Tolong bantu follow/like/share/shopping akun ig aku di atas (kalau bersedia). Apapun bentuknya, sangat berterimakasih. Apalagi selama follow, like dan share masihlah gratis.
Terimakasih banyak sebelumnya. Kamsahamnida. XieXie. Arigatou. Thank u very much.
Terimakasih juga karena masih tetap membaca di blog ini. Dan untuk yang meninggalkan komentar, thank you very much. Tanpa kalian, para pembaca, blog ini tidak akan bisa bertahan.
***
Network : OCN
Setelah kelas selesai. Para murid mulai menyindir Tae Ra, menurut
mereka ujian tengah semester sangat sulit, jadi jika seseorang berada di
peringkat satu berarti orang tersebut tidak tahu malu. Mendengar itu, Tae Ra
hanya bisa diam dan menahan emosinya saja. Sementara Ye Ri tersenyum puas.
Beom Jin membaca pesan yang dikirim kan oleh Tae Ra. Aku tidak tahan. Aku sungguh ingin mati
saja. Membaca pesan itu, Beom Jin berpikir.
Ditaman. Tae Ra mengeluh kepada Beom Jin bahwa berada di dalam
kelas sangat sulit dan dia merasa seperti mau gila.
“Hari ini saja. Aku akan bicara dengan mereka lagi di kelas
gabungan besok,” kata Beom Jin, menenangkan Tae Ra sambil memegang bahunya.
“Apa aku akan tenang jika mengakui semuanya? Orang yang tidak
kukenal menghubunginku, mengancamku, dan memaki ku. Menakutkan sekali.
Setidaknya aku ingin tenang,” jelas Tae Ra sambil meremas tangannya.
Melihat itu, Beom Jin memegang tangan Tae Ra. “Mereka tidak
tertarik dengan kehidupan orang selama itu. Setelah lulus, ayo belajar keluar
negeri bersama. Maka semua orang akan lupa,” ajak Beom Jin. Lalu dia
menanyakan, apakah Tae Ra mau pergi ke suatu tempat sepulang sekolah untuk
makan makanan enak dan ke tempat yang indah.
“Terima kasih,” balas Tae Ra, senang.
Tepat disaat itu, Moo Hyuk datang. Dan mereka berdua pun langsung
berdiri. Secara langsung ke intinya, Moo Hyuk mengatakan kepada Tae Ra agar
tidak mempercayai Beom Jin. Lalu dia menebak bahwa Beom Jin pasti memutuskan
untuk tetap di samping Tae Ra dan mengawasi nya, agar Tae Ra tidak bisa
membicarakan apa- apa.
“Jangan ganggu Tae Ra. Bicaralah kepadaku jika perlu,” kata Beom
Jin, ketus.
“Aku terkejut. Kamu sungguh terdengar seperti berusaha
melindunginnya,” balas Moo Hyuk. Kemudian dia mendekat dan bertanya dengan
pelan, “Bagaimana kamu membungkam Han Su? Kamu memanfaatkan Su Ah?”
“Anda yang seharusnya berhenti memanfaatkan Han Su,” balas Beom
Jin. “Anda tidak peduli dengan yang dia inginkan. Anda hanya ingin menang di
pengadilan. Menurutku itu memanfaatkan dia. Setidaknya, aku mencoba
memenuhi keinginannya. Tidak seperti
Anda,” kata Beom Jin sambil tersenyum penuh kemenangan.
Kemudian Beom Jin menarik tangan Tae Ra untuk mengikuti nya.
Moo Hyuk diam, dan memikirkan apa yang Han Su inginkan.
Malam hari. Moo Hyuk memeriksa bioskop di dekat rumah Su Ah.
Bioskop yang pertama sedang di sewakan untuk pemutaran film pada hari kejadian.
Jadi mereka pun memilih bioskop kedua yang ada di mall.
Sesampainya di bioskop, Moo Hyuk memeriksa jadwal studio yang
memiliki jam yang sama dengan saat hari kejadian. Lalu dia mempertanyakan,
apakah Won Suk sakit. Dan dengan kesal Won Suk mengeluh bahwa dia baik- baik
saja, alasan kulitnya menghitam semua itu adalah karena Moo Hyuk yang
membuatnya bekerja siang dan malam.
“Baiklah. Maaf. Karena itu, ayo istirahat,” kata Moo Hyuk dengan
ramah. Lalu dia menyuruh Won Suk untuk membeli tiket. Dan kemudian pergi
duluan.
“Istirahat? Aku sempat bersemangat sebentar,” balas Won Suk,
kesal.
So Hyun menjenguk Han Su. Dia mengatakan bahwa dia merasa lega
karena Han Su sudah siuman. Dia juga berharap agar Han Su bisa cepat sembuh,
dengan begitu Han Su bisa kembali berlari di halaman sekolah lagi. Tapi Han Su
tidak tertarik mendengar itu.
So Hyun pun kemudian menunjukan buku harian milik Su Ah dipanti
asuhan, yang diambilnya dan di bacakan nya untuk Han Su saat masih koma.
Han Su mengambil buku harian tersebut dan membaca nya. Semua yang
tertulis didalam buku tersebut adalah tentang kekhawatiran nya pada Han Su serta
tekadnya untuk melindungin Han Su saat sudah besar nanti. Membaca itu, Han Su
menangis.
“Su Ah juga ingin melindungimu. Dia merasakan hal yang sama
denganmu. Sama seperti kamu yang ingin menjadi guru olahraga agar bisa hidup di
dunia yang sama dengannya, mungkin dia melakukan hal yang sama,” jelas So Hyun.
