Network
: Fuji TV, FOD
Hana
merapikan kimono yang dipakainya. Kemudian dia menanyakan kepada Ayahnya, yang
duduk disebelahnya. Apa mereka tidak akan ketahuan? Karena setahunya, Ketua
mengatur pertemuan perjodohan ini, karena Ketua tertarik kepada Kakaknya yang
telah berumur 23 tahun. Sementara dia masih berumur 18 tahun.
Dengan
tenang, Ayah membalas bahwa karena mata Ketua sudah tidak terlalu bagus, maka
mereka bisa menipunya. Dan ini adalah sebuah kesempatan yang baik untuk mereka,
sebab Takaba grup adalah kolongmerat terbesar. Jadi mereka harus memenuhi
pertemuan ini.
“Kakak sudah
punya pacar sekarang! Menikahkan anak mu kepada seseorang hanya karena status
tingginya, memalukan!” kata Hana, mengomentari Ayahnya.
“Berhenti
bertingkah seperti kamu tahu segalanya! Dengarkan, jangan membantah ku disini!
Kamu perlu berbicara sopan. Mengerti?” balas Ayah.
Dengan sikap
malas, Hana menggumamkan bahwa Ketua mengatur pertemuan ini dengan mereka,
pasti karena cucu nya jelek, jadi tidak ada yang menyukai nya. Dan menurut
Hana, keputusan kakak nya tidak datang kesini adalah benar.
Pelayan
datang, dan memberitahukan bahwa Ketua dan cucunya sudah tiba. Dan dengan
sangat sopan, Nonomura (Ayah Hana), dia langsung membungkuk memberikan hormat.
Ketua lalu duduk di hadapannya, dan memanggil cucunya supaya cepat masuk ke
dalam.
“Takane.
Cepat dan masuklah,” panggil Ketua. Dan seorang Pria masuk ke dalam ruangan.
Ketika
Takane masuk ke dalam ruangan, Hana tampak sangat terpana menatap nya. Dan dia
langsung berbisik kepada Ayahnya bahwa dia tidak menyangka kalau Takane sangat
‘hot’ (keren). Begitu juga dengan Ayah, tapi dia menyuruh agar Hana tidak
berisik.
“Wow… ini
Takaba. Terima kasih untuk hari ini. Tolong jaga kamu… ah… aku,” kata Nonomura
dengan gugup. Saking gugupnya, dia sampai salah menyebut nama Takane.
“Bukan
Takaba! Aku Saibara Takane!” balas Takane membenarkan dengan nada yang
kedengaran sedikit ketus. Lalu dia duduk. Dan Hana merasa sedikit tidak nyaman.
Nonomura
memperkenalkan Hana kepada Ketua sebagai Yukari. Dan dengan ramah, Ketua
menyapa Yukari. Lalu dia memberitahu tentang Takane yang sebentar lagi akan
menjadi ketua di Takaba Grup, namun dia masih belum terlalu familiar dengan
beberapa hal, jadi Ketua ingin agar Takane memiliki beberapa orang yang bisa
membantunya.
“Takane.
Beri salam pada mereka,” kata Kakek menyuruh Takane.
“Orang ini
tidak terlihat seperti di fotonya sama sekali! Terlalu banyak make-up!” kata
Takane, dengan nada ketus dan pandangan memandang rendah. “Aku benar- benar
tidak menyukai wanita yang bermake-up tebal untuk menggoda pria,” lanjut
Takane. Dan Hana berusaha untuk menahan emosinya dengan tersenyum.
Namun Takane
kembali lanjut berbicara merendahkannya,” Wajahmu tidak terllihat lebih baik,
bahkan jika kamu tersenyum. Bahkan jika kamu mengenakan kimonon mewah,”
katanya. Dan dengan kesal, Hana mengepalkan tangannya. “Apa kamu pikir keluarga
ku akan mulai mengosongkan saku kami untukmu? Kamu pasti meremehkanku ya?”
lanjut Takane, sambil tertawa pelan.
Ketua
menegur Takane untuk berhenti bicara. Tapi Takane tidak mau berhenti, dan terus
berbicara. Sehingga karena tidak tahan lagi, Hana pun memukul meja, lalu
berdiri dengan satu kaki diletakan diatas meja. dan dengan tajam, dia menatap
ke arah Takane yang berada dihadapannya.
“Diam dan
buka telinga lebar- lebar!”
“Hana…
tidak… Yukari! Yukari!” kata Ayah, panik.
