Sinopsis K- Drama : Angel’s Last Mission Love Episode 4 - part 2





Sinopsis Angel’s Last Mission : Love  Episode 4 – Part 2
Network : KBS2

Ny. Jung memberikan berbagai barang kepada Kim Dan, serta menjelaskan berbagai hal yang harus Kim Dan ingat. Pertama, ada alat yang harus Kim Dan letakan disebelah tempat tidur, ketika alat itu berbunyi, maka Kim Dan harus langsung berlari ke Yeon Seo. Alat itu berbentuk bundar seperti anak ayam yang menetas dan bercahaya kelap- kelip.
Kedua ada alarm kecil yang harus Kim Dam bawa kemana- mana, saat alarm itu berbunyi Kim Dan harus datang kepada Yeon Seo. Selanjutnya ada buku jurnal tentang balet, daftar yang dibenci Yeon Seo, dan transplantasi kornea. Dan yang paling penting adalah kontrak kerja Kim Dan.
Menerima semua barang itu, Kim Dan merasa terkejut. Karena sangat banyak.

Ny. Jung melihat ke sekeliling, dan menanyakan dimana barang- barang Kim Dan. Lalu dia mengomentari bahwa Kim Dan ternyata adalah anak yang bermasalah juga, di usir keluar dengan tangan kosong.
“Aku akan pulang ke rumah kadang- kadang,” kata Kim Dan beralasan.
“Baiklah, ku serahkan padamu,” balas Ny. Jung. Lalu dia pergi meninggalkan Kim Dan.
Kim Dan melihat ke sekelilingnya. Lalu dengan semangat, dia mengepalkan tangannya dan mengatakan,” Aku berhasil mendekatinya. Yes.”

Ny. Jung melaporkan kepada Yeon Seo bahwa Kim Dan sudah pindah masuk ke dalam sekarang. Lalu dia menjelaskan bahwa seseorang yang berkebalikan dari Tn. Jo bisa lebih baik, daripada seseorang yang mirip tapi tidak seperti Tn. Jo.
Dan Yeon Seo membalas bahwa dia masih belum mempercayai omongan tentang teddy bear dan semacamnya.

“Kemudian, mengapa kamu mempekerjakan Tn Kim?” tanya Ny. Jung. Dan Yeon Seo diam, tidak menjawab.

Pagi hari. Kim Dan terbangun karena suara alarm yang dibunyikan oleh Yeon Seo. Awalnya ketika mendengar suara itu, Kim Dan kebingungan darimana asal suara itu. Namun saat dia menemukan alarm tersebut diatas tempat tidurnya, dia pun tersadar apa itu.

Yeon Seo memencet alat kecil yang berhubungan dengan alarm Kim Dan. Sambil memperhatikan jam kecil di tangan sebelahnya. Kemudian saat Kim Dan akhirnya datang, dia langsung mengomentari Kim Dan. “Kamu terlalu lambat. Kamu harus muncul dalam waktu semenit.”

Dengan masih sambil menguap pelan, Kim Dan membungkuk disamping Yeon Seo, memberikan lengannya untuk di pegang. Namun Yeon Seo tidak memegang lengannya, sehingga dia merasa heran, apakah dia sudah memberikan lengan yang salah.
“Aku membaca bahwa kamu selalu berjalan disisi kanan, jadi aku menawarkan lengan sebelah kiriku,” jelas Kim Dan, masih mengantuk.
*Biasanya kalau Yeon Seo berjalan, Tn. Jo selalu memberikan lengannya atau memegang tangan Yeon Seo untuk berjalan.

Mendengar penjelasan Kim Dan, Yeon Seo mengabaikannya dan berniat berdiri serta berjalan sendiri, tapi dia tidak mampu dan hampir saja terjatuh. Tapi untungnya, dengan sigap Kim Dan menangkapnya.
“Ayolah. Ini pegang lenganku,” kata Kim Dan menawarkan lengannya lagi. Dan kali ini, walaupun dengan sedikit ragu, Yeon Seo akhirnya mau memegang lengan Kim Dan. Tapi dengan sengaja, dia memegang lengan Kim Dan dengan kuat, sehingga Kim Dan menjerit kesakitan. Lalu setelah itu, Yeon Seo bisa berdiri dan berjalan dengan benar tanpa tongkatnya.


Merasakan hal itu, Yeon Seo merasa heran, kenapa bisa begitu. Sementara Kim Dan, dia langsung berseru kegirangan, “Oh, lihat! Kamu bisa berjalan!” katanya. Dan Yeon Seo menatap tajam padanya. “Oh, kamu tidak perlu berterima kasih padaku. Sejak ini sudah terjadi, maka kamu harus cepat sembuh. Kemudian kamu akan merasa lebih baik,” jelas Kim Dan dengan semangat sambil tersenyum.
“Diam. Aku benci kebisingan. Jalan saja,” sela Yeon Seo. Dan Kim Dan pun menurut.

Yeon Seo membawa Kim Dan ke tempat latihan bela diri. Disana Kim Dan menerima pelatihan yang keras dan menyakitkan untuknya. Sementara Yeon Seo, dia hanya duduk memperhatikan.
“Mengapa seorang sekretaris harus mempelajari ini?” keluh Kim Dan.
“Ajari dia dengan baik. Tulangnya akan retak jika dia dan aku bertarung,” kata Yeon Seo kepada pelatih. Dan mendengar itu Kim Dan tertawa, merasa itu lucu. Tapi Yeon Seo mengabaikan nya. “Ajari dia teknik menjepit.”

