Sinopsis
K- Drama : Class Of Lies Episode 4 – part 2
Network : OCN
Network : OCN
Keesokan harinya. Young Hye menugaskan
Mi Joo untuk mengajar dikelas bahasa prancis, karena Mi Joo menginginkan posisi
baru. Dan Mi Joo menolak, karena dia belum pernah mengajar bahasa prancis. Tapi
Young Hye tidak peduli, karena berdasarkan resume Mi Joo, tertulis jelas Mi Joo
pernah belajar bahasa prancis.
“Maksudmu, kamu berbohong di resume mu?”
tanya Young Hye.
“Aku mengambil dua jurusan dalam Bahasa
Prancis, tapi itu sudah lama sekali,” jelas Mi Joo. Tapi Young Hye tidak mau
tahu.
So Hyun berdiri untuk membantu Mi Joo.
Dia menjelaskan bahwa mengajar dua mata pelajaran pasti sulit, apalagi tanpa
persiapan apapun. Dan Young Hye bertanya, kenapa tidak bisa, kepadahal So Hyun
saja guru olahraga dan konselor siswa.
So Hyun : “Itu karena aku tidak perlu
mempersiapkan apa pun untuk konseling siswa.”
Young Hye : “Pak Gi juga mengajar
Politik dan Hukum serta Bahasa Jerman. Pak Gi. Apakah sulit mengajar dua mata
pelajaran? Kamu ingin berhenti?”
Kang Jae bingung harus menjawab apa, dia
ingin membantu Mi Joo tapi jika dia melakukan itu Young Hye akan membencinya.
Jadi dia pun menjawab bahwa dia baik-baik saja.
“Lihat? Pak Gi bilang dia baik-baik
saja,” kata Young Hye, puas. “Ada guru yang berhasil mengajar dua mata
pelajaran. Kenapa kamu tidak bisa mengajar Bahasa Prancis? Kamu juga memenuhi
syarat untuk keduanya. Jika kamu benar-benar tidak bisa, kurasa itu karena kamu
tidak kompeten. Benar?” kata Young Hye dengan sikap menantang Young Hye.
Mi Joo hanya diam saja. Karena itu maka
Young Hye pun memandang ke arah para guru yang lain, dia menanyakan pendapat
mereka. Dan mereka semua menundukan kepala, karena tidak berani untuk membantu.
Sementara So Hyun tidak tahu harus mengatakan apa lagi.
So Hyun mengomel tentang sikap kasar
Young Hye yang tidak berpengertian, kepadahal Mi Joo sudah banyak menderita.
Mendengar itu, Kang Jae tidak berani untuk menanggapi, dia pamit kepada So Hyun
karena dia ada kelas.
“Pak Gi. Tunggu,” pinta So Hyun. “Soal
ucapanmu di ruang guru tadi. Kamu menyulitkan posisi Bu Jo dengan mengatakan
tidak masalah mengajar dua mata pelajaran. Bukankah seharusnya kamu lebih
pengertian kepada rekanmu? Apalagi dengan kondisi Bu Jo saat ini,” kata So Hyun
penuh makna.
Kang Jae membenarkan. “Maaf. Aku
ceroboh. Tapi ingat, aku hanya guru sementara. Aku berharap bisa seberani
dirimu. Tapi aku tidak bisa seperti itu. Jika aku membuat Bu Jun tidak
menyukaiku, kontrakku mungkin tidak akan diperpanjang.”
So Hyun merasa tidak enak dan
menjelaskan bahwa dia bukan mau mengkritik Kang Jae. Dan Kang Jae mengerti,
hanya saja dia memiliki alasannya sendiri.
“Aku akhirnya mulai mengajar di sini
pada usia 30-an. Jika gagal menjadi guru reguler di sini, aku tidak bisa ke
tempat lain karena usiaku. Maafkan aku. Aku harus menjadi guru memalukan yang
tidak pengertian kepada rekannya,” jelas Kang Jae. Kemudian dia pamit dan
pergi.
Tae Seok menghentakan kaki dengan kesal.
Dia memberikan hasil wawancara orang tua semalam kepada Young Hye. Lalu dia
menyuruh Young Hye untuk segera mencarikan pengganti manajer Tae Ra, karena dia
tidak menginginkan orang lemah seperti Mi Joo lagi.
