Sinopsis C-Drama : Go Go Squid Episode 16


Tolong bantu follow/like/share/shopping akun ig aku di atas (kalau bersedia). Apapun bentuknya, sangat berterimakasih. Apalagi selama follow, like dan share masihlah gratis.
Terimakasih banyak sebelumnya. Kamsahamnida. XieXie. Arigatou. Thank u very much.
Terimakasih juga karena masih tetap membaca di blog ini. Dan untuk yang meninggalkan komentar, thank you very much. Tanpa kalian, para pembaca, blog ini tidak akan bisa bertahan.


Sinopsis C-Drama : Go Go Squid Episode 16

Images by : Dragon TV / ZJTV / iQiyi

Ou Qiang dan Xiaomi berada di rumah Solo. Mereka makan bersama untuk merayakan ulang tahun Xiaomi. Saat itu, seorang pengantar barang datang untuk mengantarkan barang untuk Xiaomi dari Han Shangyan. Solo segera memberikan barang itu dan berkata kalau itu adalah hadiah dari fans Xiaomi, Shangyan.
Ou Qiang tiba-tiba membahas mengenai, mana hadiah dari Ai Qing? Dan Xiaomi jadi bertanya, Ai Qing kan masih single, apakah Solo tidak pernah terpikirkan… ya mengerti lah. Solo langsung untuk tidak membahas lagi. Mereka tertawa dan teringat saat mereka pertama kali datang ke Shanghai dengan pemikiran naif saat itu, walaupun mereka tidak punya uang. Kenangan itu sangatlah berarti dan berkesan bagi mereka.
Solo jadi teringat dan bertanya, bagaimana saat itu mereka meminta izin pada orang tua mereka untuk datang ke Shanghai? Ou Qiang memberitahu kalau ibunya tidak melarang karena dari dulu dia sudah tertarik dengan komputer, dan saat dia pamit pergi ke Shanghai, ibunya mengira kalau dia hanya ingin pergi ke tempat berbeda untuk bermain komputer. Berbeda dengan Ou Qiang, Xiaomi datang setelah bertengkar dengan ibunya. Saat itu, dia pergi dan berkata pada ibunya kalau dia tidak ingin mengurus toko kecil mereka. Dan dia merasa kalau seseorang tidak seharusnya menyembunyikan diri di tempat kecil selamanya. Dia sama dengan Han Shangyan, bermimpi menjadi Juara!

Wajah Solo menjadi muram. Xiaomi tahu ada sesuatu dan menyuruh Solo untuk bicara dengan jujur saja. Solo akhirnya berkata, kalau nilai Xiaomi masih tidak meningkat, maka Xiaomi akan di keluarkan dari team utama. Ou Qiang terkejut mendengarnya. Tapi, Xiaomi tetap berusaha memasang wajah tersenyum.
Solo berusaha menyemangati agar Xiaomi dapat berusaha lebih keras kembali.
“Aku mengerti,” jawab Xiaomi, masih dengan wajah tersenyum, tapi kita tentu tahu, kalau ada raut kekecewaan dari wajahnya. Kecewa pada dirinya sendiri yang tidak bisa mengejar ketertinggalan.
--
97 masuk ke kamar Shangyan dan melihat Shangyan yang sedang duduk bersantai di beranda kamar. 97 sepertinya tahu kalau Shangyan sedang dalam mood tidak baik, jadi dia menawarkan diri untuk menjadi teman bincang Shangyan.
“Ketika aku pertama kali datang ke K&K, kau bertanya padaku, kenapa aku masuk ke dunia ini. Aku tidak memberitahumu jawabannya,” ujar 97.
“Sekarang kau sudah ingin memberitahu?”
“Biar ku katakan. Generasi kalian memberikan dampak yang cukup besar bagi generasi kami. Wu Bai melakukannya untuk Ai Qing. Grunt, dia menggagumi Solo. Dia selalu memperlakukan lawannya seolah mereka adalah Solo.”
“Langsung ke intinya.”
“Aku melakukannya untukmu,” akui 97.
“Kau tidak pernah mencapai peringat 1 dalam daftar penilaian dan kau masih bilang kalau aku adalah panutanmu? Sebelum aku pensiun, aku selalu menjadi MVP,” ujar Shangyan, tampak kejam. “Aku bukan ingin melukaimu. Tapi itu karena aku punya ekspetasi tinggi terhadapmu. Kau tahu hal itu?”
“Aku tahu. Terimakasih, bos,” jawab 97, tersenyum. “Sejujurnya bos, awalnya, jika kau tidak melihat potensiku untuk CTF, mungkin aku masih tidak akan tahu apa yang harus ku lakukan sekarang. Saat itu, aku tidak tahu harus melakukan apa. Aku tidak punya arah. Untunglah, Boss, kau membiarkanku membuktikan bahwa aku berguna. Perasaan itu sangat bagus,” jujur 97.
Shangyan menepuk bahu-nya dengan lembut dan memberikan semangat agar 97 terus berusaha. Eh, 97 malah membahas kalau hari ini adalah ulang tahun Xiaomi, haruskah dia membantu menelpon? Shangyan langsung menyuruh 97 untuk segera tidur saja.
“Boss, kau masih memiliki kami!” ujar 97 sebelum keluar dari kamar.
--
Di rumah Solo, Xiaomi dan yang lain sedang bersenang-senang menyanyikan lagu ulang tahun. Saat sedang bernyanyi, Xiamo mendapat pesan dari Shangyan : Aku menunggumu untuk kembali ke panggung Dunia. Selamat ulang tahun – Han Shangyan.
Xiaomi senang membaca pesan Shangyan, tapi tampaknya pesan itu juga memberikan sedikit tekanan padanya.
Ou Qiang menegur Xiaomi yang sibuk melihat ponsel. Dia menyuruh Xiaomi untuk berdoa membuat permohonan dan meniup lilin. Entah apa permohonan Xiaomi, karena dia berdoa cukup lama.
--


