Images by : Hunan TV
Gao Jie bertemu dengan Pin Zhen dan menceritakan
apa yang di lihatnya tadi. Mendengar cerita Gao Jie, membuat Pin Zhen jadi
emosi juga dan menyebut playboy bermuka dua.
“Aku sulit mempercayainya juga. Tapi, batu ruby
darah merpati dan gelang kuda kayu yang di miliki Gao Hui di tangannya, membuat
aku ragu.”
“Pencundang! Aku tidak percaya aku membantunya
untuk bertemu denganmu,” sesal Pin Zhen. “Dia adalah pencundang. Dia adalah
playboy yang suka berburu wanita.”
Pokoknya, Pin Zhen terus memanasi Gao Jie. Gao Jie
kemudian berkomentar mengenai cara bicara dan perilaku Yu Zhi yang blak-blakan
padanya dan juga bebas. Tapi, tadi, saat dia melihat Yu Zhi bersama Gao Hui, Yu
Zhi memakai jas dan juga sepatu kulit. Tampak sangat berbeda.
Pin Zhen malah menyimpulkan kalau Yu Zhi
berpenampilan seperti olahragawan di depan Gao Jie. Namun, di depan Gao Hui, Yu
Zhi berpenampilan seperti seorang eksekutif yang kaya. Dan mungkin saja, Yu Zhi
selalu berpenampilan berbeda di setiap wanita yang berbeda.
“Jiejie, jujur padaku, apa dia ada
memanfaatkanmu?” tanya Pin Zhen, khawatir.
“Tidak ada,” jawab Gao Jie tegas. “Ketika aku
bersamanya, benar-benar tidak ada apa-apa di antara kami.”
“Bagus sekali. Lain kali, ketika kau bertemu
dengannya, berikan tamparan padanya. Jika tidak bisa, telepon saja aku dan aku
akan membalas dendam mewakilimu.”
Gao Jie hanya terus menunduk dengan murung. Pin
Zhen melihat hal itu, dan langsung diam tidak bicara lagi.
--
Gao Jie pulang ke rumah, dan ternyata Yu Zhi sudah
menunggunya. Gao Jie tampak marah dan hendak berjalan melewatinya, tapi Yu Zhi
menahannya.
“Kerjaanmu sudah selesai?” tanya Gao Jie, ketus.
“Ya, sudah selesai.”
“Kemana kau pergi tadi?”
“Tadi? Aku menemani klien makan di luar.”
“Menemani klien? Klien pria atau wanita?”
“Ada pria dan wanita,” jawab Yu Zhi.
Gao Jie jadi semakin marah, karena Yu Zhi
berbohong. Jelas tadi dia melihat Yu Zhi bersama dengan Gao Hui.
“Jadi, baru-baru ini, kau sibuk menemani klien?”
tanya Gao Jie lagi.
“Ya. Aku tidak punya banyak waktu untuk diriku
sendiri.”
“Karena pekerjaanmu sangat sibuk. Aku juga tidak
akan menyita waktumu. Teruskan saja bisnis-mu.”
Yu Zhi bingung dengan sikap dingin Gao Jie. Dia
mengira kalau Gao Jie marah karena dia terlalu sibuk dan belum menghabiskan
waktu bersama dengan Gao Jie. Tapi, Gao Jie hanya berkata kalau dia juga sangat
sibuk dan tidak punya waktu untuk marah pada Yu Zhi. Gao Jia bahkan langsung
masuk ke dalam rumah, meninggalkan Yu Zhi di depan pintu gerbang.
Yu Zhi jadi tambah bingung dengan sikap Gao Jie.
--
Yu Yi sedang minum teh dengan Nenek. Nenek
membahas mengenai kabar bahwa putri Ny. Wu, Gao Hui adalah desainer yang
berbakat. Yu Yi membenarkan, bahkan Nn. Lin yang menjadi juri juga memuji Gao
Hui tadi di kompetisi. Dan karena itu, mereka jadi ingin bekerja sama dengan
Cilian.
