Sinopsis
Korean Drama : Beautiful World Episode 15 – 1
Images
by : jTBC
Semua karakter, organisasi, tempat, kasus, dan
insiden dalam drama ini fiktif
Sun Ho
berjalan di lorong kelas. Dia tiba di depan kelasnya dan melihat dari kaca
pintu kelas, semua temannya yang sedang bersenang-senang di sana. Dong Hee juga
ada di dalam kelas, dan memandang keluar jendela.
Melihat semua
tema-teman sekelasnya, Sun Ho tersenyum. Dong Hee berbalik dan juga menatapnya.
Sun Ho memegang gagang kelas, tapi gelas tidak mau terbuka, seolah terkunci. Sun
Ho terus berusaha membuka pintu kelas, dan tiba-tiba, dia mendengar suara
ibunya yang memanggilnya.
In Ha memanggilnya
dan memintanya untuk bangun. Moo Jin juga memanggilnya dan adiknya pun memanggilnya.
Mendengar suara semua anggota keluarganya, Sun Ho menangis. Dia memegang gagang
pintu kembali dan cahaya terang menyinarinya.
Dia bangun
dari tidur panjanganya!
Semua yang
ada di kamar rawat, terkejut karena akhirnya Sun Ho sadar. Sun Ho telah sadar! Dia
bangun dari komanya! Semua sangat bersuka cita. Semua menangis bahagia. Bahkan dokter
ikut berbahagia, keajaiban telah terjadi.
Sun Ho
menatap wajah setiap keluarganya dan mencoba bicara. Tapi, kondisinya masih terlalu
lemah untuk berbicara. Dan setelah menguatkan diri, kata pertama yang di
ucapkannya adalah : Eomma (ibu).
Soo Ho
menangis semakin keras dan memeluk Moo Jin, oppanya benar-benar telah sadar.
Joon Ha yang
berada di toko roti, mendapat telepon dari In Ha. Dia menangis bahagia karena
akhirnya keponakannya sadar. Dia berteriak penuh sukacita. Tidak lupa, dia
menelpon ibunya untuk memberitahu kalau Sun Ho akhirnya sadar. Dia sampai
menangis bahagia karena Sun Ho akhirnya benar-benar sadar.
--
Dong Hee juga
sudah mendapat kabar kalau Sun Ho sudah sadar. Dia segera menelpon oppa-nya dan
memberitahu kalau Sun Ho sudah sadar. Dia sangat bergembira atas hal tersebut.
Dong Soo
yang mendengar berita tersebut juga bersukacita. Akhirnya, putra gurunya sadar.
Dia menatap ke langit, mungkin dia merasa kalau Tuhan benar-benar ada dan
mendengarkan doa mereka.
--
Jin Woo yang
sedang bersama dengan Nn. Ham dan Kang Ho, juga mendapat telepon dari Moo Jin
yang memberitahu Sun Ho sudah sadar. Mendengar berita tersebut, Jin Woo
benar-benar bahagia.
Nn. Ham dan
Kang Ho yang mendengar berita tersebut pun sukacita. Keajaiban benar-benar
telah terjadi. Mereka berdua benar-benar gembira hingga berteriak. Kang Ho
sampai memberikan selamat pada Jin Woo karena Sun Ho sudah sadar.
Jin Woo
masih shock dengan berita tersebut, dan permisi untuk ke toilet.
Kang Ho yang
bersuka cita, segera menelpon Sang Bok untung memberitahu hal tersebut.
Jin Woo
tidak pergi ke kamar mandi, melainkan keluar restoran. Dia menangis bahagia dan
juga tertawa bahagia. Akhirnya, muridnya telah sadar.
--
Berita tersebut
tampaknya juga telah sampai ke telinga Jin Pyo, karena wajahnya berubah menjadi
penuh kecemasan.
--
Joon Ha
sudah berada di rumah sakit. Dokter memeriksa kondisi Sun Ho yang telah sadar. Dia
meminta Sun Ho untuk berkedip dan Sun Ho bisa melakukannya. Dia meminta Sun Ho
untuk menggerakan jari tangannya, dan dia mampu melakukannya. Tapi, saat dia
diminta menggerakan jari kakinya, Sun Ho tidak bisa melakukannya.
Moo Jin
menyuruh Sun Ho untuk tidak usah memaksakan diri karena Sun Ho kan baru sadar.
