Numpang Iklan Sejenak, All 😊
Tolong bantu follow/like/share/shopping akun ig
aku di atas (kalau bersedia). Apapun bentuknya, sangat berterimakasih. Apalagi selama follow,
like dan share masihlah gratis.
Terimakasih banyak sebelumnya. Kamsahamnida.
XieXie. Arigatou. Thank u very much.
Terimakasih juga karena masih tetap membaca di blog
ini. Dan untuk yang meninggalkan komentar, thank you very much. Tanpa kalian,
para pembaca, blog ini tidak akan bisa bertahan.
=====
Sinopsis
K-Drama : Doctor John Episode 17 part 2
Images by : SBS
Semua karakter, tempat, perusahaan dan kejadian dalam drama ini
hanyalah fiksi
Saat hendak ke café membeli kopi, Yoo Joon tidak sengaja bertabrakan dengan Mi Rae yang baru datang. Dan dia malah memutar tubuh Mi Rae hingga membuat Mi Rae jadi deg-degan juga. Dan setelah itu, Yoo Joon malah dengan santai mengajak minum kopi.
--
Di
dalam lift, Yo Han bertanya apakah kemarin Si Young tiba dengan selamat di
rumah? Si Young mengiyakan. Suasana sangat canggung. Si Young memberanikan diri
bertanya, kenapa Yo Han diam saja soal kejadian kemarin?
“Karena
ini jawabanku untuk insiden kemarin,” jawab Yo Han.
Si
Young terperangah. Dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa hingga akhirnya
pintu lift tertutup. Dan Yo Han berjalan pergi.
--
Yoo Joon membeli 2 kaleng kopi. 1 untuk dirinya dan 1 lagi untuk Mi Rae. Sementara itu, Mi Rae mengeluarkan banyak sekali barang dan makanan dari dalam tasnya untuk kucing. Mereka jadi benar-benar akrab dengan kucing.
“Semuanya
baik-baik saja, tapi ada hal yang lebih penting. Kita bertemu. Awalnya itu
menyulitkan, tapi kemudian, kita mulai saling menyukai. Lalu apa langkah
selanjutnya?” tanya Yoo Joon, tiba-tiba.
Mi
Rae terkejut dengan pertanyaan tersebut. Dia sampai berhenti minum dan menatap
Yoo Joon dengan tajam.
“Kamu
tidak tahu? Kita harus memberinya nama,” ujar Yoo Joon, tertawa. Ternyata, dia membicarakan
anak kucing itu.
Si Young pergi ke kamar rawat ayahnya. Dia membawa handuk basah dan membersihkan tubuh ayahnya dengan lembut. Dia mulai bicara pada ayahnya, berharap agar ayahnya memanggil namanya sekali lagi. Dia merindukan suara ayahnya.
Si
Young benar-benar sedih melihat kondisi ayahnya. Dia sampai menggerakan tangan
ayahnya agar mengelus kepalanya.
Saat itu, Mi Rae masuk dengan membawa baskom berisi handuk dan krim cukur. Dia akan mencukur kumis dan jenggot ayah. Si Young tersenyum melihat apa yang Mi Rae lakukan. Ternyata, selama ini Mi Rae yang melakukannya.
Si Young membantu dengan keluar membawa baskom berisi air dan handuk bersih. Dia memeras air dengan handuk itu dan memberikannya pada Mi Rae yang telah selesai mencukur untuk membersihkan krim cukur dari wajah ayah.
--
Yo Han pergi ke ruangan Tae Kyung. Di dalam ruangan itu ada seorang pria yang memperkenalkan diri sebagai Jung Chan Seok dari Zinmu Rijund. Pria itu bahkan memberikan kartu namanya.
“Pusat
Pengendalian Rasa Sakit di rumah sakitmu akan dirombak,” ujar tn. Jung. “Kami
akan membantumu dengan apa pun yang kamu butuhkan.”
“Terima
kasih. Lagi pula, kami membutuhkan banyak peralatan,” ujar Yo Han.
“Katakan
saja kapan pun kamu butuh sesuatu. Sampai jumpa di kolokium besok,” ujar tn. Jung
dan kemudian pamit pergi.
Setelah tn. Jung keluar, Tae Kyung baru bicara pada Yo Han. Dia menunjukkan artikel yang di lihatnya pagi ini. Artikel itu berjudul : “Dokter yang Melakukan Eutanasia di RS Myeongwon, Kembali Setelah 3 Tahun.”
