Sinopsis C-Drama : Go Go Squid Episode 03


Sinopsis C-Drama : Go Go Squid Episode 03
Images by : Dragon TV / ZJTV / iQiyi

Usai mandi, Shangyan kembali untuk bermain. Dan Wu Bai langsung bertanya, kenapa Shangyan mau menerima 1 dash handsome (atau G Shuai) untuk bermain? Shangyan hanya menjawab kalau menyenangkan bermain dengan anak kecil. Dan bermain 4 lawan 5 lebih menegangkan (kan harusnya 5 vs 5, tapi karena G Shuai tidak bisa di harapkan sama saja dengan 4 vs 5).
Wu Bai tidak berkomentar lagi. Dia hanya memuji Shangyan yang kelihatan cukup tampan saat bermain game. Setelah itu, Wu Bai masuk ke dalam kamarnya.
Shangyan mengirim pesan pada G Shuai, kenapa belum tidur? Apa tidak takut kena pukul ortu? Tong Nian sangat senang menerima pesan Grunt dan menjawab kalau tidak masalah. Lagi asyik chat, 2 pemain lain langsung menggerutu pada Grunt mengenai permainan G Shuai tadi.
Memang baik hati, Shangyan membalas kalau dia yang akan bertanggung jawab mengenai G Shuai. Membaca pesan itu, hati Tong Nian langsung melambung tinggi. Dan saking senangnya, dia mengirim pesan panjang pada Shangyan. Dia bertanya, haruskah dia mengubah akunnya? Membuat akun baru? User name-nya sekarang sangatlah jelek.
Shangyan hanya membalas agar G Shuai melindunginya dan kurangi bicara. Tong Nian langsung mengiyakan dengan semangat. Mereka bermain terus hingga sangat larut.
--

Esok pagi,
Tong Nian masih tidur sambil memegang mouse dan laptop berada di hadapannya.
--
Dounan datang menemui Tong Nian sekalian numpang sarapan di rumah Tong Nian. Dan Tong Nian langsung dengan bersemangat bercerita kalau kemarin malam, dia bemain dengan Shangyan. Tidak hanya itu, Shangyan tahu kalau dia tidak bisa bermain game, jadi Shangyan sangat melindunginya. Dounan bersemangat mendengar cerita Tong Nian, dan bertanya apakah Tong Nian sudah meminta bertemu dengan Grunt?
“Aku tidak punya waktu dan dia sudah offline,” kecewa Tong Nian.
“Dia pasti sadar dengan kemampuanmu (bermain game) dan ingin membuangmu,” ejek Dounan.
Tong Nian jelas kesal. Dan tiba-tiiba, Tong Nian panik sendiri karena lupa memberitahu Grunt bahwa dia akan libur bermain (hahahaha… padahal Shangyan juga nggak akan peduli). Ibu mendengar dan bertanya libur apa?
“Maksudku, aku akan ke Guangzhou untuk event promosi. Aku bilang pada Dounan kalau aku tidak akan bisa membantu menjaga internet café,” alasan Tong Nian.
Dan untunglah ibu tidak bertanya lebih lanjut lagi. Sementara ayah berkomentar tidak mengerti dengan acara yang Tong Nian ikuti. Tong Nian menjelaskan kalau dia pergi ke acara musik offline… tapi, dia tidak menjelaskan lebih lanjut lagi, karena percuma saja. Ayah juga tidak akan mengerti walaupun dia menjelaskan.

Dounan mengejek Tong Nian yang sombong. Karena setiap hari Tong Nian mampu menghasilkan uang.
--