Di Sanya,
Team SP dan team K&K akan menginap di hotel yang sama untuk pelatihan CTF. Seorang wanita, Zhou Shan, menyambut team SP dan team K&K dengan ramah. Sepertinya, dia sudah lama mengenal team SOLO (Solo, Ou Qiang, Ai Qing, Xiomi dan Shangyan), karena mereka tidak tampak canggung dan bicara santai. Zhou San berkata kalau dia berharap mereka semua dapat menyukai hotel yang baru di buka ini : Hotel Atlantis. Dia jamin mereka semua dapat berlatih dengan senang dan juga bersenang-senang.
Solo menyuruh semuanya berkumpul dan memperkenalkan Zhou Shan.
“Wanita cantik ini adalah Kepala Editor dari majalah CTF negara kita sejak awal. Beberapa tahun yang lalu, ketika aku masih kapten team SOLO, dia sudah mewawancarai aku. Dan dia juga pergi dengan kami di beberapa pelatihan dan menulis banyak artikel mengenai kami,” jelas Solo.

Ou Qiang menambahkan kalau Zhou Shan adalah fans Shangyan. Dan benar saja, saat Shangyan keluar dari bus (dia keluar paling terakhir), Zhou Shan langsung mengeluarkan kamera-nya dan memfoto Shangyan. Shangyan lebih sigap karena dia langsung menghalangi kamera dengan wajahnya. Dia sudah tahu kebiasaan Zhou Shan yang suka sekali mengambil foto-nya diam-diam.
Di dalam hotel, Su Cheng membagikan tag nama masing-masing anggota agar mereka bisa berkeliaran dengan bebas di dalam hotel. Su Cheng juga memberitahu kalau rangking mereka akan di update setiap harinya, jadi jangan sampai memalukan Shangyan.
Su Cheng juga memberitahu Shangyan kalau kamar Shangyan di urus oleh Zhou Shan dan masih belum siap (kartu kamar Shangyan belum di berikan). Shangyan menyuruh semua anggota yang sudah mendapatkan kartu kamar agar segera masuk ke kamar dan bersiap untuk latihan.
Zhou Shan menghampiri Shangyan dan memberitahu kalau ini adalah pelatihan elite CTF yang pertama. Dan majalah CTF Weekly sebagai sponsor pelatihan ini, dan juga dia adalah kepala Editor dari aktivitas brand marketing. Shangyan mah tidak peduli dan berkata tidak akan mengingat status Zhou Shan. Zhou Shan berkata tidak masalah dan kemudian memberikan kartu kamar Shangyan.
Zhou Shan terus saja berceloteh setelah memberikan kartu nama. Dia tahu kalau Shangyan tidak menggunakan medsos sehingga sulit mendapatkan informasi mengenai Shangyan. Tapi, dia bekerja di media jadi mudah baginya mengumpulkan informasi. Menurut kabar, Shangyan pacaran ya? Shangyan langsung melotot dan menyuruh Zhou Shan jangan mengganggunya. Zhou Shan sedikit takut juga dan akhirnya pamit pergi mengurusi hal lain.
--
Direktur Xiang memberikan jadwal pelatihan SP dan K&K selama di Sanya. Tidak hanya latihan tapi ada juga aktivitas bersenang-senang. Shangyan yang melihat jadwal itu malah mengomel karena aktivitas bersenang-senang lebih banyak. Dir. Xiang menjelaskan kalau tidak mungkin kan mereka menyuruh untuk berlatih 24 jam sehari. Shangyan terus pada pendiriannya. Setiap orang punya batas limit energi. Jika menghabiskan terlalu banyak tenaga untuk bermain, maka tidak akan ada lagi tenaga untuk latihan. Solo membenarkan karena di jadwal yang dir. Xiang susun, terlalu banyak aktivitas bermain di luar. Turnamen team akan di mulai segera, dan jika mereka sampai kehilangan fokus, semua bisa gawat.
