Numpang Iklan Sejenak, All 😊
Tolong bantu follow/like/share/shopping akun ig
aku di atas (kalau bersedia). Apapun bentuknya, sangat berterimakasih. Apalagi selama follow,
like dan share masihlah gratis.
Terimakasih banyak sebelumnya. Kamsahamnida.
XieXie. Arigatou. Thank u very much.
Terimakasih juga karena masih tetap membaca di blog
ini. Dan untuk yang meninggalkan komentar, thank you very much. Tanpa kalian,
para pembaca, blog ini tidak akan bisa bertahan.
=====
Sinopsis
K-Drama : Doctor John Episode 19 part 2
Images by : SBS
Semua karakter, tempat, perusahaan dan kejadian dalam drama ini
hanyalah fiksi
Yoo
Joon, Mi Rae, Heo Jun dan Won Hee berkumpul di restoran Galbi. Sambil makan,
mereka berbincang. Heo Jun sekarang ingin fokus pada anestesiologi. Mi Rae mengingatkan
kalau Heo Jun dulu bilang pasien yang kesakitan membuat Heo Jun depresi.
“Sejak
Dokter Cha datang, departemen rasa sakit menjadi lebih dinamis. Rasanya
bermanfaat dan menyenangkan bisa belajar dan berkembang jika kamu bertanya
kepadaku. Astaga,” ujar Heo Jun, malu.
Setelah
itu, Heo Jun bertanya apa yang dari tadi Won Hee lihat di ponsel? Heo Jun
langsung berujar kalau mereka tidak boleh mengencani siapapun, khususnya rekan
kerja. Yoo Joon dan Mi Rae yang mendengar ucapan Heo Jun jadi canggung gitu.
Won
Hee menunjukkan video yang di lihatnya. Itu adalah video mengenai Yayasan
Permohonan Ambulans di Belanda. Tampaknya mereka mengambulkan permintaan pasien
terminal. Mi Rae ternyata pernah melihat video itu dan memberitahu kalau pasien
yang mendaftar ke sana karena ada hal yang sangat ingin mereka lakukan. Dan permintaan-permintaan
itu sangat sederhana. Seperti ingin ke pantai dan makan ice cream.
“Itu
memilukan. Aku merasa orang-orang biasanya meminta sesuatu yang besar sebelum
mereka mati. Tapi itu keinginan sederhana,” komentar Heo Jun.
“Pasien
ini ingin pergi ke galeri seni. Pasien ini ingin melihat pesepak bola
favoritnya bermain sepak bola. Pasien ini ingin mengunjungi kampung halamannya.
Mereka menginginkan hal-hal sederhana,” ujar Won Hee.
“Ya,
mereka mungkin melewatkan hari-hari itu saat mereka sehat,” timpal Yoo Joon.
Won
Hee kemudian memberitahu kalau karena hal itulah, dia ingin melakukan hal yang
sama untuk Yoo Ri Hye. Dia adalah penggemar berat Ri Hye dan hal itu
benar-benar membuatnya bahagia. Tapi, kin dia sakit dan akan segera mati. Sementara
itu, dia sebagai dokter, tapi tidak ada yang bisa di lakukannya.
Dan
karena ucapan Won Hee, Heo Jun, Yoo Joon dan Mi Rae jadi bersedia untuk
melakukan sesuatu untuk Ri Hye.
--
Si Young tiba di depan café. Dari luar, dia melihat Yo Han yang sedang memesan sejenis burger. Si Young tidak masuk ke dalam, tapi memperhatikan dari luar dan mengikuti gerak gerik Yo Han. Melakukan hal itu saja, sudah bisa membuat Si Young tersenyum bahagia.
Yo
Han selesai memesan dan keluar dengan barang pesanannya. Si Young diam-diam
mengikutinya dari belakang dan mengaggetkannya. Dia bertanya, mau kemana? Yo Han
mengajak untuk ke taman terdekat untuk makan. Si Young setuju.
Saat
jalan di taman, ada anak-anak yang bermain sepeda dan skuter. Si Young yang
melihat, langsung dengan sigap melindungi Yo Han agar tidak tertabrak anak-anak
itu. Saat ada yang jalan, dia segra mendorong Yo Han ke samping. Pokoknya, dia
benar-benar protektif.
Yo
Han tertawa kecil dan berkomentar kalau Si Young berlebihan. Si Young membalas
kalau tidak ada salahnya berhati-hati. Si Young kemudian bertanya hasil pemeriksaan
Yo Han. Yo Han menjawab kalau dia masih harus melakukan beberapa test lagi dan
dokter akan menelpnnya setelah mendapatkan hasilnya.
“Kamu
bahkan menjalani pemeriksaan menyeluruh?” tanya Si Young, khawatir.
“Ya,
untuk berjaga-jaga.”
“Itu
saja?”
“Ya.”
Sambil
makan, Yo Han bertanya, apakah Si Young dari kecil bercita-cita menjadi dokter?
Si Young menjawab tidak. Dulu, dia ingin membuka toko komik. Dulu, mereka punya
loteng di rumah lama mereka dan setiap dia membaca buku komik di sana, dia
merasa sangat nyaman. Rasanya seperti di dunia lain.
“Menurutmu
apa yang akan cocok denganku?” tanya Yo Han, tiba-tiba.
“Aku
tidak bisa membayangkan hal lain. Aku tidak bisa membayangkanmu menjalani
profesi selain dokter.”
“Benarkah?”
“Tapi
kenapa kamu bertanya?” tanya Si Young, khawatir.
“Tidak
apa-apa. Mungkin kelak aku harus berhenti menjadi dokter. Tapi aku tidak pernah
memikirkan harus bagaimana setelah berhenti.”
