Sinopsis
Korean Drama : Beautiful World Episode 15 – 2
Images
by : jTBC
In Ha dan
Moo Jin masih berada di rumah sakit dan menjaga Sun Ho.
Saat itu,
Moo Jin mendapat telepon.
--
Moo Jin
bertemu dengan Sang Bok dan Kang Ho di sebuah restoran. Sang Bok seperti biasa
berpura-pura baik dengan mengucapkan selamat atas Sun Ho yang telah sadar. Dan kemudian,
dia baru memberikan uang yang di berikan Jin Pyo padanya tadi. Dia berbohong
pada Moo Jin kalau uang itu adalah dari sekolah dan staff, mereka berharap
dapat membantu biaya rumah sakit Sun Ho. Dia juga menegaskan kalau itu adalah
niat tulus dan tidak ada niat apapun. Dan setelah itu, dia memohon agar Moo Jin
tidak mengungkit kasus ini lagi dan memaafkan anak-anak yang membully Sun Ho.
Moo Jin
dapat menebak kalau uang itu pasti dari Jin Pyo. Tapi, Sang Bok membantah hal
tersebut.
“Harus berapa
banyak lagi anak yang harus terluka dan kehilangan hidup mereka agar kau dapat
berubah?!” marah Moo Jin.
Kang Ho menunduk.
Dia juga malu dengan sikap Sang Bok. Sangat malu.
“Aku juga
seorang guru,” ingati Moo Jin.
“Aku tahu,”
jawab Sang Bok.
“Aku mempunyai
banyak kemarahan pada Anda, tapi aku dapat mengerti. Jika kau mempunyai waktu untuk
hal seperti ini, kembalilah ke sekolah dan lakukan yang terbaik untuk menghindari
hal yang sama terjadi lagi pada murid yang lain. Dan katakan pada dir. Oh, kami
tidak butuh uang. Yang kami inginkan adalah permintaan maaf yang tulus dan
penyesalan. Katakan padanya untuk melakukan itu.”
Tapi, Sang
Bok masih terus berusaha membela Jin Pyo, tapi Moo Jin sudah langsung pergi. Sang
Bok hendak mengejarnya, tapi Kang Ho menariknya.
“Kita harus kembali
ke sekolah sekarang,” ujarnya. “Ada kelas yang harus ku ajar.”
“Itu tidak
penting sekarang!”
“Penting. Kelasku…
penting!” tegas Kang Ho dan langsung pergi, meninggalkan Sang Bok.
--
Jin Pyo
menelpon Eun Joo dan bertanya apa Joon Seok masih belum di temukan? Dia meyuruh
Eun Joo untuk pulang saja. Eun Joo tidak mau, dia akan terus berkeliling
mencari Joon Seok.
“Kita hanya perlu
membayar denda,” beritahu Jin Pyo tiba-tiba. “Komisiaris menelponku barusan. Sekarang,
kita hanya harus membuat dakwaan Joon Seok di tunda.”
Eun Joo
diam.
Jin Pyo menelpon
orangnya dan menyuruh untuk menyiapkan mobilnya. Saat itu, dia mendapat telpon
dari seseorang di ponselnya yang dia sembunyikan di laci meja kantor. Jin Pyo
langsung mengangkat telepon dan marah karena Heung Gil masih menelponnya.
“Apa yang
kau katakan?!” kaget Jin Pyo.
--
Heung Gil
berada di kantor polisi dan sedang di interogasi. Mereka menunjukkan CCTV yang
menampilkan wajahnya dengan sangat jelas berada di sekitar kejadian tabrak lari
Dae Gil.
“Siapa yang
memberimu perintah?” tanya det. Park.
“Insiden itu
terjadi karena dia tiba-tiba melompat ke jalan raya, dan aku melarikan diri karena
aku takut.”
“Jadi itu adalah
tabrak lari?”
“Ya.”
--
Jin Pyo
panik dan bertanya kalau tidak ada bukti yang tertinggal bukan? Jika sampai Heung
Gil mengatakan sesuatu mereka akan tamat.
