Sinopsis
Drama Taiwan – Hello Again Episode 12 – 3
Images
by : SET TV , TTV, iQiyi
Pagi-pagi,
Zi Hao sudah bersiap pergi ke rumah Ke Ai. Dia bahkan memasang gaya sok cool-nya
saat menunggu Ke Ai di depan rumah. Melihat Zi Hao sudah berada di depan
rumahnya pagi-pagi, membuat Ke Ai senang. Apa Zi Hao datang untuk menjemputnya?
“Benar. Aku juga
datang untuk menyakinkan kau tidak akan melanggar janjimu.”
Janji apa
yang di maksud? Janji saat SMA dimana Ke Ai bilang akan membawakan tas
sekolahnya selama 1 tahun jika Zi Hao berhasil masuk universitas yang sama yang
di tujunya.
“Nah, bawakan
tas kantorku.”
“Kau mau aku
membawakan tas kantormu?”
“Dan juga
ini,” lanjut Zi Hao, menunjukkan botol minumnya. “Aku sudah bukan lagi mahasiswa,
jadi aku tidak membawa tas sekolah melainkan tas kantor. Apa ada masalah?”
“Baik. Tidak
masalah. Tapi, kenapa ada botol minum?”
“Ini adalah
bunga. Kau sudah berhutang padaku selama 10 tahun lewat. Anggap ini sebagai aku
menunjukkan kebaikkanku. Dan juga, jangan pakai sepeda karena akan percuma.”
Dengan terpaksa,
Ke Ai menerima botol minum dan tas kerja Zi Hao. Tapi, ternyata tas kerja Zi
Hao sangat berat. Ke Ai sampai terkejut dan begitu melihat isinya, ternyata Zi
Hao membawa barbel. Ke Ai langsung mengomel kalau Zi Hao sangat keterlaluan.
“Jika kau membujukku,
aku akan membantumu membawanya,” ujar Zi Hao.
Tapi, tentu
saja Ke Ai menolak. Dia memilih membawa itu sendiri daripada meminta bantuan Zi
Hao. Ke Ai benar-benar kesal.
Zi Hao
berusaha meminta Ke Ai untuk naik ke dalam mobilnya. Tapi, Ke Ai menolak. Dia nggak
mau nanti di ungkit-ungkit lagi. Zi Hao berusaha membujuk dan menyebut Ke Ai
yang tidak punya selera humor. Tapi, Ke Ai terus menolak.
Tapi, dia
malah bertemu dengan tetangganya. Tante itu mengira kalau Ke Ai sedang
bertengkar dengan pacarnya makanya nggak mau naik ke dalam mobil, jadi dia menasehati
Ke Ai untuk naik dan berbaikan. Ke Ai membantah kalau mereka pacaran, tapi tante
itu tidak percaya dan terus menasehati Ke Ai. Apalagi pacar Ke Ai terlihat
baik, jadi maafkan saja. Dan karena bantuan tante tersebut, Ke Ai akhirnya mau
masuk ke dalam mobil Zi Hao. Zi Hao tersenyum senang.
Di dalam
mobil, mereka mulai berbaikan lagi. Karena Zi Hao terus bicara, Ke Ai menyuapi nya
sandwich yang telah di buatnya. Setelah itu, dia menyuruh Zi Hao untuk
menghabiskannya, tapi Zi Hao tidak mau dan menyuruh Ke Ai saja yang habiskan. Ke
Ai juga tidak mau karena itu ciuman tidak langsung.
Dan karena
Ke Ai tidak mau ciuman tidak langsung, jadi dia cium langsung saja. Hahaha.
--
Jammie terbangun
di dalam sebuah kamar hotel. Dan tentu dia bingung, kenapa dia bisa berada di
dalam hotel? Dan tidak lama, Xiao Gang keluar dari kamar mandi hotel. Apa yang
terjadi kemarin malam? Apa dia menyerang Xiao Gang kemarin malam?
“Kau sangat
mabuk kemarin dan muntah mengenaiku. Kau juga tidak memberitahuku alamatmu. Aku
akhirnya mendapatkan taksi untukmu tapi kau muntah lagi padaku. Supir taksi
yang melihatnya jadi marah dan mengusir kita dari mobil. Jadi, aku tidak punya pilihan
lain selain membawamu ke sini.”
“Benarkah?”
“Tentu saja
benar. Apa kau tidak ingat apapun sama sekali?”
“Cerita itu
terdengar seperti apa yang akan ku lakukan jika aku mabuk. Jadi, itu dapat di
hitung kalau kau mengambil keuntungan dariku.”
“Apa mungkin?
Bahkan jika aku memang ingin mengambil keuntungan, aku pasti tidak akan mau
lagi setelah kau muntah di tubuhku.”
“Dimana kau
tidur tadi malam?”
Dan Xiao Gang menunjuk kursi yang ada di kamar
tersebut. Kemarin malam, dia tidur di situ. Jammie nanya lagi, kalau gitu Xiao
Gang yang menukar bajunya?
“Aku menghentikanmu
untuk membuka bajumu atau kau akan telanjang!” jelas Xiao Gang.
“Untunglah,
kau seorang pria sejati. Jika tidak, hal pertama yang akan ku lakukan sekarang
adalah menghilangkan nyawamu.”
“Tunggu dulu,
jika kau tahu kau bisa segitu buruknya kalau mabuk, jangan minum terlalu
banyak. Seorang wanita harus berhati-hati ketika sendirian di luar.”
