Sinopsis K- Drama : Angel’s Last Mission Love Episode 11 - part 3


Sinopsis Angel’s Last Mission : Love  Episode 11 – Part 3
Network : KBS2

Sesampainya di pelabuhan. Tn. A memperkenalkan Yeon Seo kepada Ishikawa Seiji, dan dengan sopan Yeon Seo pun menyalamin tangannya serta mengucapkan terima kasih. Tapi Seiji adalah seorang pria tua genit yang ketika menyalamin tangannya, dia mengelus tangannya juga. Merasakan itu, Yeon Seo merasa sangat kesal, tapi dia menahannya.

Dengan sengaja, Ny. Choi mendekat dan memegang tangan Yeon Seo, mengarahkannya agar menemanin Seiji masuk kedalam kapal bersama. Tapi Kang Woo langsung menyela mereka, dan memperkenalkan dirinya pada Seiji. Lalu dengan kesal, Yeon Seo pun menepis tangan Ny. Choi.

“Kenapa kita tidak masuk?” kata Kang Woo menyarankan, dan Seiji serta yang lainnya masuk duluan bersama ke dalam kapal.

“Kamu mengenakan antingnya. Cantik. Terlihat cocok,” puji Ny. Choi, tidak tulus.
“Ini tidak sesuai seleraku, tapi aku menerimanya sebagai hadiah,” balas Yeon Seo.
“Terima kasih. Kehadiranmu di acara sangat berarti,” kata Ny. Choi penuh arti.
“Kamu akan membuat pengumuman resmi didepan para sponsor, kan? Kapan?” balas Yeon Seo, bertanya.
“Aku akan mengumumkannya segera sesudah pertunjukan berakhir. Jangan khawatir, Yeon Seo. Nikmati acara sebanyak yang kamu bisa,” balas Ny. Choi, lalu dia berjalan masuk ke dalam kapal.
Kang Woo memberikan lengannya untuk digandeng oleh Yeon Seo. Dan Kim Dan mengikuti mereka dari belakang. Lalu sesudah masuk ke dalam kapal, Kang Woo meminta Yeon Seo menunggunya sebentar, karena dia harus memeriksa para penari. Dan Yeon Seo membalas bahwa dia bisa masuk sendiri.

“Tidak!” sela Kim Dan tiba2 bersamaan dengan Kang Woo. “Bersamaku,” ajak Kim Dan.
“Jangan tinggalkan Yeon Seo sendirian sampai aku kembali. Mengerti?” kata Kang Woo, mengingatkan. Lalu dia pergi.

Kim Dan memberikan lengannya untuk dipegang. Tapi Yeon Seo menolak, karena sekarang dia sudah bisa berjalan sendiri dengan baik tanpanya. Dan Kim Dan membalas bahwa dia tahu, tapi Yeon Seo bisa memegang lengannya tetap. Namun Yeon Seo tidak mau memegangnya, dan berjalan pergi duluan.
Kim Dan mengikuti Yeon Seo, dan bersikeras memberikan lengannya. Lalu Yeon Seo pun terpaksa memegangnya.

Setelah Yeon Seo duduk, Kim Dan memperhatikan ke sekelilingnya dengan gelisah. Dia mengingat perkataan dari Ny. Jung. Dan memeriksa seluruh lampu disana.
“Periksa apa saja yang bisa jatuh disekitar Nona terlebih dahulu. Lampu atau semacamnya,” kata Ny. Jung padanya.

Seiji serta Tn. A datang dan duduk disebelah Yeon Seo. Kemudian tangan nakal Seiji mau menyentuh Yeon Seo. Dan melihat itu, Kim Dan langsung menggerakan meja untuk menggertak nya. Sehingga Seiji tidak jadi menyentuh Yeon Seo.

Flash back
“Apa kamu benar2 berpikir bahwa seseorang mungkin akan mencobai melukai Nona? Tapi mereka kan keluarga nya,” kata Kim Dan, bertanya, karena sulit percaya.
“Pikirkan soal itu. Insiden dimana lampu gantung jatuh. Kecelakaan mobil. Dan pecahan kaca terjatuh padanya. Hal menakutkan terus terjadi. Aku hanya khawatir,” jelas Ny. Jung beneran cemas pada Yeon Seo.
Flash back end

Kang Woo memberitahu para penari agar jangan sampai terlalu bersemangat dan cedera. Karena mungkin licin, Kang Woo menyarankan agar mereka mengoleskan banyak resin. Dan semuanya pun mengiyakan.