Shangyan pergi ke sebuah kedai pinggir jalan dan memesan roti gepeng. Ternyata, harganya sudah naik. Shangyan langsung berkomentar kalau naiknya tinggi sekali. Pemilik kedai tersenyum karena dia kan sudah 2 tahun tidak menaikkan harga. Sepuluh tahun yang lalu, harga roti itu hanyalah 1 yuan 30 sen, sekarang sudah 4 yuan. Pemilik yang mendengar ucapan Shangyan, baru melihat wajah Shangyan dengan seksama dan merasa tidak asing dengan Shangyan.
“Aku sering kemari bersama temanku. Sudah 10 tahun yan lalu. Aku masih ingat rasa roti ini,” ujar Shangyan.
Flashback
Shangyan, Ai Qing, Xiaomi, Ou Qiang dan Solo sering makan roti di kedai itu karena harganya sangat murah dan juga enak. Bahkan, mereka sampai membeli banyak untuk dimakan berhari-hari karena saat itu, mereka tidak mempunyai banyak uang.
Solo berjanji pada mereka semua, kalau dia tidak akan membiarkan mereka kelaparan. Ai Qing, Xiaomi dan Ou Qiang langsung pergi ke kedai untuk membeli roti tambahan. Tersisalah Shangyan dan Solo. Shangyan berkata pada Solo kalau dia rasa dia punya cara untuk meningkatkan uang perusahaan mereka.
“Jangan. Aku menabung semua uangku. Untuk apa? Agar kalian dapat berlatih dengan baik. Dan aku yakin bahwa tidak lama lagi, kita akan menerima hasil yang bagus,” ujar Solo. “Kau punya mimpi?”
“Ada. Mendapatkan juara,” jawab Shangyan. “Dan kau?”
“Aku ingin menjadi landasan dari industri ini. Aku ingin CTF menjadi seperti ping pong. Aku ingin semakin banyak orang yang bisa menerimanya.”
“Kau punya ambisi.”
“Kita harus percaya diri! Juga, aku rasa kita harus memenangkan Juara Dunia terlebih dahulu. Dengan begitu, kita akan mempunyai kekuatan lebih besar.”
Dan Shangyan setuju. Mereka sama-sama berrteriak : “Juara dunia.”
End
Shangyan sedikit sedih mengingat masa lalu tersebut.
--
Shangyan pulang dengan membawa roti yang di belinya tersebut. Dia segera berteriak dan menggedor semua pintu kamar, membangunkan semuanya. Dengan teriakan Shangyan yang begitu keras, tentu saja semua pada bangun. Shangyan menyuruh mereka untuk segera bersiap dan makan, dia sudah membelikan roti.

Begitu mandi dan makan, semua anggota K&K mulai berlatih. Dan Shangyan dari atas, mengamati mereka semuanya.
--
Sebelum pergi ke Guangzhou, Tong Nian memprint materi mengenai game. Dia bertekad kalau di pertandingan selanjutnya, dia tidak akan menjadi anggota yang bodoh lagi. Tong Nian kemudian galau lagi, karena Shangyan tidak online padahal dia ingin mengucapkan sampai jumpa. Karena itu, walau Grunt tidak online, Tong Nian tetap mengirim pesan kalau dia akan ke Guangzhou selama beberapa hari, jadi dia tidak akan bisa bermain. Begitu pulang, dia akan mengirim pesan lagi.
--
Manager team K&K mengumpulkan semua anggota. Dia menunjukkan foto kelima anggota pertama SP team yang sudah di putuskan. Manager memerintahkan 97 untuk menjelaskan kelima anggota SP kepada yang lain.  
97 memulai dengan memperkenalkan legenda team SOLO. Team solo di sebut juga sebagai pelopor dari CTF yang terdiri dari Wang Hao (ID : Solo), Ai Qing (ID : Appledog), Han Shangyan (ID : Gun), Ou Qiang (ID : All) dan terakhir Mi Shaofei (ID : Xiaomi).
Ketua team SOLO adalah Solo. Nama aslinya adalah Wang Hao. Memiliki reputasi sebagai pemimpin terbaik. Dia adalah kandidat terbaik untuk menjadi kapten. Tapi, setelah Team SOLO di bubarkan, Wang Hao hanya berpartisipasi dalam acara individu. Akan tetap, selama bertahun-tahun ini, Wang Hao tidak pernah meninggalkan lingkaran CTF China dan membuat banyak kontribusi yang tidak terhitung.
Selanjutnya, Gun God. Nama aslinya adalah Han Shangyan, boss mereka K&K. Kemampuannya melebihi Solo. Dan juga dia adalah pedang dari team, yang menjamin kemenangan sekali hunusan. Bos mereka di anggap sebagai jenius. Dan seperti yang kita tahu, jenius itu tidak punya temperamen yang baik (pfft… kalau sempat kedengaran Shangya, cari mati si 97 ini).
Appledog, nama aslinya adalah Ai Qing. Team SOLO memiliki dua penyerang utama yaitu Shangyan dan Ai Qing. Ai Qing juga orang yang di perhitungkan oleh Shangyan dan juga merupakan mentor Wu Bai saat Wu Bai pertama kali masuk dalam industri ini.
All. Nama aslinya adalah Ou Qiang. Pertahanan utama dan wakil penyerang. Tidak ada hal yang tidak bisa di perbaikinya (maksudnya kalau server mereka mulai di serang musuh, All langsung bisa mengatasinya agar musuh tidak bisa masuk ke dalam server). Dia adalah asisten Shangyan yang sangat berguna.
Xiaomi. Nama aslinya adalah Mi Shaofei. Pertahanan samping. Jangan meremehkan kemampuannya. Xiaomi adalah ahli dalam analisis, operasi dan perbaikan. Dia dapat menyerang sekaligus bertahan. Dia dapat mengisi segala taktik jika di perlukan.




