Sinopsis K- Drama : Angel’s Last Mission Love Episode 3 - part 3


Sinopsis Angel’s Last Mission : Love  Episode 3 – Part 3
Network : KBS2

Dini hari. Seorang Pria mendekati L yang sedang tertidur, dan memberikan uang kepadanya. Lalu dia memeriksa saku baju L seperti ingin mengambil sesuatu. Tapi dia tidak jadi dan langsung pergi dari sana, karena seorang polisi mendekati nya.

Si Polisi itu ternyata adalah Hoo yang sedang menyamar. Dia menyentuh pipi L, dan membangunkannya. Lalu dia duduk disebelah L. “Manusia akan cepat mati, jika mereka tidur di tempat yang dingin.”
L memeriksa Hoo. Dan dengan curiga dia kemudian bertanya, apakah Hoo sama dengannya, menjadi manusia dan menjalankan misi special. Mendengar itu, Hoo membalas bahwa ini mudah baginya, karena dia berpengalaman. Dan L memuji Hoo, dia merasa sedikit iri dengan Hoo.

L menceritakan tentang Yeon Seo. Seorang manusia buta yang setelah mengalami pengalaman hampir mati, dan kemudian bisa melihat lagi, maka apakah yang seharusnya manusia itu lakukan. Dan Hoo menjawab berterima kasih.
“Kamu berpikir begitu, kan? Tapi kepada pendonornya, seseorang yang selalu berada disisinya, dia memperlakukannya dengan kasar. Dalam kasus itu, bagaimana perasaan mu sebagai manusia?” tanya L.
“Meski begitu, bukankah kamu masih bersyukur?”

L dengan frustasi menceritakan perasaan nya mengenai Yeon Seo. Menurutnya dengan emosi Yeon Seo yang tidak stabil, dia tidak akan bisa mendapatkan cinta untuk Yeon Seo. Itu sangat tidak mungkin. Dan dia tidak bisa melakukannya.
“Kemudian kamu harus menyerah sekarang, dan berubah menjadi debu.”

L mengeluh, kenapa itu harus Yeon Seo, kenapa?! Dan sambil tersenyum, Hoo balas bertanya, kenapa L harus menyelamatkan Yeon Seo kemudian. Mendengar itu, L sama sekali tidak bisa menjawab, dan merengek putus asa.

“Terakhir, bersinar teranglah,” kata Hoo. Dan L bingung, tapi Hoo tidak menjelaskan maksudnya. Hoo menjentikan jarinya, dan seketika pakaian L berubah menjadi pakaian setelan hitam putih. Kemudian setelah itu Hoo menghilang.
“Sunbae. Sunbae?” teriak L kebingungan.
Ny. Jung masuk ke dalam kamar Yeon Seo, dan membangunkan Yeon Seo yang tertidur dilantai dengan CD kaset berserakan disekitar nya. Dan ketika Yeon Seo terbangun, Ny. Jung memberitahu Yeon Seo bahwa barusan mereka telah mengantarkan kepergian Tn. Jo. Mendengar itu, Yeon Seo hanya menjawab dengan gumaman ‘mm.’
Ny. Jung kemudian menanyakan apakah Yeon Seo sudah memakai obat tetes mata, dan lalu dia menjawab sendiri bahwa tentu saja belum, karena obat tetes mata ada dengannya. Dengan paksa, Ny. Jung kemudian mau memakai kan obat tetes mata itu. Tapi Yeon Seo menolak dan berteriak marah.

“Ini adalah mata Tn. Jo. Aku tidak peduli jika kamu kelaparan, sakit, tidur, atau tidak tidur sekalipun. Itu terserah kamu. Tapi matamu, kamu mendapatkannya dari Tn. Jo,” kata Ny. Jung dengan nada keras dan tegas. Sambil memegang kepala Yeon Seo agar menatapnya.
“Aku tidak pernah meminta darinya,” balas Yeon Seo, acuh.
“Kemudian kamu bisa mengeluarkanya kan,” balas Ny. Jung.

Ny. Jung berdiri membelakangin Yeon Seo. Dia menangis. Lalu setelah itu, dia berbalik dan menatap kembali Yeon Seo. Dia menceritakan betapa specialnya Tn. Jo untuk mereka semua. Bukan hanya merayakan ulang tahun mereka saja, tapi Tn. Jo juga merayakan ulang tahun anggota keluarga mereka. Jadi bila Yeon Seo mendapatkan mata dari seseorang seperti itu, maka Yeon Seo tidak boleh menyia- nyiakannya.
“Jika kamu begitu menyukainya, mengapa kamu tidak memperlakukannya dengan baik ketika dia berada disini? Kamu melunjak karena Tn. Jo disini. Semua karyawan membuat Tn. Jo melakukan pekerjaan berat dan membosankan. Dan kamu marah sekarang?” tanya Yeon Seo. Lalu dia berdiri tegak dan berjalan pergi.

“Kamu lupa? Pekerjaan berat dan membosankannya adalah kamu. Baiklah, kamu bisa memojokan ku semau mu. Itu cocok denganmu,” balas Ny. Jung.

Sebelum keluar dari pintu, Yeon Seo tiba- tiba merasa sangat pusing dan tidak bisa melangkah. Lalu dia terjatuh. Dan Ny. Jung langsung menghampirinya.
“Aku… aku tidak bisa pergi. Aku tahu tempat ini. Aku bisa melihat segalanya. Tapi kaki ku… kaki ku tidak bergerak,” kata Yeon Seo dengan raut syok. Dan dengan perhatian, Ny. Jung memeluk untuk menenangkannya.

Dokter menjelaskan bahwa Yeon Seo mengalamin trauma psikologis. Itu terjadi, karena seseorang merasa menderita dari kehilangan orang terdekat mereka. Jadi orang itu tidak bisa melakukan apa yang biasa dia lakukan dengan seseorang tersebut.
Seperti seorang suami yang kehilangan istrinya yang sering bermain bowling dengannya setiap hari minggu. Ketika suami itu melihat bowling itu, dia mengalami serangan panik. Itu semua karena suami itu sangat dekat dengan istrinya.
Dan si Dokter menjelasakan bahwa kondisi Yeon Seo semuanya normal, jadi tidak ada penyebab lain selain itu. Lalu dia menyarankan agar Yeon Seo banyak beristirahat.

“Aku tidak bisa melakukan hal yang biasa aku lakukan dengannya? Aku melakukan segalanya dengannya. Aku berlari, aku berjalan, dan makan dengannya. Segalanya. Dan aku tidak bisa melakukan apapun sekarang? Walaupun… walaupun aku bisa melihat sekarang?” tanya Yeon Seo dengan sedih.

Post a Comment

Previous Post Next Post