Network : TvN dan Netflix
Kilat menyala di langit,
menandakan sebentar lagi akan hujan. Dan karena itu, maka Sun Oh dan Jo Jo pun
berhenti berciuman.
Di supermarket. Hye Yeong
duduk menunggu Jo Jo sambil meminum sekaleng coke. Seperti yang pernah di lihat
nya, Jo Jo meminum itu sekaleng coke ketika sedang beristirahat di restoran
barbeque.
Gul Mi menutup supermarket.
Dan pergi sambil mengeluh kesal.
Si pelayan di rumah Sun Oh
(Ibu Hye Yeong). Dia menelpon Hye Yeong dan menanyakan dimana Sun Oh, karena
acara akan segera di mulai.
“Akan ada guntur,” kata Jo
Jo. Dan beneran terjadi guntur kemudian. Mendengar itu, Sun Oh terkejut dan
bertanya bagaimana Jo Jo bisa tahu. Dan Jo Jo menjawab bahwa itu di ajari saat
SD, cahaya lebih cepat daripada suara. Lalu dia bertanya, apakah Sun Oh tidak
tahu itu.
“Aku model,” jawab Sun Oh.
“Itu saja.”
Mendengar jawaban itu, Jo Jo
tertawa. Lalu kemudian hujan mulai turun, jadi Jo Jo pun menarik lengan baju
Sun Oh dan membawa nya berlari ke halte bus untuk berteduh disana. Sesampainya
di halte bus, Jo Jo pun melepaskan pegangannya pada lengan baju Sun Oh dengan
gugup.
Melihat itu, Sun Oh tersenyum
memandangin Jo Jo. Dan dengan canggung, Jo Jo balas tersenyum kepada nya.
Sebuah sepeda lewat di depan
mereka berdua, tapi mereka berdua diam. Mereka berdua tetap berteduh di halte
bus dalam diam. Sampai hujan akhirnya reda.
Jo Jo menarik nafas untuk
menenangkan dirinya. Lalu dia berlari pulang.
Sesampainya di supermarket.
Jo Jo mengambil kaleng di meja luar dan membuang nya ke tempat sampah. Lalu dia
masuk ke dalam, dan meminta maaf kepada Bibi nya karena telah terlambat.
“Jika kamu datang 3 jam lalu,
aku bisa dapat 90.000 won lagi. Sampai kapan deritaku demi wanita tua yang
tiada hubungan denganku?” keluh Bibi.
“Aku akan lembur diakhir
pekan,” jawab Jo Jo.
Bibi mengeluarkan buku
rekeningnya. “Kamu sudha mencicil selama 11 tahun, tapi masih tersisa
setengah,” kata Bibi, lalu dia memperlihatkanya kepada Jo Jo. “Ini utang yang
diwariskan Ibumu. Mau lembur di akhir pekan? Silahkan,” katanya mendengus
pelan, lalu dia pergi dengan menabrak bahu Jo Jo.
Tanpa bisa membalas, Jo Jo
pun hanya bisa menerima dan diam saja.
Sesampainya dirumah. Sun Oh
melihat ke arah sepeda Hye Yeong,
kemudian tepat disaat itu Hye Yeong datang. Dan dia merasa sedikit
terkejut.
“Masuklah,” kata Hye Yeong,
pelan.
Sun Oh masuk ke dalam kamar
Ibunya, Nyonya Jeong. Dan ternyata Ibunya sedang tertidur nyenyak. Dengan
perhatian, Sun Oh pun berniat untuk merapikan selimut Ibunya, tapi Ibunya
memukul selimut tersebut menjauh, itu berarti sebenarnya Nyonya Jeong belum
tidur tapi cuma pura- pura tidur karena marah.
Sun Oh menunggu Hye Yeong di
ruangan cuci pakaian. Ketika Hye Yeong datang, dia menanyakan, apakah saat
tidur Ibunya juga memakai korset. Dan Hye Yeong diam, tidak menjawab.
“Kecil sekali. Kamu percaya
orang bisa muat memakainya?” tanya Sun Oh.
“Kenapa pulang terlambat?
Ibumu sangat marah,” kata Hye Yeong.
