Sinopsis
Korean Drama : Beautiful World Episode 04 – 2
Images
by : jTBC
Jam pulang
sekolah,
Soo Ho
mencegat Ki Chan dan Sung Jae. Dia memandang mereka penuh amarah. Ki Chan
langsung memarahinya karena berani berdiri di hadapan mereka yang adalah para
senior. Tapi, Soo Ho tidak takut dan menendang kaki Soo Hoo. Ki Chan hampir memukul
Soo Ho, tapi dia menahan diri dan berkata kalau dia akan melepaskan Soo Ho kali
ini. Soo Ho tidak merespon apapun dan kembali menendang kaki Ki Chan.
Ki Chan
sudah akan memukul Soo Ho, tapi Sung Jae menahan tangannya. Sung Jae mengatakan
kalau Soo Ho hanyalah memancing Ki Chan. Soo Ho sengaja melakukannya.
“Kau ingin
membuat kami terlihat seperti memiliki perilaku kasar kan?” tanya Sung Jae. “Jangan
salah paham. Kami hanya memukul Sun Ho sekali saat itu.”
“Aku
berharap kalau kalian akan di eksekusi!” teriak Soo Ho penuh amarah dan pergi.
Ki Chan
sedikit terkejut hingga terdiam. Sung Jae melihat ekspresi terkejutnya dan
mengejek Ki Chan yang ketakutan. Ki Chan membantah hal tersebut.
Joon Ha
ternyata sudah menunggu Soo Ho di depan kelas. Dia mengajak Soo Ho untuk makan
bersama.
--
Mereka makan
daging bersama. Dan Joon Ha bertanya pada Soo Ho, apa password dari kartu
transit Sun Ho waktu itu? dia sangat penasaran hingga tidak bisa tidur.
“Akan ku
beritahu ketika oppa sadar.”
“Tidak
bisakah kau memberitahu sekarang?”
“Tidak bisa.
Itu bisa jadi sial.”
Joon Ha tidak
memaksa lagi dan mereka lanjut makan. Saat makan, Soo Ho berkata kalau oppa
juga suka makan daging ini, tapi tidak bisa makan pedas. Joon Ha merasa sedih
mendengarnya dan menangis. Tapi, dia beralasan kalau makanannya terlalu pedas
hingga dia meneteskan air mata. Soo Ho membenarkan.
--
Joon Seok
berjalan pulang, tapi ternyata Young Chul sudah menunggunya di jalan sepi. Dia tampak
ingin membicarakan sesuatu.
“Mengenai hari
itu… hari dimana Sun Ho terjatuh dari atap.”
“Kenapa?”
tanya Joon Seok gugup.
“Kau bertemu
dengannya hari itu? bertemu ya?”
“Tidak.”
“Oh, tidak
ternyata.”
“Kenapa kau
mengira aku bertemu dengannya?”
“DImana itu Laputa?”
tanya Young Chul lagi.
Joon Seok
menelan ludahnya. Dan teringat.
Flashback
Sun Ho menemuinya dan berkata : “Datanglah
ke Laputa setelah akademi.”
End
“Ada apa?”
tanya Young Chul lagi.
“Kau mau ke
rumahku?”
“Rumahmu?”
“Ya. Kau belum
pernah ke rumahku kan.”
Dan Joon
Seok membawa Young Chul ke rumahnya. Young Chul kagum melihat rumah Joon Seok
yang sangat besar. Eun Joo juga sedikit terkejut karena Joon Seok membawa Young
Chul ke rumah. Joon Seok berkata kalau Young Chul akan menghabiskan waktu di
sini dan mereka akan pergi ke akademi bersama nanti.
Joon Seok
mengajak Young Chul ke kamarnya. Eun Joo terus memperhatikann mereka.
Kamar Joon Seok
membuat Young Chul semakin kagum. Joon Seok langsung bertanya, apa maksud
pertanyaan Young Chul tadi? Mengenai dimana itu Laputa.