--
Det. Park sudah
selesai menginterogasi Heung Gil. Det. Kim berkomentar kalau sepertinya Heung
Gil menghapus rekaman blackbox mobilnya setiap hari hingga mereka tidak mendapatkan
apapun. Tapi, dia heran kenapa Ki Deuk Cheol mengejar supir tabrak lari itu?
Pasti ada sesuatu.
--
In Ha dan
Moo Jin menemui reporter Choi. Dan reporter Choi memberitahu apa yang di dengarnya,
kalau Eun Joo bisa bebas hanya dengan membayar denda saja. In Ha jelas merasa
hal itu sangat tidak adil. Mereka tidak minta maaf, jadi kenapa mereka bisa di
maafkan, saat mereka saja tidak memaafkan Joon Seok.
Reporter Choi
menjelaskan kalau Sun Ho bisa memberikan pernyataan, mereka dapat menghentikan
penutupan dakwaan pada Joon Seok.
--
In Ha
berjalan pulang dan memikirkan hal tersebut. Di depan tokonya, dia melihat ibu
Da Hee yang berdiri.
--
Sun Ho
bermimpi, mengenai kejadian di hari kecelakaannya itu.
Flashback
Sun Ho menemui Da Hee dengan
membawa sebuket bunga.
“Aku benar-benar ingin mati. Aku tidak
ingin hidup.”
“Da Hee-ah.”
“Joon Seok itu brengs**. Aku ingin
membunuhnya.”
Dan saat dia berada di atap
gedung dengan Joon Seok. Joon Seok berkata kalau hal itu tidak benar, dan Da
Hee berbohong.
“Semua adalah salah Joon Seok. Semua
salahnya. Joon Seok yang melakukannya,” ucapan Da Hee itu terngiang di telinga
Sun Ho.
Joon Seok yang kesal karena Sun
Ho tidak percaya padanya, malah berkata kalau memang dia yang melakukannya. Sun
Ho semakin marah, sehingga mereka bertengkar.
Dan saat itulah, saat dia terus
memukuli Joon Seok dengan tasnya, Joon Seok berbalik berkata kalau dia tidak
melakukannya. Naas, saat dia berbalik, dia menabrak Sun Ho dengan keras hingga
Sun Ho terjatuh dari atap gedung. Joon Seok segera menarik tas Sun Ho, namun
tas itu terlalu rapuh, hingga tertarik dan terkoyak, membuat kertas-kertas
bertebaran dan Sun Ho jatuh ke bawah.
Dan begitulah, Sun Ho terjatuh dari
atap.
End
Sun Ho
terbangung karena mimpi tersebut.
--
Ibu Da Hee
bicara dengan In Ha. Dia memberitahu kalau dia sudah mengonfirmasi ke petugas
perpus secara pribadi, dan benar Sun Ho tidak bersalah. Dia merasa sangat
menyesal dan tidak tahu harus bagaimana meminta maaf pada In Ha. Dia benar-benar
menyesal.
In Ha bertanya
padanya, apa dia sudah mencoba bicara dengan Da Hee mengenai hal tersebut? Ibu Da
Hee menjelaskan kalau dia sudah mencoba berbagai cara agar Da Hee mau
memberitahunya kenapa berbohong seperti itu, tapi Da Hee tidak mau mengatakan
apapun. Bahkan saat dia dan suaminya di rumah, Da Hee tidak mau keluar kamar. Da
He hanya menangis sepanjang hari.
In Ha
bertanya, apa Ibu Da Hee tidak ada niat untuk melaporkan hal ini ke polisi? Da Hee
masih di bawah umur, jadi pelaporan bisa di lakukan oleh orang tua atau walinya.
Ibu Da Hee menjelaskan kalau ayah Da Hee tidak menyetujui hal itu.
“Aku dengar
dia bilang pada Sun Ho kalau itu di lakukan oleh seseorang. Siapa itu?” tanya
ibu Da Hee. “Mohon beritahu aku. Aku punya hak untuk tahu.”