--
Dan
artikel yang sama yang Kwon Suk tunjukkan pada Yi Moon. Tidak hanya itu, Kwon
Suk berkata kalau mau sesukses apapun dr. Cha, tidak akan menguntungkan bagi
mereka jika Yo Han menjadi tokoh masyarakat.
“Hentikan!”
perintah Yi Moon. “Reporter itu. Siapa namanya dan di mana dia bekerja?”
--
“Kami
akan membahas kemungkinan pencabutan ventilator Pimpinan Kang. Secara resmi dan
terbuka. Berdasarkan kondisinya saat ini, itu akan sangat kontroversial. Aku
tidak mau kamu memengaruhi diskusi ini dengan cara apa pun, disengaja atau
tidak disengaja. Ingat itu tiap kali kamu berbicara atau bersikap. Kamu juga
harus sangat berhati-hati,” peringati Tae Kyung.
Tae
Kyung hanya ingin mengatakan hal tersebut. Dan setelah itu, Tae Kyung mengizinkan
Yo Han kembali ke ruangan.
--
Di ruangan Penanganan Rasa Sakit, para suster dan dokter dan residen sedang mengaggumi teknologi baru yang mereka terima. Heo Jun juga menunjukkan pada Mi Rae dan Si Young teknologi mesin paling terbaru yang mereka dapatkan.
Penjual kopi datang membawa kopi pesanan untuk semua pegawai dept. anestesiologi. Dan yang memesan adalah Yoo Joon yang mentraktir mereka semua dengan kopi. Semua langsung bertepuk tangan semangat.
Yo Han masuk dan melihat semua mesin baru tersebut. Dia tampak senang. Dia juga melihat tanda nama “Doctor’s Room” dan tersenyum lebar. Semua senang melihat senyumannya tersebut.
--
Rapat
di mulai untuk dept. anestesi. Mereka menerima pasien baru. Yo Han menunjukkan
kalau pasien merasakan sakit di sisi kiri wajahnya. Dan nama pasien itu adalah
Yoo Ri Hye.
Won
Hee dan Heo Jun langsung heboh. Yoo Ri Hye adalah artis terkenal dan mereka
adalah fans beratnya. Bagi Won Hee, Ri Hye adalah tipe idaman-nya. Heo Jun membenarkan
kalau dia juga sama. Dia bahkan menangis saat Ri Hye mengumumkan pernikahannya
dan pensiun dari dunia artis. Mi Rae berkomentar kalau Ri Hye sudah bercerai
dan tidak lama kemudian kembali ke dunia artis. Ri Hye bahkan tampil di banyak
drama dan film sampai dua tahun lalu.
“Benar.
Kudengar dia masih dirawat. Dia mengidap apa?” ujar Heo Jun.
Yoo
Joon melanjutkan kalau kanker itu sudah menyebar dan Ri Hye telah menghentikan
perawatan tambahan. Won Hee langsung bertanya, kalau gitu tidak ada yang bisa
mereka lakukan? Yoo Joon membenarkan. Heo Jun bertanya, penyakit apa yang bisa
menyebabkan neuroblastoma olfaktori?
--
Seok
Ki baru saja selesai melakukan persidangan. Dan saat dia memeriksa ponselnya,
dia menerima 11 panggilan tidak terjawab dari Chae Eun Jung. Jadi, Seok Ki
menelponnya balik dan bertanya ada masalah apa?
“Dengar
baik-baik. Kurasa momen yang kamu sebutkan datang lebih cepat dari dugaan kita.
Seorang perawat yang bekerja di Hanse memberitahuku. Dia dirawat hari ini dan
Cha Yo Han adalah dokternya,” ujar Eun Jung, dengan senyuman senang.
--
Siapa
yang Eun Jung bicarakan? Kalian ingat wanita di episode 16 part 2 yang ada di
tempat bincang kematian yang di datangi oleh Seok Ki? Wanita yang mengenakan
topi lebar dan batuk darah itu adalah Yoo Ri Hye. Ri Hye saat itu di bawa ke
rumah sakit tempat Eun Jung bekerja, tapi kemudian dia pindahkan ke Pusat Medis
Hanse.
--
Yoo
Joon menunjukkan kondisi wajah Ri Hye pasca terkena kanker neuroblastoma
olfaktori yang berubah menjadi sangat menakutkan. Semua yang melihat foto itu
juga tampak kaget.
