Sinopsis Angel’s Last Mission : Love Episode 32 – Part 3
Network : KBS2
Network : KBS2
Yeon Seo memohon agar Ny. Jung
mengembalikan sapu tangan Kim Dan kepadanya, karena cuma Ny. Jung satu- satunya
yang membenci Kim Dan setahunya. Dengan kesal, Ny. Jung menggerutu, lalu dia
memberikan kotak kenangan milik Kim Dan yang ditemukannya didalam kamar Kim Dan.
Flash back
Ny. Jung tidak percaya bahwa Kim Dan
akan pergi begitu saja, jadi dia memeriksa isi kamar Kim Dan. lalu dia menemukan
pakaian serta semua barang Kim Dan masih lengkap berada didalam kamar. Kemudian
dia pun menemukan kotak kenangan itu.
Flash back end
Yeon Seo membuka kotak kenangan milik
Kim Dan. Ternyata isi kotak itu adalah kartu ucapan ‘Selamat hari pernikahan.’
“Ini adalah tulisan tangan Dan,” kata
Yeon Seo dengan mata berkaca- kaca.
Surat pertama : “Selamat hari jadi
pernikahan pertama! Ini adalah surat pertama yang kutulis kepada Manusia, bukan
Tuhan. Bukankah itu suatu kerhormatan?”
Surat kedua : “Selamat hari jadi
pernikahan kedua! Aku mencintaimu.”
Surat ketiga : “Selamat hari jadi
pernikahan ketiga! Apa bunga rape mekar dengan indah?”
Surat keempat : “Selamat hari jadi
pernikahan ke sepuluh! Kamu masih belum melupakan aku?”
Surat keempat : “Selamat hari jadi
pernikahan ke tiga puluh! Aku masih mencintaimu.”
Yeon Seo menangis membaca semua kartu
ucapan tersebut. Lalu dia menghabiskan segelas soju yang berada diatas meja.
Setelah minum terlalu banyak, Yeon Seo
menyesal karena telah minum terlalu banyak. Tapi walau begitu, dia tetap saja
minum. Dan Ny. Jung membiarkannya, dia ingin Yeon Seo untuk mulai melupakan
tentang Kim Dan.
“Benar. Aku dengar sel- sel otak rusak
saat seseorang minum. Artinya aku akan lupa. Tidak, aku tidak bisa melakukan
itu. Aku bahkan tidak akan melupakan bulu matanya,” gumam Yeon Seo.
“Nona, sadarkan dirimu!” balas Ny. Jung,
tegas.
Yeon Seo menjelaskan bahwa dia benar-
benar bisa merasakan Kim Dan ada disampingnya. Dan dia terus melihat Kim Dan. Mendengar
itu, Ny. Jung menghela nafas lelah.
“Lihat kesana. Dia berdiri disana. Dan!”
panggil Yeon Seo sambil melambai ke arah Kim Dan, yang benar tampak ada disana.
Tapi Ny. Jung tidak bisa melihatnya. “Ada
apa disana? Tidak ada apa- apa disana. Kamu membuatku takut. Hentikan,” pinta
Ny. Jung.
“Apa aku benar- benar jadi gila?” gumam
Yeon Seo. Dan Ny. Jung menyuruh Yeon Seo untuk minum obat, lalu berbicara
dengan dokter dan dirawat.
Yeon Seo menolak untuk diobati, karena
jika dia melakukan itu, maka dia tidak akan bisa melihat Kim Dan lagi. Jadi dia
lebih memilih menjadi gila selamanya supaya bisa melihat Kim Dan lagi.
Dengan penuh perhatian, Ny. Jung memeluk
dan menenangkan Yeon Seo.
“Dia memberiku hidupnya. Dia memberiku
nafas ini. Aku harus hidup dengan sangat baik, karena aku harus hidup untuk Dan
juga,” kata Yeon Seo bercerita dengan sedih. “Ah, aku merindukanmu. Aku ingin
memelukmu. Aku ingin menciummu, Dan,” katanya.
Kim Dan datang, dan memperhatikan Yeon
Seo yang telah tertidur didalam kamar. Sapu tangan nya yang ada bersama dengan
Yeon Seo, itu tidak menghilang, melainkan sapu tangan itu kembali kepada
dirinya.
Kim Dan masuk ke dalam kamarnya sendiri.
Dan dia menulis di kertas laporannya.
“Sesudah berkeliaran di kegelapan yang dalam, Malaikat Dan
melaporkan kembali dengan misi lain.”
