Dikantor guru. Para guru kewalahan menjawab telpon dari para orang
tua murid yang merasa khawatir. Dan Young Hye pun meminta perhatian mereka
semua, setelah dia mendapatkan telpon dari pihak yayasan.
“Dengarkan aku dahulu. Kita sudah mendapat instruksi dari dewan
yayasan. Mulai hari ini, sekolah akan ditutup sampai pekan depan. Jangan
menjawab pertanyaan wartawan dan pulangkan para siswa lebih dahulu. Serta, jika
kalian menulis sesuatu tentang masalah ini di internet, media sosial, atau apa
pun, kalian akan langsung dipecat!” jelas Young Hye dengan cepat dan tegas. “Jawab
aku!” teriaknya. Dan semua guru mengiyakan.
Kang Jae memberikan tanda kepada So Hyun untuk berbicara nanti.
Dan So Hyun pun mengiyakan itu. Lalu mereka sibuk menjawab telpon dari para
orang tua lagi.
Seorang reporter memberitahu atasannya melalui telpon mengenai
kasus yang terjadi di SMA Cheonmyung. Dia yakin ini akan menjadi sebuah berita
besar. Belum lama ini seorang siswa tewas, lalu kini manajer umum sekolah di
temukan tewas tergantung. Menurutnya pasti ada sesuatu, karena tidak mungkin
sekolah biasa bisa sering terjadi hal seperti ini.
Lalu tepat disaat itu, si reporter melihat Ki Hwan. Jadi dia pun
mematikan telpon nya, dan langsung menghampiri Ki Hwan.
Melihat si reporter, Ki Hwan langsung merepet kesal. Dia
memberitahu kepada si reporter bahwa ini adalah kasus bunuh diri. Dan mendengar
itu, si reporter bertanya bagaimana bisa polisi tahu kalau ini bunuh diri,
kepadahal Tae Seok baru saja meninggal.
“Surat wasiat tulis tangan di temukan di tempat kejadian, dan dia
punya alasan untuk bunuh diri. Jadi, jangan coba- coba mengarang novel kali
ini. Itu sebabnya aku mengatakan ini,” kata Ki Hwan, sambil tersenyum terpaksa.
“Oh. Kamu baik sekali. Lagipula, kamu menghapus novel yang kutulis
agar tidak ada yang membaca. Kamu akan melakukannya lagi kali ini?” balas si
reporter.
Ki Hwan tertawa. Dia mengizinkan si reporter untuk boleh
menuliskan apapun, tapi si reporter harus tahu apa konsekuensi nya. Lalu
setelah mengatakan itu, Ki Hwan dan para tim forensik pergi.
“Sekolah yang sama dan tim investigasi yang sama. Baik. Aku akan
menulis satu novel yang menarik,” gumam si reporter, bersemangat. Sambil
memandang mobil Ki Hwan yang sudah melaju pergi dari sekolah.
Diruang konseling. Moo Hyuk memberitahukan tentang dirinya yang
ada meretas hape Beom Jin. Menurutnya, Beom Jin memang tampak seperti siswa
teladan yang sempurna, tapi Beom Jin yang paling susah di tebak. Dan
sepertinya, Beom Jin juga yang mengendalikan teman sekelas nya serta Beom Jin
mengetahui tentang insiden Su Ah, tapi dia terus berusaha menutupinya.
Moo Hyuk kemudian memperlihatkan foto Su Ah yang ada di hape Beom
Jin. Foto tersebut merupakan foto profil yang diambil di agensi Tae Seok. Dan
Beom Jin meretas ponsel seseorang untuk memiliki foto ini dengan app mata-
mata.
“App mata- mata?” tanya So Hyun, terkejut. “Beom Jin tidak akan
melakukan itu,” gumamnya, tidak percaya.
“Awalnya ku kira pada Tae Seok, karena dia yang paling mungkin
memiliki foto profil Su Ah. Jika bukan dia, pasti Panggilan Cepat Nol. Orang
yang Tae Seok perkenalkan kepada Su Ah,” jelas Moo Hyuk.