“Kapan dia tak marah?” balas
Sun Oh.
Hye Yeong menasehati Sun Oh
untuk menjadi anak baik sejam saja. Dan Sun Oh meminta ganti topik, karena dia
enggan membahasnya. Sun Oh menanyakan, Hye Yeong menyukai Jo Jo kan. Dan Hye
Yeong merasa malas untuk menjawab pertanyaan itu lagi.
“Akan kutanya hingga kamu
jawab,” kata Sun Oh, bersikeras.
“Sudah kubilang, tidak,”
balas Hye Yeong.
“Sungguh?”
“Kenapa terus bertanya?
Lagipula, kamu tidak akan percaya.”
Sun Oh berdiri, dan
memberitahu bahwa dia mencium Jo Jo.
Mendengar itu, Hye Yeong memandang Sun Oh
dengan kaget. Lalu dia berjalan pergi, namun kemudian dia berhenti sebentar dan
mengingatkan Sun Oh untuk berganti baju, jika tidak maka Sun Oh akan terkena flu.
Melihat reaksi itu, Sun Oh
diam.
Jo Jo kesulitan untuk tidur.
Karena dia terus teringat ciuman nya dengan Sun Oh barusan. Pas disaat itu, Il
Sik mengirimkan pesan kepadanya. Il Sik mengirimkan video latihannya kepada Jo
Jo.
Jo Jo, aku hanya ke kafe internet
sejam, lalu berlatih. Aku anak baik, kan? Aku minta maaf. Ya? Membaca pesan tersebut, Jo Jo merasa
bersalah.
Hye Yeong bersiap untuk
berangkat ke sekolah. Dia berdiri di depan cermin dan tersenyum kepada dirinya
sendiri. Lalu dia pun berangkat menaiki sepeda.
Sun Oh yang menaiki mobil
berhenti di dekat Hye Yeong. “Masih tidak mau jawab?” tanyanya.
“Keras kepala. Mau terus
begini?” balas Hye Yeong. Dan Sun Oh bertanya lagi. Tapi Hye Yeong tidak mau
menjawab dan melaju pergi.
Didekat perempatan. Hye Yeong
berhenti, dan Sun Oh pun berhenti. “Kamu sendiri? Kenapa kamu mencium Jo Jo?
Aku akan menjawabmu, jika kamu menjawabku,” tanya Hye Yeong. Dan kali ini Sun
Oh yang tidak menjawab.
Menyadari itu, maka Hye Yeong
pun melaju dan pergi.
Berita mengenai awan
berbentuk hati di siarkan di TV. Awan muncul selama kira- kira 30 menit. Awan
tersebut di buat oleh perusahaan aplikasi yang membuat Love Alarm untuk
merayakan sepuluh juta pemakai. Namun pengembang aplikasi tersebut masih anonim
hingga kini.
Saat sarapan, Gul Mi
memberitahu Ibunya bahwa dia ingin mengikuti kelas vokal. Tapi Ibu menjawab
bahwa Gul Mi belum bisa mengikutinya, karena biayanya sangat mahal, namun dia
berjanji minggu depan pasti.
“Terserah. Ibu selalu bilang
tidak punya uang,” keluh Gul Mi.
Gul Mi kemudian memanggil Jo
Jo yang sedang minum air saja. Dia menanyakan ada berapa notifikasi yang Jo Jo
terima di Love Alarm. Dan Jo Jo menjawab tidak ada. Mendengar itu, Gul Mi
tersenyum bangga.
“Sekolah akan berisik. Aku
pasang Love Alarm,” kata Gul Mi, memberitahu. “Aku tidak peduli jika berbunyi,
karena pencundang. Ibu, aku jauh diatas mereka.”
Tanpa mendengarkan
pembicaraan itu, Jo Jo pamit pergi. Tapi langkah nya terhenti, saat dia
mendengar Gul Mi menyebut nama Sung Oh. Dengan gugup Jo Jo memegang erat
pengangan tas ransel nya, saat mengetahui Gul Mi mengincar Sun Oh menjadi
pasangan.