“Betapa
hangatnya kau, Cai Xiao Gang,” puji Jammie.
Dia kemudian
bertanya baju Xiao Gang? Xiao Gang menjawab kalau bajunya sudah di cuci kemarin
malam dan dia jemur di dalam kamar mandi, harusnya sih sudah kering sekarang. Jammie
semakin kagum dan memujinya. Xiao Gang menyuruh Jammie untuk berhenti bicara
dan cepat mandi saja sana. Dan Jammie malah menggoda dengan berkata kalau dia
menyukai dada Xiao Gang. Hahahaha, Xiao
Gang tidak habis pikir dengan Jammie.
--
Zi Hao sudah
tiba di kantor dan masuk sambil berteriak senang karena Zi Hao sudah menjadi
miliknya. Tapi, Li Jian hanya terus diam dan tidak merespon. Zi Hao jelas
heran.
“Jiang Wen
Wen sudah menolakku,” beritahu Li Jia. “Dia bilang jika aku ingin mendekatinya,
aku harus mengerti latar belakangnya, hutangnya dan simpanannya. Semua hal ini,
sebenarnya apa maksudnya?”
“Li Jian,
biar ku tanyakan. Apa kau peduli dengan semua masalah itu?”
Li Jian
menggeleng. “Tapi, Wen Wen peduli.”
“Apa yang
kau cintai darinya?”
“Semuanya.”
“Kalau
begitu jawabannya sudah jelas. Semua masalah itu tidak masalah. Aku akhirnya
memiliki kesempatan menjadi penasehat. Seorang pria dengan kebahagiaan adalah
pria yang memiliki semangat. Dan juga, aku memintamu membayar NTD 5000 untuk
konsultasi.”
Li Jian yang
memang butuh nasehat, akhirnya setuju membayar walaupun merasa berat.
--
Zi Jie
berjalan sendiri ke kantor karena mobilnya rusak. Pas saat itulah dia melihat
Xiao Gang dan Jammie yang keluar dari hotel. Dan dia langsung memotret hal
tersebut.
Jammie memberikan
sejumlah uang pada Xiao Gang untuk membayar uang hotel. Xiao Gang menolak
karena dia kan sduah bilang tidak usah bayar. Jammie mengerti dan dia malah
terus menggoda perihal mereka yang berbagi kamar semalam. Xiao Gang sampai
kesal dan menyuruhnya untuk berhenti bercanda seperti itu. Mereka kemudian
berpisah.
Eh, ternyata
Jammie tahu kalau Zi Jie mengikuti mereka. Dia langsung menghampirinya dan
melihat ponsel Zi Jie. Ada foto-fotonya dengan Xiao Gang. Zi Jie gugup, apalagi
Jammie menuduhnya hendak menyebarkan foto tersebut. Dan tanpa meminta izin Zi
Jie, Jammie malah mengirim foto itu ke seseorang. Zi Jie jelas panik, apa yang
Jammie lakukan?
“Itu hadiah
untuk Ke Ai. Dengan itu, dia tidak akan khawatir lagi mengenai skandal ku
dengan Yang Zi Hao,” ujar Jammie. Dia mengirimkan foto itu ke surat kabar, dan
tentu akan menjadi skandal antara dirinya dengan Xiao Gang.
“Kau
memberikan Zi Hao dan Ke Ai persetujuanmu?” tanya Zi Jie, tapi Jammie sudah
pergi. “Jian Zhen Yi, aku tahu perasaanmu. Kau bisa datang padaku kapan saja. Aku
tersedia 24/7. Apapun yang terjadi, aku akan ada di sana untukmu.”
--
Trio pekerja
tampak lemas karena penjualan tidak berlangsung baik beberapa hari ini. Padahal
sebelumnya tidak begitu. Ke Ai menjelaskan kalau pada hari pembukaan semua
media berkumpul dan pelanggan juga datang untuk melihat toko baru, dan karena
itulah angka penjualan meningkat tajam. Tapi setelah itu, menurun sedikit demi
sedikit. Tapi bukan berarti itu hal buruk. Kita hanya harus mencari cara untuk
meningkatkan lagi dan mencari tahu kenapa penjualan menurun.
Dan Daniel
menjelaskan hasil pengamatannya. Semua pelanggan yang datang kemari, setelah masuk
dan melihat-lihat sebentar, langsung pergi ke GD Shop dan Index.
“Yang kau
katakan tidak masuk akal. Pakaian dari Single Noble jelas lebih baik dari kedua
toko tersebut,” komentar Ella.
“Tapi, harga
pakaian kita juga jauh lebih mahal. Single Noble berbagi pasar yang hampir sama
dengan GD Shop dan Index, tapi harganya jauh lebih mahal. Kualitasnya mungkin jauh
lebih baik, tapi para pelanggan sangat mempedulikan harga. Mereka tidak
benar-benar peduli mengenai kualitas dan tahan lamanya sebuah baju.”
Dan Amy
malah berpikir untuk menurunkan harga jual sebagai promosi. Daniel langsung
memarahinya karena menurunkan harga sama saja dengan menurunkan kualitas. Kalau
mereka melakukannya, maka mereka tidak akan bisa mendapatkan laba.
“Kita sudah
mendapatkan penyebabnya, dan yang kita butuhkan sekarang adalah solusi,” ujar
Ke Ai.
Trio pekerja
mengerti dan mulai kembali bersemangat.
Tags:
Hello Again