Yu Yi menggunakan kesempatan ini untuk meminta
dukungan nenek dalam proyek mereka. Dia mulai merayu nenek.
“Yu Yi, nenek tahu kalau kau ingin mengembangkan
Rui Hua. Nenek akan mendukungmu, tapi kamu harus menunjukkan beberapa prestasi
dulu padaku. Benar tidak? Jika kau tidak dapat mencapai kesepakatan untuk
berkolaborasi dengan Wu Xiaoci, bagaimana aku bisa percaya kalau kau akan dapat
berhasil bekerja dengan Yu Zhi? Kau tidak harus bertindak begitu cepat.
Ambillah segalanya dengan lambat.”
Yu Yi mengerti dan tidak lagi membahas hal
tersebut.
--
Yu Zhi pergi ke bar langganannya dan meminum
segelas bir. Yu Yi datang tidak lama kemudian. Melihat wajah Yu Zhi yang
murung, dia pasti tahu sesuatu telah terjadi. Tapi, Yu Zhi tidak mau
memberitahu. Yu Yi tidak bertanya lagi dan menunjukkan pengumuman hasil lomba
babak pertama tadi yang masuk ke dalam 5 besar.
Yu Zhi malah melihatnya karena dia sudah tahu
kalau Gao Hui pasti masuk dalam 5 besar. Eh, tapi, matanya tanpa sengaja
melihat ada nama Gao Jie di dalam daftar 5 besar itu. Yu Zhi kaget tapi juga
senang karena Gao Jie masuk dalam 5 besar.
“Jadi inilah alasannya sangat sibuk belakangan
ini. Tidak heran dia di bawah tekanan seperti itu,” gumam Yu Zhi. Dia mengira
kalau Gao Jie tadi bersikap ketus karena sedang tertekan dalam kompetisi. Dia
yakin kalau kompetisi sudah selesai, Gao Jie pasti akan bahagia lagi.
“Gao Jie ini adalah gadis yang selama ini kau
bicarakan?” tanya Yu Yi, penasaran. Yu Zhi mengangguk.
Yu Zhi sendiri sibuk mengetik pesan untuk Gao Jie.
“Dari hutan hujan ke kompetisi, ku rasa kalian di
takdirkan untuk bertemu satu sama lain. Tapi kali ini, Gao Jie adalah pesaing,
lawan dari Gao Hui. Bisa di bilang, dia juga berubah menjadi lawanmu.”
“Mendengarmu bilang begitu, rasanya agak
canggung,” komentar Yu Zhi. “Tapi tidak masalah jika seseorang memiliki pacar
yang berbakat.”
“Aku ingin tahu dengan Gao Jie ini. Tapi sekarang
aku tidak butuh kamu untuk mengenalkan nya padaku. Ketika kita pergi ke
kompetisi, aku bisa bertemu dengannya kan?”
Yu Zhi tidak menjawab, dan sibuk menelpon Gao Jie.
Sayangya, Gao Jie tidak mengangkat teleponnya. Yu Zhi langsung murung lagi.
--
Esok hari,
Ny. Wu melihat pengumuman 5 besar dari babak
pertama, dan wajahnya terlihat tidak bahagia. Saat itu, dir. Zhou datang dan
meminta maaf karena sudah membuat Ny. Wu menunggu. Dia memberikan data mengenai
Gao Jie yang sudah di sortir dan di rapikannya lebih daripada sebelumnya. Ny.
Wu menerima data tersebut dan berterimakasih pada dir. Zhou.
Dan dir. Zhou kembali memanfaatkan moment itu
untuk menjilat Ny. Wu. Dia berkata kalau Gao Jie itu tidak terlalu berbakat
dalam desain, jadi Ny. Wu tidak perlu khawatir. Dan dia juga mengucapkan
selamat karena Gao Hui masuk dalam daftar lima teratas. Ny. Wu tersenyum ramah
dan juga berterimakasih.
