Sinopsis K- Drama : Class Of Lies Episode 8 - part 1


Semua karakter, organisasi, tempat, kasus dan insiden dalam drama ini fiktif
Sinopsis K- Drama : Class Of Lies Episode 8 – part 1
Network : OCN
Yoon A menceritakan bahwa memang benar Su Ah ada merasa stress, karena Ki Hoon membuntuti dan menganggunya. Serta catatan mengenai Tae Ra memang benar juga.
Mengetahui itu, So Hyun meminta apakah Yoon A bisa mewakili nya untuk berbicara dengan Byung Ho, karena mungkin saja Byung Ho akan lebih mau terbuka pada Yoon A daripada seorang guru. Namun dia akan mencoba juga.

“Baik. Aku akan mencobanya,” kata Yoon A, menyanggupi.
“Jangan tiba- tiba. Perlahan saja. Akrabkan diri dengannya dahulu,” kata So Hyun, menyarankan. Dan Yoon A mengerti.
Yoo A kemudian dengan bangga bertanya, apakah dia harus membuat Byung Ho jatuh cinta padanya juga. Dan mendengar itu, So Hyun tertawa. Lalu tepat disaat itu, Mi Joo masuk ke dalam ruangan konseling..

“Kalian sedang ada sesi konseling?” tanya Mi Joo.
“Tidak apa-apa. Kami baru saja selesai,” jawab Yoon A. Lalu dia pamit dan pergi.

Dengan heran, So Hyun menanyakan kenapa Mi Joo datang ke sekolah selarut ini. Dan Mi Joo menjawab bahwa dia ingin membicarakan tentang apa yang So Hyun dengar pada malam itu di tempat parkir.
Mi Joo memberikan sebuah flash disk kecil kepada So Hyun. “Semuanya ada di situ. Semua yang kutulis dalam catatan siswa Tae Ra, semenjak dia kelas 1 SMA. Bukan hanya Tae Ra, ada daftar siswa dan orang tua VIP disekolah kita, dan semua perlakukan khusus yang mereka terima. Aku memasukkan semua yang ku ketahui,” jelas Mi Joo.
“VIP?” tanya So Hyun.

Mi Joo : “Mereka semua akan menghadiri resital Tae Ra malam ini. Itu bukan resital amal. Itu adalah kartel untuk mempertahankan posisi mereka di puncak piramida …”
Banyak tamu undangan yang datang ke resital memberikan cek dalam jumlah besar ke dalam kotak hadiah.

“Itu sebabnya Lee Tae Seok sangat terobsesi dengan resital. Semua orang tua yang memiliki hal yang dia inginkan berkumpul di sana,” jelas Mi Joo.
Mendengar itu, So Hyun teringat akan perkataan Moo Hyuk, saat dirumah sakit untuk menjenguk Han Su.
“Sebagian besar siswa di sekolah kita seperti lauk yang ada untuk membuat para VIP bersinar. Beberapa orang tua membeli perlakukan khusus dan menyerahkannya kepada anak mereka, dan anak-anak lain membayar harganya. Aku tahu ini sulit dipercaya,” kata Mi Joo terus bercerita.
Dan dengan penuh tekad, So Hyun mengatakan bahwa dia akan pergi ke sana untuk melihat sendiri, orang yang membuat para siswa menjadi monster.
Acara resital. Tae Ra memainkan piano di temanin oleh Beom Jin disebelahnya.
Hyun Jung membaca dokumen tentang Tae Seok yang sama sekali tidak kompenten menurutnya untuk menjadi penawar tertinggi. Dengan tidak sabaran, Jong Chul menanyakan apa yang sedang Hyun Jung lakukan sekarang, karena dia mengira ini hanyalah wawancara saksi saja tentang penggelapan dana universitas.
“Saat aku mengunjungimu ke sekolah, kamu memang hanya saksi. Tapi setelah mewawancaraimu, aku mulai memiliki kecurigaan lain. Bahkan cukup untuk membuatmu menjadi tersangka,” kata Hyun Jung dengan tegas.
Hyun Jung lalu menunjukan foto Jong Chul yang baru keluar dari dalam restoran bersama dengan Tae Seok. Dan melihat itu, Jong Chul beralasan bahwa mereka cuma makan bersama saja dan berpisah setelah itu.

