Numpang Iklan Sejenak, All 😊
Tolong bantu follow/like/share/shopping akun ig
aku di atas (kalau bersedia). Apapun bentuknya, sangat berterimakasih. Apalagi selama follow,
like dan share masihlah gratis.
Terimakasih banyak sebelumnya. Kamsahamnida.
XieXie. Arigatou. Thank u very much.
Terimakasih juga karena masih tetap membaca di blog
ini. Dan untuk yang meninggalkan komentar, thank you very much. Tanpa kalian,
para pembaca, blog ini tidak akan bisa bertahan.
=====
Sinopsis
K-Drama : Doctor John Episode 18 part 2
Images by : SBS
Semua karakter, tempat, perusahaan dan kejadian dalam drama ini
hanyalah fiksi
Di
dalam rumah Yo Han, Si Young dengan cemas bertanya kondisi tubuh Yo Han. Apa
yang terjadi? Yo Han menjawab dengan santai kalau telinga-nya berdenging dan
dia merasa agak pusing. Si Young cemas dan menyuruh Yo Han untuk segera
memeriksakan diri. Bukankah Yo Han mempunyai dokter yang tahu penyakit Yo Han?
Besok Yo Han harus segera menemuinya. Batalkan presentasi besok dan pergilah ke
rumah sakit. Yo Han hanya menjawab kalau dia akan mengurusnya.
“Bagaimana
jika kamu pingsan lagi? Jika bukan aku yang menemukanmu di sana… Itu tidak
boleh terjadi, tapi jika insiden ini terulang… Akan bermasalah jika orang lain
menemukanmu dalam kondisi itu. Tapi jika tidak ada yang menemukanmu, itu
mengerikan,” ujar Si Young, penuh kecemasan. “Memikirkannya saja… Di IGD,
dokter bertanya di bagian mana kamu terluka dan apa gejalanya, tapi aku tidak
bisa menjawab.”
“Meski
aku sadar, aku tidak akan bisa menjawab. Itulah penyakitku.”
“Benar
sekali. Biar kubantu. Kamu terus memantau tubuhmu yang tidak merespons dan
bahkan harus menyembunyikan fakta bahwa kamu melakukannya. Biarkan aku
membantumu. Aku akan berusaha semampuku,” pinta Si Young serius.
Yo
Han menatapnya dan menggoda Si Young yang terlalu serius. Ini bukanlah masalah
besar dan dia baik-baik saja. Si Young
dengan tegas berkata kalau Yo Han tidak baik-baik saja dan membutuhkan
bantuannya.
“Si
Young. Penyakitku... Apa yang terjadi di dalam tubuhku bukan kutukan. Semua
orang pasti harus merasakan sakit. Termasuk aku,” ujar Yo Han.
“Aku
tidak bilang kamu berbeda. Tapi kamu tidak akan bisa mendeteksi gejalanya.”
“Tapi
bagiku, aku sangat memahami tubuhku, dan aku sudah terbiasa dengan penyakitku.”
Si
Young menatapnya dengan tatapan nanar. Dia menebak kalau Yo Han merasa tidak
nyaman dengan perasaan yang di rasakannya. Dia berkata dia akan menangani
perasaannya sendiri. Tapi, tolong jangan tolak bantuannya hanya karena hal itu.
“Kamu
sudah cukup membantuku. Menjaga rahasia orang lain berarti kamu bersedia
menghadapi banyak hal. Kamu sudah melakukannya, dan itu sudah cukup. Kamu harus
pergi. Aku perlu istirahat,” tegas Yo Han, secara halus menolak bantuan yang Si
Young tawarkan.
Yo
Han masuk ke dalam ruang kerja-nya dan menutup pintu rapat. Si Young tahu kalau
percuma dia bicara lagi, dan dengan langkah berat, Si Young keluar dari rumah
Yo Han.
Yo
Han tampak sangat bimbang. Dia berjalan di taman rumahnya. (sangat menyakitkan
melihat ekspresi di wajah Yo Han. Rasa sakit atas penyakitnya dan kemungkinan
penyakit lainnya yang bisa membahayakan pekerjaannya sebagai dokter).
--
Eun
Jung bertemu dengan staff RS Hanse. Staf itu memberitahu Eun Jung kalau Hye Ri
datang ke rumah sakit mereka untuk menerima prosedur pereda nyeri. Dan Yo Han
yang bertanggung jawab atas Hye Ri. Staff itu juga memberitahu kalau tadi dia
melihat Hye Ri tadi siang, dan belum pernah dia melihat pasien dengan kondisi
seburuk itu. Dan setahunya, mereka juga ada meminta Hye Ri menandatangani
Wasiat Hidup.
“Dia
menandatanganinya?” tanya Eun Jung.
“Belum.”
“Bagaimana
dengan hospis?”
“Dia
juga menolaknya. Wanita cantik itu didiagnosis dengan penyakit mengerikan. Aku
ragu dia ingin berjuang melalui ini. Dia punya seorang putra. Usianya baru
delapan tahun. Bayangkan betapa sedihnya dia.”
Dan
setelah pulang dari pertemuan itu, Eun Jung segera menghubungi Seok Ki. Mereka
bertemu di perpustakaan. Eun Jung memberitahu kondisi Hye Ri dimana kanker
sudah menyebar di tubuhnya dan Hye Ri juga menolak pergi ke hospis.
Hal
itu membuat Seok Ki teringat saat di pertemuan bincang kematian kemarin, Hye Ri
berkata kalau dia datang karena mendengar salah satu anggota pertemuan ada
pergi ke Swiss. Dan di sana ada yang namanya bunuh diri yang di bantu.