In Ha
bimbang. Dan Ibu Da Hee terus memaksa. Jadi, In Ha hanya berkata kalau menurut
polisi, anak itu juga tidak bertemu Da Hee pada hari itu. ibu Da Hee semakin
bingung.
“Da Hee
mungkin saja berbohong pada Sun Ho,” beritahu In Ha.
“Kenapa dia
harus melakukan itu? kenapa Da Hee harus berbohong mengenai sesuatu seperti
itu?”
“Pasti ada
alasannya.”
“Bahkan jika
ada, bagaimana bisa dia berbohong seperti itu.”
“Jangan
menyalahkan Da Hee. Dia mengalami hal yang sangat mengerikan, jadi dia pasti
sangat shock. Ini mungkin terdengar kelewat batas, tapi aku rasa kau dan
suamimu harus mengumpulkan keberanian. Jika kau terus berusaha menyembunyikan
yang terjadi, aku khawatir… itu mungkin akan memnbuat Da Hee semakin seperti orang
yang berdosa.”
Ibu Da Hee
menangis, bingung dengan apa yang harus di lakukannya.
--
Da Hee
keluar dari rumahnya dengan mengenakan tas sandang. Joon Seok ternyata telah
mengintainya dari tadi, jadi begitu melihat Da Hee keluar, dia segera
memanggilnya. Melihat Joon Seok, Da Hee langsung lari. Joon Seok langsung
mengejarnya.
Dan tentu
saja, dia berhasil menangkap Da Hee. Dia meminta Da Hee untuk bicara dengannya.
Tapi, Da Hee memberontak.
--
Moo Jin berjalan
di lorong rumah sakit, dan tiba-tiba dia mendengar teriakan Sun Ho. Begitu
masuk, dia melihat Sun Ho yang terjatuh dari atas ranjang rumah sakit. Dia ingin
mencoba berjalan, tapi tidak bisa. Moo Jin memintanya tidak khawatir, karena
dia akan membantu. Tapi, Sun Ho menangis, karena dia tidak bsia menggerakkan
kakinya.
“Jangan tidak
sabaran. Pelan-pelan saja. Kau tidak seharusnya memaksakan dirimu,” nasehat Moo
Jin.
Sun Ho
menangis. Moo Jin juga sedih dan memeluknya. Dia berkata kalau dokter bilang
Sun Ho akan semakin baik setelah mulai rehabilitasi. Jadi, jangan khawatir. Dan
juga, Sun Ho sudah bicara lebih banyak dari kemarin. Dia saja sampai terkejut. Sun
Ho adalah yang terbaik, baginya. Dia membantu Sun Ho untuk kembali naik ke atas
tempat tidur.
“Ayah. Aku minta
maaf. Aku minta maaf,” ujar Sun Ho.
“Kenapa kau
minta maaf?” tanya Moo Jin dengan sedih. “Kau tidak melakukan kesalahan apapun.
Ayah yang minta maaf. Ayah benar-benar minta maaf. Ayah tidak tahu kau melalui waktu
yang berat. Ayah minta maaf karena tidak tahu apapun. Kau menelpon ayah hari
itu. Ayah… ayah minta maaf tidak mengangkatnya. Ayah minta maaf tidak menelponmu
balik. Ayah merasa sangat bersalah dan juga bersyukur. Ayah bersyukur dapat
mendengar suaramu lagi. Terimakasih, Sun Ho-ah.”
Soo Ho
ternyata ada di luar bersama dengan Dong Hee. Dia mendengar semua ucapan ayahnya,
dan itu membuat matanya berkaca-kaca.
--
Jin Pyo
pulang ke rumah, tapi tidak ada satupun orang di rumah. Dia hendak menelpon Eun
Joo, tapi dia malah mendapat telepon dari nomor tidak di kenal.
“Siapa ini?”
“Aku
seseorang yang tahu kalau kau menyewa supir tabrak lari.”
“Pembicaraan
ini di rekam. Kau akan mendapat hukuman yang berat jika mengancam seseorang
untuk mendapatkan uang.”