Dan 4 orang dari team SOLO ini berada di team SP. Solo menjadi orang yang bertanggung jawab untuk distrik China. Appledog menjadi manager dan pelatih. Mi Shaofei (Posisi : pertahanan samping) dan Ou Qiang (wakil Offense) menjadi team utama SP.


Dan di tambah dengan 3 anggota SP lainnya adalah : Fu Yi Wen (ID : Following – Pertahanan utama), Lin Yin ( ID : Inin – Responder), dan Chou Hua (ID : Slide – Kapten, Pemberi perintah dan Offense utama).
Sementara itu, Han Shangyan (ID Gun – Pendiri dari K&K), boss mereka, setelah meninggalkan Team SOLO, mendirikan K&K.
5 anggota utama K&K terdiri dari : Zhou Yi (ID : One – Pertahanan samping), Wu Bai (ID : DT – Kapten, Main Offense), Dai Feng (ID : Demo - Wakil Offense), Ling San (ID : 97 – Pertahanan utama) dan Shen Ze (ID : Buff / Grunt – Responder).
Mendengar semua penjelas tersebut, Grunt merasa kasihan pada Shangyan yang di tinggal sendirian dan kini harus menjadi musuh dengan para teman lamanya. Manager langsung menegur mereka agar lebih serius lagi dalam pertandingan dan berlatih.

Manager kemudian mengingatkan kalau sebelumnya mereka telah kalah dari team SP di kompetisi grup kecil, dan kini, mereka harus menang di kompetisi Doppler Peak.  
--

Guangzhou,
Tong Nian tiba di Guangzhou. Dan begitu turun dari pesawat, dia melihat banyak orang yang mengerubungi para pria berpakaian hitam. Itu adalah team K&K. Tong Nian mengira para anggota K&K adalah anggota team basket yang pasti sangat populer hingga memiliki banyak fans. Dan saat itulah, dia melihat Shangyan.


Tong Nian sangat terkejut melihat Shangyan yang ada di team para pria berpakaian hitam. Dia segera mengejar-nya. Dan karena langkahnya yang kecil, Tong Nian tidak berhasil mengejar dan tertinggal. Tapi, dia tidak menyerah dan bertanya pada orang-orang yang ada di sekitar sana, kemana gerombolan pria berpakain hitam tadi? Dan dia mengikuti petunjuk yang di berikan.



Tong Nian tiba di depan bus K&K dan langsung mencari sosok Shangyan. Kebetulan sekali, Shangyan duduk di dekat jendela, tapi sayangnya dia sibuk melihat ponselnya sambil memakai earphone. Dia tidak menyadari Tong Nian yang berdiri di samping jendela bus. Menatap dan melambaikan tangan ragu-ragu padanya. Yang melihat malah para anggota K&K. Mereka mengira Tong Nian adalah fans mereka, tapi kenapa sampai bisa tahu jadwal penerbangan mereka. Wu Bai juga melihat Tong Nian dan kelihatannya tertarik.
Bus melaju pergi. Dan Tong Nian hanya bisa melihat dan tidak berani berteriak menyapa Shangyan. Malah Dai Feng (ID : Demo) (aku sebut mereka pakai ID mereka saja ya, biar enak baca sinopsisnya. Karena mereka kadang manggilnya pakai ID kadang pakai nama asli) yang melambai pada Tong Nian. 97 langsung menegur Demo karena lihatlah, Tong Nian itu natapnya ke Shangyan bukan mereka.
--
Sementara itu, seorang wanita, Lan Mei, panik karena Tong Nian tidak menelpon dan tidak bisa di hubungi padahal acara jumpa fans mereka sudah mau di mulai. Kru juga bahkan sudah memberitahu agar Lan Mei segera bersiap.
--
Setelah bus K&K menjauh, Tong Nian baru tersadar dengan tujuannya datang ke Guangzhou dan baru membaca pesan dari Lan Mei.
--
Tong Nian tiba di gedung acara untuk NetEast Musih dengan terburu-buru. Dia meminta maaf pada kru acara karena sudah datang terlambat. Nama Tong Nian di dunia maya adalah Little Squid. Tong Nian bahkan bersedia untuk tidak di bayar untuk acara kali ni karena membuat semuanya menunggu lama. Kru berkata kalau acara belum di mulai dan masih ada waktu sedikit. Jadi Tong Nian tetap akan di bayar. Tong Nian yang memang sudah terlambat, sampai tidak sempat meletakkan koper-nya ke hotel dan langsung ke tempat acara.

