Images by : Hunan TV
Gao Hui protes pada Yu Yi karena dia tidak mau menerima Gao Jie. Bagaimana bisa perusahaan seperti Rui Hua menerima Gao Jie untuk melakukan wawancara dan bahkan CEO Lin menilai Gao Jie tidak buruk. Yu Zhi ikut nimbrung dengan berkata kalau pendapat Nenek mengenai seseorang tidak pernah salah dan juga waktu kompetisi kan Gao Jie sempat di anggap sebagai kuda hitam.
“Perekrutan tim Inlay (tatahan) adalah untuk seri
Hui Xin, kita harus lebih banyak mendengarkan apa yang di katakan Gao Hui,”
pendapat Yu Yi, menengahi.
Dan tentu saja Gao Hui tidak setuju untuk menerima
Gao Jie. Yu Zhi yang langsung mengejek Gao Hui yang tampaknya takut pada Gao
Jie. Gao Hui dengan sangat tegas membantah hal itu. Tapi, Yu Zhi terus
memojokkan Gao Hui yang tidak mau menerima Gao Jie. Yu Yi yang melihat keadaan
menjadi tegang, memberi tanda agar Yu Zhi keluar saja.
“Yu Yi, ada apa dengannya? Dia tidak mengatakan
apapun selama wawancara, sekarang dia bicara dengan makna lain di balik
kata-katanya. Dia dulu selalu setuju dengan pendapatku, kenapa kali ini tidak?”
tanya Gao Hui.
“Pada prinsipnya, Nenek tidak akan mengganggu
perekrutan departemen kami. Tapi, kau saja dapat merasakan kalau dia sangat
yakin tentang Gao Jie.”
“Betul,” kesal Gao Hui dan langsung pergi keluar.
“Tunggu. Apa aku bisa kau bisa pergi?” tegur Zi
Yun lagi, karena Gao Hui langsung mau pergi lagi. “Kau baru saja bergabung
dengan Rui Hua. Dan kau berani bersikap sombong di hadapanku. Bagaimana kalau
di depan karyawanmu? Akan sesombong apa kau?”
“Dir. Mu aku sudah meminta maaf,” kesal Gao Hui.
Zi Yun langsung menceramahi Gao Hui. Dia sudah
lama bekerja, dan dia tahu yang mana pekerja yang tulus dan berpura-pura. Jadi,
sebaiknya Gao Hui menjaga temperamen sok putrinya itu di Rui Hua. Jangan sampai
Gao Hui yang datang dengan sok penuh kemenangan, tidak bisa menghasilkan apapun untuk Rui Hua dan malah pulang
dengan kepala tertunduk. Bukankah itu akan menjadi hal yang memalukan?
“Aku sudah mendengarkan nasihat Anda. Jadi,
bisakah aku pergi sekarang?” tanya Gao Hui, menahan amarahnya.
“Aku sangat berharap kau mendengarkan nasihatku.
Jika tidak, aku punya banyak waktu untuk mengajarimu secara perlahan. Kau bisa
pergi sekarang.”
--
Gao Jie memasak makan malam untuk Yu Zhi. Dan begitu Yu Zhi pulang, Gao Jie segera menyambutnya dan mengajaknya makan. Tapi, wajah Yu Zhi tampak marah, dan hal itu membuat Gao Jie cemas. Dia mengaku salah karena sudah tidak memberitahu Yu Zhi kalau dia akan wawancara di Rui Hua dan muncul tiba-tiba tadi.
“Sudahlah. Aku sudah bilang, jika kau tidak
memiliki kemampuan maka tidak masalah. Kenapa aku marah denganmu?”
“Tidak apa-apa jika kau marah padaku, tapi jangan
menghukum makanan tidak bersalah yang telah menunggumu,” ujar Gao Jie dengan
manis dan mengambilkan makanan untuk Yu Zhi.
Karena Yu Zhi masih tampak marah, Gao Jie berkata
kalau dia akan meminum segelas anggur sebagai permintaan maaf-nya. Yu Zhi
tampak ingin tersenyum saat melihat Gao Jie meminum anggur, tapi dia menahan
dirinya. Dia kemudian bertanya alasan Gao Jie ingin masuk ke Rui Hua.