Si Pelatih menarik Kim Dan yang mau melarikan diri, dan menjepit lehernya. Dengan kesakitan, Kim Dan memohon agar dilepaskan. Dan melihat itu, Yeon Seo memberikan tepuk tangan dengan wajah datar.

Dirumah. Yeon Seo memeriksa seluruh kebersihan dirumahnya. Pertama, piano, ketika dia menggosokan dengan jarinya, dia masih menemukan debu halus. Dia lalu memanggil pelayan yang bertanggung jawab, dan menyuruhnya keluar.
Sambil menangis, si Pelayan pun pergi. Dan melihat itu, Kim Dan merasa bingung, karena debunya sangat, sangat halus, sehingga dia saja tidak bisa melihatnya.
“Tidak ada satu ons cinta pada wanita ini,” pikir Kim Dam.

Selanjutnya lantai koridor. Disana Yeon Seo menemukan beberapa helai rambut, dan dengan segera para pelayan pun langsung membersihkannya. “Kamu sebut ini bersih? Lakukanlah lebih baik. Bersihkan dengan benar!” teriak Yeon Seo.
Melihat itu, Kim Dan merasa terkejut, karena rambut itu cuma ada beberapa helai saja dilantai, tapi Yeon Seo begitu teliti dan lalu memarahi pelayan dengan keras.
“Apakah manusia benar- benar dibuat sesuai cerminan dewa?” keluh Kim Dan, didalam pikiran nya.

Saat makan. Yeon Seo memarahi para pelayan yang tidak bisa membuat makanan sesuai dengan kalori yang benar. Jadi dia tidak mau memakannya.
Dan dengan terpaksa Kim Dan pun harus meninggalkan makanannya yang belum sempat disentuhnya sama sekali. Karena dia harus menemanin Yeon Seo, atau lebih tepatnya memberikan lengannya untuk dipegang oleh Yeon Seo.
“Kemudian mengapa dia begitu berlagak dan kasar?” pikir Kim Dan sambil menatap semua makanan diatas meja dengan pandangan sayang.

Dihalaman. Yeon Seo mencabut bunga kuning indah yang berada disana. Dan melihat itu, Kim Dan kembali berpikir didalam hatinya. “Dia tidak tahu bagaimana harus terkesan, dan dia tidak mampu menkagumin.”

Didalam kamar. Kim Dan duduk didekat jendela bundar, dan memperhatikan tanggal dikalender. “Ada 198 hal didalam daftar ketidaksukaannya. Tidak seorang pun dirumah ini yang mencintainya. Termasuk aku.”
“Tapi tunggu dan lihatlah. Tidak peduli apa yang terjadi, aku pasti akan membuat kamu jatuh cinta,” kata Kim Dan penuh tekad.
Kang Woo datang ke studio ballet.


Didalam studio. Ni Na sedang berlatih balet sendirian. Dia berlatih sambil mengingat kenangan lamanya. Dulu saat Yeon Seo berlatih dan diajarkan oleh pelatih, dia akan memperhatikannya dengan baik dan mengikuti gerakannya. Namun karena Yeon Seo sangat hebat, terkadang dia sulit mengikuti gerakannya.
Ketika diadakan pentas Swan Lake. Yeon Seo mendapatkan peran utama, yaitu menjadi Odette, tokoh baik yang dikutuk menjadi seekor angsa. Sementara Ni Na mendapatkan peran kedua, yaitu menjadi Odile, tokoh jahat yang meniru Odette untuk menipu pangeran.

Ni Na kemudian mengingat perkataan Yeon Seo yang menyebutnya sebagai bayangan. Serta komentar Kang Woo mengenai penampilannya. Mengingat semua itu, Ni Na merasa frustasi dan berlatih semakin keras. Dia berputar-putar, dan tanpa sengaja dia kemudian malah terjatuh.
Kang Woo yang berada disana menghampiri Ni Na. Dan dia mengobati kaki Ni Na yang seperti terkilir. “Apa kamu ingin mematahkan pergelangan kaki mu?” tanyanya.

“Apa kamu tahu arti ‘lain kali’ untuk balerina? ‘Aku tidak ingin melihat tarianmu, lagi’, ‘kamu tidak akan berhasil’. Kamu tidak ingin memberiku kesempatan yang lain. Kamu sudah membuat keputusanmu,” jelas Ni Na dengan sedih.

Kang Woo menjelaskan bahwa ketika dia mengatakan ‘lain kali’, dia akan menepati janjinya. Dan dia bukanlah orang yang biasa menambahkan kata- kata manis ketika berbicara. Mendengar itu, Ni Na tersenyum, karena itu berarti masih ada kesempatan untuknya.
“Aku pulang,” kata Kang Woo, ketika masuk ke dalam rumah. Padahal tidak ada siapapun disana.

Kang Woo masuk ke dalam kamarnya. Dan didalam sana ada tertempel, foto Ny. Choi, Tn. Choi, Geum Ru Na, Geum Ni Na, Yeon Seo, dan tiga orang lain lagi.
Kang Woo kemudian menghubungin seseorang dan menanyakan keadaan Yeon Seo. Lalu setelah mendengar bahwa Yeon Seo sudah bisa berjalan, karena Yeon Seo telah ada mempekerjakan sekretaris baru. Kang Woo pun mematikan telponnya.


“Kemudian harus kah aku mulai sekarang?” gumamnya sambil tersenyum.

1 Comments

Previous Post Next Post