--
Dokter bicara
dengan Moo Jin dan In Ha di luar kamar rawat Sun Ho. Dia menjelaskan kalau kemampuan
kognitif dan motorik Sun Ho mungkin dapat pulih sepenuhnya, atau mungkin akan
ada beberapa masalah di saraf. Yang bisa mereka lakukan hanya menunggu sebentar
dan memperhatikan kondisi Sun Ho.
“Bagaimanapun,
kondisi Sun Ho ini adalah keajaiban. Dan karena Sun Ho masih muda, semakin cepat
baginya untuk dapat pulih. Aku merasa dia akan cepat sembuh. Mari kita lihat
apakah dia bisa menelan makanan dan dapat menyebuhkan keseimbangannya. Kita akan
memberikan dia cairan diet mulai dari sekarang dan juga memulai rehabilitasinya.
Selamat!”
Moo Jin dan
In Ha sangat berterimakasih setelah mendengarkan penjelasan dokter.
--
Di dalam kamar,
Soo Ho masih berusaha meminta dan mengarahkan Sun Ho agar bisa menggerakan jari
kakinya. Tapi, Sun Ho tidak bisa melakukannya. Joon Ha langsung menyuruh Soo Ho
untuk berhenti memaksa Sun Ho. Dia juga menyuruh Sun Ho untuk tidak terlalu
memaksakan diri, karena Sun Ho kan baru sadar. Dia juga berkata kalau dia
bangga pada Sun Ho yang telah sadar.
--
Eun Joo
duduk sendirian di ruang tamu, tatapannya tampak kosong.
Flashback
Jin Pyo tertawa sinis mendnegar
permintaan cerai Eun Joo. Dia setuju untuk bercerai tapi dia tidak akan
menyerahkan Joon Seok pada Eun Joo.
“Aku dapat menyerahkan semuanya. Tapi,
biarkan aku yang membesarkan Joon Seok.”
“Kau tidak akan bisa
melindunginya. Aku satu-satunya yang bisa melindunginya.”
“Apa yang ingin kau lindungi
bukan Joon Seok. Kau ingin melindungi reputasi Yayasan Seah yang artinya sama
dengan reputasimu. Kau bahkan membunuh seseorang karna kau takut akan hancur. Aku
tidak bisa membiarkanmu membesarkan Joon Seok. Joon Seok masih masih memiliki
waktu. Waktu untuk merubah segalanya. Waktu untuk hidup yang sama dengan anak –
anak seumurnya. Dia masih memiliki itu. Tapi, jika dia tinggal denganmu, dia benar-benar
akan berubah menjadi monster. Dia akan
menjadi sepertimu,” ujar Eun Joo.
Jin Pyo sangat marah mendengar
ucapan Eun Joo, hingga dia membanting gelas yang ada di tangannya hingga pecah
berkeping-keping. “Kau lah orang yang menyebabkan semua hal ini terjadi. Aku membersihkan
kekacauan yang kau buat dan bertingkah seperti tameng-mu! Seperti masih belum
cukup mencemari reputasi Yayasan Seah dan tidak bersyukur padaku, sekarang apa?
Kau ingin bercerai? Kau berpikir aku monster? Lalu kau akan menyebut dirimu
apa? Kau kira kau seorang ibu yang melakukan pengorbanan untuk putranya? Kau lah
orang yang mengabaikan anak yang sekarang dan membuatnya seperti bunuh diri,
bukan aku!”
“Ya, itu kesalahanku. Aku sepenuhnya
sadar akan hal itu. Setiap hari, setiap saat, aku ingin kembali ke hari itu. Penyesalan
selalu menghantuiku.”
“Jangan seperti orang munafik. Kau
menyesal? Apa itu akan mengurangi kesalahanmu? Berkubang dalam rasa mengasihani
diri sendiri dan membenarkan dirimu sendiri, itu di sebut munafik.”
Eun Joo tetap pada pendiriannya,
bercerai. Jin Pyo langsung mengingatkan kalau tidak akan ada pengadilan yang memihak
pada Eun Joo yang adalah kriminal.
End
Eun Joo
berdiri, dia menghadap Jin Pyo yang berdiri di belakangnya. Dan berkata kalau
dia akan membawa Joon Seok dan pergi ke Seongbuk-dong. Jin Pyo tidak merespon
perkataan Eun Joo tersebut dan hanya memberitahu kalau Sun Ho sudah sadar.