Hana
melepaskan wig rambut yang dipakainya. “Maaf. Tapi aku tidak sedikitpun
tertarik pada Pria besar sepertimu sama sekali!” katanya dengan kesal. Lalu dia
melemparkan wig nya ke muka Takane. Setelah itu dia mengambil tasnya, dan
keluar dengan membanting pintu.
Ketua tampak
terkejut melihat sikap kasar Hana pada cucunya. Nonomura merasa kalang kabut,
dan meminta maaf. Sementara Takane dia tersenyum sambil memegang wig yang
dilemparkan oleh Hana kepadanya.
Pulang
sekolah. Hana menceritakan kepada kedua temannya bahwa Ayahnya mungkin saja
akan dipecat dari perusahaan nya. Dan kedua temannya, menyemangati agar Hana
tidak perlu khawatir, lalu mereka mengajak Hana untuk pergi ke tempat Okamoto
bersama- sama.
Tepat disaat
mereka mencapai gerbang sekolah. Kedua teman Hana merasa terkejut melihat
sebuah mobil mewah ada di depan sekolah mereka, dan memberitahu Hana. Dan
dengan bingung, Hana pun melihat ke arah yang ditunjukan oleh temannya. Dan
betapa terkejut nya dia, saat dia melihat Takane keluar dari dalam mobil
tersebut.
“Dia yang di
pertemuan kemarin,” kata Hana, memberitahu kedua temannya. Lalu mereka bertiga
segera mundur dengan takut, saat meiihat Takane berjalan ke arah mereka.
“Kamu yang
disana!” panggil Takane, menunjuk ke arah Hana. “Kamu benar- benar
mempermainkan ku hari itu di pertemuan. Dan kamu masih seorang murid,” komentar
Takane, dengan nada yang terdengar ketus.
Awalnya Hana
merasa takut, tapi kemudian dia memberanikan dirinya dan maju menghadapi
Takane, lalu dia menanyakan bagaimana bisa Takane mengetahui keberadaannya. Dan
dengan kata yang terdengar sombong, Takane membalas apa Hana tidak mengetahui
siapa dirinya.
“Pewaris
untuk Takaba Grup, kan?” kata Hana.
“Itulah aku!
Dan aku datang untuk menemui kamu!” kata Takane dengan bangga.
“Aku tidak
memintamu!” balas Hana. Dan Takane kesulitan untuk membalas.
Takane
kemudian memberikan sebuket besar bunga mawar yang di bawanya. Dan menyombong. Dia
mengatakan bahwa Hana pasti belum pernah menerima buket bunga seindah ini
sebelumnya. Dan mendengar itu, Hana langsung mengembalikan bunga tersebut, lalu
dia berjalan pergi.
“Tunggu!”
panggil Takane.
“Kamu datang
ke sini untuk balas dendam padaku tentang yang kemarin, kan? kamu mudah
dibaca!”
Takane
mendekati Hana, dan berbisik dengan nada mengancam. “Apa kamu benar- benar
ingin Ayah mu dipecat, huh? Kamu ingin dia bekerja sampai dia pensiun, kan?”
ancam Takane sambil tersenyum. Dan Hana menundukan kepalanya, tidak bisa
membalas.
Takane
kemudian berjalan ke arah mobilnya. Dan membuka kan pintu mobilnya untuk Hana,
lalu dia memanggil Hana untuk masuk ke dalam. Dan dengan terpaksa, Hana pun
pamit kepada kedua temannya, lalu dia masuk ke dalam mobil.
Seorang
Pria, teman Hana juga. Dia menghampiri kedua teman Hana, dan menanyakan ada
apa, saat melihat Hana masuk ke dalam mobil mewah. Dan teman Hana menjawab
bahwa mereka juga tidak tahu, tapi Pria yang bersama Hana itu adalah Pria yang
bertemu dengan Hana di pertemuan perjodohan.
“Pertemuan
perjodohan?” kata si Pria, terkejut.
Didalam
restoran. Pelayan menunjukan tempat duduk kepada Takane serta Hana. Tapi Hana
merasa kurang nyaman, karena Takane barusan membelikannya sebuah pakaian mahal,
dan dia tidak bisa menerima itu.
“Siapa yang
bilang aku membelikan nya untukmu? Kamu begitu bermuka tebal! Kamu mungkin
tidak tahu ini, tapi restoran ini punya dress code yang harus di ikuti,” jelas
Takane. Dengan nada ketus seperti biasa.
Didalam
ruangan pribadi. Hana memakan steak yang dihidangkan dengan lahap, karena steak
tersebut sangat enak. Dan karena saking enak nya, Hana pun berbicara dengan
makanan yang penuh didalam mulutnya.