“Kita akan meminta sponsor untuk menyumbangkan banyak uang,” kata seorang penari dengan bersemangat.
“Kita disini bukan untuk meminta uang. Jangan tersenyum untuk membuat kesan yang baik. Dan jangan berlebihan dengan terlihat terlalu serius. Cukup tunjukan pada mereka bahwa apa yang kita lakukan layak untuk setiap sen yang mereka habiskan. Itu saja. Mengerti? Semangat!” jelas Kang Woo dengan tegas. Lalu dia pergi.

Kang Woo menyentuh Kim Dan, lalu dia duduk disebelah Yeon Seo. Dan kemudian Kim Dan pun pergi meninggalkan mereka berdua.
Pertunjukan tari balet dimulai.

Tn. A berbicara pada Seiji bahwa suatu kehormatan bisa bertemu dengan Yeon Seo yang legendaris dari dekat. Dan dengan ramah Yeon Seo membalas, tentu saja dan mari jaga hubungan baik ini.

“Apa ini? Yeon Seo yang terkenal didunia disebelahku, tapi bahkan aku tidak bisa memegang tangannya,” kata Seiji dengan bahasa jepang. Mengira Yeon Seo tidak mengerti. Padahal saat mendengar itu, Yeon Seo tampak kesal padanya.
“Maaf. Sebagai gantinya pilihlah gadis yang kamu sukai diantara mereka. Aku akan bawa dia padamu nanti untuk pertemuan pribadi,” balas Tn. A sambil menatap kearah penari balet yang berada diatas panggung.
“Aku suka yang ditengah. Terutama pahanya. Balerina cenderung sangat langsing,” kata Seiji sambil tertawa nakal. Dan Tn. A ikut tertawa juga.

Ketika menyadari bahwa Yeon Seo menatapnya, Seiji langsung berbicara menggunakan bahasa korea. “Yeon Seo, suatu kehormatan bertemu denganmu. Maukah kamu tunjukan pertunjukan singkat?” pintanya sambil mengangkat gelas.
“Itu bukan bagian dari rencana. Kamu harus melihatnya dipanggung yang bagus,” balas Yeon Seo, ikut mengangkat gelasnya. Lalu dia bersulang dengan mereka, dan minum.
“Kami akan memesakan kursi VIP untukmu saat dia comeback. Tolong mengerti,” jelas Kang Woo pada Seiji.
Karena tampaknya Seiji kurang mengerti, Tn. A pun menjelaskan kepadanya menggunakan bahasa jepang. “Dia baru saja menolak. Dia sulit. Dia dihargai mahal.”
 “Jika dia benar2 jenius, dia bisa mengejutkan semua orang dengan improvisasi,” balas Seiji.

Ny. Choi memperhatikan dari jauh sambil tersenyum jahat. “Tidak buruk bertahan dengan para berandal itu,” gumamnya dengan sinis.
Pertunjukan selesai. Lalu Ny. Choi memanggil seorang pelayan, dan berbisik kepadanya untuk membawakan apa yang telah dipersiapkannnya.

“Tidak akan ada CCTV, karena ini pesta pribadi,” jelas Ny. Jung. Dan Kim Dan memeriksa nya, ternyata itu benar.

“Yang penting adalah orang2. Jangan lewatkan siapapun yang terlihat mencurigakan,” jelas Ny. Jung. Dan saat Kim Dan melihat seorang pria bertopi yang tampak mencurigakan, dia langsung mengejarnya.
“Siapa kamu? Apa yang kamu lakukan disini?” tanya Kim Dan.
“Oh. Aku mau merokok. Aku minta maaf,” jawab si Pria.
“Tidak, aku yang minta maaf,” balas Kim Dan. Lalu dia membiarkan si Pria pergi.


Post a Comment

Previous Post Next Post