Dengan geli, Hyun Jung menanyakan, apakah Jong Chul harus selalu duduk di sebelah wanita. Dan jika hanya makan, kenapa mereka harus pergi ke tempat yang esklusif.  Lalu dengan serius, Hyun Jung meminta Jong Chul untuk berbicara jujur.
“Itu bisa terjadi dalam sekejap mata. Dari saksi menjadi tersangka,” ancam Hyun Jung dengan halus. “Bagaimana jika kuberi saran? Saran yang mencegah perubahan itu.”
“Apa itu?” tanya Jong Chul, tampak takut.

“Batalkan posisi penawar penting Lee Tae Seok. Putus hubungan dengan dia sepenuhnya dan ceritakan semua yang kamu tahu. Maka Lee Tae Seok-lah yang akan duduk di kursi itu, bukan kamu, Kanselir Jung,” jelas Hyun Jung.
Mendengar itu, Jong Chul merasa bingung harus bagaimana.

Won Suk mengabarkan bahwa Tae Seok telah tiba. Dan mengetahui itu, maka Moo Hyuk pun segera bersiap- siap.

Won Suk sengaja menabrak Tae Seok untuk memasukan alat pendengar ke dalam saku jas Tae Seok. Lalu dia bersikap seperti orang china, sehingga karena tidak mengerti maka Tae Seok pun mengabaikan dirinya dan berjalan pergi.
“Baiklah. Sudah terpasang,” kata Won Suk, melapor.
Moo Hyuk mengerti dan menyuruh Won Suk untuk terus berjaga di lobi. Lalu dia masuk ke dalam sebuah ruangan kosong, dan mendengarkan pembicaraan Tae Seok.
Tae Seok : “Kamu mau membuangku usai memanfaatkanku? Sial! Itu tidak akan terjadi.”
Resital Tae Ra masih berlangsung.


Para orang tua yang mendengarkan permainan piano Tae Ra, ternyata mereka bukan berbisik- bisik memuji Tae Ra. Melainkan mereka sibuk membicarakan tentang kontrak bisnis dan kerja sama, secara diam- diam dibawah meja dan bisik- bisik.  Sementara para anak mereka merasa ngantuk dan bosan.

Tae Seok ingin berjalan masuk ke dalamnya, tapi penjaga keamanan menahannya. Dengan marah, Tae Seok mendorong mereka semua dan berteriak.

Saat tempo permainan semakin cepat, Tae Ra berhenti bermain piano, dikarenakan pergelangan nya yang sakit. Melihat itu, semua orang menatap kepadanya. Termaksud Eun Hye, dia menatap Tae Ra dengan pandangan menekan.


Dengan perhatian, Beom Jin menanyakan apakah Tae Ra baik- baik saja. Dan Tae Ra diam sambil memandang ke arah Ibunya. Lalu dengan marah, dia memukul tuts- tuts piano dan pergi dari panggung.
Melihat itu, orang- orang bertanya apa yang terjadi. Serta apakah pertunjukan sudah selesai. Dan Beom Jin langsung berdiri memberikan hormat kepada mereka semua.
Eun Hye ingin menghampiri Tae Ra. Tapi Ibu Beom Jin menahannya. “Duduklah. Jika bergegas ke sana sekarang, orang-orang akan makin bergosip. Duduklah dan tunggu. Beom Jin akan menenangkannya. Ayo duduklah,” katanya, menenangkan. Dan karena itu, maka Eun Hye pun kembali duduk di tempatnya.

