otoritas
kendali transportasi pusat. Itu mengapa Xiao Jing (Luo Jing) harus menjadi
Permaisuri Yang Mulia Yuan Zheng,” jelas Fei Yu.
Xiu
Wen mengiyakan semua perkataan Fei Yu. Dan dengan tenang, Fei Yu pun kembali
duduk ditempat nya. Setelah itu dia bertanya- tanya, kenapa bisa Luo Jing selamat
dari ruangan yang terbakar tersebut. Bahkan sehelai rambut pun, tidak ada yang
terbakar.
Flash
back
Saat
Luo Jing mengikutinya, Xiu Wen dengan segera bersembunyi. Lalu kemudian dia
memukuli Luo Jing dari belakang, sehingga Luo Jing pingsan. Setelah itu, dia sengaja
memancing Yuan Zheng untuk mengikuti nya, ke tempat dimana Luo Jing berada.
Pagi hari. Luo Jing terbangun dengan mood senang, karena dia kembali memimpikan Xiu Wen yang sedang mandi. Tapi kemudian, dia teringat kejadian kebakaran semalam. Setelah dia diselamatkan dari dalam ruangan terbakar, Yuan Zheng datang, kepadahal logikanya, kalau Yuan Zheng benar pelakunya, maka dia tidak akan datang kembali.
Kemudian
Luo Jing teringat tentang Xiu Wen yang dilihat nya sebelum kejadian kebakaran
semalam. Dan mengingat itu, dengan buru- buru, Luo Jing pun bangun untuk
bersiap- siap dan mencari Xiu Wen.
Saat
melihat Xiu Wen yang sedang dihukum berlutut. Luo Jing meminta Ayahnya agar
memaafkan Xiu Wen, dan membiarkan nya untuk berdiri. Tapi Fei Yu tidak mau, dia
menjelaskan bahwa ini adalah hukuman, karena Xiu Wen semalam ketiduran dan
telah melalaikan pekerjaan.
“Pengawal
Liu adalah orang yang bertugas melindungin Putri mu. Jika kamu membuat nya
capek, maka apa yang akan terjadi? Bagaimana bila aku membantu menanggung
hukuman untuknya?” bujuk Luo Jing. Sambil memberikan kode kepada Xiu Wen agar
berbicara juga.
“Saya
telah ceroboh. Saya pasti tidak akan membiarkan Nona berada dalam bahaya,” kata
Xiu Wen.
Mendengar
itu, Fei Yu pun mempersilahkan Xiu Wen untuk berdiri. Dan dengan hormat, Xiu
Wen mengucapkan terima kasih kepada Fei Yu. Lalu Luo Jing membantunya untuk
berdiri.
Ketika
Luo Jing kembali ke dalam kamar, Xi Que memberitahu bahwa dia telah menyiapkan
air madu yang diminta oleh Luo Jing. Tapi karena sedang ingin sendiri, Luo Jing
pun mengatakan bahwa tiba- tiba dia ingin meminum teh. Jadi Xi Que pun pergi
untuk menyiapkannya.
Luo
Jing mulai berpikir, menurutnya Xiu Wen tidak lagi mencurigakan. Melainkan Yuan
Zheng yang datang tepat disaat kebakaran tersebut. “Ah. Tidak ada hal baik yang
pernah terjadi, setiap kali aku bertemu dengannya. Kelihatannya game ini
beneran cukup rumit,” gumam Luo Jing. Kemudian dia teringat bahwa dia hanya
memiliki sisa 3 kehidupan saja.
Luo
Jing lalu mengambil kacang kulit di atas
meja. Dan dia memikirkan Pria mana yang harus di pilihnya. Tapi ada terlalu
banyak Pria, sehingga sulit untuk memilih. Namun Yuan Zheng (Wu Mei) adalah
pilihan terburuk menurutnya.
Xi Que datang membawakan teh. Lalu tanpa sengaja, dia menemukan sebuah bungkusan kain kecil berada di dekat kaki meja. Dan melihat itu, dia pun bertanya, darimana Luo Jing mendapatkan tas aroma yang berasal dari Wen Xiang tersebut.
“Tas
aroma?” gumam Luo Jing. Lalu dia teringat kejadian kebakaran semalam, dan dia
yakin bahwa ini pasti adalah barang yang ditinggalkan oleh pelaku nya.
Xi
Que menjelaskan, Wen Xiang adalah tempat terkenal di kota Sheng Jing. Tempat
yang dikunjungin oleh para Tuan- tuan. Dan mengetahui itu, Luo Jing langsung merasa
mendapatkan sebuah ide bagus.
Pemilik memperlihatkan beberapa gadis cantik kepada Jiang. Dan Jiang pun memilih dua orang gadis yang menurut nya cukup bagus. Namun karena Pemilik terlalu cerewet kepadanya, Jiang pun merasa malas dan tidak nyaman. Tepat disaat itu, seorang wanita cantik berbaju ungu datang. Dan melihat kedatangan nya, Jiang tersenyum dan menatap terpesona pada nya.
Su Yi Yi
Tags:
Unique Lady