Sinopsis K- Drama : Class Of Lies Episode 5 – part 5
Network : OCN
“Dia merisak Su Ah. Terus menerus, dengan bantuan gengnya,” kata
Yoon A, bercerita.
Flash back
Dilorong sekolah. Teman- teman Tae Ra,
termaksud Ye Ri. Mereka membongkar isi loker Su Ah dan memberantakin nya ke
lantai. Lalu mereka tertawa menghina Su Ah. Dan Tae Ra hanya diam membiarkan
teman- temannya melakukan itu.
Dikamar mandi. Tae Ra melemparkan air
kotor bekas pel kepada Su Ah. Lalu Ye Ri mengelap wajah Su Ah menggunakan kain
pel. Mereka menghina bahwa Su Ah adalah wanita kotor, jadi mereka berniat
membantu membersihkan Su Ah.
Melihat itu, Yoon A menghentikan mereka
dan melindungin Su Ah.
“Sial. Kubilang jangan biarkan siapa pun
masuk!” teriak Ye Ri, memarahi para orang yang disebutnya teman.
“Pura-puralah tidak tahu saja,” kata Tae
Ra, memperingatkan Yoon A. Tapi Yoon A tidak mau, karena Su Ah adalah teman
sekelasnya.
“Teman sekelas? Aku tidak punya teman
sekelas pelacur,” kata Ye Ri, mendengus.
“Sebaiknya kamu putuskan. Kamu mau
berteman dengan kami atau disiksa dengan pelacur itu?” tanya Tae Ra, memberikan
pilihan. Dan Yoon A hanya bisa diam.
Tae Ra serta Ye Ri dan yang lainnya
kemudian pergi meninggalkan mereka.
Yoon A dengan perhatian, menanyakan
apakah Su Ah baik- baik saja. Dan dia berniat untuk memanggilkan guru. Tapi Su
Ah menyuruh agar Yoon A tidak perlu melakukan itu, karena dia baik- baik saja.
Yoon A : “Tapi Su Ah tidak diam saja dan membiarkan
perlakuan mereka.”
Yoon A menanyakan, apakah Su Ah yakin.
Dan Su Ah menjelaskan bahwa dia tidak akan membiarkan mereka semua. Lalu dia
meminta tolong kepada Yoon A, karena Yoon A merupakan anggota klub penyiaran.
Dan Yoon A pun mengiyakan.
“Bisakah kamu periksa catatan
penghargaan Tae Ra? Semua penghargaan yang dia terima sejak masuk sekolah,”
pinta Su Ah.
“Untuk apa?” tanya Yoon A, heran. Dan Su
Ah tidak memberitahu.
Flash back end
“Ibu tahu sekolah ini memberikan
penghargaan untuk siswanya, bukan?” tanya Yoon A.
“Aku tahu. Jika perlu, mereka bahkan
membuat penghargaan bohongan dan memberikannya kepada para siswa,” jawab So
Hyun.
Yoon A menjelaskan bahwa berdasarkan
penyelidikannya, dia menemukan hal yang aneh. Ada beberapa kontes yang tidak
diumumkan kepada para murid atau telat diumumkan hasilnya. Tae Ra serta
beberapa siswa lain menerima semua perhargaan tersebut. Intinya ada beberapa
siswa yang diperlakukan secara istimewa.
“Sejak saat itu, Tae Ra berhenti merisak
Su Ah. Saat berpapasan dengan Su Ah, dia mengabaikannya seperti angin. Tapi Ye
Ri dan yang lainnya tidak berhenti. Ada unggahan aneh soal dia di portal
komunitas siswa dan rumornya pun perlahan menyebar,” jelas Yoon A.
“Tapi kenapa Tae Ra merisak Su Ah?
Mereka kan berteman,” tanya So Hyun, masih tidak mengerti. Dan Yoon A
menjelaskan bahwa menurut gosip yang didengarnya, tampaknya ada kesalah pahaman
antara Tae Ra serta Su Ah.
“Su Ah, si jalang itu, merayunya. Tidak
hanya menyembunyikan identitas dan membodohi kami semua, tapi dia juga merayu
Beom Jin. Jika menganggap Tae Ra sebagai teman, seharusnya dia tidak melakukan
itu. Mereka adalah pasangan resmi yang diakui semua siswa,” jelas Ye Ri dengan
nada kesal pada Su Ah.
