Sinopsis K- Drama : Angel’s Last Mission Love Episode 29 - part 1


Sinopsis Angel’s Last Mission : Love  Episode 29  – Part 1
Network : KBS2

Kang Woo memperhatikan undangan pernikahan Yeon Seo serta Kim Dan. Lalu dia mencoba untuk menghubungin Yeon Seo, tapi sayangnya hape Yeon Seo sedang tidak aktif. Kemudian dia pun mencoba untuk menghubungin Kim Dan, tapi sebelum dia melakukannya, Hoo datang secara tiba- tiba dan berbicara kepadanya.

“Kamu sungguh khawatir sudah membuat masalah?” tanya Hoo.
“Kamu harus berhenti menerobos masuk ke rumahku,” balas Kang Woo dengan sikap tenang. Lalu dia menanyakan apakah Hoo sudah menemui Kim Dan serta Yeon Seo.

“Dengarkan dengan cermat apa yang akan kusampaikan,” kata Hoo dengan raut wajah serius. Dan mendengar itu, Kang Woo langsung memperhatikannya.

Kim Dan mendekati Ru Na, dan mendorongnya ke dinding. Dia mencekik leher Ru Na dengan kuat, sehingga Ru Na kesulitan untuk bernafas.
“Apa kamu sungguh akan membunuhku?” tanya Ru Na, pelan.
Kim Dan diam sambil menatap tajam Ru Na. Takdir Yeon Seo yang harusnya meninggal ditangan orang jahat, Kim Dan tidak bisa menerima takdir itu, dia ingin mengubah takdir tersebut.
“Kenapa? Kenapa kamu melakukan ini?” teriak Kim Dan, bertanya.
Joon Soo datang dari belakang dan memukul Kim Dan menggunakan balok kayu. Sehingga karena itu, Ru Na pun bisa kabur dari sana.

Kim Dan kemudian bertarung melawan Joon Soo. Dan ketika Kim Dan berhasil menjatuhkan Joon Soo, dia mencekik leher Joon Soo dan menahannya dilantai. “Sudah kubilang untuk menjauh dari kejahatan!” teriak Kim Dan.

Joon Soo tidak bisa bernafas, hingga mukanya memerah. Dan karena dia sadar bahwa dia tidak mungkin bisa lepas dari Kim Dan, maka dia pun mengeluarkan pisau yang berada didalam sakunya, dan menusuk Kim Dan.


Lalu setelah Kim Dan melepaskannya, dia kembali ingin menyerang dan menusuk Kim Dan menggunakan pisau. Tapi Kim Dan berhasil mendorongnya menjauh.

Hoo datang disaat itu, dan dia menceramahi Kim Dan. “Kamu tidak boleh ikut campur dalam kehidupan manusia. Jika ada darah ditanganmu, kamu tak akan pernah diampuni. Kamu akan segera lenyap!” hardiknya.

“Untuk menyelamatkannya, aku harus menyingkirkan siapa yang mencoba membunuhnya. Itulah satu- satunya cara untuk mengubah takdirnya!” balas Kim Dan, berteriak. Mendengar itu, Hoo meneriakan nama Kim Dan dengan keras.

Dengan kesakitan sambil memegang bagian perutnya yang tertusuk, Kim Dan berdiri dan berbicara dengan sikap pesimis. Dia akan lenyap, jadi sebelum itu terjadi, dia akan menyelamatkan Yeon Seo. Kim Dan kemudian berjalan perlahan untuk pergi darisana.

Joon Soo tersadar dari pingsan nya, dan ketika melihat Kim Dan. Dia pun segera memungut kembali pisaunya yang terjatuh, dan mau menusuk Kim Dan dari belakang.

Digereja. Yeon Seo mengeluarkan botol obat yang berada didalam tasnya, dan dia menuangkan pil obat yang sangat banyak ke tangannya.



