Sinopsis
Korean Drama : Beautiful World Episode 05 – 2
Images
by : jTBC
Seok Hee
menanti Young Chul pulang. Saat Young Chul pulang, dia segera mengajaknya
bicara. Kenapa Young Chul berbohong? Padahal sebelumnya Young Chul bilang kalau
Joon Seok yang menyuruh mereka mengeroyok dan dia takut pada Joon Seok. Tapi,
kenapa malah berbohong di depan polisi? Apa Joon Seok mengancam?
“Tidak! Joon
Seok dan aku adalah teman baik. Dia sangat baik padaku.”
“Lalu,
kenapa kau berbohong? Ki Chan saja jujur, kenapa kau bohong?”
“Ki Chan
mengkhianati persahabatan kami. Seorang pria harus melindungi temannya. Itulah
lelaki sejati.”
“TIdakkah
kau merasa bersalah pada Sun Ho? Bagaimana bisa kau mengatakan itu setelah yang
kau lakukan?”
“Kami hanya
bermain!”
“Kenapa kau
melakukan ini padaku? Bagaimana bisa kau bilang itu hanya bermain?! Kau
seharusnya merasa bersalah dan memohon pengampunan! Apa kau sudah hilang
akal?!”
“Ibu hanya
tidak mengerti,” ujar Young Chul dan masuk ke dalam kamarnya.
--
In Ha dan
Joon Ha masih belum saling bicara. Joon Ha dapat merasa kalau In Ha ingin
meminta maaf. Dan akhirnya In Ha mengucapkan kata maaf. Mereka kembali
berbaikan. In Ha juga sudah memakan bubur yang Joon Ha buatkan padanya. Dan dia
juga meminta In Ha tidak memberitahu Soo Ho kalau dia memberitahunya Soo Ho
menangis tadi.
“Kenapa ya
dia menangis?”
“Aku sudah
bertanya, tapi dia menolak memberitahu.”
--
In Ha tiba
di depan pintu, dan Seok Hee sudah menunggunya. In Ha mengabaikannya, dan Seok
Hee memohon di berikan waktu untuk bicara. Dia memohon, dan akhirnya In Ha mau
bicara dengannya.
“Setelah
suamiku meninggal dalam kecelakaan mobil, aku benar-benar merasa kehilangan
arah. Aku tidak tahu kalau dia akan meninggal begitu cepat. Tapi sebelum dia
meninggal, dia sudah membeli apartemen dan membeli asuransi jiwa. Kami tidak
harus khawatir mengenai uang untuk sementara, tapi… aku masih tidak punya
kepercayaan diri. Aku merasa tidak bisa menjalankan toko, dan aku tidak merasa
bisa bertahan dengan Young Chul. Selama waktu itu, kau mengunjungiku setiap
hari… dan bertanya apa aku sudah makan dan mencerikatan lelucon. Kau
mendengarkan semua komplain membosankanku. Jika bukan karena kau, aku tidak
akan bisa melewatinya. Aku akhirnya memberanikan diri untuk berdiri sendiri dan
membuka kembali toko. Setelah itu, fokusku hanyalah hidup bahagia dengan Young
Chul. Aku ingin membesarkannya dengan baik. Aku tidak peduli walau nilainya
tidak bagus, selama dia adalah anak yang baik. Aku minta maaf. Aku merasa
sangat buruk karena tidak bisa mengucapkan aku minta maaf. Aku hanya fokus pada
anakku dan akhirnya menyakitimu. Aku minta maaf, ibu Sun Ho. Aku benar-benar
minta maaf,” tangis Seok Hee.
--
Eun Joo
masih merasa tidak benar. Dia masih mengingat kemarahan Joon Seok padanya. Hal
itu membuat hatinya tidak tenang.
Dan tidak lama, Joon Seok pulang bersama Jin
Pyo. Jin Pyo memberitahu kalau mereka bertemu di depan pintu tadi, jadi masuk
bersama. Eun Joo mengajak Joon Seok makan, tapi Joon Seok berkata kalau dia
sudah makan burger. Dia juga langsung masuk ke dalam kamar.
“Apa kalian
berdua bertengkar?”
“Kenapa aku
harus bertengkar dengan anakku?” bantah Eun Joo.