Dir. Xiang mengalah. Dia akan mendengarkan mereka. Lagipula, hari ini dia harus langsung kembali ke Shanghai. Dan juga aktivitas ini di susun oleh CTF Weekly, jadi kalau ada apapun, silahkan cari saja manager mereka, Zhou Shan.
Pas sekali Zhou Shan lewat. Jadi, dir. Xiang segera memanggilnya untuk mendekat. Zhou Shan ini tersenyum-senyum pada Shangyan (bikin kesel euy). Dan Shangyan sama sekali tidak melihat padanya (good job). Zhou Shan menjelaskan mengenai aktivitas-aktivitas dan kontrak itu. Dia juga berharap kalau Shangyan dan Solo tidak bertengkar di sini.
“Tenang saja. Aku tahu tujuanku kemari adalah untuk apa,” ujar Shangyan dan langsung pergi menuju kamarnya.
--
Ai Qing, Ou Qiang, Xiaomi dan ININ berjalan bersama menuju ke kamar. Mereka melewati aquarium besar yang ada dihotel yang di dalamnya ada ikan pari dan ikan-ikan kecil lainnya.
Ai Qing berkata kalau tadi dia sangat takut kalau Zhou Shan akan mewawancarainya. Karena setiap kali wawancara, Zhou Shan pasti akan mulai bertanya mengenai Shangyan. Mereka tertawa mendengar ucapan Ai Qing. Ou Qiang bingung karena Shangyan begitu hebat hingga bisa mendapat fans fanatik seperti Zhou Shan. Xiaomi memberitahu alasannya : Tampan. Karena Shangyan begitu tampan. Hahahha.
--

Di kamar asrama,
Tong Nian duduk di meja dengan jam alarm ada di depannya. Dia menatap jam itu dengan intens dan bahkan menghitung mundur sebelum jam itu menuju jam 9. Dia ingin menelpon Shangyan. Dan begitu sudah jam 9 pas, Tong Nian segera mengirim pesan pada Shangyan.
Shangyan lagi di kamar mandi dan mendengar pesan masuk di ponselnya. Dia keluar dan melihat ada pesan dari Tong Nian yang berisi : Sekarang sudah jam istirahat.

Tong Nian menunggu dengan cemas balasan dari Shangyan. Karena Shangyan belum balas, Tong Nian ngirim pesan lagi : Kau sudah selesai? Kalau gitu, kita bisa mulai chat romantis!
Shangyan baca, tapi bingung harus jawab apa. Tong Nian ngirim pesan lagi : Aku sudah memikirkan hal menarik. Tidak akan mengganggumu dan tidak perlu apapun. Kita bisa melakukan video call.
Shangyan : Kau yakin?
Tong Nian : Ya. Hal ini lebih gampang.

Shangyan memikirkan hal itu sesaat. Dia melihat sekelilingnya. Dan mulai membereskan meja, mengambil laptop dan mengatur sudut video yang tepat. Tong Nian juga demikian, dia menyiapkan laptop dan bertukar baju lebih cantik. Hahhaah. Video call aja bisa sampai grogi gitu.

Video call akhirnya di mulai. Tong Nian berkata kalau Shangyan bisa melakukan apapun, dan dia hanya akan melihat. Shangyan mengerit dan berkata kalau dia harus melihat video pertandingan hari ini. Tong Nian mengiyakan. Jadi, Shangyan lihat video sementara Tong Nian baca buku. Video call yang unik. (eh, Shangyan masih pakai baju mandi ya).
Terdengar bunyi bel. Jadi, Shangyan membukakan pintu. Yang datang adalah Zhou Shan dengan membawa 2 boneka dan memakai baju mandi putih. Zhou Shan sok manis berkata : Kejutan! Dan dia membawakan 2 boneka hadiah dari hotel untuk Shangyan. Shangyan tidak peduli, tapi Zhou Shan tanpa tahu malu malah menerobos masuk ke kamar Shangyan.