“Sebenarnya, aku punya usul. Akan segera
kupastikan apakah orang ini memenuhi syarat,” kata Young Hye, memberitahu.
“Ada? Siapa dia?” tanya Tae Seok,
penasaran.
Joon Jae melemparkan bola basket, ketika
Kang Jae baru saja memasuki kelas. Kemudian setelah itu, Joon Jae dan temannya
tertawa dengan keras. Mereka menanyakan apakah Kang Jae baik- baik saja.
Tanpa menjawab, Kang Jae pun mengambil
bola basket tersebut.
“Pak Sem. Itu nama panggilan Bapak.
Bapak guru sementara, jadi bapak, Pak Sem,” jelas Joon Jae sambil tertawa
lagi. Dan semua murid hanya diam, mereka
memperhatikan bagaimana reaksi Kang Jae.
Kang Jae mendekati Joon Jae, dan
menanyakan apakah Joon Jae yang melemparkan bola basket ini. Dan Joon Jae
membenarkan, dia menjelaskan bahwa dia sedang berlatih untuk bertanding melawan
kelas lain. Kemudian dengan sikap santai, Joon Jae meminta Kang Jae untuk
mengembalikan bola basket nya.
Kang Jae tersenyum dan memutar bola
basket ditangannya. Lalu setelah itu, dia melemparkan bola basket tersebut
keluar dari jendela.
Melihat itu semua orang terkejut, karena
tidak menyangka. Tapi Kang Jae tetap bersikap tenang. “Kamu bisa mengambilnya
setelah kelas. Tapi entah apa nanti bolanya masih ada di sana. Bapak tidak
peduli dengan nama panggilan, tapi bapak tidak mau kamu mengganggu kelas bapak.
Jika melakukan ini lagi, bapak akan melemparmu, bukan bolanya,” jelas Kang Jae
dengan tegas.
Kang Jae memulai kelas. Dan dengan tenang
semua murid memperhatikannya. Begitu juga dengan Joon Jae. Tapi Ki Hoon merasa
tidak puas dan kesal.
“Ya. Pertarungan tempo hari tidak
kuselesaikan dengan benar,” jelas Joon Jae.
Ki Hoon menjelaskan bahwa Joon Jae tidak
bisa mendatanginnya dan meminta terus. Karena atap hanya terbuka selama 2 kali
dalam sepekan, itulah kontrak mereka. Dan Joon Jae membenarkan, karena itulah
dia meminta bantuan Ki Hoon untuk memberikan nya kelonggaran, sebab situasi
mereka sedang mendesak.
“Kamu berani sekali. Kuminta kamu menjinakkan guru sementara, tapi gagal. Kini kamu minta bantuanku?” kata Ki Hoon, tidak senang.
“Maafkan. Aku akan memberikan ini
sebagai gantinya. Ini dua kali lipat biaya bulanan untuk atap. Terimalah dan
izinkan kami menggunakannya lagi pekan depan,” kata Joon Jae. Dia memberikan
semua uang yang dimilikinya.
Ki Hoon menanyakan, kenapa dia menerima uang dari Joon Jae. Dan Joon Jae menjawab bahwa itu karena Ki Hoon membutuhkan uang. Dengan kesal, Ki Hoon menjelaskan bahwa dia hanya menerima saja, sebab sebenarnya dia tidak pernah membutuhkan uang kecil seperti itu.
Ki Hoon meremas uang tersebut dan
melemparkan satu persatu ke wajah Joon Jae. “Uangnya kuterima untuk memperjelas
siapa bosnya. Kamulah yang memberikan uang dan akulah yang menerima uang itu.
Sudah jelas sekarang?”
Ki Hoon kemudian memperingatkan bahwa Joon Jae tidak boleh memakai atap, sebelum Joon Jae bisa mempermalukan Kang Jae. Karena harga dirinya lebih penting ketimbang uang yang Joon Jae berikan. Setelah mengatakan itu, Ki Hoon pun melemparkan semua uang itu ke lantai dan pergi.
Dengan kesal, Joon Jae memungut uang
tersebut dan meremas nya.
Tags:
Class Of Lies