Flashback
Malam itu, Young Chul pergi ke
atap akademi untuk merokok. Dan saat itu, dia tanpa sengaja melihat Sun Ho dan
Joon Seok yang bertemu.
“Aku tidak mau bicara di sini,”
ujar Sun Ho.
“Bicara saja di sini.”
“Datanglah ke Laputa setelah
akademi.”
“Siapa kau berani memerintahku datang
dan pergi? Kau masih mengira aku temanmu?!”
Sun Ho mendekat dan membisikan
sesuatu. Tapi, Young Chul tidak bisa mendengar apa yang Sun Ho bisikkan.
“Aku beri kau kesempatan
terakhir. Datang ke Laputa!” tegas Sun Ho dan berbalik pergi.
Dan entah apa yang di bisikan Sun
Ho sebelumnya karena Joon Seok tampak ketakutan.
End
Young Chul
menjelaskan kalau dia tidak berniat untuk menguping waktu itu. Joon Seok tidak mempermasalahkan
hal itu karena itu bukanlah apa-apa. Tapi, Young Chul tidak memberitahu hal tersebut
pada orang lain kan?
“Tidak ada. Apa
itu sesuatu yang harus ku katakan?”
“Tidak. itu
bukanlah apapun. aku bahkan tidak bertemu dengannya malam itu.”
“Kenapa
tidak? aku kira kalian setuju untuk bertemu.”
“Jika Sun Ho
ingin bertemu denganku, apa kau harus pergi menemuinya?” tanya Joon Seok dengan
nada mengintimidasi.
“Bukan itu
maksudku.”
“Tapi, aku
sedikit terkesan. Kau pria sejati. Sejujurnya, aku bisa saja mengatakan pada
semua orang mengenai video tersebut. Tapi kau tahu kenapa aku tidak mengatakannya?
Sun Ho mungkin temanku, tapi kau juga temanku dan aku ingin melindungimu karena
aku ingin menjaga persahabatan kita.”
Dari luar,
Eun Joo mendengan pembicaraan tersebut. Dan apa yang di katakan oleh Joon Seok
adalah apa yang di diktekan oleh Jin Pyo. Eun Joo tampak takut kalau Joon Seok
mensusgeti dirinya sesuai yang Jin Pyo katakan.
“Ki Chan
akan memberitahu semua nya. Dia tidak peduli tentang persahabatan dan tidak
punya kesetiaan.”
“Kau benar.”
“Sejujurnya,
kau bisa saja memberitahu orang lain jika kau mau.”
“Aku tidak
akan memberitahu siapapun. Itu hanya akan membuat kesalahpahaman.”
“Kenapa harus
ada kesalah pahaman? Aku langsung pulang ke rumah hari itu dengan ibuku. Kau juga
melihatnya.”
“Benar.”
“Tapi, aku
rasa itu akan sedikit mengganggu. Orang-orang akan mulai menanyai kita banyak
pertanyaan.”
“Benar,”
setuju Young Chul.
Dan Joon
Seok kemudian mengeluarkan sesuatu dari lacinya. Dia memberikan vape baru untuk
Young Chul dan menyuruh Young Chul untuk tidak bersuara keras. Young Chul terkejut
menerimanya karena itu alat baru, apa Joon Seok juga merokok? Joon Seok membantah,
dia membeli itu karena penasaran. Dan Joon Seok memberikannya pada Young Chul. Young
Chul sangat senang.
“Tapi jika
kau tertangkap, jangan pernah bilang kalau aku yang memberikannya padamu. Itu namanya
kau mengkhianatiku.”
“Tentu saja.
Aku tidak akan pernah mengkhianatimu.”
“Aku percaya
padamu. Setelah semuanya, kau kan pria sejati.”
Young Chul
tersenyum senang mendengarnya. Sementara itu, Eun Joo semakin ketakutan.
--
Jin Woo
menemui In Ha. Dan In Ha terkejut mendengar kalau Sun Ho mengikuti Da Hee.
“Tidak,
bukan seperti itu. tapi, Sun Ho menyukainya, dan hal itu membuat Da Hee menjadi
sedikit tidak nyaman.”