Tong Nian meminta maaf pada para fans-nya. Untungnya, para fans tidak marah karena mereka tahu kalau penerbangan dari Shanghai hari ini mengalami delay. Lan Mei dan Tong Nian memulai acara jumpa fans mereka. Dan semua berlangsung dengan lancar.
Saat acara sudah selesai, Lan Mei memuji Tong Nian yang semakin baik. Dulu, waktu awal jumpa fans, Tong Nian lupa berdiri setelah memberikan kata sambutan dan akhirnya malah di kritik oleh semua fans. Tong Nian ternyata masih ingat akan hal itu, karna dia diam-diam menangis di rumah selama 2 hari.
“Eh, kau tahu tidak, kompetisi apa yang ada di dekat sini?” tanya Tong Nian. “Misalnya lomba basket atau sepak bola, gitu? Apa mereka ada latihan? Kau tahu kemana mereka latihan?”
“Kau sakit ya? Kenapa tiba-tiba tanya mengenai lomba basket?”
“Tidak ada. Aku hanya asal tanya saja.”
Lan Mei tidak tahu, tapi dia tahu ada kompetisi CTF yang di adakan di dekat sini karena suaminya adalah fans CTF. Suaminya dengar dia adalah acara pomosi untuk NetEase Music di Guangzhou, makanya dia datang bersamanya ke Guangzhou hanya untuk melihat komptetisi tersebut. Kalau tidak salah, kompetisi-nya di mulai jam 3 dan pasti sudah mulai sekarang.
“Ah ya… kandidat CTF sama seperti atlet. Mereka pasti pakai seragam, kan?” sadar Tong Nian.
Tong Nian langsung bertanya kepada kru acara NetEase yang kebetulan lewat. Dia bertanya, apakah mereka tahu team CTF mana yang hari ini berpartisipasi dan mengenakan seragam hitam?
“Aku rasa itu K&K. Seragam team mereka berwarrna hitam,” jawab salah seorang.  
“Apa kau tahu dimana mereka?”
“Mungkin di arena olahraga yang ada di belakang gedung ini. Acaranya sudah di mulai tadi. Mungkin sudah selesai sekarang.”
Dan dengan semangat, Tong Nian langsung mengajak Lan Mei ke sana. Lan Mei menolak karena dia belum menerima uang bayarannya. Tong Nian tidak memaksa dan hanya meminta Lan Mei membantu menerima uang bayarannya sementara dia ke sana.
--
Di arena, Grunt sedang sakit perut. Semua anggota jelas cemas. Tapi, Grunt dengan wajah pucat berkata dia baik-baik saja dan boss (Shangyan) sedang pergi ke UKS untuk mengambilkannya obat.

Shangyan datang dan panik dengan kesehatan Grunt. Grunt terus berkata kalau dia baik-baik saja dan masih bisa bermain. Dia tidak akan mengecewakan Shangyan. Manager merasa khawatir dan menyarankan agar mereka menggunakan pemain cadangan. Tapi, Grunt dengan tegas menolak. Dia bahkan memakai kacamatanya kembali dan berjalan menuju arena dengan tertatih.
Shangyan cemas. Manager berkata kalau dia sudah memanggil dokter dan akan terus mengawasi Grunt.
--