Ketika Yeon Seo sedang menyeduh teh. Kim
Dan benar ada disana, dia berada disebelah Yeon Seo dan memperhatikannya.
Ketika Yeon Seo sedang melakukan
peregangan didalam kamar. Kim Dan benar ada disana, dia berada disebelah Yeon
Seo dan memperhatikannya.
Ketika Yeon Seo mabuk, dan memanggilnya.
Kim Dan benar ada disana, dia berada dihadapan Yeon Seo dan memperhatikannya.
“Terima kasih. Kamu membiarkan aku tinggal bersamanya, bahkan
meski dia tidak bisa melihatku. Ya, benar. Bahkan meski dia tidak tahu sampai
akhir, bahkan meski tidak ada yang tahu, bahkan meski aku hanya bisa memandangin
selamanya. Tidak apa- apa.”
Kang Woo mengundurkan diri dari Fantasia,
karena dia akan pergi ke New York. Tapi dia tidak ada memberitahu kepergiaanya
kepada para penari, kecuali kepada Yeon Seo saja. Karena dia tidak suka
melakukan hal yang canggung dan memalukan seperti itu.
Dan Yeon Seo mengerti. Lalu dia
menanyakan, “Kang Woo, apa kamu merasa lebih nyaman sekarang?” tanyanya. Dan Kang
Woo tersenyum, mengiyakan.
Keluar dari Fantasia, para penari
langsung datang menghampiri Kang Woo. Mereka datang untuk mengucapkan selamat
tinggal, dan terima kasih sebab Kang Woo telah banyak mengajarkan mereka dengan
baik.
Dengan cerewet, Kang Woo kembali
memberikan pengajaran dan mengingatkan mereka. Dan mereka langsung
menghentikannya.
“Pastikan kamu menjaga diri sendiri,”
kata penari.
“Terima kasih. Kerja bagus, kerja bagus
semuanya,” balas Kang Woo, memuji mereka semua. Lalu kemudian mereka pun
berfoto bersama- sama.
Kang Woo datang ke tempat latihan
menari, dimana Ni Na berada sekarang. Disana sambil memperhatikan Ni Na yang
sedang mengajarkan anak- anak cara menari balet yang benar, Kang Woo tersenyum.
Dengan sangat baik, Ni Na mengajarkan
setiap anak cara menggambarkan cerita dan musik didalam pikiran. Serta tentang
bagaimana postur tubuh yang baik.
Setelah selesai mengajar, Ni Na
menghampiri Kang Woo dan memberikannya segelas kopi. Lalu dia menjelaskan
dengan riang bahwa sekarang dia harus mulai menabung untuk membayar sewa nya. Serta
dia mendengar kalau Kang Woo akan pergi ke New York, dan dia mengucapkan
selamat kepada Kang Woo.
“Apa kamu yakin tidak ingin kembali
sebagai pemain?” tanya Kang Woo.
“Kupikir ini yang paling cocok untukku. Menari
dengan gembira bersama anak- anak. Aku merasa puas,” jawab Ni Na.
“Jika kamu berubah pikiran, datanglah
kapan pun kamu mau. Aku ahli membawa balerina yang sudah pensiun,” balas Kang Woo,
memberikan penawaran.
Dan Ni Na tertawa. “Ketika kita bertemu
lagi, kuharap aku bisa bertemu denganmu sebagai orang, bukan balerina.”
Ny. Jung merasa lega saat melihat botol
obat Yeon Seo tinggal setengah. “Syukurlah dia minum obat,” gumamnya. Lalu dia
bertanya- tanya kemana Yeon Seo pergi.
Yeon Seo pergi berjalan- jalan sendirian
di taman. “Semuanya kembali ketempatnya. Aku kira mereka semua akan kembali ke
awal. Tapi kamu tidak ada disini, aku juga tidak bisa melihatmu sebagai
halusinasi. Aku akan berani. Aku akan percaya kamu memperhatikanku dari suatu
tempat,” kata Yeon Seo, berbicara sendiri.
Dan selama itu, Kim Dan ada disebelahnya
dan mendengarkan. Hanya saja Kim Dan tidak berani untuk menyentuh tangan Yeon
Seo.
Yeon Seo kemudian duduk dibangku taman
sambil menengadah kan kepalanya ke atas. Lalu ketika ada sebuah daun yang akan
terjatuh, dia langsung menangkap daun tersebut.
“Tidak ada yang tertulis lagi,”
gumamnya, kecewa. Lalu dia pun mengeluh, “Ini adalah penipuan besar. Aku bahkan
tidak pernah menemukannya!”