Kemudian tepat disaat itu, Tae Seok yang berhasil menerobos para keamanan masuk ke dalam ruangan resital. Dia menyapa mereka semua dengan ramah.
“Apa yang kamu lakukan?” teriak Eun Hye, marah.
“Apa yang kulakukan? Aku mau melihat pesta buatan wanita yang macam-macam denganku,” balas Tae Seok.
“Apa? Kamu ini sudah gila, ya?” balas Eun Hye.

Tae Seok mengabaikan Eun Hye dan mendekati Do Jin. “Aku terluka, Presdir Lee. Hanya ini caraku bicara dengan Anda. Ada apa? Usai membereskan Yang Sang Bae, Anda tidak sanggup menemuiku?” tanyanya.
“Bisa diam, tidak? Kamu mau melibatkanku dengan siapa?” balas Do Jin, tajam.
“Jadi, Anda mau berpura-pura polos? Kantor Kejaksaan Seoul Pusat. Wakil Jaksa Agung Yang Sang Bae di Divisi Kriminal Tiga. Itu adalah perintah Anda, Presdir Lee Do Jin!” teriak Tae Seok dengan keras kepada semuanya.

Do Jin memperingatkan Tae Seok untuk diam, jika Tae Seok ingin selamat.
“Kenapa Anda tidak mendengarkan selagi aku bicara baik-baik? Kenapa Anda membuatku terpaksa bersikap kasar?” tanya Tae Seok, marah.

Won Suk tersenyum mendengar itu. Tapi kemudian dia merasa terkejut, saat dia melihat kedatangan Hyun Jung bersama para  rekannya.


“Minta Yang Sang Bae mencabut tuntutan penggelapan uang rektor Universitas Woonam. Selain itu, Bu Woo. Segeralah berinvestasi sekarang,” katanya kepada Do Jin serta Eun Hye.
“Pikirmu investasiku akan menjadikan Woonam milikmu? Kamu harus tahu diri. Mimpimu hanya akan melukaimu,” balas Eun Hye, sinis.
“Jika aku terluka, begitu pula kalian berdua,” balas  Tae Seok.

Won Suk segera memberitahu Moo Hyuk bahwa ada seorang jaksa yang datang. Dan mendengar itu, Moo Hyuk memintanya untuk menghentikan para jaksa apapun caranya. Lalu dengan kesal, dia memukul meja dan terpaksa keluar dari dalam ruangan.

“Apa? Hentikan dia?” tanya Won Suk, kebingungan.
Namun Won Suk tetap melakukannya. Dia menabrak para jaksa yang datang  dan menumpahkan minuman nya kepada mereka. Lalu dia memarahi mereka.
“Kamu yang menabrakku,” kata Hyun Jung. Lalu dia mau pergi.
“Maksudku, kenapa kamu berjalan di depanku?!” protes Won Suk. Dan para rekan Hyun Jung langsung menahan Won Suk.

So Hyun tiba di gedung dimana resital Tae Ra di adakan.
“Hei, aku gagal menghentikannya,” kata Won Suk, melaporkan kepada Moo Hyuk. “Dia membawa para penyidik. Dia pasti mau menangkap Lee Tae Seok.”
Mendengar itu, So Hyun bertanya. Dan Won Suk terkejut, melihat kedatangannya.

 Do Jin menyuruh Tae Seok untuk berbicara di tempat lain. Mendengar itu, Moo Hyuk langsung berlari menurunin tangga menuju ke arah ruang resital. Tapi ternyata sesampainya dia disana, Do Jin serta Tae Seok telah pergi. Dan dia dengan segera ingin mengikuti mereka berdua.
“Gi Moo Hyuk?” panggil Hyun Jung.