“Aku tidak
akan mendapatkan hukuman seberat orang yang melakukan rencana pembunuhan.”
dan orang
yang menelpon Jin Pyo adalah Deuk Cheol. Saat itu, dia kebetulan melewati
tempat Dae Gil di tabrak dan mengikuti truk yang menabrak Dae Gil.
“Aku punya
bukti, jadi apa yang akan kau lakukan?”
“Bagaimana
bisa kau punya bukti untuk hal yang tidak ku lakukan?”
“Yahhh, kau
pasti mengira kalau dunia adalah tempat yang mudah untuk hidup. Dir. Oh, jika
kau tidak ingin berakhir di penjara, kau sebaiknya mempersiapkan uang untukku. Lalu,
aku akan menyerahkan buktinya. Aku akan menghubungimu lagi mengenai waktu dan
lokasinya. Jadi, pikirkanlah hingga saat itu,” ujar Deuk Cheol dan langsung
mematikan telepon.
Jin Pyo
menghela nafas kesal karena semuanya menjadi semakin kacau.
--
Ibu Da Hee
sudah pergi dari toko. Dan Joon Ha kemudian mulai menggerutu mendengar kalau
Eun Joo mungkin hanya akan di suruh membayar denda dan tidak mendapatkan
hukuman apapun. In Ha malas membahasnya dan berkata akan ke rumah sakit saja.
Joon Ha
masih terus menggerutu, dan bertanya, kenapa In Ha tidak memberitahu ibu Da Hee
mengenai Joon Seok? In Ha menjelaskan kalau kemungkinan besar Da Hee tidak
bertemu Joon Seok juga hari itu. Joon Ha masih curiga, untuk apa Da Hee
berbohong pada Sun Ho? In Ha berusaha membuat Joon Ha agar tidak selalu
menggerutu.
--
In Ha dalam
perjalanan ke rumah sakit, dan belum terlalu jauh dari toko. Tiba-tiba, Eun Joo
muncul, berteriak memanggilnya dan berlari mengejarnya.
“Apa Joon
Seok ada kemari?” tanya Eun Joo.
“Kenapa kau
mencari anakmu di sini?”
“Kau bilang
terakhir kali, kau melihatnya di sekitar sini. Joon Seok bolos dari sekolah, tapi
aku tidak bisa menghubunginya. Bagaimana jika Joon Seok melukai dirinya sendiri?
Aku takut. Jika kau melihatnya sekitar rumahmu atau rumah sakit, tolong beritahu
aku. Tolong.”
“Kenapa aku
harus melakukannya? Mau kemana Joon Seok berkeliaran, atau bahkan berpikir melukai
dirinya, apa hubungannya denganku? Kau… sangat tidak tahu malu. Bagaimana bisa
kau meminta hal seperti itu padaku.”
Eun Joo shock,
“Maafkan aku. Aku pasti sudah gila. Itu… aku dengar Sun Ho sudah sadar. Aku benar-benar
bersyukur mendengarnya. Aku bahagia untukmu. Aku tulus.”
“Tolong! Berhenti
bilang kau tulus. Kau mungkin merasa semua akan berakhir baik-baik saja, tapi
kau terkurung selama hidupmu. Kau orang yang mengurung Joon Seok. Aku tahu kecelakaan
tn Shin bukan hanya tabrak lari biasa. Jika kau punya hati yang tulus dan
benar-benar peduli pada Joon Seok, kau harus mengaku sekarang. Kau pernah
menjadi temanku. Ini adalah nasehat terakhir yang bisa ku berikan padamu.”
Eun Joo
ketakutan. Benar-benar takut.
--
Joon Seok
pergi ke minimarket tempat Dong Soo bekerja. Dan dengan sengaja dia membeli soju
dan membukanya. Dia melakukannya agar Dong Soo melaporkannya ke polisi. Tapi,
Dong Soo tidak mau. Dia terus memancing kemarahan Dong Soo agar menghajarnya. Itu
karna Dong Soo tidak mengenalnya.