Mendengar Sun
Ho yang sudah sadar, membuat mata Eun Joo terbelalak lebar. Joon Seok yang
keluar dari kamar, juga mendengar apa yang Jin Pyo katakan.
--
Det. Park di
telepon Moo Jin dan di beritahu kalau Sun Ho sudah sadar. Det. Park sangat senang
mendengarnya, karena jika dia bisa mendapat pernyataan Sun Ho, maka mereka bisa
membuktikan apa yang telah terjadi sebenarnya.
Moo Jin
memberitahu kalau Sun Ho masih belum bisa bicara dengan bebas sekarang ini, tapi
Det. Park bisa berkomunikasi dengan Sun Ho. Tapi, dokter bilang pada mereka
kalau mengingatkan dan memberitahu apa yang Sun Ho alami takutnya akan membuat
stress Sun Ho. Dan juga, dia merasa masih terlalu cepat bagi Sun Ho yang baru
sadar untuk memberikan pernyataan. Det. Park bisa mengerti akan hal itu. Kalau
begitu, sekarang mereka hanya akan memasukkan kasus ini ke pengadilan terlebih
dahulu. Mereka sudah mengonfirmasi kalau Sun Ho sering di siksa dan di bully,
tapi mereka belum dapat membuktikan kalau hal itu di lakukan dengan sengaja. Jika
pengadilan menyatakan kalau itu bukan hal yang di sengaja, maka segalanya akan
berlalu begitu saja. Makanya yang paling penting sekarang ini adalah pernyataan
dari Sun Ho.
Moo Jin
mengerti. Dia akan segera memberitahu det. Park jika kondisi Sun Ho sudah lebih
baik dan bisa memberikan pernyataan.
“Ayah Sun
Ho. Selamat,” ujar det. Park dengan senyum lebar.
“Terimakasih.”
Selesai teleponan
dengan Moo Jin, det. Park langsung menerima laporan dari det. Kim. Det. Kim memberitahu
kalau dia menemukan CCTV yang merekam mobil tabrak lari Dae Gil. Det. Park
jelas senang mendengarnya.
--
Eun Joo yang
mendengar Sun Ho kaget, malah bahagia. Dia benar-benar lega karena Sun Ho
sadar. Tapi, Jin Pyo tidak. Bagaimana jika Sun Ho memberi pernyataan kalau Joon
Seok mendorongnya dengan sengaja? Itu akan sangat merugikan Joon Seok.
“Joon Seok
bilang padaku kalau itu kecelakaan,” ujar Eun Joo.
“Bagaimana
jika itu bukan kecelakaan?” tanya Jin Pyo balik. “Dan bahkan jika benar (itu
kecelakaan), apa kau pikir Sun Ho akan mengatakan yang sebenarnya?”
“Sun Ho akan
mengatakan yang sebenarnya,” yakin Eun Joo.
Tapi, Jin
Pyo tidak yakin. Joon Seok tampak sangat terguncang. Hingga kakinya bergetar
saat dia melangkah masuk ke dalam kamar-nya.
--
Det. Park bersama
det. Kim pergi ke basement. Det. Kim berkata kalau dia memeriksa CCTV dan mobil
itu memasuki basement ini dan belum keluar sejak saat itu. Dan akhirnya, mereka
menemukan mobil tersebut. Det. Kim sudah akan masuk untuk menanyakan siapa
pemilik mobil tersebut, tapi, dia malah melihat Ki Deuk Cheol.
Deuk Cheol
yang melihat det. Kim langsung kabur. Det. Park dan det. Kim langsung berlari
mengejarnya. Tapi, mereka kehilangan jejak.
Pada akhirnya,
mereka hanya bisa mengambil blackbox mobil untuk memeriksa hari kejadian Dae
Gil. Dan dia memerintahkan det. Kim untuk memeriksa CCTV di sekitar sini, untuk
tahu kemana Deuk Cheol tadi kabur.
--
Anak buah
Jin Pyo diam-diam menemui Jin Pyo dan memberitahu kalau polisi sudah
mencurigainya dan mengintainya. Jin Pyo tahu maksud anak buahnya itu, sehingga
dia membuka bagasi mobilnya. Di dalam bagasinya ada sebuah tas berisi uang, setelah
tas tersebut di ambil, Jin Pyo segera pergi dari sana.