--
Ri Hye di bawa menuju ke Pusat Pengedalian Rasa Sakit oleh perawat. Ri Hye terus menundukkan kepalanya dan menutupi sebelah wajahnya yang berubah dengan rambut panjangnya. Seorang anak yang berjalan di koridor bersama ibunya, berseru kalau wajah Ri Hye sangat menyeramkan. Ri Hye mendengar ucapan anak tersebut.
--
Heo
Jun bertanya, kemana mata Ri Hye? Karena dari foto, mata Ri Hye tidak terlihat.
Heo Jun juga tanya, apakah yang ada di
dalam hidung itu adalah tumor?
Yo
Han meminta Yoo Joon menunjukkan hasil MRI dan CT. Mi Rae yang melihat hasil
MRI berujar kalau mata Ri Hye terdorong keluar.
“Saat
tumornya tumbuh, wajahnya menjadi rusak dan dia kehilangan penglihatan, indra
penciuman, dan indra pengecap,” tambah Yoo Joon.
Si
Young bertanya, sejak kapan wajah Ri Hye menjadi rusak? Dan Yoo Joon menjawab
kalau sekitar 2 tahun.
“Dalam
kasusnya, jika kemoterapi atau radiasi tidak berguna, apakah hanya tersisa
pereda nyeri?” tanya Won Hee.
“Ya.
Rasa sakitnya pasti luar biasa. Pasien ini membutuhkan pereda nyeri secepatnya.
Kita harus memblokir semilunar ganglion. Mari lakukan prosedur itu dengan RF yang
datang hari ini,” perintah Yo Han.
Suster
Hong datang melapor, memberitahu kalau pasien sudah datang.
--
Mereka
mulai masuk dengan pakaian lengkap dan menyiapkan mesin RF. Heo Jun bertanya
apakah Yoo Joon pernah menggunakan melakukannya? Yoo Joon menjawab tidak. Dia
hanya memperhatikannya sekali dan sangat sulit. Butuh waktu lama untuk
menemukan ganglion yang tepat.
Ri Hye di bawa masuk ke dalam. Ri Hye terus menundukkan kepala, menghindari tatapan dengan orang lain. Posisi mata Ri Hye memang terlihat berbeda karena kanker tersebut.
Yo
Han masuk dan mereka mulai melakukan prosedur. Yo Han memperkenalkan diri
sebagai Cha Yo Han yang akan meredakan rasa sakit Ri Hye. Ini prosedur yang sensitif
dan Ri Hye akan merasa tidak nyaman. Ini bisa menyakitkan.
Dan
di mulailah pengobatan untuk menemukan ganglion Hye Ri. (aku tidak begitu mengerti
operasi, jadi tidak bisa menjelaskan secara men-detail. Maaf).
Mereka
ada melakukan seperti sengatan listrik dan bertanya apakah Ri Hye merasakan sengatan
listrik di bagian wajah Ri Hye yang sakit? Ri Hye mengiyakan. Dan wajah yang lain
tampak terkejut gitu. Yo Han mengatakan kalau ganglion sudah di pastikan.
Dan
setelah itu, Yo Han menyuntikkan obat bius. Dan setelah itu, Ri Hye tidak
merasa sakit lagi. Semua tampak lega.
“Kami
akan memantaumu selama beberapa hari. Beri tahu aku kapan pun kamu merasa sakit,”
ujar Yo Han pada Ri Hye.
--
Usai melakukan operasi kecil itu, Yo Han masuk ke dalam ruangannya. Suster Hong memberi ucapan karena Yo Han sudah berkerja baik tadi. Dan tiba-tiba, Yo Han merasakan keseimbangan tubuhnya menghilang. Dia sampai terjatuh terduduk di lantai. Tahu kalau suster Hong terkejut, Yo Han berkata kalau dia baik-baik saja.
Suster
Hong dengan cemas menyuruh Yo Han untuk makan dan tidur dengan teratur. Itu karena
Yo Han selalu bekerja hingga larut dan tidak makan dengan teratur hingga
tubuhnya menjadi lemah. Yo Han tersenyum mendengarnya.
“Aku
baik-baik saja sekarang. Kurasa aku tidak bisa menemui pasien lainnya karena
aku harus bersiap untuk kolokium. Tolong beri tahu yang lain.”
Suster
Hong mengiyakan dan kemudian keluar dari dalam ruangan Yo Han.
Raut
wajah Yo Han berubah. Sepertinya, dia tahu kalau ada yang tidak beres di dalam
tubuhnya sekarang.