Tong Nian tiba di gedung acara. Dengan pede, dia berjalan masuk tapi langsung di hentikan oleh penjaga. Untuk masuk, harus ada tiket. Dan tiket sudah berhenti di jual hari ini (jadi, tiket di jual di hari sebelumnya). Tong Nian tentu sedih.
Saat itu, seorang pria yang adalah calo datang dan menawarkan agar Tong Nian membeli tiket darinya. Tidak usah khawatir di tipu, karna dia kan menjualnya di depan penjaga, dan begitu beli, Tong Nian bisa masuk. Tapi, Tong Nian menolak membeli tiket dari calo.
Tong Nian memohon pada penjaga agar di izinkan masuk. Pasti ada sisa tiket yang tidak terjual atau batal di beli, dia akan membelinya dan memberikan uangnya sekarang juga. Penjaga tetap tidak bisa memberikan izin.
Kebetulan, Ai Qing keluar dari gedung bersama salah seorang kru. Dia sedang mengatur mobil bus untuk team SP nanti. Saat itu, dia mendengar Tong Nian yang memohon pada penjaga agar di izinkan masuk karena dia ingin melihat Grunt (Tong Nian masih mengira kalau ID Shangyan adalah Grunt).
“Kau fans K&K?” tanya Ai Qing.
“Ya. Aku suka Grunt,” jawab Tong Nian. “Apa kau kenal dengannya? Apa kau kontestan juga?”
“Tidak. Aku staff di sini. Menjadi kompetitor adalah masa lalu. Aku sudah pensiun. Oh ya, kompetisi sudah hampir habis. Kau masih mau masuk?”
“Ya. Tidak masalah hanya dengan melihat Grunt sekilas.”
Dan karena itu, Ai Qing bicara dengan penjaga agar Tong Nian di izinkan masuk dengan identitas sebagai tamu dari SP. Dan karena itu, penjaga mengizinkan Tong Nian untuk masuk. Tong Nian sangat berterimakasih pada Ai Qing.
Ai Qing memberi petunjuk arah pada Tong Nian dan menyuruhnya segera masuk karna pertandingan sudah mau selesai. Tong Nian berulang kali mengucapkan terimakasih.

 Tong Nian masuk ke arena dan langsung maju ke kursi paling depan. Dia duduk di sana dan melihat sekeliling. Takdir, ternyata, Shangyan duduk di baris kursi yang sama dengannya. Tong Nian tentu hanya fokus menatap Shangyan dan tidak melihat jalannya pertandingan.


Pertandingan berakhir dengan K&K sebagai pemenang. Shangyan langsung tersenyum senang. Tong Nian masih menatapnya. Pas sekali, Shangyan menoleh ke samping dan terlihatlah Tong Nian. Tong Nian langsung memalingkan muka dan bingung harus berbuat apa. Wu Bai yang ada di panggung, melihat mereka.
Shangyan mendekati Tong Nian dan bertanya, apakah kau datang untuk melihat pertandingan? Tong Nian gugup dan mengangguk.
“Dimana pacarmu? Orang yang ada denganmu di internet café? Tidak ikut?” tanya Shangyan dan Tong Nian hanya menatapnya. “Kau ingat padaku?”
Tong Nian bingung menjawab. Shangyan mengira kalau dia sudah menakuti Tong Nian.
“Jangan takut. Aku hanya ingin mengucapkan halo saja. Tidak masalah jika kau tidak ingat. Silahkan nikmati pertandingannya,” ujar Shangyan dan beranjak pergi.
Tong Nian langsung menarik baju Shangyan, “Aku ingat padamu. Saat itu, di internet café. Saat terakhir di internet café, kau menang hadiah.”
Shangyan baru teringat kalau dia memang ada menang hadiah.
Para anggota K&K yaitu One, 97, Demo dan Wu Bai melihat Shangyan yang sedang bicara dengan Tong Nian di kursi penonton. One, 97 dan Demo bahkan mulai bergosip. Mereka ingat kalau Tong Nian adalah perempuan di bandara tadi. Mereka mengira Shangyan suka tipe wanita yang pecemburu hingga mengikuti kemari. Pantesan saja, Shangyang tidak merekruit pemain wanita dan bahkan manager mereka saja sudah menikah.
Shangyan diam, menatap Tong Nian yang masih memegang bajunya. Tong Nian tersadar dan segera melepaskan pegangannya. Dan Shangyan langsung pergi. Sementara para anggota K&K di suruh untuk segera meninggalkan panggung.
Setelah Shangyan pergi, Tong Nian langsung memukul kepalanya sendiri karena sangat bodoh. Kenapa dia malah membahas mengenai lotere waktu itu? haufftt…
--