“Gao Jie dari perusahaanmu juga masuk ke dalam
daftar. Menurutmu, di antara Huihui dan Gao Jie, siapa yang akan memenangkan
kompetisi pada akhirnya?”
“Tidak bisa di bandingkan. Meskipun Gao Jie dan
putrimu yang berharga memiliki nama keluarga (sama-sama marga Gao) yang sama,
tapi ‘gao’ di Gao Jie paling tidak ‘gao’ ingin mencapai ambisi tinggi tapi
gagal (idiom dari kata ‘gao’). ‘Gao’ putrimu yang berharga adalah ‘gao’ untuk
naik ke ketinggian (‘gao’ berarti ‘tinggi’). Sama sekali tidak sama.”
“Kamu seharusnya tidak mengatakan itu. Gao Jie ini
memiliki beberapa kelebihan. Desain miliknya yang aku lihat, ku rasa berpotensi
memenangkan hadiah.”
Dir. Zhou malah terus menghina dan merendahkan Gao
Jie di depan Ny. Wu. Ny. Wu langsung memancing bertanya, siapa yang dir. Zhou
inginkan untuk menang? Dir. Zhou tertawa dan meminta Ny. Wu untuk tenang saja,
yang harus menang pasti akan menang. Jadi, dia berharap perusahaan mereka bisa
berkolaborasi. Usai mengatakan itu, dia pamit untuk pergi.
Setelah dir. Zhou pergi, Ny. Wu langsung melihat
data Gao Jie. Dia melihat alamat rumah Gao Jie. Dia terkejut karena Gao Jie
tinggal di jalan kecil Changle, alamat lama Pan Yue. Dia jadi curiga,
jangan-jangan selama ini Gao Hai selalu pergi awal dan pulang terlambat karena
ke tempat itu untuk menemui Pan Yue.
“Tidak
mungkin. Dia suamiku. Dia tidak akan melakukan hal itu,” Ny. Wu berusaha menyakinkan dirinya sendiri.
--
Namun, keyakinannya tersebut tidak bisa
menghentikan rasa curiganya. Pada akhirnya, dia diam-diam mengikuti Gao Hai.
Dan benar saja, Gao Hai pergi ke rumah Pan Yue.
Kali ini, Gao Hai secara terang-terang menekan bel rumah untuk menemui Pan Yue.
Kakek yang melihatnya jelas marah dan mendorong Gao Hai agar pergi dari sana.
Gao Hai tidak mau pergi, melainkan meminta maaf dan memohon agar di biarkan
bertemu dengan Pan Yue.
“Kau juga seperti ini di masa lalu. Kau berpegang
teguh pada A Yue sampai dia menikah denganmu. Sekarang A Yue jadi seperti ini,
kau… apa kau kau lakukan lagi kemari?” marah Kakek.
“Aku janji. Kalau ini adalah terakhir kalinya.
Setelah itu, aku tidak akan mengganggu lagi,” mohon Gao Hai. “Aku hanya ingin
menebus kesalahanku.”
Kakek tidak mau mendengarnya dan menyuruh Gao Hai
untuk pergi saja. Pergi yang jauh. Tapi, Pan Yue melihat Gao Hai dan langsung
berlari keluar rumah. Dia meminta Gao Hai tidak pergi dan menemaninya
menggambar. Kakek langsung berusaha meminta Pan Yue untuk tidak bertemu dengan
Gao Hai yang adalah orang jahat. Pan Yue tidak mau mendengarkan kakek.
“Maafkan aku. Aku benar-benar minta maaf,” ujar
Gao Hai. “Ayah, ini adalah sesuatu yang kecil. Mohon terima.”
Dia memberikan kartunya pada Kakek. Kakek semakin
marah dan menyuruh Gao Hai untuk menyimpan kartunya saja. Setelah yang di
lakukan bertahun-tahun oleh Gao Hai pada Pan Yue dan Gao Jie, tidak bisa di
bayar dengan uang. Dia tidak akan menerima satu sen pun uang Gao Hai.