Jin Pyo
kemudian memberitahu Eun Joo kalau ibu Sun Ho meminta polisi untuk mengecheck
sidik jari di sepatu Sun Ho. Dia terus berkata kalau Sun Ho tidak bunuh diri.
“Kenapa dengan
sepatu Sun Ho?”
“Tali
sepatu-nya terikat dengan cara berbeda dari biasa Sun Ho mengikatnya. Dia hanya
berkhayal saja.”
Tapi, Eun
Joo nampak terkejut dan tanpa sengaja menjatuhkan jaket Jin Pyo yang sedang di
pegangnya. Setelah mendengar kalau sidik jari itu batal di lakukan, Eun Joon
entah kenapa tampak lega. Dan Jin Pyi melihatnya dengan curiga.
--
In Ha
kembali melihat CCTV dan memang terlihat hanya Sun Ho yang masuk ke dalam
lingkungan sekolah hari itu. In Ha menghela nafas panjang.
Diam-diam,
Moo Jin memperhatikannya.
--
Eun Joo
tidak bisa tidur dan mondar mandir di ruang tamu. Dan tiba-tiba, dia jadi
terpikir sesuatu.
--
Esok hari,
Eun Joo
menemui In Ha dan memberitahu kalau Sun Ho bisa di rawat di rumah sakit
ayahnya. In Ha jelas kaget. Dan Eun Joo beralasan kalau dia mendengar Sun Ho
harus di pindahkan ke rumah sakit lain, jadi bisa di rumah sakit ayahnya. Rumah
sakit koma seperti Sun Ho, akan di jaga dengan baik, dan juga ada dokter otak
terbaik di sana juga. itu lebih baik daripada rumah rawat biasa. Ayahnya akan
memberikan perhatian ekstra pada Sun Ho. Joon Ha merasa itu adalah ide yang
bagus. Dia membujuk In Ha untuk menerimanya saja.
In Ha merasa
tidak enak menerimanya. Dan Eun Joo menyuruhnya untuk tidak sungkan, dia kan
bukan menyuruhnya menerima secara gratis juga. In Ha masih bingung karena
biayanya pasti berat.
“Berikan aku
kesempatan untuk meminta maaf,” ujar Eun Joo. “Ini yang bisa ku lakukan untuk
Sun Ho. Pikirkan dia. Kau harus melakukan semuanya untuk dia.”
--
In Ha
menjenguk Sun Ho lagi. Moo Jin juga ada di sana. Mereka berdua tampak sedih
melihat kondisi Sun Ho.
--
Di rumah,
In Ha
memberitahu tawaran Eun Joo padanya di rumah sakit tadi. Moo Jin tidak tahu
harus bagaimana, dan menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada In Ha. Dia hanya
merasa kalau mereka seperti berhutang pada mereka. In Ha setuju, tapi ini yang
terbaik untuk Sun Ho.
Moo Jin
masih ingin melihat rumah sakit lain besok, tapi In Ha membujuknya. Mereka
harus memikirkan Sun Ho. Jika Sun Ho di rumah ayah Eun Joo, dia akan mendapat
perhatian ekstra.
“Perasaan
berhutang bukanlah apa-apa jika di bandingkan cinta kita pada Sun Ho. Mari bawa
dia ke sana,” ujar In Ha. Dan Moo Jin akhirnya setuju.
--
Hasil
keputusan komite kekerasan sudah keluar, dan hasil itu di kirimkan pada
keluarga Ki Chan, Sung Jae, Young Chul dan Sun Ho.
In Ha
membaca hasil-nya bersama dengan Moo Jin. Dan para pelaku pembully yaitu Sung
Jae, Ki Chan dan Young Chul mendapat hukuman 3 hari pekerja suka rela dan 4 jam
pendidikan spesial. Dan ada surat
permintaan maaf juga dari para pelaku.
In Ha
benar-benar tidak percaya membaca hukuman yang di terima sangat ringan.
--
Jin Woo
berjalan ke kelasnya saat sudah kosong. Dia terlihat sedih melihat ke kursi
tempat duduk Sun Ho.