Shangyan masuk ke ruang tunggu dengan panik. Manager memberitahu kalau Grunt collapsed tepat saat meninggalkan panggung. Grunt terus saja berkata dia baik-baik saja. Tapi, Shangyan sudah sangat khawatir. Manager mengajak Shangyan untuk bicara berdua.
Manager memberitahu kalau situasi saat ini tidak lah baik. Grunt sudah mulai muntah sejak tadi pagi. Dia teurs muntah hingga perutnya kosong, dan tetap masih muntah. Grunt dalam kondisi sangat lemah dan merupakan gejala perut berdarah. 
“Dimana dokter yang kau panggil?”
“Sedang dalam perjalanan. Aku akan memeriksa lagi,” jawab manager dan beranjak pergi.
--
 Tong Nian masih berada di arena. Dia menunggu Shangyan kembali, tapi Shangyan tidak juga kemnbali. Jadi, Tong Nian bertanya kepada para penonton di sekitar sana, kemana K&K pergi?
“K&K? Mereka adalah 2 terbaik nasional. Boss mereka baru saja kembali dari luar negeri dan mulai mendirikan cabang China. Mereka langsung menyapu bersih team lain. Dan tampaknya, team lain selain SP takut pada mereka,” jawab orang yang di tanya Tong Nian, malah bercerita dengan temannya.
“Di team mereka ada yang namanya Grunt. Kalian kenal?”
“Grunt? Dia tentu saja hebat. Dia adalah pemain utama dari K&K. Aku khusus datang dari Shuzhou untuknya. Mereka baru saja menang 2 kali melawan lawan. Mereka sudah pergi.”
Tong Nian langsung sedih karena tidak bisa bertemu Shangyan lagi. Saat dia keluar dari arena, dia tanpa sengaja mendengar orang yang membicarakan mengenai Grunt yang sedang sakit perut, tapi tetap bermain dan menang. Mendengar itu, Tong Nian panik.
Tong Nian mau masuk lagi ke dalam, tapi satpan menghalangi. Tong Nian menjelaskan kalau dia baru saja dari dalam menonton pertandingan dan hanya baru keluar 1 menit. Satpam tidak bisa membiarkan karena baginya Tong Nian sudah menggunakan tiket dan keluar, jadi tidak bisa masuk lagi. Dia mendorong Tong Nian keluar.
Tong Nian memohon dengan sangat karena dia sangat menyukai Grunt dan mendengar kalau Grunt sedang sakit. Jadi, dia mau melihat keadaan Grunt. Mereka mulai saling berdebat. Saat itu, seorang yang sedang mengantri di depan pintu, tidak suka dengan cara satpan memperlakukan Tong Nian.
Orang itu memegang papan nama “Grunt Love”. Dia memberikan papan nama itu pada Tong Nian karena Tong Nian adalah fans Grunt. Tapi, Tong Nian tetap tidak bisa masuk lagi ke dalam.

Tong Nian tidak hilang akal. Dia berjalan ke samping gedung. Berusaha masuk melalui pintu samping. Dan ada. Dia melepas pembatas tanda lewat yang ada tangga menuju ke atas. Dengan susah payah, sambil mengangkat koper yang berat dan papan nama, Tong Nian berhasil naik ke atas.

Dia mengintip ke dalam. Dan beruntungnya, pintu masuk samping itu berada di sebelah pintu ruang tunggu team K&K. Untungnya lagi, 97 keluar mengantarkan pada dokter dan melihat Tong Nian yang ada di luar.
“Weeeiii, kenapa kau bisa di sini? Aku melihatmu tadi. Kau dengan boss ku,” ujar 97. “Kalian berdua berusaha tidak terlihat, tapi aku tetap melihatnya. Kau pasti datang mencari boss ku, kan?”
Tong Nian menebak kalau 97 membicarakan mengenai Shangyan, jadi dia membenarkan. 97 langsung dengan semangat mengajak Tong Nian untuk masuk. Tong Nian bingung, tapi tetap ngikut.
“Eh, apa bos tidak memberikanmu id pass untuk masuk?” tanya 97.
“Memberikanku? Kayaknya tidak pantas,” jawab Tong Nian dengan canggung.
97 masih salah paham. Dia yakin kalau Tong Nian adalah pacar Shangyan. 97 meminta Tongnian menunggu sebentar dan dia masuk ke ruang tunggu. Tapi, Shangyan sudah tidak ada. One melihat Tong Nian, dan 97 malah berkata kalau Tong Nian adalah “kakak ipar”. Tong Nian tidak bisa mendengar pembicaraan mereka dari luar.
Tong Nian akhirnya di bawa masuk. Saat masuk, Tong Nian melihat seseorang berbaring di sofa dan di kelilingi yang lain. Dia tidak melihat wajah yang berbaring, tapi karena melihat orangnya kesakitan, Tong Nian langsung menyimpulkan itu adalah Shangyan.
“Hello, Grunt,” ujar Tong Nian dengan gugup. Semua menatapnya bingung. “Aku tidak bermaksud mengganggumu. Aku sebenarnya baru saja pergi, aku dengar dari staff di luar kalau perutmu sakit. Jadi, aku ingin kembali untuk melihat keadaanmu. Apa kau baik-baik saja?”