Dong Soo
bingung melihat tingkah Joon Seok. Tapi, Joon Seok terus memohon agar Dong Soo
memukulnya. Dia merasa akan gila, jadi dia memohon Dong Soo memukulnya. Dia
akan memberikan uang.
Dong Soo merasa
kasihan dan menarik Joon Seok ke dalam minimarket lagi. Dia akan memukul Joon
Seok tapi tunggu sampai dia selesai bekerja. Dia juga menyuruh Joon Seok untuk
makan. Tapi, Joon Seok malah kabur dari sana.
--
Eun Joo
pulang dengan lemas. Dia masih belum menemukan Joon Seok. Dan begitu masuk ke
dalam rumah, pemikirannya merasa kosong. Dia terus teringat ucapan In Ha. Dan hal
itu membuatnya, memandang foto-foto yayasan dan sekolah Seah yang terpajang di
dinding ruang tamu.
Jin Pyo
melihat tingkah Eun Joo yang aneh. Dia menghampirinya dan bertanya dimana Joon
Seok?
“Kita sudah
terkurung terlalu lama. Tempat ini adalah penjara,” ujar Eun Joo.
“Kuatkan
dirimu!”
Dan Eun Joo
menghajar semua piagam yang ada dan juga foto. Dia menggila. Jin Pyo berusaha
menahannya, tapi Eun Joo terus berteriak histeris.
--
Moo Jin
keluar dari kamar rawat dan melihat In Ha yang berdiri di depan. Dia heran
kenapa In Ha tidak masuk? ternyata, In Ha khawatir pada Joon Seok yang belum
pulang. Dia merasa sangat bodoh, karena mengkhawatirkan Joon Seok.
In Ha kemudian bertanya Sun Ho. Moo Jin memberitahu
kalau di dalam kamar ada Soo Ho dan Dong Hee makana dia keluar agar mereka
lebih nyaman untuk berbincang.
--
Di dalam, Soo
Ho terus bercerita banyak hal pada Sun Ho dan mereka tertawa-tawa.
“Dong Hee,
bagaimana dengan Joon Seok? Dia baik-baik saja?”
Semua langsung
diam.
“Kau ingat
yang terjadi hari itu?”
--
Det. Park dan
det. Kim terkejut karena Joon Seok datang ke kantor polisi.
“Ada yang
ingin ku katakan,” ujar Joon Seok, tatapannya tampak kosong.
--
“Oppa ingat?”
tanya Soo Ho.
“Ya.”
“Aku ingin
bertanya karena penasaran…”
“Jangan Soo
Ho,” cegah Dong Hee.
“Apa itu?
katakan,” pinta Sun Ho.
“Hari itu
yang terjadi bukan kecelakaan kan? Oh Joon Seok mendorong oppa dengan sengaja
kan?” tanya Soo Ho.
--
“Itu bukan
kecelakaan,” ujar Joon Seok. “Aku mendorong Sun Ho dengan sengaja dan membuatnya
terjatuh.”
Det. Park dan
det. Kim dengan ucapan Joon Seok.
--
“Oppa tidak
harus menjawab jika terganggu.”
“Benar. Jangan
pikirkan yang terjadi hari itu,” ujar Dong Hee.
Sun Ho diam.
“Tidak.”
--
Det. Park memberitahu
Joon Seok kalau dia masih di bawah umur, jadi mereka tidak bisa mendengar
pernyataan Joon Seok tanpa orang tua Joon Seok. Jadi, dia akan menelpon orang
tua Joon Seok, dan sebaiknya Joon Seok pulang.
“Aku juga
bertanggung jawab atas yang terjadi pada Da Hee,” ujar Joon Seok.
--
“Itu
kecelakaan,” ujar Sun Ho. “Itu adalah kecelakaan.”
--
“Aku mendorong
Sun Ho dari atap karena aku takut bahwa orang-orang akan tahu apa yang ku
lakukan pada Da Hee.”
Bersambung
Tags:
Beautiful World