“Tapi walau
begitu, aku merasa ini sedikit berlebihan. Dan di atas semuanya itu, aku tidak mengertikenapa
dia harus membuang buket bunga yang Soo Ho berikan padanya.”
“Da Hee cuti
dari sekolah karena sakit. Jadi, aku rasa ibunya hanya menjadi terlalu sensitif
karena hal tersebut.”
“Apa
mungkin, bisa saja kalau Da Hee juga adalah korban?” tanya Joon Ha ikut
nimbrung.
“Korban?”
“Mungkin dia
jgua korban kekerasan sekolah seperti Sun Ho. Itu bisa menjadi alasan kenapa
dia punya gangguan panik.”
“Jika seperti
itu, ibunya akan memberitahuku. Dia juga akan meminta sekolah untuk menghukum
pelaku,” ujar Jin Woo.
Dan In Ha juga
berkata kalau dia merasa ibu Da Hee seperti menyembunyikan sesuatu dari mereka.
Jin Woo juga tidak terlalu yakin, tapi dia merasa itu tidak akan ada hubungannya
dengan Sun Ho.
Jin Woo
sudah keluar toko dan mau pulang. Dan Joon Ha mengejarnya, dia mendengar akan
ada penyelidikan polisi besok. Dia mau minta tolong akan di lakukan penyelidikan
dengan benar kali ini tidak seperti terakhir kali. Jin Woo dan Joon Ha sedikit
berdebat mengenai hal itu.
“Tapi kali
ini, aku harap Anda melakukan pekerjaan Anda dengan benar untuk berjuang
mendapatkan kebenarannya. Kakakku, kakak ipar, dan Soo Ho merekar berjuang
melalu jalan yang sulit setiap hari. Jadi, aku berharap guru juga melakukan
yang terbaik. Tolong lakukan untuk kami dan lakukan yang terbaik tidak hanya
untuk Sun Ho, tapi untuk semua murid,” pinta Joon Ha dan pamit.
Jin Woo
tampak memikirkan perkataan Joon Ha tersebut.
--
Moo Jin
pulang dengan Soo Ho.
“Soo Ho, ayah
punya permintaan. Sebelum kau melakukan apapun, contohnya, ketika kau merasa
terdesak untuk memecahkan jendela atau apapun, dapatkah kau memikirkan ayah dan
ibumu untuk semenit?”
“Ayah suruh
aku untuk tidak membuat masalah?”
“Tidak. ayah
bilang agar kau tidak lupa kalau ibu dan ayah akan selalu ada di pihakmu.”
Dan mereka
mulai bercanda. Untuk sesaat, mereka bisa tertawa.
--
Eun Joo pergi
menjenguk Sun Ho. Dia menangis dan meminta maaf. Dia menggenggam tangan Sun Ho,
tapi tiba-tiba saja tangan Sun Ho menarik tangannya. Dan Sun Ho membuka matanya
lebar.
Eun Joo
terbangun dari mimpi itu dengan ketakutan. Dia benar-benar takut. Apa yang dia
sembunyikan sebenarnya?
Saat itu,
dia melihat suaminya, Jin Pyo, sedang menelpon di ruang kerja. Dan dia teringat
pertanyaan-pertanyaan mengintimidasi Jin Pyo seolah dia masih menyembunyikan sesuatu.
--
Soo Ho
akhirnya memutuskan untuk menemui Sun Ho. In Ha dan Moo Jin mendampinginya. Begitu
melihat tubuh oppa-nya terbaring di tempat itdur, mata Soo Ho bergetar. In Ha
menyuruhnya bicara. Tapi, Soo Ho tidak tahu harus berkata apa.
“Bodoh,”
ujarnya. Tapi dalam hatinya dia berkata : “Bangunlah
oppa. Jika oppa bangun, aku akan melakukan apapun. Tolong bangun.”
“Kau tidak
mau mengatakan apapun?”
“Tidak,”
jawab Soo Ho dan berbalik pergi.
Dan saat
itu, In Ha melihat di samping tempat tidur Sun Ho ada snack energy.