--
Moo Jin
terbangun saat hari masih sangat pagi. Dan dia melihat In Ha yang masih duduk
di samping Sun Ho sambil menggenggam tangan Sun Ho. Dia tidak tidur semalaman. Dia
takut kalau semuanya akan menjad mimpi jika dia tidur.
Moo Jin
menasehati In Ha untuk pulang dan beristirahat. Sementara dia akan tetap di
rumah sakit untuk menjaga Sun Ho. Jadi, In Ha tidak perlu khawatir. In Ha
menolak untuk pulang, dia masih ingin berada di sisi Sun Ho.
“Sayang, aku
sangat bahagia hingga aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan. Aku tidak iri
pada siapapun. Aku merasa seperti aku memiliki segalanya,” ujar In Ha, bahagia.
“Aku akhirnya menyadari kalau berkat terbesar adalah melihat anak kita tumbuh
dengan sehat tanpa sakit. Aku akhirnya menyadari, betapa aku sangat di berkati
oleh banyak hal. Aku adalah orang yang berbahagia. Manusia terkadang bodoh. Kita
harus melewati hal seperti ini untuk menyadari hal tersebut. Sayang, mulai dari
sekarang, aku tidak akan lagi memarahi dan menyuruh mereka belajar. Aku akan
mendukung apapun yang mereka ingin lakukan, jadi mereka dapat tersenyum dan
bahagia.”
“Aku tidak
yakin akan hal itu. Aku rasa, kau akan mulai berteriak pada mereka untuk belajar
keras lagi.”
“Mereka masih
murid. Tentu saja, mereka harus belajar,” tawa In Ha.
Mereka akhirnya
bisa benar-benar tertawa dengan lepas.
--
Soo Ho
bangun dan memakan sarapan yang telah di siapkan oleh Joon Ha dengan senyum
lebar. Tidak ada lagi beban di benaknya karena oppa-nya telah sadar.
Soo Ho berangkat
sekolah. sebelumnya, dia telah mengirim pesan pada Da Hee, memberitahu kalau
Sun Ho sudah sadar dan hal itu merupakan keajaiban. Dia juga berharap Da Hee
mau datang menjenguk Sun Ho.
Tidak hanya
pada Da Hee, Soo Ho juga memberitahu kabar gembira tersebut kepada ahjussi toko
bunga. Ahjussi sangat senang mendengar kabar dari Soo Ho mengenai Sun Ho.
Sementara Da
Hee, tangannya bergetar, seperti ketakutan.
--
Soo Ho tiba
di sekolah, dan Dong Hee langsung menghampirinya. Dia benar-benar bahagia
karena Sun Ho sudah sadar, hingga berteriak di depan gerbang : Hurray, Park Sun
Ho! Soo Ho mengikutinya. Mereka saling bergandengan tangan dan masuk ke dalam
sekolah.
Young Chul
memberitahu Sung Jae kalau Sun Ho sudah sadar. Dia mendengarnya dari ibunya. Tapi,
Sung Jae malah tampak cemas mendengar Sun Ho sudah bangun. Dia tidak tahu apakah
itu adalah hal baik atau tidak. Young Chul bingung melihat reaksinya, jelas Sun
Ho sadar adalah hal baik.
Sung Jae
malah mengingatkan kalau Young Chul itu sudah membela Joon Seok di depan
polisi, dan kenapa sekarang Young Chul seperti memihak pada Sun Ho? dia dengar Young
Chul memberitahu polisi kalau Sun Ho lah yang mengajak Joon Seok untuk bertemu.
“Ayahku
bilang, siapa yang mengajak bertemu pertama itu informasi yang penting. Dan itu
juga menguntungkan bagi Joon Seok. Joon Seok yang menyuruhmu untuk bilang
begitu pada polisi kan?”
“Tidak. itu
kebenarannya,” ujar Young Chul.
“Jangan
berbohong padaku.”
“Aku serius.”
“Terserahlah.
Tapi, sekolah pasti akan mengumpulkan Komite Kekerasan Sekolah lagi. Jadi, kau
sebaiknya tidak berbohong apapun yang terjadi,” tegas Sung Jae (ih, jelas dari
awal sampai akhir, kau yang selalu berbohong).
Saat itu,
Joon Seok tiba, dan begitu melihat Joon Seok, Sung Jae langsung buang muka dan
masuk ke dalam kelas. Young Chul melihat Joon Seok, menunduk ketakutan dan
masuk ke dalam kelas.