Eun
Jung kemudian memberitau juga kalau ada organinasi Zinmu Rijund, perusahaan
farmasi yang memutuskan untuk menyokong Pusat Manajemen Rasa Sakit Hanse.
Baru-baru ini, mereka menyediakan peralatan medis baru.
Dan
yang menarik perhatian Seok Ki adalah logi perusahaan Zinmu Rijund. Seok Ki
segera mengeluarkan brosur mengenai “Bincang Kematian” yang dia hadiri kemarin.
Dan di brosus tersebut, ada logo Zinmu Rijund. Apa ada hubungan antara
keduanya?
“Mereka
bisa mendapatkan sukarelawan untuk uji klinis mereka. Tapi karena mereka
menunjukkan logo seperti itu, pasti ada hal lain,” ujar Seok Ki, mencurigai
sesuatu.
Mereka
membuka website perusahaan. Dan ada notifikasi di website tersebut mengenai
“Simposium Pusat Anestesiologi dan Pengendalian Rasa Sakit.” Eun Jung tertarik,
karena artinya, orang di Pusat Medis Hanse akan datang ke acara itu besok.
--
Esok
hari,
Simposium Pusat Anestesiologi dan
Pengendalian Rasa Sakit
Semua
sudah berkumpul, termasuk petinggi rumah sakit Hanse dan juga departemen
anestesiologi. Sebelum masuk, Yoo Joon berbisik bertanya pada Si Young, apakah
dia sudah menghubungi Yo Han? Si Young menjawab belum, bagaimana dengan Yoo
Joon? Yoo Joon menjawab kalau dia sudah menelpon Yo Han tadi pagi, tapi tidak
di jawab. Mereka berdua cemas dengan kondisi Yo Han.
--
Yo
Han berada di kamar mandi gedung acara. Dia tampak cemas.
Dan
setelah merapikan diri, Yo Han masuk ke dalam ruang acara. Dia naik ke atas
pondium. Dari atas pondium, dia bisa melihat Si Young yang duduk di sana.
Tampaknya, Yo Han kesulitan menyeimbangkan tubuhnya karena dia memegang
pinggiran meja dengan erat.
Yo
Han meraih microphone dan memulai presentasinya : "Pandangan Terbaru dalam
Mengobati Pasien CIPA"
“Menurutku,
dokter mirip dengan detektif yang menangani kejahatan serius. Pelaku adalah
penyakit yang menyerang pasien. Kita adalah detektif yang harus menemukan
mereka. Suatu hari, kami menemui penjahat yang sangat sulit ditangkap. Dia
tidak mengatakan apa pun, dan sesuatu yang belum kami identifikasi perlahan
mulai menyerang dari dalam. Penyakit yang akan kubicarakan adalah transmisi
genetik dari neuropati otonom dan sensorik keturunan tipe empat, CIPA. Dengan
penyakit ini, pelakunya diam saja. Singkatnya, itu melumpuhkan indra dan
kemampuan merasakan sakit. Pasien menggigiti lidah mereka setelah tumbuhnya
gigi. Tangan dan kaki mereka berkali-kali cedera dan cacat. Mereka menggosok
mata hingga merusak kornea mereka. Meski kehilangan potongan lidah dan merobek
kornea mereka, mereka tidak merasa sakit, jadi, tidak bisa dihentikan. Mereka
juga tidak bisa mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu tubuh mereka, jadi,
lebih dari 50 persen akan mati sebelum tiga tahun karena demam. Singkatnya,
usia rata-rata pasien sangat singkat,” jelas Yo Han.
--
Seok
Ki datang ke gedung acara. Dia melihat logo Zinmu Rijund.
--
Yo
Han masih menjelaskan mengenai CIPA. Dan dia memberikan contoh kasus pasien
mereka terdahulu yang menderita CIPA dan tiba-tiba mulai merasakan rasa sakit.
Dan untuk hal itu, dia membuka sesi pertanyaan.
Dan
begitu ada yang ingin bertanya, tiba-tiba saja Yo Han merasakan dengingan keras
di telinga-nya. Yo Han berusaha tetap fokus dan mendengarkan pertanyaan. Dia
bisa menjawab 1 pertanyaan dengan baik. Tapi, asat seseorang mengajukan
pertanyaan lagi, dengungan di telinganya mulai terasa hingga dia tidak bisa
mendengar apa yang di tanyakan. Si Young menyadari sikap Yo Han yang aneh.
Yo
Han masih berusaha mendengarkan pertanyaan. Tapi, dengungan itu membuatnya
tidak mampu mendengar dan bahkan dia tidak bisa melihat dengan jelas. Semua
merasa ada yang aneh dengan sikap Yo Han tersebut.
Dan
keseimbangan tubuhnya mendadak goyah. Semua tampak berputar. Dia tidak bisa
melihat dengan jelas. Dia juga kesulitan untuk berdiri hingga harus memegang
pinggiran meja dengan erat. Salah seorang staff mengira Yo Han gugup dan
memberikan botol air.
Yo
Han menerimanya, tapi dia tidak bisa memegang botol itu dengan benar, hingga
botol itu terjatuh ke tanah. Yoo Joon dan Si Young tampak cemas, karena mereka
tahu kalau seharus sebelumnya Yo Han bahkan pingsan.
Nafas
Yo Han mulai memberat.
Tags:
Doctor John
Lanjutt
ReplyDelete