Yeon Seo kemudian mengambil pena, dan
menulis didaun tersebut. “Hari ini. Disini.”
Kim Dan yang duduk disebelah Yeon Seo. Dia
merasa tidak tega, ketika melihat Yeon Seo mulai menangis lagi. Jadi dia pun
menlapkan air mata Yeon Seo yang terjatuh ke pipi nya. Lalu seperti ke ajaiban,
Yeon Seo bisa melihatnya.
“Yeon Seo, sadarkan dirimu,” gumamnya,
tidak bisa mempercayai bahwa Kim Dan beneran berada disebelahnya. Dan Kim Dan
yang masih belum menyadari hal tersebut, dia merasa heran dan canggung.
Yeon Seo menutup matanya, dan memanggil
nama Kim Dan. Lalu dia membuka matanya secara perlahan, dan kembali memandangin
Kim Dan yang berada disebelahnya.
Kemudian setelah itu Yeon Seo berdiri.
Dengan bingung, Kim Dan pun ikut
berdiri.
Yeon Seo mendekat, dan menyentuh Kim
Dan. Lalu disaat itu, sapu tangan milik Kim Dan yang berada didalam saku,
menghilang. Dan Kim Dan sendiri, dia masih merasa kebingungan, karena Yeon Seo
bisa melihatnya.
“Kamu bisa melihatku?” tanya Kim Dan,
pelan. “Bagaimana ini bisa terjadi?”
“Aku tahu. Kamu akan datang,” balas Yeon
Seo. Lalu dia langsung memeluk Kim Dan.
Dengan senang, Kim Dan pun balas memeluk
Yeon Seo dengan erat.
Kim Dan : “Ini adalah laporan akhirku. Mengamati manusia
sangatlah menarik. Jika waktu keabadian berwarna hitam dan putih, manusian
bersinar dalam semua jenis warna. Seolah mereka bisa musnah setiap saat. Itulah
yang membuat mereka menarik. Ketika misi selesai, semuanya akan kembali ke
tempatnya. Manusia akan kembali ke tempatnya. Manusia akan mati dan
menghilaang. Malaikat akan terbang berkeliling selamanya. Itu adalah takdir
Tuhan untuk semesta. Dalam takdir cinta ajaib ini, kami akan hidup bahagia,
dengan cemerlang dan bahaya, seolah kita berkilauan.”
Yeay!! Akhirnya tamat juga.
Menurutkan akhirnya cukup memuaskan, walaupun rasanya seperti masih
ada yang kurang dan terlalu dipaksakan, tapi lumayanlah daripada ‘bad ending’ . Lalu akhirnya,
sepertinya Kim Dan menjadi manusia beneran deh.
Sebenarnya aku sempat
berpikir, lebih baik mereka berdua mati dan bersatu di Surga. Heheh… Daripada
didunia, kan Kim Dan jadi kurang jelas hidupnya, agak aneh. Tapi ya sudah lah. Terima
kasih.
Happy Reading, guys!
Tags:
Angels Last Mission Love
Ok bgt drama ni sudah liat sampe tamat
ReplyDeleteBaru nonton dan baca ini tahun 2020 gara2 gabut lockdown krn corona 😅 terimakasih ♥️
ReplyDeleteAku sih pengen endingnya bahagia sama anak anak mereka berdua. Jadi kepikiran juga nanti si Kim Dan mati nya bakal sama kayak manusia gitu?wkwk
ReplyDeleteYah baru nonton episode 10 baca sinopsis episod akhirnya jd kurang semangat nih maraton..
ReplyDeleteBaru nonton episode 10 ktmu link sinopsis ini trus iseng baca eh jd gk semangat lanjutin maratonnya. Endingnya kurang greget deh mirip2 Goblin jd males.
ReplyDeleteSempat sedih pas Kim Dan musti jadi angel lg,but andingnya....jd manusia,so happy bgt...
ReplyDeletePikiran kakak sama kek aku,ku kira nanti mereka berdua mati dan hidup bahagia di surga hehe
ReplyDeleteBaru pertama nonton ginian karena gabut dirumah doang.. Ehh baper dong.. Sayangnya cpt bgt tamat but since terakhir ny bagus lh.. Dan jd manusia bisa bareng" Sama yeon seo
ReplyDeletejujur ending nya kurang gereget soapnya cuma gitu aja apa kim dan beneran jadi manusia soaonya jantungnya kembali dan sapu tangan nya hilang tapi kenapa bisa terjadi coba kan ga di jelasin ending e bagus si happy tapi kurang wow aja
ReplyDelete