“Aku
hanya mengatakannya.”
“Kamu
harus memberitahuku jika terjadi sesuatu. Mengerti?” pinta Si Young, serius.
“Tapi
kurasa kamu tidak akan bisa memiliki pekerjaan lain,” ujar Si Young.
“Kenapa
tidak?”
“Aku
merasa kamu mungkin tidak digaji dengan layak jika kamu mendapatkan pekerjaan
kantor. Kamu mungkin mudah tertipu jika mengelola bisnis sendiri. Kamu bisa
bangkrut jika membuka restoran,” ujar Si Young, tertawa.
“Kamu
mengutukku atau memujiku?”
“Aku
ketahuan.”
Mereka
tertawa dan bercanda bersama.
--
Di
dalam buku itu, di buka dengan kalimat : Bisakah
kita menjadi bahagia dengan memperpanjang hidup kita melalui bantuan praktik
medis?
Sedang
melihat buku, Seok Ki malah mendapat telepon dari Eun Jung yang bertanya apakah
Seok Ki ke seminar hari ini? Seok Ki membenarkan. Dan tanpa di duga, Seok Ki
mengajak Eun Jung untuk ikut dengannya melihat ‘seni.’
--
Eun
Jung tiba di tempat pameran seni yang ternyata di selenggarakan oleh : Zinmu Rijund.
Dan judul pameran itu adalah : Pameran seni
amal untuk penyakit langka dan tidak tersembuhkan – Yayasan Dalbit.
Eun
Jung masuk ke dalam dan menghampiri Seok Ki yang sedang melihat lukisan. Eun
Jung bertanya, pameran macam apa ini?
“Zinmu
Rijund mengelola sebuah yayasan. Yayasan ini melakukan kontribusi sosial untuk
pasien stadium akhir dan pasien dengan penyakit langka,” jawab Seok Ki.
“Apakah
pertemuan itu juga didanai oleh perusahaan yang sama?”
“Kurasa
begitu.”
Seok Ki tertarik pada sebuah lukisan yang entah kenapa membuatnya merasa begitu gelisah. Eun Jung melihat lukisan itu dengan seksama dan berkomentar kalau lukisan itu mirip dengan logo perusahaan itu. Tapi, judul lukisannya seperti kode aneh.
Lukisan
itu berjudul dengan tulisan aneh dan di buat oleh “Hui Won.” Seok Ki memperhatikan
judul luksisan yang aneh itu.
--
Seok
Ki sudah selesai melihat pameran. Saat masuk ke dalam mobil, entah kenapa dia tertarik
melihat isi buku “Kategori Kedokteran dan Bioetika.” Dan seperti menemukan
sesuatu, Seok Ki langsung masuk ke dalam pameran lagi. Security melarangnya
untuk masuk karena jam pameran sudah berakhir dan Seok Ki bisa kembali lagi
besok. Seok Ki berbohong kalau dia meninggalkan sesuatu dan meminta waktu sebentar.
Seok
Ki berlari melihat lukisan tadi dan melihat lukisan itu di lukis Hui Won. Dan di
dalam buku yang tn. Lee tulis, dia menulis kalau buku itu di tulis di Huiwonjae saat menunggu musim semi.
Dan
dia juga melhiat tanda tangan tn. Lee Won Gil yang ada di buku.
--
Myung Oh tiba di kediaman tn. Lee. Dan saat dia hendak membuka seatbelt-nya, dia merasa kesulitan karena tangannya bergetar. Apa dia juga sakit? Saat itu, sebuah mobil yang terparkir di dekat sana juga berlalu pergi.
Myung Oh masuk ke dalam dan menghadap tn. Lee. Sepertinya, tn. Lee baru saja menerima tamu, karena ada 2 cangkir kopi di atas meja.
“Apakah
itu dokter yang baru saja pergi?” tanya Myung Oh.
“Benarkah?”
tanya Myung Oh, senang.
“Manusia
berpikir rasa sakit adalah musuh terbesar mereka dan ketakutan dalam hidup, tapi
rasa sakit membuat kita berjuang dan sukses.”
“Benar.
Di ujung rasa sakit yang mengerikan, aku menemukannya. Obat yang sempurna dalam
segala hal. Kerobim,” tambah Myung Oh, dengan wajah puas.
--
Yo
Han mengantarkan Si Young pulang. Dan Yo Han berkata kalau dia akan berusaha
agar Si Young tidak khawatir. Si Young tersenyum, benar-benar senang. Sampai Si
Young sudah masuk pun, Yo Han masih memperhatikannya.
Setelah
Si Young tidak terlihat, barulah Yo han berjalan pulang. Dari atas jendela
kamarnya, Si Young memperhatikan Yo Han hingga Yo Han tidak terlihat lagi.
Dan
tidak lama, Si Young mendapat pesan grup dari Heo Jun yang meminta agar Si
Young bergabung dengan mereka : Klub Permohonan Hanse. Setelah tahu tujuan dari
klub itu, Si Young langsung menelpon dan tentu dia bersedia untuk bergabung.
--
Heo Jun, Si Young, Won Hee, Mi Rae dan Yoo Joon menemui kakak Ri Hye yang sedang menunggu di luar kamar rawat Ri Hye. Mereka memberitahu rencana mereka yang ingin membantu mengabulkan satu permohonan Ri Hye. Kakak Ri Hye sangat tersentuh, tapi, Ri Hye melarangnya berkunjung dan menemuinya. Jadi, dia tidak bisa bertanya pada Ri Hye. Dan karena itu, kakak Ri Hye memohon agar Si Young yang bertanya.
--
Tags:
Doctor John