--
Ri
Hye di antar kembali ke ruangannya oleh suster dan Si Young. Saat di koridor, seorang
wanita sudah menunggunya dan memanggil Ri Hye. Wanita itu adalah kakak Ri Hye. Kakak
Ri Hye memberitahu kalau dia membawa Min Seok, jadi dia meminta Ri Hye menemui
Ri Hye menemui Min Seok.
“Tolong
cepat!” teriak Ri Hye.
Si
Young segera membawa Ri Hye ke kamar rawat. Setelah tiba di kamar rawat, Ri Hye
berkata pada suster kalau dia tidak ingin menerimta tamu siapapun, jadi jangan
biarkan siapapun masuk. suster mengiyakan.
Si Young memperhatikannya dan dia bisa melihat tangan Ri Hye yang tampak bergertar. Di kamar rawat Ri Hye juga ada sebuah foto anak kecil.
Kakak
Ri Hye masih ada di depan kamar rawat Ri Hye. Saat Si Young keluar, kakak
langsung bertanya apakah dia boleh masuk? Si Young segera menjawab kalau Ri Hye
tidak ingin menemui siapapun.
“Apakah
dia tidak akan pernah menemuinya lagi?” ujar kakak frustasi.
“Setelah
bercerai, mantan suaminya mengurusnya. Dia dilarang menemui putranya, jadi,
mereka jarang bertemu.”
“Menurut
Anda, kenapa dia menolak menemuinya?”
“Satu-satunya
cara adikku merasakan kebahagiaan dan berkomunikasi dengannya adalah melalui
SMS. Selagi syuting, dia mengirimkan foto tiap hari agar putranya ingat
wajahnya. Dia tidak pernah melewatkannya sehari pun. Dua tahun lalu, dia
didiagnosis menderita kanker. Dan dia tidak bisa memberi tahu putranya. Dia
menunda terus-menerus. Dia tidak bisa memberi tahu putranya bahwa dia akan
segera mati atau menunjukkan wajahnya yang berubah. Setelah didiagnosis dengan
kanker stadium akhir dan kehilangan penglihatannya, dia berhenti menghubungi
putranya.”
“Kalau
begitu, apakah putranya baru tahu tentang penyakit ibunya?”
“Ya.
Aku memberitahunya soal itu dan akhirnya membujuk ayahnya untuk mengizinkannya
datang. Tapi adikku menolak bertemu dengannya. Dia bilang putranya akan
terkejut melihat wajahnya. Dia tidak ingin diingat sebagai monster.”
Dulu, Ri Hye selalu mengirim pesan
pada putranya, Min Seok, di sela-sela syutingnya. Dia selalu tersenyum setiap
kali putranya membalas pesannya.
Hingga 2 tahun lalu, dia mulai
berhenti mengirim pesan pada putra-nya. Putra-nya masih terus mengirim pesan
dan cemas karena ibunya tidak mengirim pesan lagi padanya. Tapi, Ri Hye tidak
berani mengirim pesan apalagi mengirim foto wajahnya yang berubah mengerikan.
End
Si
Young yang memiliki rasa empati yang tinggi pada pasien, dapat merasakan kesedihan
yang Ri Hye alami.
--
Yo Han bekerja sampai malam. Dia mempersiapkan bahan untuk kolokium besok. Dan tampaknya, dia masih mengkhawatirkan kondisi tubuhnya yang aneh. Dan sulit baginya untuk mendiagnosis karena dia tidak tahu bagian mana di tubuhnya yang terasa sakit.
--
Sebelum
pulang, Si Young mampir ke lantai kamar rawat Ri Hye. Dia bertanya pada suster
yang berjaga apakah Ri Hye sudah di berikan analgesik? Suster mengiyakan. Dan Si
Young kemudian berkata, jika Ri Hye merasakan sakit, tolong berikan PRN. Dia besok
akan menghadiri kolokium, jadi jika terjadi sesuatu, harap memberitahunya.
“Baik,”
jawab suster.
--
Yo Han dalam perjalanan pulang. Tapi, telinga-nya tiba-tiba berdengung keras dan pandangannya memburam. Dia mencoba berjalan, tapi dengungan di telinganya semakin keras dan membuat dia tidak bisa melihat dengan benar. Dia merasa seperti apa yang ada di depannya berbayang dan bergerak. Sulit baginya menjaga keseimbangan.
Tags:
Doctor John