“Dengarkan aku, karena kau membuat keputusan
meninggalkan istri dan anakmu, jangan harap aku memaafkanmu,” tegas Kakek.
Dan Pan Yue malah berteriak menyuruh agar tidak
berkelahi.
Ny. Wu memperhatikan semuanya dari jauh. Raut
wajahnya terlihat penuh amarah. Dia segera menelpon seseorang dan menyuruh
orang itu untuk mencari agen properti di Changle untuknya.
--
Gao Jie terlihat masih memikirkan Yu Zhi, hingga
saat Si Cheng bicara dengannya, dia tidak fokus. Si Cheng berkata kalau dia
ingin melihat desain-desain perhiasan Gao Jie yang lainnya, karena desain Gao
Jie unik. Dia merasa kalau Gao Jie hanya memperlihatkannya pada dir. Zhou, akan
percuma. Dir. Zhou tampak tidak menyukai Gao Jie, jadi walaupun Gao Jie
nantinya menang, dir. Zhou tidak akan membiarkan Gao Jie bersinar.
Saat itu, Yu Zhi datang ke kantor Gao Jie untuk
menjemput Gao Jie dan melihat Gao Jie yang sedang berbincang akrab dengan Si
Cheng.
“Walaupun dir. Zhou bermasalah denganku, tapi kali
ini, aku mewakili perusahaan kita. Apakah dia ingin Fansi kalah?” tanya Gao
Jie.
“Jika kau menang, dia tidak akan menghasilkan
uang. Jika kau kalah, dia tidak bertanggung jawab. Bersiaplah,” nasihat Si
Cheng, dengan berbisik. Karena yang di katakannya adalah hal sensitif, dan
jangan di dengar oleh orang lain. (Jadi intinya, mau Gao Jie menang atau kalah,
Dir. Zhou tidak akan untung ataupun rugi apapun. Jadi, dia bisa saja sengaja
membuat Gao Jie kalah). “Aku akan mengawasinya untukmu,” lanjut Si Cheng.
Yu Zhi yang ada di belakang mereka, cemburu
melihat Si Cheng yang berbisik pada Gao Jie. Dia langsung dengan sengaja
menelpon Gao Jie. Saat itulah, Gao Jie baru menyadari kehadiran Yu Zhi di
belakangnya. Tapi, dia mengabaikannya dan malah mengajak Si Cheng untuk masuk
ke dalam perusahaan karena dia ingin menemui tim produksi.
Yu Zhi jelas kesal karena Gao Jie terang-terangan
mengabaikannya.
--
Pin Zhen datang ke tempat gym indoor climbing (aku cari di google, olahraga panjat tebing di dalam ruangan
itu namanya indoor climbing) dan langsung menemui Yan
Kai. Dia ingin membatalkan keanggotaan gym-nya. Yan Kai dengan ramah
menjelaskan kalau sudah membeli kartu anggota, tidak bisa di kembalikan lagi.
Pin Zhen tetap ngotot, dan Yan Kai dengan sabar menjelaskan. Kalau perlu dia
akan menunjukkan lagi kontrak ke anggotaan yang Pin Zhen tandatangani saat
mendaftar menjadi anggota.
“Tidak perlu. Bisakahk aku memberikan kartu ku
kepada siapapun?” tanya Pin Zhen.
“Bisa. Namun, sesuai kontrak, kau harus membayar
1600 dolar untuk biaya transfer.”
Pin Zhen malah jadi emosi. Yan Kai masih tenang
dan menjelaskan dengan perlahan. Dia malah memaki kalau gym itu adalah tempat
terkutuk dan tidak akan pernah datang lagi ke sana. Yan Kai kesal juga karena
Pin Zhen menyebut gym-nya tempat terkutuk, tapi Pin Zhen sudah langsung kabur.
--
Si Cheng dan Gao Jie sedang memperhatikan 3 orang
pengrajin bekerja membuat perhiasan berdasarkan desain yang di berkan. Gao Jie
berterimakasih pada Si Cheng karena sudah memberikan pengrajin yang paling
berpengalaman di Fansi untuk membantunya di perlombaan.