“Panggilan cepat Nol?”
“Yang paling mungkin menjadi Panggilan Cepat Nol adalah ayah Beom
Jin. Anggota Kongres Yu Yang Ki,” kata Moo Hyuk, memberitahu.
Mendengar itu, So Hyun terkejut. Dia mempertanyakan perkataan Moo
Hyuk tempo hari, yang mengatakan bahwa Panggilan Cepat Nol adalah Do Jin yang
menjebak Han Su. Tapi sekarang, Moo Hyuk malah menyebut Panggilan Cepat Nol
adalah Yang Ki. Lalu hari ini, Tae Seok yang mereka curigai ditemukan tewas.
Kemudian So Hyun pun menjadi merasa cemas kepada Byung Ho yang
mungkin saja bisa berada dalam bahaya, karena Byung Ho disuruh mengunjungin Han
Su oleh Tae Seok, sehingga jika mereka tahu, maka Panggilan Cepat Nol akan
berusaha melukai Byung Ho.
“Itu .. “ kata Moo Hyuk, tidak tahu harus bagaimana. “Aku tidak
bisa menyangkalnya. Jika mereka membunuh Lee Tae Seok untuk membungkamnya,
mereka mungkin mengincar Byung Ho.”
Mendengar itu, So Hyun merasa sangat, sangat cemas.
Hyun Jung datang ke ruangan konseling. Dia memberitahu Moo Hyuk
bahwa dia tidak bisa menemukan apapun di ruangan Tae Seok, karena semuanya
telah di bersihkan sehingga tidak ada yang tersisa. Lalu dia mengeluhkan
tindakan Ki Hwan yang bisa- bisa nya melakukan itu pada TKP.
“Pasti mereka mendapat
perintah. Jika mereka menyelidiki dengan benar dan menemukan bukti bahwa itu
bukan bunuh diri, pasti memusingkan,” tebak Moo Hyuk.
“Jika begini, kasusnya akan ditutup sebelum bisa bisa bertindak,”
balas Hyun Jung. Lalu dia bertanya, apakah Moo Hyuk ada menemukan hal lain di
hape Beom Jin. Dan Moo Hyuk menjawab belum, mereka butuh waktu untuk memulihkan
file yang rusak.
Hyun Jung menyuruh Moo Hyuk untuk segera mengabarinya jika ada
sesuatu. Sementara dia sendiri akan mencoba menemui keluarga mendiang Tae Seok,
dan membujuk mereka. Karena mungkin saja ada bukti kejahatan, jika mereka
melakukan otopsi. Dan Moo Hyuk mengiyakan. Lalu Hyun Jung pun pergi.
Para murid merasa tidak nyaman, karena terlalu banyak kasus yang
terjadi di sekolah mereka. Jadi mereka berniat untuk membujuk orang tua mereka
agar memindahkan nya kesekolah lain saja. Lalu dengan segera mereka pun pergi
meninggalkan kelas.
“Seharusnya dia diusir karena identitasnya sudah ketahuan. Ah, aku
tidak bisa memercayai siapapun,” keluh Ye Ri dengan kesal. Tepat disaat itu,
dia melihat si reporter berdiri didepan pagar sekolah dan sedang berdebat
dengan Young Hye.
Ye Ri kemudian teringat akan saran dari Kwang Shik untuk mengadu
kepada reporter saja. Dan karena itu, maka setelah Young Hye pergi, Ye Ri pun
langsung mendekati si reporter.
“Permisi. Kamu seorang reporter?” tanya Ye Ri dengan ramah.
“Benar. Kenapa?” jawab si reporter, bertanya.
“Ada banyak kejadian aneh di sekolah kami. Ada juga guru yang mencurigakan,”
kata Ye Ri.
Mendengar itu, si reporter merasa tertarik dan akan mulai
mencatat. Namun sebelum mulai bercerita, Ye Ri meminta agar identitas nya
dirahasiakan nantinya di artikel. Dan si reporter mengiyakan, dia berjanji akan
merahasiakannya.
