Sinopsis
K- Drama : Class Of Lies Episode 3 – part 2
Network : OCN
Network : OCN
So Hyun mengabsen satu persatu murid didalam
kelas, dan disaat itu Byung Ho datang terlambat dengan wajah yang tampak memar.
Melihat itu, So Hyun pun bertanya dengan perhatian dan memperhatikan wajahnya.
Tapi karena merasa takut pada Joon Jae,
maka Byung Ho pun berbohong. Dia mengatakan bahwa memar diwajahnya adalah
akibat jatuh dari sepeda kemarin.
So Hyun tidak percaya. Dia memandang ke
arah Joon Jae yang tersenyum.
“Apakah kamu yakin?” tanya So Hyun.
Kang Jae menghentikan So Hyun. “Bu Ha,
ayo kita selesaikan daftar absensi dahulu. Katanya dia baik-baik saja.”
“Baiklah,” balas So Hyun, pelan.
Setelah kelas selesai, So Hyun
memberitahu Kang Jae bahwa memar diwajah Byung Ho tidak tampak seperti luka
dari jatuh sepeda, karena dia sudah sering terjatuh dari sepeda juga, tapi dia
tidak pernah seperti Byung Ho.
Kang Jae : “Tenanglah. Dia mengatakan
bukan itu yang terjadi.”
So Hyun : “Itu membuatnya makin serius. Dia
tidak bisa mengatakan apa-apa setelah dipukuli dengan parah. Mungkinkah dia
dirundung oleh suatu kelompok?”
So Hyun berpikir dengan keras tentang
apa yang sebenarnya terjadi, karena ini baru awal dari semester dua. Dan Kang
Jae pun langsung menghentikannya berbicara.
“Anggap saja dia benar-benar tidak jatuh
dari sepedanya. Tetap saja, mungkin hanya perkelahian biasa. Atau mungkin dia
bertemu preman dalam perjalanan ke sekolah. Jangan langsung menyimpulkan
sebelum mencari tahu lebih lanjut. Bahkan jika dia dirundung, jika kita mencoba
membantunya tanpa memikirkannya, mungkin itu hanya mempersulitnya,” jelas Kang
Jae dengan cepat. Kemudian setelah itu dia pamit pergi, karena dia masih punya
janji dengan Young Hye.
So Hyun masih merasa gelisah.
Joon Jae mendekati Byung Ho dan bersikap
seperti akan memukulnya. Karena takut, Byung Ho pun langsung mengangkat tangan
untuk melindungin dirinya. Melihat sikap tersebut Joon Jae dan si penjudi
tertawa dengan keras.
Joon Jae kemudian memukulkan kepala
Byung Ho ke meja. “Kamu akan memiliki kesempatan lain. Jika kamu mengacau lagi,
entah apa yang akan kulakukan padamu,” katanya, mengancam.
Setelah Joon Jae berserta para
bawahannya pergi. Byung Ho lanjut belajar lagi.
Young Hye meminta Kang Jae untuk
bertanggung jawab pada disiplin sekolah. Nama resminya adalah guru kedisplinan,
pekerjaannya adalah menjaga siswa agar tidak menyebabkan masalah.
“Anda dapat mengandalkanku. Aku akan
melakukan yang terbaik agar para siswa tertib,” kata Kang Jae dengan percaya
diri dan menyakinkan.
“Kamu seorang pria yang bisa dipercaya. Aku
akan menyerahkannya kepadamu,” puji Young Hye merasa senang. Lalu mereka pun
bersulang.
Dikantin. Woo Jin memberitahu Kang Jae
bahwa itu akan menjadi tugas yang sulit, karena menjadi guru kedisplinan tidak
mudah. Kemudian dengan nada pelan, Woo Jin bertanya apakah Kang Jae ada
mendengar berita baru2 ini, tentang seorang guru SMA yang bunuh diri karena
tekanan kerja. Dan ternyata tekanan itu dari mendisiplinkan siswa. Kekerasan
sekolah.
“Baik korban dan pelaku adalah siswa
kita. Ini pasti sangat buruk. Kita tidak bisa berkata,"Baiklah kepada
temanmu" seperti dahulu. Itu akan menyebabkan masalah besar. Orang tua
bisa menyewa pengacara untuk perkelahian anak-anak mereka,” jelas Hye Soo. Dan
Woo Jin setuju.
Mendengar itu, Kang Jae langsung
tersedak.
“Bukankah itu menakutkan? Jika sial, kamu
harus berdiri di pengadilan bukannya di kelas,” kata Woo Jin, menambahkan.
Kang Jae tertawa hambar dan ingin
menjelaskan bahwa pengadilan tidak semenakutkan itu. Tapi Hye Soo malah
mengumpat duluan, dia menjelaskan bahwa ada banyak pengacara licik saat ini,
seperti pengacara yang meminta korban untuk jujur, dan si korban pun
melakukannya tapi kemudian di pengadilan si pengacara malah mengubah sikap dan
menyerang si korban. Si pengacara berkerja sama dengan jaksa.
Mendengar itu, nafsu makan Kang Jae jadi
sedikit berkurang.
Woo Jin menyarankan Kang Jae agar
menjaga diri dari sekarang, supaya tidak diseret ke pengadilan, terutama pada
kelas 3. Sebelum Woo Jin selesai berbicara, Hye Soo langsung menyikutnya agar
diam.
“Ah, kudengar ada insiden. Ada siswa
menikam siswi dan kemudian mencoba bunuh diri... “ kata Kang Jae, bersikap
polos.
“Pak Gi,” sela So Hyun dengan tegas. “Kamu
sebaiknya menjaga ucapanmu. Jangan katakan apa pun jika tidak tahu ceritanya. Kami
belum tahu siapa yang melakukannya.”
Seketika suasana makan pun menjadi
tegang. Semua orang diam.
Anggota klub penyiaran yang baru, dia
bersembunyi di dalam kamar mandi dengan sikap ketakutan sambil membaca pesan
Joon Jae yang menagih hutang kepadanya. (Aku tidak tahu namanya, jadi kita
sebut New saja agar mudah di ingat ya ^.^)
“Jika tidak membayar bunganya hingga
hari ini, kamu juga akan ditayangkan,” ancam Joon Jae didalam pesannya.
New memberikan kamera rekaman yang biasa
dipakai oleh para profesional kepada Joon Jae. Dia memberikan itu sebagai
bayaran hutangnya. Dan tanpa memperdulikan darimana kamera rekaman tersebut
berasal, Joon Jae menerimanya selagi barang itu berada dalam kondisi yang
bagus.
“Ini akan mengembalikan bunga dan
pinjaman, 300 dolar. Aku bersikap baik karena ini kesepakatan pertamamu. Tidak
ada komisi. Jika kamu punya lebih dari ini, bawa saja,” jelas Joon Jae,
bernegosiasi.
“Baik. Lalu bisakah aku meminjam lagi?
Maksudku, uang,” balas New, meminjam 500. Dan Joon Jae berbaik hati memberikan
uang itu kepadanya.
“Tapi jika pembayaranmu terlambat lagi, kami
akan segera menjual barangnya,” jelas Joon Jae. Dan New mengiyakan, karena dia
akan memulai pekerjaan paruh waktu pekan depan nanti.
Tags:
Class Of Lies