Sinopsis
Chinese Drama – YOUTH Episode 04-2
Silahkan
lanjut baca jika umur di atas 17 tahun 😊
Images by :
Youku
Ni Jin sudah
sampai di kos. Dia masuk ke dalam kamarnya dan membuka kotak perhiasannya. Dia
melihat sebuah gelang. Dia mematikan lampu dan ruangan menjadi gelap. Dan
terlihat kalau gelang itu glow in the
dark. Entah ada apa dengan gelang itu, karena itu mengingatkan Ni Jin
dengan tubuh seorang gadis yang tenggelam.
Telepon Ni
Jin kembali berbunyi, dan melihat nomornya, Ni Jin sudah tahu kalau itu pasti
Wu Lei, sehingga ketika mengangkat telepon, dia langsung memperingati untuk
tidak menelpo lagi atau akan dia laporkan ke polisi.
Ni Jin
tampak benar-benar terganggu dengan Wu Lei.
Saat keluar
kamar, dia melihat Sheng Nan yang baru pulang kerja. Dia menyapa Sheng Nan yang
pulang begitu larut, dan Sheng Nan hanya menjawab sekilas dan masuk ke dalam
kamar.
--
Esok hari,
Chen Chen
keluar dari warnet setelah menumpang tidur sehari. Dia pergi ke mall dan masuk
ke kamar mandi untuk membersihkan wajah.
Mungkin kebohongan sama
halnya dengan make-up. Make-up di gunakan untuk menutupi wajah asli. Kebohongan
di lakukan untuk menutupi diriku yang sebenarnya.
Chen Chen
naik bus dengan mengenakan topi dan kacamata untuk menutupi wajahnya yang tidak
ber make-up. Saat di bus, dia memperhatikan setiap orang yang chattingan dengan
pasangannya, atau keluarganya. Atau malah pasangan selingkuh. Dimana ada yang
jujur dan ada yang berbohong.
Semakin berat make-up,
semakin mudah kau berbohong. Aku tidak tahu sejak kapan, aku tidak bisa
menunjukkan wajah natural (tanpa make-up) ku pada orang lain. Aku juga tidak
tahu sejak kapan, itu menjadi hal memalukan menunjukkan perasaanku yang
sebenarnya. Ya, perasaan sebenarnya itu sangat raput. Mudah terluka.
Chen Chen
pulang ke kos. Di depan kos, dia melihat Wu Lei. Saat masuk, dia berjumpa
dengan nenek Tong yang sedang menyiram tanaman.
“Woahh, kau
hari ini tidak pakai make up?” tanya Nenek Tong. Dan Chen Chen langsung
menundukkan kepala, malu. “Kau lebih cantik tanpa make-up.”
“Benarkah?”
“Ya, kau
harus menunjukkan wajah natural mu lebih sering. Lihat baik-baik dirimu. Kau
hampir secantik aku ketika aku masih muda dan tanpa make-up. Seorang pria
mengejarku saat itu. Dia tinggi dan tampan, dengan rambut pirang dan mata biru.
Dia sangat hebat dalam melukis,” curhat nenek Tong dan masuk ke dalam rumahnya.
--
Chen Chen
masuk ke dalam kos. Dan Yi Tong menyambutnya, tapi dia kaget juga karena Chen
Chen pulang cepat, padahal dia kira Chen Chen tidak akan pulang hingga tengah
malam.
“Aku masih
harus kuliah besok. Betapa melelahkannya,” gerutu Chen Chen.
Yi Tong
kemudian bertanya liburan Chen Chen, dan Chen Chen menjawab biasa saja.
Sheng Na
juga baru bangun dan ke dapur. Saat dia tanpa sengaja melihat ke tong sampah,
dia melihat celana boxer itu.
“Kenapa ini
di dalam tong sampah?” tanya Sheng Nan.
“Kak Sheng
Nan, apa itu punyamu?” tanya Chen Chen balik.
“Ya.”
Yi Tong dan
semuanya terkejut. Mereka mengira kalau Sheng Nan sudah punya pacar. Yi Tong
semakin sedih karena hanya dia yang masih single.