Grunt bingung, dia bangkit dan melihat Tong Nian.
“Siapa kau?!” tanya mereka bersamaan, kaget.
Dua-duanya bingung. 97 memberitahu Tong Nian kalau pria itu adalah Grunt. Pas saat itu, Shangyan masuk ke dalam.
“Apa yang terjadi? Siapa yang sakit?” bingung Tong Nian.
97 melapor pada Shangyan, “Kakak ipar ada diluar jadi aku membawanya masuk. Dia menunggu di luar, apa bos tidak tahu? Kenapa tidak memberinya kartu pekerja? Sangat tidak berperasaan.”   
“Kau memanggilnya apa?” tanya Shangyan.
“Kakak ipar.”

Shangyan langsung masuk dan menghampiri Tong Nian. Dia bertanya, kenapa 97 memanggilnya kakak ipar? Tong Nian juga tidak tahu. Dan Shangyan melihat Tong Nian yang memegang papan nama Grunt. Jadi, dia mengira Grunt dan Tong Nian saling mengenal.  Grunt dengan tegas menjawab kalau dia tidak mengenal Tong Nian. Tong Nian juga dengan tegas menjawab kalau dia tidak mengenal Grunt.

Shangyan menghela nafas dan memberi tanda agar Tong Nian mengikutinya. Mereka bicara diluar. Di dalam hatinya, Tong Nian merasa kesal dengan Dounan karena telah salah memberitahu nama orang padanya dan membuatnya malu. Jelas yang di sukainya adalah Shangyan bukan Grunt yang seperti cewek.
Shangyan mulai menginterogasi Tong Nian. Dia bingung karena Tong Nian berkata hanya mengenalinya dari team K&K. Jadi, Tong Nian datang mencarinya?
“Apa yang harus ku katakan? Bilang kalau beberapa hari yang lalu aku jatuh cinta pada pandangan pertama padanya, melihatnya di bandara pagi ini dan langsung bahagia mencari informasi mengenainya di manapun, dan mengerjanya hingga ke gedung kompetisi CTF ini? Tentu saja tidak bisa!”
“Tidak. Aku tidak datang untuk mencarimu,” jawab Tong Nian.
“Maka sangat aneh. Kau hanya mengenalku. Tapi tidak datang menemuiku. Kenapa kau datang ke ruang istirahat K&K dan kenapa kau memegang papan nama dengan nama Grunt?” tanya Shangyan.
Tong Nian langsung meletakkan papan nama Grunt, dan berkata kalau semuanya hanyalah salah paham. Dia hanya kebetulan tahu kalau ada kompetisi, dia kebetulan lewat dan mampir melihat untuk senang-senang.
Shangyan tidak percaya. Dia mendekat dan mendapat Shangyan dengan sangat dekat? Kalau cuma kebetulan, sampai beli tiket? Dan kemudian panik saat mendegar Grunt sakit perut? Hingga datang kemari hanya untuk melihat pria yang sakit itu? dan orang itu bahkan orang yang tidak di kenal?
 “Jika aku bilang, aku benar-benar tidak mengenalnya, aku hanya tahu setelah melihatnya hari ini, apa kau akan mengira kalau aku hanya berdalih?” tanya Tong Nian, dengan gugup.
“Kau sedang berdalih?” tanya Shangyan dan Tong Nian menggeleng. “Katakan yang sejujurnya.”
“Jika aku bilang aku salah mengenalinya sebagai orang lain, apa dia akan mengusirku? Aku masih ingin mengenalnya lebih jauh?”
Shangyan dapat merasa kalau Tong Nian ingin menanyakan sesuatu, jadi dia menyuruh Tong Nian untuk bertanya saja. Tong Nian langsung tanya, apakah Shangyan adalah pemain profesional?
“Aku? Tidak.”
“Lalu, kenapa mereka memanggilmu ‘boss’?”
“Pertanyaan ini… tidak pernah ku diskusikan dengan amatiran.”
Eh, para anggota K&K di dalam malah ribu. Mereka lapar dan ingin minta makan. Tapi, malah akhirnya ngintip Tong Nian dan Shangyan.
“Mereka di tugaskan untuk berkompetisi. Dan aku bertugas menyiapkan tempat tinggal dan makanan,” ujar Shangyan.
“Aku tahu. Ini sama dengan… sama dengan event planner kan? Mereka bertugas untuk tempat tinggal tamu dan makanan. Dan bertanggung jawab untuk schedulu mereka. Pasti sangat berat bagimu, bukan?”
“Ya…. Hampir sama seperti itu,” jawab Shangyan.
Tong Nian masih ingin bertanya, tapi pintu malah terbuka. Itu karna para anggota terus mendorong hingga One dan 97 terdorong ke depan pintu. Dengan takut – takut, One bertanya, apakah mereka sudah selesai berbincang?
“Ada apa?”
“Tidak ada. Hanya saja mereka semua bilang lapar,” jawab One.
Shangyan mengerti dan menyuruh semuanya bersiap untuk kembali ke hotel. Shangyan masuk ke dalam dan bicara dengan mereka. Dia memerintahkan 97 untuk membawa Tong Nian juga untuk ke hotel. Seemntara One, dia perintahkan untuk mencari manager karena dia ingin bicara.