Di dalam
kelas, Sung Jae melihat Ki Chan yang duduk menunduk dengan memakai earphone. Dari
wajah Sung Jae, sepertinya dia merasa bersalah pada Ki Chan dan ingin mengobrol
dengannya. Tapi, dia tidak berani. Ki Chan sendiri bagiku terlihat menyedihkan.
Dia memasang earphone di telinganya seolah tidak ingin mendengar apapun yang
orang-orang katakan padanya. (Ah, semoga dengan pengalaman ini, Ki Chan bisa
berubah menjadi orang yang lebih baik. Walau dia jahat, tapi setidaknya dia mau
tetap jujur).
“Ki Chan,”
panggil Sung Jae, dan melepas earphone Ki Chan sebelah. “Aku dengar Sun Ho
sudah sadar.”
Joon Seok masuk ke dalam kelas, dan semua
orang masih memandangnya dengan sinis. Mejanya juga masih di letak di sudut
kelas, dengan penuh memo makian. Dia tampak sangat marah dan keluar kelas. Jin
Woo melihatnya dan memanggilnya, tapi Joon Seok malah lari.
Jin Woo
masuk ke dalam kelas, dan melihat memo-memo makian yang di tempel di atas meja
Joon Seok. Jin Woo tampak marah dan memandang semua yang ada di kelas, dan
semua langsung memalingkan wajah. Dengan penuh amarah, Jin Woo mengumpulkan
semua kertas itu, meremukkannya dan membuangnya ke tong sampah. Dia kemudian
mengembalikan meja Joon Seok ke tempat seharusnya dengan di bantu oleh Dong
Hee.
“Kalian pasti
sudah dengar kalau Sun Ho sadar kan? Kalian
tahu apa yang aku rasakan saat mendengar berita ini? Aku sangat bahagia
mendengarnya dan aku berbahagia. Aku akan segera melihat Sun Ho di sekolah
lagi. Dan juga, Joon Seok masih akan memiliki kesempatan. Joon Seok menunggu
untuk di hukum atas perbuatannya yang salah. Tentu saja, di hukum bukanlah
akhirnya. Ini adalah awal dan itu lah masalahnya. Kau mungkin berpikir kalau
adil untuk menyalahkan dan menilai Joon Seok, tapi tidak. Itu sangat pengecut. Itu
buruk,” ujar Jin Woo.
“Aku tidak
bilang kami melakukan hal yang baik, tapi Joon Seok sangat tidak tahu malu. Faktanya,
sekolah menutup mata pada Joon Seok karena dia anak direktur kan?” ujar seorang
siwi.
“Aku tidak bisa
bilang itu tidak benar. Benar bahwa sekolah dan aku salah. Aku orang yang
paling harus di salahkan. Aku tidak tahu apa yang terjadi di kelasku. Dan aku merasa
sangat malu dan minta maaf. Apa yang kalian lakukan pada Joon Seok adalah
kesalahanku. Tapi, meskipun orang dewasa tidak adil dan melakukan hal yang
salah, kau tidak seharusnya mengikuti kami dan berbuat salah juga. Dunia tidak
akan berubah jika kalian begitu. Tidak, malah akan menjadi semakin buruk. Kalian
dengan kejam mendorong dan menyalahkannya dengan pesan kejam sembunyi-sembunyi.
Kalian kira kalian sama dengan Joon Seok? Tidak, kalian sama saja dengannya. Jika
kita ingin mengubah dunia, kita harus mengubah diri kita sendiri terlebih
dahulu. Kita dapat mencobanya dari hal terkecil terlebih dahulu. Aku juga akan
berusaha. Karena itu, aku berharap, kita dapat melakukannya bersama.”
--
Eun Joo mendapat
telepon dari Jin Woo yang memberitahu kalau Joon Seok bolos sekolah. Apa dia
pulang ke rumah? Eun Joo bilang kalau Joon Seok tidak pulang. Dia akan mencoba
menelpon Joon Seok. Dia tampak cemas, dan bertanya, apakah Jin Woo bisa
memeriksa atap sekolah? Jin Woo menjawab kalau dia sudah memeriksa ke atap
sekolah, tapi Joon Seok tidak ada di sana.
Eun Joo
berkata akan mencoba menelpon Joon Seok, dan akan memberi kabar pada Jin Woo.
“Aku merasa
sangat malu. Dan juga minta maaf,” ujar Eun Joo, dan kemudian mematikan
telepon.