Joon Soo ingin menusuk Kim Dan, tapi sebelum itu terjadi Hoo langsung menjentikan jarinya dan menjatuhkan Joon Soo, sehingga Joon Soo terjatuh mengenai batu bata serta kepalanya mengalami pendarahan yang sangat banyak.

Melihat itu, Kim Dan terkejut dan merasa heran. “Senior, kamu bilang jangan melakukannya. Kamu bilang jangan membahayakan manusia…”
Hoo memberi tanda agar Kim Dan diam, lalu Hoo berlutut sambil memejamkan matanya untuk menerima hukumannya. Dan melihat itu, Kim Dan segera mendekatinya.

“Sudah ku bilang, kamu mengubahku. Umurku sudah sangat panjang sampai tidak bisa kuingat. Aku sudah bertemu banyak manusia, dan banyak malaikat juga. Aku selalu menjadi orang asing dan penonton. Aku hampi tidak merasakan emosi apapun. Tapi kamu sungguh membuatku terbalik. Setiap kali aku melihatmu, aku merasa marah, khawatir, dan frustasi,” jelas Hoo dengan tenang.
Mendengar itu, mata Kim Dan mulai berkaca- kaca.

Kemudian kumpulan asap hitam mendekati Hoo dan menyelubunginnya. Melihat itu, Kim Dan berteriak dan memohon agar jangan melakukan ini kepada Hoo.
“Meskipun demikian, Kim Dan, aku menyukaimu. Kamu adalah penyelamat. Bahkan jika kamu harus sebabkan masalah, kamu menyelamatkan binatang, dan melindungin kaum lemah. Kamu selalu suci dan optimis. Aku ingin pulang ke surga bersamamu,” jelas Hoo. Lalu kumpulan asap hitam itu semakin menebal.

“Senior. Tidak. Tidak, senior,” teriak Kim Dan dengan sedih.
“Kim Dan, jangan pernah mengubah dirimu. Pergi dan selamatkan Yeon Seo,” kata Hoo untuk terakhir kalinya. Dia mengatakan itu sambil tersenyum, lalu dia menjentikan jarinya sehingga Kim Dan berpindah ke tempat Yeon Seo berada.

Sesudah itu, Hoo menghilang bersama kumpulan asap hitam tersebut.

Yeon Seo menggenggam pil obat tersebut ditangannya dengan erat. Lalu dia ingin menelannya, tapi sebelum dia melakukan itu Kim Dan datang dan berteriak memanggil namanya. Mendengar panggilan itu, Yeon Seo pun menoleh ke belakang.

Kim Dan berjalan dengan cepat mendekati Yeon Seo. Dia memegang tangan Yeon Seo dengan kuat, dan meminta agar Yeon Seo melepaskan pil- pil tersebut. Tapi Yeon Seo tidak mau. Jadi dengan paksa Kim Dan pun mengambilnya, dan membanting pil- pil tersebut ke lantai.

“Yeon Seo. Inikah sebabnya kamu ingin menikah denganku? Apa kamu membuatku berjanji, dan berlatih dengan Ni Na sendirian, karena kamu sedang mempersiapkan diri?” tanya Kim Dan, marah.
“Aku bisa lakukan apa saja untuk menyelamatkanmu,” balas Yeon Seo.
Kim Dan berteriak menanyakan, bagaimana caranya dia bisa hidup tanpa Yeon Seo. Dan Yeon Seo balas berteriak juga, dia menanyakan bagaimana bisa dia hanya berdiam diri dan melihat Kim Dan menghilang.
“Bagaimana dengan sesudah kamu mati? Bagaimana sesudah itu?” tanya Kim Dan dengan tatapan serius.
“Kim Dan,” rengek Yeon Seo, menangis.
Kim Dan berjalan perlahan mendekati Yeon Seo, lalu dia menyentuh wajah Yeon Seo. Tapi karena sudah terlalu banyak darah nya yang keluar, maka dia pun terjatuh. Dan Yeon Seo segera menangkapnya.