--
Orang tua
Sung Jae sangat senang dengan hasilnya dan menyuruh Sung Jae untuk belajar giat
mulai besok. Dia pasti telah melewati hari yang sulit. Ibu nya juga menasehati
Sung Jae untuk menjauhi Ki Chan.
--
Orang tua Ki
Chan tidak terima dengan hukuman tersebut. Mereka terus berdebat, sementara Ki
Chan sibuk bermain ponsel. Ayah berkata itu sudah yang terbaik setelah mereka
menyewa pengacara terbaik. Ibu Ki Chan juga kesal karena Joon Seok tidak
mendapatkan hukuman apapun.
--
Jin Pyo
mentraktir makan Sang Bok, Jin Woo, Myung Sun dan Kang Ho karena masalah telah
selesai. Seperti biasa, Sang Bok dan Kang Ho saling menjilat di depan Jin Pyo. Myung
Sun tampaknya tidak terlalu puas dengan hasilnya, tapi mana ada yang peduli
padanya.
Jin Woo juga
tampak tidak senang, dan Jin Pyo tampaknya menyadari hal tersebut.
--
Saat pulang,
Jin Woo sengaja lewat di depan toko Hoho. Toko itu sudah tutup, tapi dia
melihat Joon Ha ada di dalam toko dan sedang minum-minum. Tampak kalau Joon Ha
juga sedih dengan hasilnya. Jin Woo jadi semakin merasa bersalah.
--
Soo Ho
membuka website petisi untuk Blue House. Dia terlihat berfikir sendiri dan
akhirnya memutuskan membuat petisi : “Tolong bantu aku menyelesaikan kebencian
oppa-ku.”
--
Eun Joo
diam-diam masuk ke dalam kamar Joon Seok dan menggeledah laci meja belajar-nya.
Sialnya, Joon Seok melihat hal tersebut.
“Ibu tidak
pernah percaya padaku dari awal, kan?” tanyanya marah.
Flashback
Eun Joo sudah mau pulang, tapi
hatinya tidak tenang sehingga dia memutuskan untuk kembali ke sekolah. Dia
memarkirkan mobilnya di depan gerbang, dan itulah mobil yang di lihat oleh penjaja
tteokbokki tersebut. Sayangnya, penjaja tteokbokki itu tidak melihat saat Eun
Joo masuk ke dalam gedung.
Eun Joo mencoba membuka pintu,
tapi pintu belakang sekolah terkunci. Jadi, dia berjalan ke depan, dan pas saat
itu, dia mendengar suara terjatuh. Eun Joo sangat terkejut, apalagi dia melihat
tubuh seorang siswa terjatuh bersimbah darah.
Eun Joo segera berlari
menghampiri tubuh itu dan ternyata itu adalah Sun Ho. Eun Joo benar-benar takut
melihatnya apalagi Sun Ho tidak merespon panggilannya. Jadi, dengan panik, dia
mulai menelpon 119. Dia meminta di kirimkan ambulans, tapi saat dia hendak
menyebutkan alamatnya, dia teringat sesuatu. Jadi, Eun Joo segera mematikan
teleponnya.
Dia menelpon Joon Seok, dan suara
teleponnya maalh terdengar dari atap gedung. Eun Joo sangat kaget. Dia segera
berlrai ke atap gedung sekolah dengan terburu-buru.
Begitu sampai di atap, dia
melihat Joon Seok yang duduk menunduk ketakutan. Eun Joo langsung berlari
menghampirinya, dan terlihat sudut bibir Joon Seok luka. Dan Joon Seok sedang
menangis histeris.
“Apa yang terjadi?”
“Aku tidak bermaksud. Aku meminta
maaf padanya. Aku tidak tahu kalau dia akan jatuh. Kami bertengkar dan aku
mendorongnya. Itu adalah kecelakaan. Aku benar-benar tidak bermaksud.
Percayalah padaku. Aku tidak bermaksud. Aku meminta maaf padanya. Aku tidak
berbohong, percaya padaku. Tolong, percaya aku. Aku mengatakan yang
sebenarnya,” tangis Joon Seok.
“Ibu percaya. Ibu percaya padamu,”
ujar Eun Joo. “Itu kecelakaan. Kau tidak bermaksud. Ayo pulang. Ambulans,
ambulans…” dan Eun Joo hendak menelpon 119 lagi, tapi entah kenapa begitu
melihat Joon Seok yang menangis, dia mengurungkan niatnya.