Shangyan segera mengejarnya. Zhou Shan malah terus berlari masuk hingga ke kamar tidur dan sok melihat akuarium yang ada di kamar Shangyan. Tong Nian jelas melihat itu dari kamera video call. Dengan panik, Tong Nian memanggil nama Shangyan, tapi tidak kedengaran. Shangyan dengan tegas menyuruh Zhou Shan untuk keluar dari kamarnya karena dia ingin beristirahat.

Zhou Shan terus bersikap imut di depan Shangyan. Memuakkkan. Tong Nian sendiri terus memanggil Shangyan, tapi tidak kedengaran oleh Shangyan. Dia juga tidak bisa mendengar suara Shangyan dan Zhou Shan. Zhou Shan bersikap sok serius ingin membicarakan masalah.


Zhou Shan membahas mengenai Xiaomi karena dia tahu Shangyan masih peduli pada Xiaomi yang sudah masuk team SP. Dia malah mendekat dan berbisik di telinga Shangyan. Kalau dari sudut kamera Tong Nian, kelihatannya seperti Zhou Shan mencium Shangyan. Tong Nian tambah panik dan langsung menelpon Shangyan. Shangyan seperti teringat kalau Tong Nian bisa salah paham, segera mendorong Zhou Shan keluar. Zhou Shan makin kurang ajar dengan duduk di sofa kamar Shangyan dan membahas mengenai Xiaomi yang tidak tampil baik saat kompetisi di Norway dan di pertimbangkan untuk di pindahkan ke team 2.
Zhou Shan benar-benar licik, dia menawarkan diri untuk membantu Xiaomi dengan memalsukan peringkat CTF Xiaomi. Shangyan walaupun peduli pada Xiaomi, tapi dia juga mempunyai integritas. Dia tidak bisa membiarkan hal itu karena banyak orang di luar sana yang juga berjuang untuk meningkatkan peringkat mereka. CTF adalah kompetisi yang transparan dan adil! Yang Zhou Shan katakan adalah hal yang benar-benar licik! Dia sebagai orang yang pernah bertanding di CTF sangat membenci apa yang Zhou Shan ingin lakukan!
“Tapi, Mi Shaofei sudah tidak muda lagi! Kelihatannya seperti dia harus pensiun tahun depan. Apa kau tidak pernah memikirkan hal itu? Jika dia benar-benar di pindahkan ke team 2, haiyooo, maka dia tidak akan punya kesempatan untuk berkompetisi di final,” ujar Zhou Shan, mengejek Xiaomi.
Shangyan benar-benar geram melihatnya!
--
Grunt, Demo dan 97 dalam perjalanan ke kamar Shangyan. Mereka di suruh Shangyan datang, dan bingung ada masalah apa. Dan betapa terkejutnya mereka, saat melihat di depan kamar Shangyan ada ulat putih. Hahahhaha. Zhou Shan di ikat dengan selimut dan di lemparkan keluar oleh Shangyan.

Zhou Shan meminta tolong mereka untuk membantunya melepas diri. Dan tidak ada yang yang mau membantu. Mereka lebih memilih masuk ke dalam kamar Shangyan dan meninggalkan Zhou Shan di luar. Kkkkk.
Di dalam, Demo malah menggagumi aquarium yang ada di dalam kamar. Shangyan sendiri tampak panik. Dia segera menyuruh mereka membantunya memesankan tiket pesawat dan membooking kamar lain. Untuk Tong Nian.
Grunt langsung menggoda Shangyan yang tidak bisa terpisah jauh dari Tong Nian. Dia malah menasehati kalau wanita tidak suka pria yang terlalu bergantung. Shangyan tidak peduli dan menyuruh mereka segera melakukan perintahnya.
Demo menyuruh Shangyan tidak khawatir. Sekarang teknologi sudah canggih. Dia bisa memesan secara online langsung dan selesai! Untuk pertama kali, Shangyan bertanya pada Grunt bagaimana caranya memberikan semacam perasaan aman pada wanita?
--
Tong Nian menggalau di kamarnya. Yaya dan seorang teman sekamar lainnya yang baru siap mandi sampai bingung melihat sikap Tong Nian. Shangyan mengirim pesan pada Tong Nian meminta kartu ID Tong Nian.