Dengan terpaksa Moo Hyuk pun tidak jadi mengikuti Tae Seok serta Do Jin. “Kamu mau menangkapnya, bukan? Lee Tae Seok. Jangan sekarang. Dia hanya buntutnya. Jika menangkapnya sekarang, kepala dan tubuhnya akan lolos.”
“Buntut? Kenapa kamu ada di sini dan apa maksudmu?” tanya Hyun Jung, tidak mengerti.
Do Jin menendang kaki Tae Seok dan memperingatkannya untuk berhati- hati berbicara dihadapan Eun Hye. Dan Tae Seok mengiyakan, tapi dia menginginkan sesuatu yang bisa membuatnya bungkam.
“Itu yang kamu inginkan, Presdir Lee. Anda ingin menjebak Han Su atas hal yang menimpa Su Ah,” kata Tae Seok dengan pelan di dekat telinga Do Jin.

Mendengar suara itu, Moo Hyuk kembali fokus untuk mendengarkan pembicaraan mereka berdua. Dan karena tidak tahan, Hyun Jung pun menyuruh para rekannya untuk menyingkirkan Moo Hyuk.
Tepat disaat itu, alat pencuri dengar milik Moo Hyuk terjatuh. Dan melihat itu, Hyun Jung mengambil nya dan menanyakan apa rencana Moo Hyuk.

“Lee Tae Seok bukanlah sponsor Jung Su Ah. Dia memanfaatkan Su Ah untuk menghibur orang lain. Ada seseorang di baliknya. Dialah yang membunuh Su Ah dan menjebak Han Su soal itu. Meski Lee Tae Seok ditangkap, dia akan segera dibebaskan. Kita harus menemukan bukti pasti dan orang yang ada di baliknya,” jelas Moo Hyuk.
“Itulah alasanmu menguping? Dengan alat ini?” tanya Hyun Jung.
“Aku harus mendengarkan untuk tahu orang di balik... “ balas Moo Hyuk. Dan Hyun Jung langsung menghancurkan alat tersebut dengan menginjaknya.
Dan So Hyun melihat mereka.

Hyun Jung menanyakan, apakah sekarang Moo Hyuk ingin menjadi penjahat setelah dikeluarkan. Lalu dia mengatakan bahwa dirinya tidak seperti Moo Hyuk, dia bisa menangkap Tae Seok tanpa menggunakan alat seperti itu. Lalu setelah mengatakan itu, dia pun berjalan pergi diikuti oleh rekannya.
“Hyun Jung!” teriak Moo Hyuk, tapi Hyun Jung mengabaikannya.

So Hyun berteriak memanggil Hyun Jung, dan mendengar itu Hyun Jung pun berhenti berjalan dan berbalik. Begitu juga dengan Moo Hyuk, dia berbalik untuk melihat siapa yang berteriak. Dan saat dia melihat So Hyun, dia merasa terkejut.


“Aku wali kelas Han Su. Manajer Umum Lee Tae Seok membuat Han Su bunuh diri,” kata So Hyun, menjelaskan. “Han Su tidak akan bunuh diri dan meninggalkan Su Ah. Dia diancam oleh Lee Tae Seok agar bunuh diri. Untuk menemukan keberannnya, kita harus menghentikannya sekarang.”
Mendengar itu, Hyun Jung merasa dilema harus melakukan apa. Dan Tn. Kim pun menyarankan agar Hyun Jung mundur dulu,  sebab mereka bahkan belum ada melaporkan ini kepada atasan. Serta mungkin tidak ada kesempatan lagi, jika mereka menangkap Tae Seok sekarang ini.
Hyun Jung merasa sangat dilema. Dan So Hyun mengerti.

“Tidak usah mengkhawatirkan itu,” kata So Hyun, memperlihatkan USB yang ada padanya. “Selama memiliki USB ini, kita bisa menangkapnya kapan saja. Semua bukti untuk menyingkap rencana Lee Tae Seok. Jadi, tolong dengarkan aku dahulu. Kumohon.”

Post a Comment

Previous Post Next Post