Namun walaupun
begitu, Takane tetap mengerti apa yang Hana coba katakan. Dan dia mengatakan bahwa
dia tahu kalau Hana ingin berterima kasih, karena Hana belum pernah memakan
makanan seperti ini sebelumnya.
“Tutup
mulutmu dan makan lah, porky!*” kata Takane.
*Di google
translate artinya ‘Gemuk’ atau ‘Lemak”, tapi kayaknya ga cocok dengan
situasinya. Jadi saya tetap tulis Porky saja, sesuai dengan terjemahan english.
Hana menelan
makanannya. Lalu dia memuji makanan yang Takane belikan untuknya, serta
menanyakan apa alasan Takane mengajaknya keluar, kepadahal mereka sudah tidak
ada hubungan lagi. Dan Takane diam, fokus memotong daging steaknya.
“Aah… apa
itu karena kamu anak yang kesepian?” tebak Hana.
“Biarku
beritahu kamu! Aku tidak pernah diganggu oleh Wanita! Kamu yang bilang kan, aku
datang untuk balas dendam yang manis!” balas Takane dengan nada ketus seperti
biasa. Dan lalu dia memakan daging steaknya.
Hana
mengganguk mengerti. Lalu saat dia melihat tomat- tomat kecil di piring Takane
yang belum dimakan, dia pun menunjuknya dan menggoda Takane. “Jangan bilang
kamu tidak menyukai tomat, ya? Apa kamu anak kecil?”
“Aku akan
memakannya nanti,” balas Takane, pelan.
Hana tertawa
dan lanjut menggoda Takane. Dia dengan sengaja menjelaskan manfaat baik dari
memakan tomat. Dan karena merasa malu untuk mengakui bahwa dia tidak menyukai
tomat, maka dengan terpaksa, Takane pun menusuk tomat itu dengan garpu nya dan
memakannya. Lalu dengan wajah berusaha tersenyum, dia menguyah tomat tersebut
dalam mulutnya. Dan melihat itu, Hana tertawa.
Sesampainya
dirumah. Hana menjelaskan bahwa dia akan segera mengembalikan baju pemberian
dari Takane ini, setelah dia mencucinya. Dan Takane membalas bahwa Hana bisa
memiliki baju tersebut. Lalu dengan sedikit gugup, Takane berusaha berbicara.
Dan Hana menunggunya hingga selesai berbicara.
“Kemarin…
aku yang mengatakan bahwa kamu mengenakan make-up tebal… dan mengatakan banyak
hal tidak beralasan… Maaf… Aku bilang
aku minta maaf!” kata Takane. Lalu dia menjelaskan bahwa setelah dia mendengar
dari Kakeknya, kalau Kakeknya lah yang mengatur pertemuan itu. Dia merasa
bersalah.
“Aku juga
minta maaf untuk apa yang ku lakukan,” balas Hana sambil membungkuk. Kemudian
dia menanyakan, apa itulah alasan mengapa Takane datang menemuinya.
“Seperti aku
melakukannya! Baiklah, aku pergi!” balas Takane, lalu dia menjalankan mobilnya
dan pergi. Dan melihat itu, Hana tersenyum.
Hana masuk
ke dalam rumah secara diam- diam, tapi tepat disaat itu Ayahnya malah keluar
dari dalam kamar mandi, dan memergokinya yang baru pulang. Sehingga dia pun
merasa terkejut.
Ayah
kemudian menanyakan mengapa Hana memakai pakaian seperti itu, apakah Hana sudah
melakukan sesuatu yang buruk. Dan dengan cepat, Hana langsung membantahnya,
lalu dia memberitahu bahwa dia bertemu dengan Takane barusan. Dan mendengar
itu, Ayah merasa kaget sekaligus senang.
“Dia tidak
marah?” tanya Ayah. Dan Hana mengiyakan. Lalu dia naik ke atas.
Didalam
kamar. Hana memperhatikan buket bunga mawar yang didapatkannya sambil tersenyum
senang. Lalu disaat itu, sebuah pesan masuk ke hape nya, dan dia pun
membukanya. Dan ternyata pesan itu berasal dari Takane.
Aku akan menemui mu lagi di hari off mu selanjutnya. Kamu tidak
perlu memakai make-up badutmu. Isi pesan Takane.
Tags:
Takane To Hana
Kak, izin save gambar hana naikin kaki ke meja ya kak, mau aku pake buat meme kak ����
ReplyDelete