Eh, tidak lama dia malah mendapat pesan dari Shangyan lagi yang mengirimkan mengenai jadwal penerbangan Tong Nian. Setelah itu, Shangyan menelponnya dan menyuruh Tong Nian datang ke Sanya untuk liburan selama beberapa hari.
“Siapa wanita tadi?”
“Aku bertemu orang gila,” jawab Shangyan.
“Orang gila? Ya sudah, karena kau sudah memesankan tiket, aku akan datang.”
“Aku sudah memesan 2 kamar. Kita akan tidur terpisah. Jangan khawatir.”
“Aku tidak khawatir mengenai hal itu,” ujar Tong Nian, dan telepon pun berakhir.

Ketiga sekawan ternyata masih ada di kamar Shangyan. Shangyan menyuruh mereka untuk pergi karena sudah tidak ada hal lain lagi. Grunt malah membahas kalau dia merasa memesan 2 kamar itu terlalu berlebihan. Shangyan malah balik tanya, apa hubungannya denganmu?!
Ketakutan, mereka memilih untuk langsung pergi.
--
Yaya kaget mendengar Tong Nian yang besok akan segera pergi ke Sanya. Tong Nian bahkan sudah langsung berberes. Yaya bingung tapi tetap membantu Tong Nian berberes.
--
Esok hari,
Tong Nian akhirnya tiba di Sanya dan menggunakan taksi untuk pergi ke hotel. Setelah sampai di depan hotel, Tong Nian menelpon Shangyan dan memberitahu kalau dia ada di depan hotel. Shangyan menyuruh Tong Nian untuk menunggunya.
“Jangan khawatir. Urus saja pekerjaanmu. Aku akan menunggu di dalam hotel,” ujar Tong Nian.


Dan setelah menunggu beberapa saat, dia melihat Solo bersama team SP dan Shangyan bersama team K&K yang telah selesai latihan. Tong Nian mulai berkhayal, berteriak memanggil nama Shangyan, dan Shangyan balas meneriaki namanya dan membuka tangannya dengan lebar. Tong Nian berlari dan langsung melompat memeluk Shangyan. Kemudian, semua orang bertepuk tangan. Sangat romantis.

Sayangnya, realita tidak seindah bayangan. Tong Nian sudah berteriak keras memanggil nama Shangyan dan berlari. Tapi, lariannya terhenti karena Zhou Shan tiba-tiba muncul memanggil Shangyan. Zhou Shan memberitahu kalau dia sudah menyiapkan makan besar dengan menu utama lobster. Dan setiap orang akan mendapat lobster, jadi bisa makan sampai kenyang. Semua senang mendengarnya. Shangyan hanya mengucapkan terimakasih.

Setelah itu, Shangyan segera berjalan ke arah Tong Nian. Zhou Shan jelas cemburu. Shangyan mengajak Tong Nian untuk ikut dengannya, dia akan mengantarkan Tong Nian ke kamarnya.