Han Su merasa sedih mengetahui itu. Dan So Hyun mengatakan bahwa
ini pasti berat untuk Han Su, tapi dia meminta agar Han Su bisa bercerita
kepadanya seperti apakah Su Ah.
“Su Ah di terlantarkan dua kali. Pertama oleh orang tua
kandungnya, dan kedua oleh para bedebah yang mengadopsinya,” jelas Han Su.
“Orang tua
angkatnya akhirnya bisa punya anak sendiri, dan begitu bayi mereka lahir,
mereka memperlakukan Su Ah seperti beban.”
Siang dan malam. Su Ah bekerja sebagai pelayan di berbagai tempat.
Terkadang saat dia merasa sangat lapar, dia terpaksa memakan makanan sisa para
pelanggan.
“Mereka
beremigrasi hanya dengan anak kandung mereka, dan setelah Su Ah lulus SMP.
Mereka juga berhenti memberinya dukungan finansial.”
Su Ah menjalanin hidup yang berat. Dia tinggal di dalam kamar kost
yang sempit, dan harus mencari pekerjaan waktu yang lain untuk membiayai hidup
nya.
Flash back end
Karena tidak mampu membayar uang sekolah di SMA, maka Su Ah pun
terpaksa berhenti selama satu tahun, dan melakukan banyak pekerjaan demi uang
sekolah. Mendengar cerita tersebut, So Hyun merasa bersimpati pada Su Ah.
Didalam bioskop. Ketika film sudah dimulai sekitar 20 menit, dan Won Suk sudah tertidur juga. Maka Moo Hyuk pun memeriksa jam di tangannya, lalu secara diam- diam dia keluar dari dalam bioskop. Durasi film sekitar 2 jam.
Butuh sekitar 5 menit dari bioskop ke tempat taksi. Moo Hyuk
kemudian masuk ke dalam taksi dan pergi ke tempat kejadian.
Sesampainya disana, Moo Hyuk memeriksa waktu di timer nya. Butuh
15 menit untuk sampai ke tempatnya sekarang dari bioskop.
Moo Hyuk kemudian berjalan melalui taman belakang ke rumah Su Ah berada. 20 menit waktu yang dibutuhkan. Dan sesampainya disana, Moo Hyuk menutup matanya dan berpikir, apa lagi selanjutnya.
Moo Hyuk membayangkan Beom Jin datang melalui taman belakang ke rumah Su Ah. Sebelum masuk ke dalam, Beom Jin memakai sarung tangan hitam, lalu dia menekan bel. Kemudian Su Ah pun membuka kan pintu untuknya.
“Apa aku terlalu cepat?” gumam Tae Ra, sesampainya ditempat
janjian nya dengan Beom Jin. Dia berniat untuk menghubungin Beom Jin, tapi
tiba- tiba seorang anak datang kepadanya dan memberikan balon kepadanya.
“Seorang pria menyuruhku untuk memberikannya kepada gadis tercantik disni,” kata anak tersebut. Dan Tae Ra tersenyum senang serta berterima kasih.
Tae Ra kemudian menemukan sebuat catatan terikat pada balon tersebut. “Datanglah keatap. Aku sudah menyiapkan sesuatu,” baca Tae Ra. Lalu dia tersenyum senang. “Apa ini? Dia pasti menyiapkan banyak hal untuk menghibur ku.”
Didalam kamar. Beom Jin menusuk perut Su Ah dengan pisau. Kemudian dia mengambil bantal dan menutupi wajah Su Ah hingga tidak bernafas. Tapi tiba- tiba seseorang membunyikan bel rumah. Jadi Beom Jin pun segera pergi darisana.
Waktu sudah berlalu 40 menit.
Sebelum menaiki taksi yang di pesannya. Moo Hyuk berpikir, “Aku yakin dia tidak meninggalkan bukti
apapun.
Beom Jin melepaskan jaket hitam dan sarung tangan yang dipakainya. Dia membuang itu, menyiramkan bensin ke atasnya, dan membakarnya.
Moo Hyuk masuk ke dalam taksi.
Won Suk terbangun, karena suara teriakan para penonton yang kaget
dengan film yang ditayangkan. Dan ternyata Moo Hyuk sudah ada duduk di
sebelahnya.
“Bagaimana film nya?” tanya Won Suk.
“Lihat saja sendiri. Puncaknya akan segera dimulai.”
Setelah film selesai, Moo Hyuk menceritakan analisa nya kepada Won
Suk. Butuh sekitar 5 menit. Dan waktu film ditayangkan 2 jam. Jadi ada banyak
waktu untuk melakukan kejahatan, lalu kembali.
“Kenapa tidak? Ada Tae Ra yang menonton film itu bersamanya. Jika
dia pergi selama satu jam untuk alasan apapun, mustahil Tae Ra tidak
menyadarinya. Hanya Tae Ra yang bisa membuktikannya, Yoo Beom Jin tidak punya
alibi apapun pada hari Su Ah ditikam,” jelas Moo Hyuk sangat yakin.
Diatas atap. Balon ditangan Su Ah berserta catatan dibalon itu terbang ke langit. Beom Jin berdiri memandang ke bawah. Ke arah Su Ah yang terjatuh.
Tags:
Class Of Lies
kayanya ada kesalahan deh hehe yg megang balon itu tae ra kan?
ReplyDeleteIya, soalnya kan Su Ah udah meninggal sebelumnya
Delete