Dokter
berkata pada Moo Jin dan In Ha kalau mereka harus pindah rumah sakit lain. ini
rumah sakit darurat dan mereka hanya menangani keadaan serius dan darurat. Pasien
seperti Sun Ho yang perlu perawatan berjangka biasanya di pindahkan ke rumah
sakit perawatan. Moo Jin bingung karena kan sebelumnya dokter bilang kalau Sun
Ho akan di pindahkan ke ruang rawat biasa. Dokter membenarkan, tapi walau
begitu, Sun Ho tidak bisa di rawat terlalu lama di rumah sakit ini. Kami punya
banyak antrian pasien dengan penyakit serius. Dan kondisi Sun Ho dalam keadaan
vegetatif (koma) dan kecil kemungkinan untuk sadar.
In Ha
benar-benar sedih dan bingung, harus bagaimana mereka sekarang? Soo Ho
mendengar pembicaraan tersebut.
--
Di rumah,
Moo Jin menatap
bulan. Tampaknya, dia juga bingung dengan apa yang harus di lakukan.
--
Det. Park melihat
temannya yang akan mulai menyelidiki kasus kekerasan di SMP Seah. Dan dia
meminta izin untuk ikut.
--
Moo Jin dan
In Ha pergi ke sekolah. Mereka melihat orang tua Ki Chan Sung Jae. Moo Jin menggenggam
tangan In Ha dan bersama mereka berjalan melewati kedua orang tua tersebut. Seok
Hee ada di belakang mereka, dan dia tampak bersalah pada In Ha.
--
Sung Jae di
rekam dan mulai di tanyakan mengenai kasus pembullyan tersebut. Di dalam juga
ada orang tuanya. Dia memberikan pernyataan kalau itu adalah permainan. Dan selama
proses itu, ayah Sung Jae terus saja ikut campur. Pokoknya jadi ribet deh.
Setelah Sung
Jae, giliran Ki Chan yang di selidiki. Ki Chan terus menunduk. Dan sama seperti
orang tua Sung Jae, orang tua Ki Chan juga terus ikut campur hingga mengganggu.
Detektif Park
terus memperhatikan wawancara itu dari awal hingga akhir.
Ki Chan saat
itu hendak menyebut kalau Joon Seok juga ikut, tapi dia ingat ibunya yang
memperingatinya untuk tidak pernah menyebut nama Joon Seok. Det. Park menyadari
hal itu. dan karena terus di desak, Ki Chan akhirnya menyebut kalau Joon Seok
yang menyuruh mereka melakukannya!
“Joon Seok
yang menyarankan permainan itu?” tanya det. Park.
Pengacara berusaha
membantu Ki Chan. Dan det. Park sangat kesal mendengarnya. Dari tadi orang tua
dan pengacara terus saja ikut campur! Temannya menghentikan det. Park untuk tidak
ikut campur. Sementara itu, orang tua Ki Chan tampak kesal karena anaknya
menyebut nama Joon Seok dan bahkan menjelaskan mendetail.
Giliran Young
Chul. Ibu menyuruh Young Chul untuk tidak merasa terintimidasi dan takut. Cukup
jujur saja.
Saat Young
Chul di interogasi, dia tampak takut. Saat det. Bertanya keterlibatan Joon
Seok, Young Chul langsung membantah. Joon Seok tidak ikut permainan itu sama
sekali, dia tidak menyarankan game tersebut.
“Young Chul,
kau harus bilang yang sejujurnya,” ujar Seok Hee.
“Aku
melakukannya. Ibu kan menyuruhku untuk jujur.”
Seok Hee
terkejut, jelas-jelas Young Chul berbohong. Dia berkata tidak yakin siapa yang
menyuruh tapi yang jelas bukan Joon Seok. Seok Hee menatap tidak percaya pada
putranya.
Interogasinya
sudah selesai. Dan saat dia keluar dia berpas-pasan dengan Joon Seok. Dia tersenyum
dan memberi tanda oke dengan tangannya pada Joon Seok.