“Bukanlah.
Nenek Tong yang memberikannya padaku. Dia melihat seorang pria mencurigakan
yang belakangan berkeliaran di bawah. Kita semua wanita. Jadi tidak aman. Jadi,
aku menggantungnya di tempat yang terlihat,” jelas Sheng Nan.
“Pria itu
mengejar kak Ni,” beritahu Yi Tong.
“Oh
benarkah? Kalau begitu aku akan mengembalikannya ke nenek Tong besok.”
Dan Chen
Chen malah kesal. Dia sepertinya cemburu. “Kau pembohong. Kau bilang boxer itu
milik kak Ni,” marah Chen Chen pada Yi Tong.
“Kapan aku
bilang gitu?” tanya Yi Tong balik. “Aku hanya bilang kalau kak Ni berbohong.
Tapi, aku tidak bilang kalau boxer itu miliknya.”
“Bukankah
itu sama saja! Penipu,” marah Chen Chen dan masuk ke dalam kamar.
Semua mah
diam saja, nggak ada yang peduli pada Chen Chen.
--
Chen Chen
sudah mandi dan mengenakan piyama. Di dalam kamar, dia ngedumel Yi Tong yang
berbohong. Apaan itu bisa melihat hantu? Aura? Semuanya bohong!
Dan kemudian
dia tidur.
--
Wu Lei
menunggu Ni Jin hingga malam.
Chen Chen
terbangun, dan Yi Tong langsung mengomentari Chen Chen yang tidur sangat lama.
Chen Chen menjawab kalau mungkin itu karena dia lelah. Yi Tong langsung
menggodanya lagi.
Chen Chen
keluar untuk mengambil minum, dan tanpa sengaja dia mendengar pertengkaran Ni
Jin dengan Wu Lei.
“Sudah
berapa kali aku bilang, aku tidak tertarik padamu!” marah Ni Jin.
Chen Chen
langsung heboh mengambil Yi Tong dan Xiao Chun untuk keluar. Mereka berlari
keluar kos untuk melerai pertengkaran Ni Jin dan Wu Lei.
“Perasaanku
tulus padamu,” ujar Wu Lei.
“Kau dari
universitas ternama. Kau harusnya pintar. Aku sudah bilang berulang kali, aku
tidak tertarik padamu. Dapatkah kau mengerti?”
“Aku tahu.
Jadi, aku akan menggunakan cintaku untuk mendapatkanmu. Jin, kau sudah hidup dengan
cara yang salah sekarang ini. Kau mengabaikan dirimu sendiri dan aku di sini
datang untuk menyelamatkanmu.”
“Kau
menyelamatkanku? Selamatkan dirimu sendiri!”
“Jin!” Wu
Lei memegang tangan Ni Jin.
“Lepaskan
aku! Sekali lagi kau menyentuhku, aku akan menelpon polisi!” peringati Ni Jin.
Saat itu, Chen
Chen, Yi Tong dan Xiao Chun keluar dan menanyakan keadaannya. Ni Jin langsung
menyuruh mereka untuk masuk dan tidak ada masalah.
“Ni Jin,
kenapa kau berhubungan dengan semua pria kaya itu?! Mereka tidak benar-benar
mencintaimu! Mereka hanya ingin menggunakan uang mereka untuk membeli tubuhmu,”
teriak Wu Lei.
Dan tentu
semua kaget dengan ucapan Wu Lei.
“Diam!”
teriak Ni Jin.
“Jin, kau
hebat. Kau seharusnya di hargai. Aku tidak peduli masa lalumu. Aku akan memberikanmu
masa depan yang cerah! Mari mulai hidup baru bersama, okay?!”
“Kau kira
kau siapa? Aku menjual apa yang ku punya dan aku hidup dengan caraku. Apa ada
hubungannya denganmu, hah?!”
Dan apa yang
Jin teriakan, semakin membuat Chen Chen, Yi Tong dan Xiao Chun terkejut. Di
tambah lagi, Sheng Nan yang baru pulang mendengar ucapannya.