Ketika menyadari banyaknya darah yang keluar dari tubuh Kim Dan, Yeon Seo merasa sangat kaget. “Aku disini. Tidak apa- apa. Tidak apa- apa,” katanya untuk menenangkan Kim Dan.

“Jangan mati. Aku tidak bisa membiarkanmu mati gara- gara aku,” pinta Kim Dan. Lalu dia menutup matanya, dan tangannya yang terangkat untuk menyentuh Yeon Seo tergulai dengan lemas.
Melihat itu, Yeon Seo memanggil- manggil nama Kim Dan sambil memeluknya. Dia memohon agar Kim Dan bangun dan jangan meninggalkannya. Tapi Kim Dan tidak membuka matanya sama sekali.
“Jangan lakukan ini! Kumohon jangan! Dan! Tidak! Dan! Dan! Tidak!” pinta Yeon Seo sambil terus menangis semakin keras.


Didalam kamar rawat. Yeon Seo mengenggam erat tangan Kim Dan yang terbaring diatas tempat tidur.
“Apa yang terjadi? Mau pergi kemana? Siapa yang lakukan ini padamu?” tanya Yeon Seo dengan sedih.
Yeon Seo keluar dari dalam kamar rawat, dan duduk dengan lemas didepan kamar. Kang Woo datang tepat disaat itu.
Diruang tunggu. Yeon Seo menanyakan, bagaimana Kang Woo bisa tahu bahwa dia berada disini, serta apa yang terjadi kepada Kim Dan.
“Sepertinya dia mencoba untuk menyingkirkan Geum Ru Na,” kata Kang Woo, memberitahu.

“Karena aku? Karena mungkin dia akan mencoba untuk menyakitiku lagi?” gumam Yeon Seo sambil menghela nafas.
Kang Woo menanyakan, apa yang sebenarnya Yeon Seo serta Kim Dan sedang lakukan, menggangap hidup dan mati sebagai lelucon. Lalu dia menceritakan bahwa dia barusan ke gereja, dan mendengar kalau Yeon Seo serta Kim Dan dibawa ke rumah sakit. Dan dilantai, dia melihat banyak darah, sehingga dia ketakutan bahwa sesuatu mungkin saja terjadi kepada Yeon Seo.

“Sayangnya, aku terlalu sehat,” kata Yeon Seo dengan pelan. Lalu dia pamit.
“Kalian berdua bodoh. Kalian sangat bodoh dan sangat egois,” komentar Kang Woo dengan sinis.

“Jangan berani menghakimin kami. Apa kamu tahu seberapa sulit bagi kami untuk membuat keputusan ini?” balas Yeon Seo, kesal.
Kang Woo mengatai bahwa Yeon Seo hanya ingin melarikan diri, karena tidak mau ditinggal sendiri. Jadi itu bukan lah sikap yang mulia. Melainkan sikap membodohi diri sendiri. Mendengar itu, Yeon Seo mendengus kesal.

“Kenapa semuanya begitu rumit? Sikap mulia? Aku tidak butuh. Aku kabur, katamu? Apa salahnya? Jika aku bisa selamatkan dia, aku tidak peduli jika menjadi pengecut atau hina,” kata Yeon Seo dengan kesal. Lalu dia memberitahu bahwa dia tidak akan melakukan pertunjukan.


Mendengar itu, Kang Woo berdiri dan protes, karena hanya tersisa dua hari sampai pertunjukan. Dan Yeon Seo membalas bahwa hari ini, besok, dan besoknya lagi, itu adalah waktu yang tersisa untuk Kim Dan. Hanya tiga hari waktu yang tersisa, jadi dia tidak akan tampil diatas panggung dan meninggalkan Kim Dan sedetikpun.
Setelah mengatakan semua itu, Yeon Seo pergi meninggalkan Kang Woo.

Post a Comment

Previous Post Next Post