“Aku hanya ingin bekerja di perusahaan yang sama
denganmu. Dengan begitu, aku bisa pergi kerja dan pulang kerja bersamamu setiap
hari. Aku bisa melihatmu setiap hari.”
“Berdasarkan yang ku tahu, kau bukan orang tipe
seperti itu. Kenapa kau pergi wawancara tanpa memberitahuku?”
“Aku hanya tidak ingin menyulitkanmu. Posisimu
sangat sensitif sekarang. Kau tidak dapat memihak siapapun. Jika aku bisa
membuat orang lain menerimaku atau bahkan CEO Lin, dan berhasil masuk ke Rui
Hua, maka kau pasti akan setuju.”
“Sepertinya kau berhasil. Kau mendapat pengakuan
Nenek,” beritahu Yu Zhi. “Meskipun Nenek dapat memberikan saran, keputusan
akhir masih menjadi milik Tim Inlay. Aku hanya bsia memberitahu kamu secara
resmi bahwa maaf.”
“Apa aku di tolak?” tanya Gao Jie kecewa.
“Aku sudah mengirimkan banyak resume-ku ke banyak
perusahaan. Tapi belum ada respon apapun. Hanya Rui Hua yang memberiku
kesempatan. Kau juga bilang bahwa Nenek memiliki mata yang baik dalam menilai
orang dan tidak akan terpengaruh dengan prangsaka. Jadi… sangat mungkin kalau
ini akan menjadi kesempatan terakhirku. Tapi, sepertinya aku gagal lagi.”
“Kau di terima,” beritahu Yu Zhi dengan santai
sambil terus makan.
Tapi, Gao Jie tidak percaya, mengira Yu Zhi
membohonginya agar dia sedikit terhibur. Yu Zhi langsung menggerutu mengenai
alasan Gao Jie tadi yang bilang ingin satu tempat kerja padanya, padahal Gao
Jie hanya ingin menjadi desainer. Jika tahu alasan Gao Jie tidak masuk akal seperti itu, dia
tidak akan menerima Gao Jie.
Gao Jie senang mendengarnya karena artinya Yu Zhi
serius. Dia telah di terima bekerja di Rui Hua. Tapi, dia memohon satu hal pada
Yu Zhi, untuk tidak memberitahu orang-orang di tempat kerja mengenai hubungan
mereka.
“Maka kau harus terlebih dahulu memberitahuku, apa
hubungan kita?” tanya Yu Zhi balik dengan menggoda.
“Apa kau tidak tahu hubungan kita apa?” protes Gao
Jie.
“Aku tidak tahu,” jawab Yu Zhi, sok tidak tahu.
“Jika kau tidak tahu, bagaimana aku bisa tahu?”
“Aku benar-benar tidak tahu hubungan seperti apa
yang kita miliki.”
Gao Jie jadi ngambek, tidak mau menjawab
pertanyaan Yu Zhi lagi. Tapi, Yu Zhi terus menggodanya agar memberitahu apa
hubungan mereka.
--
Zi Yun pulang dan menemukan semua perhiasannya yang ada di meja telah hilang. Dan saat itu, Guang Hua pulang dalam keadaan mabuk. Dia langsung bertanya pada Guang Hua kemana semua perhiasannya? Apa Guang Hua menjualnya untuk minum-minum dan berjudi?! Tapi, Guang Hua tidak mau menjawab. Zi Yun semakin marah dan memutuskan untuk menelpon polisi.
Guang Hua langsung emosi karena Zi Yun mau
menelpon polisi hanya untuk beberapa perhiasan yang hilang. Dia hanya menukar
perhiasan sampah itu menjadi uang. Hal itu lebih bernilai, baginya.
Zi Yun benar-benar marah dan kesal. Dia memaki
Guang Hua sebagai orang tidak tahu malu. Tapi, Guang Hua tidak tersinggung dan
berkata kalau orang sepertinya yang pantas untuk orang seperti Zi Yun yang
tidak tahu malu juga. Guang Hua bahkan mengingatkan Zi Yun yang pernah
memfitnah anaknya menjual batu ruby. Dan tanpa malu, Guang Hua meminta Zi Yun
uang setidaknya 200.000 dollar.