Tong Nian masih di luar. 97 menghampirinya dan mengajak Tong Nian untuk pergi bersama mereka, makan. Tong Nian bingung. 97 memberitahunya kalau boss menyuruhnya membawa Tong Nian ke bus. Mereka akan kembali ke hotel untuk makan.
“Aku ingin tanya sekali lagi, apa Han Shangyan yang ingin aku pergi?”
“Tentu saja. Boss yang bilang sendiri. Ayo berangkat.”
Tong Nian jelas senang dan langsung ikut.
--
Manager menemui Shangyan. Dia tersenyum karna mendengar dari 97 kalau pacar Shangyan datang. Shangyan berkata kalau itu hanya omong kosong. Ternyata, Shangyan masih mengira kalau Tong Nian adalah pacar Grunt. Dia menduga ada permasalahan cinta dan Tong Nian tidak berani memberitahunya karena ingin melindungi Grunt.
“Dia takut padamu dan tentu saja tidak akan mengakuinya,” ujar manager, tersenyum.
“Takut padaku makanya memilih di salahpahami?”
“Di salahpahami?”
“97 memanggilnya ‘kakak ipar’. Dia bahkan bilang kalau dia (Tong Nian) adalah istriku.”
Manager tertawa mendengarnya.
--
Sementara itu, Solo di temani oleh Ai Qing sedang melakukan wawancara mengenai team SP. Wawancara berlangsung dengan lancar.
--
Shangyan memberitahu manager untuk membawa Grunt chek up seluruh badan ketika ada waktu karena dia khawatir dengan perut Grunt yang sakit.
“Baik. Kau, terlihat kejam tapi sangat peduli pada orang lain di belakang. Kau bahkan tidak tahu bagaimana cara menjadi orang baik,” komentar manager.
“Aku baik padamu, kan?”
“Tentu saja.”
Shangyan juga memberitahu agar para anggota di beri waktu istirahat untuk bersantai agar tidak stress. Manager tersenyum karena Shangyan sangat peduli pada para anggota tapi sok bersikap cuek. Dia kemudian pamit pergi.
“Cepat sekali mau pergi,” komentar Shangyan.
“Aku ingin bertemu seseorang.”
“Siapa?”
“Kakak ipar cantik yang jatuh dari langit,” jawab manager, menggoda Shangyan.
“Cih. Pertama, bawa anak-anak ke bus dan kirim mereka ke hotel untuk makan. Kemudian, itu CEO Xiang, penyelenggara, mencari kita untuk sesuatu. Kau akan pergi denganku beberapa menit lagi.”


Mau lanjut atau tidak ya? Komentar ya 😊 soalnya di episode 01 dan 02 pembacanya sedikit. Thanks ya yang sudah koment di episode 1, 2 dan sekarang 😊




14 Comments

  1. Lanjuttþt minnn...sampekk tamattttt..

    ReplyDelete
  2. Lanjut sampai tamat terimakasih chunov

    ReplyDelete
  3. Lanjut donk Nim selalu ditunggu..

    ReplyDelete
  4. Lajut kak...soalnya udh dari seminggu yang lalu tak tunggu2..baru kmrin ad sinopsisnya...

    ReplyDelete
  5. Lanjut ka sampai selesai.aku nyari"sinopsis film ini baru ketemu sekarang

    ReplyDelete
  6. Lebih semangat baca sinopsisnya dripda nontonnya.😘😊

    ReplyDelete
  7. Untung ada yg nulis sinopsis ini🥺
    Terbantu banget tanpa harus download dramanya😀

    ReplyDelete
Previous Post Next Post