Tapi sebelum Ye Ri sempat bercerita, tepat disaat itu Beom Jin
datang. Dan karena itu, maka Ye Ri pun langsung terdiam. Beom Jin yang salah
paham, dia menanyakan kenapa si reporter menganggu temannya. Dan si reporter
menjawab bahwa Ye Ri lah yang memanggilnya, karena ada guru yang mencurigakan.
“Tidak,” kata Ye Ri, menyangkal dengan gugup.
“Aku tahu sesuatu yang bisa menjadi berita lebih besar. Kamu mau
tahu?” tanya Beom Jin kepada si reporter. Dan tentu saja, si reporter mau.
“Bagaimana Ye Ri? Apa aku harus memberitahu nya? Jika kita menceritakan
semuanya, kamu tidak perlu khawatir.”
“Ah. Tidak, jangan katakan apapun kepadanya,” jawab Ye Ri,
langsung. Kemudian dia meminta maaf kepada si reporter dan mengajak Beom Jin
untuk pergi saja.
Beom Jin dengan tegas menyuruh agar si reporter pergi saja, karena
temannya tidak mau bercerita lagi. Dan si reporter pun mengiyakan, dia
memberikan kartu namanya kepada Ye Ri dan memberitahu jika ada sesuatu, maka Ye
Ri bisa menghubunginnya.
“Aku Kang Ji Ho dari Prime Journal,” kata si reporter,
memperkenalkan dirinya. Tapi Ye Ri tidak mau menerima kartu nama tersebut, dan
menarik Beom Jin untuk pergi saja.
Dengan heran, si reporter memandangin mereka berdua.
Di gang sepi. Beom Jin menanyakan, kenapa Ye Ri mengoceh kepada
reporter, kepadahal dia sudah berjanji akan mengurus segala nya. Dan Ye Ri
mempertanyakan, kapan Beom Jin akan mengurus segalanya, karena sebentar lagi
dia akan debut tapi dia terlalu gugup untuk bisa berlatih.
“Kamu mengancamku?” balas Ye Ri.
“Aku membuatmu memilih. Karena jika kamu tidak mendengarkanku, aku
tidak bisa membantu mu lagi,” balas Beom Jin, mengintimidasi.
Ye Ri dengan berani balas mengancam Beom Jin. Dia akan menceritakan
semuanya termaksud bagaiman Tae Ra merundung Su Ah. Dan Beom Jin tidak masalah,
sebab Ye Ri dan Tae Ra berbeda.
Tae Ra tidak akan bergabung dengan grup wanita. Jadi orang hanya
akan tertarik kepada Ye Ri. Lalu jika rumor menyebar, orang akan segera melupakan
tentang Tae Ra jika dia pergi ke luar negeri untuk beberapa tahun. Jadi dia
masih bisa melindungin Tae Ra setelah itu. Tapi Ye Ri tidak bisa.
“Pilihlah. Kamu akan menuruti perkataanku atau berbuat sesukanmu?” tanya Beom Jin sambil menatap Ye Ri secara dekat.
“Aku akan menuruti perkataanmu. Aku tidak akan memberitahu
siapapun tentang pengacara itu. Tapi kamu harus menepati janji mu untuk
membungkamnya,” balas Ye Ri.
“Pernahkah aku ingkar janji? Jangan khawatir. Bersiaplah untuk debutmu. Aku akan menanganin semuanya,” balas Beom Jin sambil tersenyum puas.
***
Numpang Iklan Sejenak, All 😊
Tolong bantu follow/like/share/shopping akun ig aku di atas (kalau bersedia). Apapun bentuknya, sangat berterimakasih. Apalagi selama follow, like dan share masihlah gratis.
Terimakasih banyak sebelumnya. Kamsahamnida. XieXie. Arigatou. Thank u very much.
Terimakasih juga karena masih tetap membaca di blog ini. Dan untuk yang meninggalkan komentar, thank you very much. Tanpa kalian, para pembaca, blog ini tidak akan bisa bertahan.
Tags:
Class Of Lies