Mendengar itu, Kang Jae tampak kurang
percaya. Dan menyadari hal tersebut, Ye Ri menjelaskan pendapatnya, yaitu
tentang betapa teganya Su Ah yang merampas kekasih temannya sendiri. Jika itu
dirinya, maka dia juga akan kesal dan ingin membunuh Su Ah. Karena Su Ah memang
pantas mati.
Yoon A mengetikan kata ‘Kasus pembunuhan
SMA bergengsi’ di Internet, dan hasilnya tidak ada apapun. Kepadahal beberapa
bulan lalu, artikel mengenai kasus tersebut banyak sekali bertebaran di
Internet. Tapi sekarang semuannya sudah dihapus. Dia sudah mencoba berbagai
kata kunci lain, tapi tetap tidak ada info yang berguna.
“Konyol sekali. Kenapa semua artikelnya
terhapus?” tanya So Hyun, terkejut.
“Jangan terkejut dahulu. Ini baru
permulaan. Lihat. Situs web luar negeri juga diblokir. Jika situs web diblokir
secara keseluruhan, artinya ada seseorang yang berusaha menutupi kasus ini,”
jelas Yoon A.
Yoon A kemudian mengganti VPN
dikomputernya, dan mencoba melakukan pencarian sekali lagi di web luar negeri.
Dan kali ini hasilnya keluar. Lalu dia menunjukan sebuah artikel yang
menurutnya cukup baik dalam menyimpulkan kasus Su Ah.
Judul artikel dan video tersebut adalah
Pengacara jahat yang dibutakan oleh hasrat untuk menang mengurus kasus
pembunuhan di sebuah SMA bergengsi.
“Pengacara Han Su menyingkap foto-foto
yang diunggah di portal pada hari persidangan. Katanya Su Ah terbunuh selagi
menjual dirinya,” jelas Yoon A, memberitahu.
“Apa? Teganya pengacara berbuat begitu,”
keluh So Hyun, kesal.
Yoon A kemudian bertanya, bagaimana jika
pengacara tersebut adalah kenalan mereka. Lalu dia memperlihat kan video
persidangan Han Su. Dia menunjukan pada So Hyun wajah pengacara yang mengurus
kasus Su Ah. Dan melihat itu, So Hyun langsung berdiri dengan perasaan
terkejut.
“Tunggu. Ini tidak masuk akal. Kenapa pengacara
Han Su menjadi guru sementara di sini? Wajahnya tidak tampak jelas di video
itu. Pak Gi... “ kata So Hyun, berusaha untuk menyangkal kebenaran yang ada.
“Aku melihatnya. Aku melihat Pak Gi
membela Han Su di persidangan,” kata Yoon A dengan tegas dan sangat yakin.
Karena hari itu, dia melihat persidangan itu.
Yoon A menjelaskan bahwa awalnya dia
pikir itu hanya mirip saja, tapi semakin dia melihat, dia semakin yakin bahwa
Kang Jae adalah pengacara Moo Hyuk. Lalu yang membuatnya makin curiga adalah latar
belakang Kang Jae yang begitu hebat, tapi malah mau menjadi guru sementara
saja.
“Apa alasannya melakukan ini? Kenapa dia
menyembunyikan identitas, mengganti namanya, dan datang ke sekolah kita sebagai
guru sementara setelah melakukan itu?” tanya Yoo A, masih tidak paham dengan
hal tersebut.
Joon Jae datang dan memukul kepala Byung
Ho dari belakang. Jung Tae kemudian menjelaskan bahwa mulai hari ini Byung Ho
harus banyak berolahraga, karena sekarang mereka sudah memiliki tempat untuk
pertarungan Shuttle Monster.
“Sudah kubilang aku tidak mau,” kata
Byung Ho, menolak.
“Berandal. Kamu tidak lihat kami
berusaha bersikap baik?” hardik Jung Tae. Dan Joon Jae memintanya untuk menahan
emosi.