“Tentu saja. Mereka sangat berpengalaman. Aku
yakin semua akan berjalan baik,” jawab Si Cheng.
Saat itu, Gao Jie mendapat telepon dari Pin Zhen
yang meminta tolong karena Yan Kai ingin memukulnya. Gao Jie tidak percaya dan
menuduh Pin Zhen yang berbohong seperti terakhir kalinya. Dia menyuruh Pin Zhen
untuk menyampaikan pada Yu Zhi untuk berhenti meminta bantuan Pin Zhen seperti
itu. Itu sangat kekanak-kanakkan.
Pin Zhen menjelaskan pada Gao Jie kalau kali ini
dia serius. Dia ada di gym indoor climbing dan meminta Gao Jie untuk segera
datang. Dia bahkan langsung mematikan telepon.
Gao Jie jadi panik. Dia meminta izin pada Si Cheng
untuk izin setengah hari karena sesuatu terjadi pada temannya. Si Cheng
menawarkan diri untuk ikut dengan Gao Jie, tapi Gao Jie menolak dan langsung
pergi.
--
Gao Jie tiba di gym tersebut dan bertemu dengan
Pin Zhen. Tapi, melihat Pin Zhen yang tidak kenapa-napa, Gao Jie bisa menduga
kalau Pin Zhen berbohong lagi padanya. Pin Zhen langsung menjelaskan kalau Yan
Kai tidak mau mengembalikan uang keanggotaannya dan bahkan mau menipunya untuk
beberapa biaya transfer. Dia meminta bantuan Gao Jie untuk hal itu.
Akhirnya, mereka menemui Yan Kai. Dan Gao Jie
langsung meminta Yan Kai untuk mengganti uang biaya anggota Pin Zhen. Yan Kai masih
berusaha ramah, dan berkata kalau Gao Jie harus lebih logis jika ingin menolong
seseorang. Eh, Pin Zhen malah semakin menantang Yan Kai.
Eh, untuk menambah masalah, Yu Zhi ternyata ada di
sana juga. Dia menyindir Gao Jie yang tadi bersikap seperti orang asing (tidak
mengenalnya) dan sekarang malah ingin mengganggu bisnis orang lain. Apa
sekarang ini Gao Jie bermain keras untuk mendapatkannya?
“Kau. Kau adalah pencundang,” maki Pin Zhen,
begitu melihat Yu Zhi.
“Tolong perhatikan ucapanmu. Jika aku buruk, lalu
apa temanmu?” balas Yu Zhi.
“Aku tidak kenal orang itu. Jangan pedulikan dia,”
ujar Gao Jie.
Yan Kai jadi bingung melihat Yu Zhi dan Gao Jie
yang sepertinya sedang bertengkar. Pin Zhen sendiri jadi bingung harus
bagaimana melihat pertengkaran Yu Zhi dan Gao Jie.
“Tidak kenal? Kau bahkan mengabaikanku dan
berhenti bicara padaku. Tampaknya, kau memiliki seorang yang baru.”
“Kau bilang seperti itu? Tidak tahu malu!”
“Baik. Aku tidak tahu malu. Lalu kau? Bukan saja
kau menghindariku, kau malah datang ke sini untuk mencariku. Mengapa? Apakah
kau tahu bahwa kau bermain api?”
“Kau sangat narsis. Apa kau salah makan obat?
Jangan khawatir, jika aku tahu kau ada di sini, aku tidak akan pernah datang.
Berbicara tentang main api, tidak ada yang bisa di bandingkan denganmu yang
dapat menghibur klien dan menjadi playboy,” balas Gao Jie dan langsung pergi.
Yu Zhi
kaget saat Gao Jie berkata playboy, apa maksudnya? Tapi belum sempat dia
bertanya, Gao Jie sudah pergi.
-Bersambung-
Tags:
Nice To Meet You