Zi Yun dengan emosi mengingatkan Guang Hua kalau
tahun itu, Guang Hua lah yang menjual semua batu ruby itu. Dia mengingatkan kalau
Guang Hua bukanlah ayah yang baik. Tapi, Guang Hua tanpa tahu malu berkata
kalau dia tahu apapun saat itu, jadi dia tidak bersalah. Tapi, Zi Yun bersalah
karena melakukannya dengan sengaja.
Tidak hanya itu, Guang Hua bahkan menghina Zi Yun
yang bukan bagian dari keluarga Yu. Zi Yun hanyalah ibarat pakaian yang baru di
beli dan cantik saat di kenakan. Namun, sekarang Zi Yun sudah tua dan bahkan
berbau tengik.
“Kau tidak menginginkan ku lagi. Baik. Kita bisa
berpisah. Tapi… aku juga haru bertanya, siapa yang menggelapkan dana perusahaan
tahun itu? Apakah kau ingin aku menanyakannya atas namamu? Apa kau kira ibumu
akan tetap bersedia membuatmu tetap di keluarga jika tahu?!” ujar Zi Yun dan
langsung mau keluar kamar.
Tapi, Guang Hua menahannya dan bahkan melempar
tubuhnya ke lantai, hingga pipi Zi Yun mengenai pinggiran sofa. Dia
memperingati Zi Yun untuk tidak macam-macam. Bukan hanya itu, dia mengambil
uang di dompet Zi Yun kemudian langsung pergi.
--
Zi Yun pergi ke kedai teh menemui Zhao Yue. Dan
Zhao Yue dapat melihat memar di pipi Zi Yun yang coba di sembunyikannya dengan
rambut. Melihat memar itu, Zhao Yue bisa menduga yang terjadi dan menyuruh Zi Yun
untuk bercerai! Dia punya beberapa teman pengacara dan dia bisa meminta bantuan
mereka, jadi tidak ada yang perlu Zi Yun khawatirkan.
“Kau mengenalku kan. Aku tidak bisa menjalani
kehidupan yang membosankan. Sekarang hanya ada kamu yang mau mendengarkanku di
sini, sudah cukup. Terimakasih.”
Zi Yun tersenyum mendengarnya. Tidak lama, pelayan
datang dan memberitahu kalau Nn. Gao sudah tiba. Zi Yun langsung pamit pada
Zhao Yue untuk ke ruangan sebelah menemui keponakannya.
Gao Jie melihat memar di pipi Zi Yun dan jadi
emosi juga. Zi Yun menenangkannya, dia baik-baik saja. Gao Jie benar-benar
marah karena bibi masih mau bertahan tinggal dengan pria seperti Guang Hua.
“Beberapa hal tidak sesederhana yang kau pikirkan.
Tapi, jangan khawatir. Aku tidak akan pernah memberinya kesempatan untuk
melakukan ini padaku lagi. Dan kau, kenapa kau tidak mendegarkanku? Kenapa kau
harus masuk ke Rui Hua? Aku terus bilang padamu untuk tidak masuk Rui Hua, kenapa
kau tidak mau mendengarkan bibi?”
“Aku tahu bibi khawatir padaku. Tapi, aku masih
ingin menjadi desainer. Rui Hua adalah pilihan terbaik. Selain itu, Gao Hui
juga ada di Rui Hua. Saat kompetisi terakhir aku kalah padanya dan aku tidak
bisa menerimanya. Sekarang aku kembali, meskipun aku sangat jauh dari titik
awal dan kelihatan seperti tidak memiliki kesempatan.”
“Datang ke Rui Hua sama saja seperti bertempur
dengan telur. Kau seperti tidak mengenali triku Wu Xiaoci dan putrinya saja.
Kau sudah melihatnya. Datang seperti ini, coba pikirkanlah, situasi seperti apa
yang akan kau hadapi?”