Selanjutnya
yang di interogasi adalah Joon Seok. Pernyataannya tidak berubah, sama seperti
yang di diktekan oleh Jin Pyo.
“Bagaimana
kau bisa berakhir hanya dengan peran sebagai penonton?” tanya det. Park ikut
menanyai. Sebenarnya, dia tidak boleh, karena bukan lingkup departemennya.
“Peran
penonton?”
“Kau bermain
sebagai penonton.”
“Tidak. itu
benar aku di sana, tapi aku hanya menonton karena aku tidak mau menjadi bagian.”
“Kalian
masing-masing punya peran spesifik.”
“Mereka memilih
peran di antara mereka sendiri. Tapi, aku tidak punya peran apapun. Dan… aku
mencoba menghentikan mereka sesaat, bilang kalau mereka sudah keterlaluan.”
“Kau mencoba
menghentikan mereka?”
“Ya.”
Flashback
Joon Seok berada di sana. Dan saat
melihat Sun Ho dipukuli, dia bertanya dengan dingin, “Kau baik-baik saja?”
Sun Ho menatap kesal padanya.
“Bukankah kalian sudah keterlaluan?
3 lawan 1 terlalu kasar,” ujar Joon Seok, tapi lebih seperti mengejek Sun Ho. “Kau
harusnya mandi sebelum ke akademi,” ejeknya pada Sun Ho.
“Kenapa kau melakukan hal ini padaku?”
tanya Sun Ho.
Dan pengambilan kabar tampak
aneh, karena wajak Joon Seok tampak tersenyum sinis tapi berubah menjadi
berteriak histeris. Pokoknya seperti di tampakkan dua wajah gitu.
End
Joon Seok dalam
perjalanan pulang bersama Eun Joo. Dia terus melihat keluar jendela mobil. Dan Eun
Joo tampak cemas.
--
In Ha dan
Moo Jin bersama Myung Sun dan Jin Woo menunggu di ruang tunggu. Det. Kang masuk
bersama dengan Sang Bok dan memberitahu kalau mereka sudah menyelesaikan investigasi.
“Aku sudah
bilang kalau yang terbiak adalah agar kalian tidak datang,” ujar det. Kang. “Kasus
ini masih belum berakhir, jadi kami harus tetap merahasiakannya hingga kami
membuat kesimpulan.”
“Kau setidaknya
harus memberitahu kami jika ada sesuatu yang baru.”
“Sebagaimana
yang kau tahu, komite belum memulai rapatnya. Jadi hingga kami melakukan tahap
terakhir dan mendapat kesimpulan, kami harus menjaga semuanya tetap rahasia.”
In Ha dan
Moo Jin masih tetap mendesak, tapi det. Kang benar-benar tidak bisa memberitahukan
apapun.
--
Di dalam
kelas yang sepi, Dong Hee duduk sendirian. Dia menatap kursi di depannya,
sepertinya itu adalah kursi Sun Ho.
--
Joon Seok
dan Eun Joo sudah tiba di rumah.
“Joon Seok,
mengenai yang kau katakan, apa itu benar?”
“Bagian yang
mana? Mengenai aku mencoba menghentikan mereka?”
“Bukan. Kau bilang
yang terjadi hari itu adalah insinden. Apa itu benar?”
Joon Seok menatap
tajam Eun Joo.
--
In Ha dan
Moo Jin pulang ke rumah. Dan In Ha tampak menatap ke arah sepatu Sun Ho. Dia sepertinya
menyadari sesuatu.
“Kenapa aku
tidak menyadarinya lebih awalnya,” gumamnya.
“Apa yang
kau katakan?” tanya Moo Jin bingung.
“Sayang,”
ujar In Ha dan membuka rak sepatu.
(Kalau dari
yang aku lihat, cara mengikat sepatunya berbeda. Sun Ho mengikat sepatu tanpa
membentuk pita dan sependek mungkin, tapi sepatu Sun Ho yang di temukan di atap
sekolah, terikat rapi dan berbentuk pita).
Tags:
Beautiful World