Ni Jin
benar-benar emosi dan memarahi Wu Lei. Yi
Tong sampai harus memeluknya untuk menenangkannya.
Dan
pertengkaran Ni Jin serta Wu Lei menarik perhatian semua tetangga. Tidak lama,
polisi datang, setelah mendapatkan laporan keributan tersebut.
--
Yi Tong,
Chen Chen, Xiao Chun dan Sheng Nan masuk ke dalam kos. Chen Chen masih belum
percaya dengan apa yang di dengarnya, dimana Ni berhubungan dengan para pria
kaya, dan para pria itu menggunakan uangnya untuk membeli Ni.
Sheng Nan
mendengar ucapan itu, dan berusaha mengabaikannya.
--
Wu Lei
memberi keterangan kalau dia hanya berusaha menyelamatkan hidup Ni Jin dan
sangat mencintai Ni Jin. Dia berharap Ni Jin bisa hidup lebih baik.
--
Di kos,
Yi Tong,
Chen Chen dan Xiao Chun masih membicarakan hal tadi. Chen Chen malah membahas
mengenai ayah Ni Jin yang katanya kaya, tapi kenapa malah melakukan ‘hal itu’
jika beneran kaya?
Sheng Nan
yang sedang membaca di ruang tamu, mendengar ucapan Chen Chen tersebut.
“Banyak
wanita suka menghabiskan uang pria,” komentar Sheng Nan.
“No pay, no
gain,” ujar Chen Chen. “Pasti ada kesepakatan kotor. Membuat uang seperti itu
sama dengan…”
Dan pas Ni
Jin pulang, jadi Yi Tong langsung memegang tangan Chen Chen agar berhenti
bicara. Chen Chen yang membelakangi Ni Jin, jelas kaget karena Ni Jin ternyata
sudah pulang.
Ni Jin masuk
ke dalam kamar dan menangis.
“Aku tidak
mengatakan hal yang salah,” ujar Chen Chen (mulutmu itu lho, di lakban aja dah.
Omongin orang, dan lihat diri sendiri yang selalu berbohong). “Kak Ni lah yang
sudah melakukan hal yang salah. Dia bahkan berbohong pada kita.”
Semua diam,
tidak merespon ucapan Chen Chen. Dan Chen Chen tiba-tiba teringat ucapan Yi
Tong saat itu kalau Ni Jin berbohong.
“Tong tong,
kau benar-benar bisa melihatnya, kan?!” kaget Chen Chen dan melihat ke arah
lemari sepatu itu.
Yi Tong
menundukkan kepala gugup.
Dan kita di
perlihatkan beberapa potongan adegan.
Tubuh
orang yang tenggelam.
Xiao
Chun yang mengintip dan sebuah gelas terjatuh di samping tubuh seorang pria.
Seorang
anak kecil di atas pohon yang menangis.
Dan
seorang pria tidak sadarkan diri di rumah sakit. Dan Sheng Nan berdiri di depan
pintu melihatnya.
---==---
Q : Dapatkah aku bertanya beratmu
sekarang ini?
CC : 47 kg.
Q : Kelihatannya kau lebih berat
daripada itu.
CC : Setiap pagi, setelah melepas
baju dan ke toilet, beratku jadi 47 kg.
Q : Kelihatannya kau iri pada kak
Ni.
CC : Aku?! Kenapa aku harus iri
padanya? Cch. Dia hanya punya tubuh langsing.
Q : Bisa kau ceritakan mengenai
pacarmu?
CC : Kami sudah pacaran selama 2
tahun.
Q : Tapi semua merasa kalau dia
bukanlah pacar yang baik.
CC : Itu karena mereka tidak
mengenalnya dengan baik! Lin Lin adalah pria yang sangat baik.
Q : Dia terlambat ketika kencan
dan bahkan memberikanmu hadiah dari pembagian sample gratis. Dalam hal apa dia
baik?
CC : Semua pria kan memang
seperti itu. Terkadang, dia sangat baik padaku.
Tags:
Youth