Dia mencoba
menelpon Joon Seok, tapi ponsel Joon Seok tidak aktif.
--
Jin Pyo
meminta Sang Bok ke ruangannya. Dan dia memberikan sebuah amplop putih.
“Aku harap
kau bisa menjenguk Park Sun Ho di rumah sakit mewakili sekolah,” perintah Jin
Pyo.
“Oh, aku mengerti
akan hal itu. Aku akan melakukannya. Tapi ini apa?”
“Biaya rumah
sakit pasti tidak murah. Mereka pasti perlu uang. Ini ketulusanku. Tolong sampaikan
pada mereka."
“Aku ragu
kalau mereka akan menerimanya.”
“Kau bisa
bilang kalau sekolah memberi bantuan atau sejenisnya. Kau bisa membuat alasan
apapun. Pastikan kau memberikannya pada mereka. Dan segera setelah surat resign
Tn. Myung di proses, kita akan mengadakan rapat dan aku akan merekomendasikanmu
sebagai Kepala sekolah.”
Sang Bok
jelas sangat senang mendengarnya. Dan Jin Pyo membahas mengenai Komite Kekerasan
Sekolah, dia tidak ingin kalau Joon Seok di tanyai lagi. Sang Bok mengerti
keinginan Jin Pyo dan berkata kalau dia akan mencoba membujuk orang tua Sun Ho
agar tidak mengajukan lagi ke Komite Kekerasan Sekolah perkara Sun Ho.
--
Orang tua
Sung Jae, orang tua Ki Chan dan Seok Hee bertemu. Tujuannya adalah membahas
mengenai Sun Ho yang sudah sadar. Orang tua Sung Jae ingin mengajak mereka
untuk bertemu dengan orang tua Sun Ho dan membuat kesepakatan. Jika orang tua
Sun Ho mengajukan tuntutan lagi ke Komite Kekerasan Sekolah, maka penyelidikan
akan di adakan lagi. Dan hukuman di siplin untuk anak-anak mereka akan semakin
berat. Orang tua Ki Chan tentu tidak mau hal itu terjadi.
Seok Hee tentu
emosi karena ternyata tujuan dia di ajak bertemu adalah untuk hal seperti ini. Apalagi
mereka berusaha ingin membuat kesepakatan dengan orang tua Sun Ho menggunakan uang,
dengan alibi untuk membantu keuangan keluarga Sun Ho. Di tambah lagi, ayah Ki
Chan berkata kalau orang tua Sun Ho pasti akan melunak jika melihat anak-anak
mereka. Munafik, itu yang di ingin di ucapkan oleh Seok Hee. Muak, itu yang
Seok Hee rasakan.
“Aku
sebaiknya tidak ke sini. Aku akan pergi sekarang,” ujar Seok Hee dan beranjak
pergi.
“Jika kau
khawatir mengenai uang, kami dapat membantu,” ujar Ibu Sung Jae. “Dan karena
kau dekat dengan ibu Sun Ho, kau dapat menjadi penghubung di antara kami.”
“Kau kira
uang bisa melakukan segalanya?!” akhirnya Seok Hee meluapkan emosinya. “Kau
dapat membayar tempat les privat atau tutor pribadi dengan uangmu, tapi kau tidak
dapat membeli kesadaran.”
“Kami tidak
pernah seperti itu.”
“Ah, setelah
kau mendengar Sun Ho sadar, kau berpikir untuk melakukan kesepakatan, apa itu artinya
kau hanya berhati-hati gitu?!”
“Kami hanya
ingin membantu satu sama lain,” ibu Ki Chan ikut campur.
“Omong
kosong! Siapa yang membantu siapa? Bagaimana bisa kau bilang kalau kau korban? Anakmu
mungkin sangat berharga bagimu, woah tapi bagaimana bisa kau begitu tidak tahu
malu dan tidak bermoral?”
“Jadi, Young
Chul itu tidak bersalah?”
“Dia bersalah.
Dia melakukan hal yang salah, dan karena itu dia harus di hukum,” tegas Seok
Hee. “Dia harus mendapatkan hukuman yang pantas, dan menyesal. Dan dengan begitu,
dia baru bisa hidup sebagai orang yang baik nantinya.”
Tapi,
pemikiran keluarga Sung Jae dan orang tua Ki Chan sangat berbeda dengan Seok
Hee. Seok Hee lelah berbicara dengan mereka dan langsung pergi.
Tags:
Beautiful World