“Apa ada yang tahu? Apa ada yang
tahu kau bertemu Sun Ho di sini?” tanya Eun Joo panik.
“Tidak.”
“Mobil ibu terparkir di gerbang
belakang. Turunlah dan tunggu di dalam mobil. Jangan biarkan siapapun
melihatmu. Jangan berbalik dan langsung ke mobil kita. Jangan menjawab satu
panggilan teleponpu. Mengerti?”
“Bagaimana dengan ibu?”
“Aku akan segera menyusul.”
“Apa yang akan terjadi padaku?”
“Tidak akan ada terjadi apapun.
Ini kecelakaan. Tidak masalah. Pergi, sekarang. Pergi!”
Dan Joon Seok langsung berlari
turun. Eun Joo mencoba menenangkan diri. Dia melihat sekeliling, dan terpikir
sesuatu. Dia segera berlari turun ke bawah, menuju tubuh Sun Ho, dan melepaskan
sepatu Sun Ho. Padahal, saat itu, tangan Sun Ho masih sedikit bergerak.
Dan yang tidak di sangka oleh Eun
Joo juga adalah, Joon Seok melihat hal yang dia lakukan tersebut.
Eun Joo berlari ke atap lagi. Dia
meletakkan sepatu Sun Ho di pinggir atap tersebut. Dia menangis dan dalam
tangisannya, dia mengikat tali sepatu itu.
“Aku minta maaf, aku minta maaf.
Maafkan aku Sun Ho,” tangisnya. Dan setelah itu dia pergi. Tapi, saat itu dia
menginjak sebuah kancing baju dan langsung memasukkannya ke dalam mantel baju.
Dan itulah bagaimana Sun Ho di
katakan mencoba bunuh diri.
End
Joon Seok
menatap Eun Joo penuh kebencian.
Flashback
Eun Joo kembali ke mobil. Dia
menghela nafas berulang kali sebelum masuk ke dalam. Di dalam, Joon Seok masih
menangis dan menatap Eun Joo seolah marah. Eun Joo tidak berkata apapun, dan
melajukan mobilnya pergi dari sana.
End
Eun Joo
mengejar Joon Seok yang keluar kamar. Dia berkata kalau dia mempercayai Joon
Seok.
“Tapi kenapa
ibu tidak menelpon polisi? Ibu seharusnya menelpon mereka!”
“Ibu…
mencoba melindungimu. Ibu melakukannya untukmu.”
“Tidak. Ibu
tidak percaya padaku. Ibu mengira aku berbohong. Itulah kenapa ibu tidak
menelpon polisi.”
“Itu tidak
benar. Ibu percaya padamu. Ibu percaya padamu, dan ibu hanya mencoba
melindungimu. Ini demi kebaikanmu.”
“Aku
melihatnya. Aku melihat ibu melepas sepatunya. Aku melihat semuanya.”
“Aku…
melakukan ini untukmu. Ibu melakukannya untuk melindungimu.”
“Jika Sun Ho
meninggal, itu semua karena ibu. Ibu yang membunuhnya!” teriaknya.
Dan
mendengar hal itu, Eun Joo refleks menampar Joon Seok. Menerima tamparan Eun
Joo, membuat Joon Seok semakin marah dan pergi keluar rumah.
--
Sun Ho sudah
di pindahkan ke rumah sakit ayah Eun Joo. Moo Jin dan In Ha menjaganya. Sun Ho
masih belum sadar juga. In Ha menangis sedih melihat kondisinya, tapi…
Tiba-tiba
saja jemari Sun Ho sedikit bergerak. Tapi, hanya untuk sesaat dan membuat In Ha
cukup terkejut.
--
Eun Joo
tampak sangat lemas.
--
In Ha dan
Moo Jin menatap tubuh Sun Ho. Dan tampak, jari Sun Ho sedikit bergerak.
--
Eun Joo
melihat Jin Pyo yang baru pulang dan menatap tajam padanya.
--
Jari Sun Ho
benar-benar bergerak!
Tags:
Beautiful World