“Hei, Portir. Tampaknya kamu punya adik
yang masih SMP. Jika mengacaukan acaraku lagi, akan kucari adikmu. Jika tidak
mau itu terjadi, diam dan bertarunglah saja. Kamu tidak mau adikmu menjadi
seperti dirimu di sekolah, bukan? Kamu kakaknya satu-satunya,” ancam Joon Jae
dengan berbisik di dekat telinga Byung Ho.
Mendengar itu, Byung Ho meletakan
penanya. Lalu dia bergumam bahwa dia sudah tidak tahan lagi. Kemudian dia pun
memukuli Joon Jae dengan keras.
“Memangnya apa salahku? Kenapa kamu
merisakku? Kenapa?” teriak Byung Ho.
Joon Jae dengan marah menendang Byung Ho
hingga terjatuh. Lalu dia memandangin semua siswa di sekitar kelas. “Kamu sudah
gila? Hei, kalian lihat itu? Bedebah ini yang memulai. Ini pembelaan diri,”
kata nya, membuat alasan.
Byung Ho melawan Joon Jae sekuat tenaga.
Dan melihat itu, Jung Tae merasa sangat kagum dan tertawa dengan keras.
Sementara Hyung Ku hanya diam dan menonton dengan perasaan cemas saja.
Kang Jae memikirkan semua perkataan Ye
Ri. Kemudian tepat disaat itu, dia melihat So Hyun, jadi dia pun memanggil So
Hyun dan mengajaknya untuk melanjutkan pembicaraan mereka yang sempat tertunda
tadi.
“Kamu memuakkan. Aku merinding. Berani
kamu menyebut namanya usai melakukan hal semacam itu? Kamu pengacaranya Han Su.
Kamu yang membuatnya bunuh diri. Kenapa kamu amat tidak tahu malu?” kata So
Hyun, dengan nada jijik.
Sebelum Kang Jae sempat bereaksi atau
menjelaskan apapun. Tiba- tiba saja sebuah kursi jatuh bersama dengan pecahan
kaca. Dan melihat itu, So Hyun dan Kang Jae pun langsung berlari bersama ke
dalam gedung sekolah.
Byung Ho berhasil menahan Joon Jae. “Aku
memohon padamu. Sudah kuminta berulang kiali agar kamu berhenti!” teriaknya.
“Kenapa? Kenapa kamu melakukan ini?” tanyanya dengan marah.
“Dasar gila. Menyingkir dariku!” bentak
Joon Jae.
“Karena aku diam saja. Tapi kini tidak
lagi. Jadi, mari akhiri semuanya,” kata Byung Ho yang sudah mulai kehilangan
akal. Dia mengangkat pisau ditangannya.
Namun sebelum Byung Ho menusuk Joon Jae.
Tepat disaat itu, So Hyun serta Kang Jae tiba didalam kelas. So Hyun meminta
Byung Ho untuk meletakan pisau tersebut dan berbicara dengan baik- baik kepada
nya.
“Maaf. Seharusnya aku bilang saat Ibu
datang tempo hari. Kini aku tidak tahan lagi. Aku bisa tahan diriku dirisak,
tapi tidak akan kubiarkan adikku berakhir sepertiku. Lantas, aku... “ kata
Byung Ho.
“Lantas, kamu akan menjadi kriminal,”
sela Kang Jae.
So Hyun memarahi Kang Jae, namun Kang
Jae mengabaikannya. “Begitu menusuknya dengan pemotong itu, terlepas dari semua
siksaan yang telah kamu alami, kamu akan menjadi penjahat dan dia menjadi
korbannya. Bukankah itu lebih buruk?”
“Lantas? Haruskah aku terus menerima
siksaan itu? Aku perlu menahannya sampai mati?” teriak Byung Ho.
“Kenapa harus ditahan?!” bentak Kang
Jae, menjelaskan. “Bawalah ke pengadilan. Bapak sudah mengajarimu. Mengatakan
kita akan membawa kasus ke pengadilan artinya "Akan kubuat hidupmu
menderita." Byung Ho, kamu yang putuskan. Kamu mau hidupmu menderita atau
kamu mau membuat hidup bedebah itu menderita karena terus-terusan merisakmu?”
Tags:
Class Of Lies