Gao Jie tetap pada pendiriannya. Dia sudah bersiap
menghadapi segala kesulitan yang akan di hadapinya. Dan dia berterimakasih
karena Zi Yun selalu memperhatikannya. Namun, kini dia sudah dewasa dan tidak
bisa selalu bersembunyi di bawah sayap Zi Yun. Dia harus berani menghadapi
hidupnya sendiri, entah itu baik ataupun buruk nantinya.
Zi Yun tidak tahu harus berkata lagi. Dia hanya
meminta Gao Jie selalu memberitahu apapun yang terjadi. Gao Jie mengiyakan.
--
Ny. Wu sedang sibuk menggambar desainnya. Dan Gao Hui menghampirinya sambil ngedumel kesal karena Gao Jie resmi di terima Rui Hua. Ny. Wu terkejut dan merasa itu tidak mungkin. Tapi, Gao Hui menyakinkannya karena Gao Jie sudah mempengaruhi CEO Lin sehingga yang lain tidak bisa berkata apapun dan menerimanya di Rui Hua.
Gao Hui benar-benar kesal dan bertanya pada Ny. Wu
apakah Gao Jie tidak bisa di singkirkan dari hidupnya? Ny. Wu mengingatkan Gao
Hui kalau Gao Jie di terima di tim Inlay, itu kan artinya Gao Jie adalah
bawahan Gao Hui. Gao Hui membenarkan, tapi membayangkan harus melihat wajah Gao
Jie setiap hari sangatlah menyebalkan hingga membuatnya tidak ingin bekerja di
Rui Hua lagi.
“Meskipun aku bisa melihat Yu Zhi setiap hari, itu
tidak bisa membuatku menghilangkan mood jelekku karena melihat Gao Jie.”
“Kan sudah ku bilang, Gao Jie adalah bawahanmu.
Dan kau masih tidak ingin datang bekerja dengan bahagia?”
“Oh benar!” sadar Gao Hui. “Aku sangat marah
hingga pikiranku kacau. Karena dia bawahanku, aku harus memberinya pelajaran.”
Dan mood Gao Hui langsung bagus memikirkan dia
bisa membully Gao Jie.
--
Yu Yi menemui Nenek dengan membawakan teh. Dan
Nenek tahu ada sesuatu yang hendak di minta Yu Yi, jadi dia menyuruh Yu Yi
untuk to the point saja. Yu Yi langsung membahas mengenai pilihan Nenek
mempekerjakan Gao Jie adalah hal yang sangat berbahaya menurutnya. Sekarang
ini, Gao Jie telah di jauhi oleh seluruh lingkaran perhiasan, dan telah menajdi
desainer yang ternoda. Kemudian, Gao Hui terlihat tidak menyukai Gao Jie.
Mereka kan baru membina hubungan baik dengan Ny. Wu, takutnya hal itu akan
mempengaruhi tim Inlay mereka. Nenek tidak menerima alasan tersebut.
Nenek balik menasehati Yu Yi untuk tidak takut
hanya karena berkerja sama dengan Cinian, tapi mereka tetap harus punya prinsip
tersendiri. Kerjasama mereka tidak hanya memberi keuntungan bagi Rui Hua tapi
juga Cinian.
Yu Yi mengerti dan mengaku salah. Dia kemudian
membahas seri The Heart of King milik Gao Hui, seri pertama dari merk Hui Xin
mereka, telah selesai di rancang Gao Hui. Dan dia ingin segera meluncurkanya di
pasar dengan mayoritas anak muda.
Nenek membahas biaya peluncuan produk yang pasti
tidak akan murah. Saat ini karya matang dari seri Hui Xin adalah perhiasan Gao
Hui yang mendapat penghargaan : Heart of King. Karena itu, dia ingin melihat
prototipe sampel karya lain sebelum memutuskan untuk meluncurkannya dan memutuskan
akan berinvestasi di tim Inlay atau tidak.
“Nenek, jangan khawatir. Begitu semuanya selesai,
nenek akan segera melihatnya.”
Tags:
Nice To Meet You