Dalam perjalanan ke kamar, Tong Nian sangat kagum melihat ada aquarium besar di dalam hotel. Shangyan menunggunya. Tong Nian tersadar. Tanpa di sangka, Shangyan melihat tali sepatu Tong Nian yang terlepas dan tanpa berpikir sedetikpun, Shangyan langsung berlutut dan mengikatkan tali sepatu Tong Nian. Tong Nian jelas tersentuh.
Mereka tiba di depan kamar Tong Nian. Shangyan memberikan kartu kamar Tong Nian dan juga memberitahu kalau kamarnya ada di lantai bawah. Kamar yang Shangyan pesankan untuk Tong Nian, sangatlah besar. Tong Nian benar-benar kagum hingga dia berkata takut kesasar di hotel sebesar ini.
“Beritahu aku password ID ponselmu,” ujar Shangyan.
“Kenapa?”
“Ada gunanya.”
“ID ku adalah ‘Tong Nian’ dalam huruf pinyin di tambah ulang tahunku 0320. Passwordnya adalah …”
“Lupa passwordnya?”
“Password nya ulang tahunmu.”
Shangyan segera memasukkannya dan tidak berhasil.
“Aku belum selesai bicara. Ulang tahunmu di tambah ulang tahunku,” ujar Tong Nian dengan malu. “02140320.”
Shangyan tersenyum. Dia kemudian mengingatkan Tong Nian untuk selalu membawa ponsel ketika kemanapun, jadi dia bisa selalu menemukan Tong Nian kapanpun. Dia bukan ingin mengawasi Tong Nian, hanya saja, Tong Nian kan tadi bilang kalau tempat ini terlalu besar dan takut kesasar. Dia juga takut kalau Tong Nian ketemu orang jahat. Tong Nian datang ke Sanya karena dia, jadi dia harus bertanggung jawab atas Tong Nian. Juga, dia menyalakan GPS-nya juga, jadi Tong Nian bisa selalu mencarinya.
“Tidak ku sangka kau tahu cara melakukan ini,” ujar Tong Nian, senang.
“Grunt yang mengajariku,” akui Shangyan.
Shangyan kemudian memberikan waktu bagi Tong Nian untuk beristirahat setelah perjalanan jauh. Sebelum Shangyan keluar, Tong Nian bertanya, apa yang bisa dia lakukan besok? Shangyan malah berkata kalau di sini ada banyak aktivitias yang bisa di lakukan, jadi Tong Nian bisa bersenang-senang.
Setelah keluar dari kamar Tong Nian, Shangyan tersenyum senang. Sepertinya senang karena Tong Nian datang kemari.
Tong Nian di kamarnya mulai membereskan barang-barangnya.
--
Setelah itu, Shangyan menunjukkan ruangan di mana dia akan rapat. Setelah itu, dia memberikan kartu anggota yang bisa di gunakan oleh Tong Nian untuk keluar masuk di hotel. Tong Nian berterimakasih dan kemudian pamit untuk pergi melihat-lihat tempat lain.
Ai Qing melihat Wu Bai dan Grunt yang sedang beristirahat. Jadi, dia mengajak mereka berbincang. Dia membahas mengenai Shangyan yang membawa anggota keluarga kemari. Umur panjang, lagi di bicarakan Tong Nian lewat.

Ai Qing kemudian pamit untuk pergi mengambil kopi. Grunt tahu kalau Wu Bai suka pada Ai Qing, jadi dia menawarkan Wu Bai kacamata hitamnya, agar Wu Bai bisa melihat Ai Qing diam-diam. Wu Bai tergoda dan hendak mengambil kacamata itu, tapi dia bisa menahan diri dan mengajak Grunt untuk mulai latihan.
--
Ai Qing ternyata tidak pergi mengambil kopi tetapi pergi menemui Tong Nian. Ai Qing melihat kartu yang Tong Nian miliki tidak di isi untuk bagian posisi. Kalau tidak di sini, nanti security tidak akan membiarkan Tong Nian berkeliaran. Tong Nian malah tanya pada Ai Qing, kalau gitu dia harus isi apa?
“Tulis saja… anggota keluarga,” ujar Ai Qing.
Tong Nian malu mendengarnya. Ai Qing mengajak Tong Nian untuk berbincang sebentar. Tong Nian setuju.
Ai Qing bertanya berapa beda umur Tong Nian dengan Shangyan. Tong Nian membenarkan. Beda umur mereka 10 tahun.
“Sejauh itu? Kalau gitu, kau pasti bukan fans-nya. Han Shangyan sangat terkenal saat dia berusia 21 tahun. Saat itu… kau baru umur 11 tahun?”
“Ya. Sebelumnya, aku tidak tahu apa itu CTF. Aku bahkan tidak pernah mendengarnya. Jadi, aku bukan fans-nya. Tapi, setelah aku mengenalnya, aku menjadi fans garis keras-nya.”
“Aku tidak bisa membayangkannya. Saat itu, Lao Han sangat terkenal. Ada banyak orang yang menyukainya. Tentu saja, sekarang pun masih ada banyak. Jadi, kami memberi julukan padanya ’Pemotong 10.000 orang.’ Ah, maskdunya, dia mematahkan pandangan kagum semua orang.”
“Lalu… ada banyak orang yang suka padanya?”
“Tentu saja. Dia siapa dulu? Gun God!”
Numpang Iklan Sejenak, All 😊
Tolong bantu follow/like/share/shopping akun ig aku di atas (kalau bersedia). Apapun bentuknya, sangat berterimakasih. Apalagi selama follow, like dan share masihlah gratis.
Terimakasih banyak sebelumnya. Kamsahamnida. XieXie. Arigatou. Thank u very much.
Terimakasih juga karena masih tetap membaca di blog ini. Dan untuk yang meninggalkan komentar, thank you very much. Tanpa kalian, para pembaca, blog ini tidak akan bisa bertahan.

9 Comments

Previous Post Next Post