Sesampainya di sekolah, Hye
Yeong memperhatikan Sun Oh yang sudah sampai duluan di sekolah.
Jo Jo datang ke klub bela
diri untuk menemui Il Sik. Dan karena ternyata Il Sik sedang sibuk latihan,
maka dia pun pergi.
Didalam kelas. Ji Yeon
membahas, apakah mereka bertiga harus pergi belanja. Karena mereka akan segera
ke pulau Jeju, dan mereka harus mengambil foto yang bagus. Dengan tanpa
semangat, Jang Go menjawab tidak. Sementara Jo Jo beralasan harus ke akademi.
Mendengar itu, Jang Go
melirik ke arah Jo Jo.
Tepat disaat itu terdengar
bunyi Love Alarm, dan kemudian Il Sik muncul dan duduk didepan Jo Jo. Dia
memberikan sekotak susu kepada Jo Jo, dan bertanya apakah Jo Jo sudah tidak
marah lagi. Dan Jo Jo mengangguk pelan.
Il Sik kemudian tersenyum dan
menunjukan Love Alarm nya. “Aku senang kamu pasang Love Alarm,” katanya. Dan Jo
Jo merasa terkejut, tapi dia tidak menyangkal. Kemudian bel kelas pun berbunyi,
dan Il Sik pergi.
Ji Yeon lalu menggoda Jo Jo,
dan menanyakan kapan Jo Jo memasangnya, serta ada berapa banyak hati yang di
terima Jo Jo. Dengan kebingungan, Jo Jo mau menjawab tidak ada, karena dia
tidak memiliki app Love Alarm. Namun Jang Go menyela.
“Pria suka gadis pendiam
seperti Jo Jo,” katanya dengan nada seperti iri.
Ketika Sun Oh lewat, Gul Mi
langsung menyalakan Love Alarm miliknya dan menunggu sampai Sun Oh mendekati
radius jangkauannya. Dia menunggu dengan perasaan gugup, dan saat Sun Oh
memasuki area jangkauan nya, Love Alarm nya berbunyi. Melihat itu, teman-
temannya merasa bersemangat.
“Dia pasti tahu aku. Orang
setipe saling tertarik,” kata Gul Mi dengan bangga sambil menatap Sun Oh. Tapi
kemudian Sun Oh malah berjalan melewatinya begitu saja.
“Kurasa bukan dia. Alarm dia
berisik sekali kemarin, guru menyuruhnya mematikan. Lihat. Alarmnya diam meski
banyak gadis,” kata teman Gul Mi. Menghancurkan harapan Gul Mi.
“Pasti orang lain. Kamu
populer,” kata teman yang Gul Mi yang lain. Tapi Gul Mi merasa tidak senang.
Gul Mi memperhatikan orang
yang berada di radius jangkauannya, dan ternyata disana ada Duk Gu yang sedang
memegang hape juga. Dan teman- teman pun menebak bahwa seperti nya orang yang
menyembunyikan Love Alarm Gul Mi adalah Duk Gu. Dan Gul Mi seperti tampak syok.
Dengan perlahan, Duk Gu
berjalan mendekat. Dia tersenyum memandangin Gul Mi. Tapi Gul Mi
mengabaikannya.
Setelah kelas selesai, Jang
Go bertanya, apakah ada yang ingin Jo Jo katakan. Dan Jo Jo diam, lalu saat Sun
Oh tampak akan lewat, dia mengatakan bahwa dia ingin kembali ke kelas karena
ada barangnya yang ketinggalan.
Dengan heran Jang Go pun
membiarkannya. Dan ketika melihat Sun Oh, dia tampak mengerti ada apa.
Sun Oh berdiri didepan kelas
mencari Jo Jo, tapi dia tidak menemukan Jo Jo. Karena saat itu, Jo Jo
berjongkok dan bersembunyi di dekat dinding untuk menghindarinya.
Setelah Sun Oh pergi. Jo Jo
dengan segera keluar dari dalam kelas. Tapi ketika dia menurunin tangga, tanpa
sengaja dia malah bertemu dengan Sun Oh. Dan dia pun merasa kaget karena itu.
Sun Oh menaiki satu anak
tangga untuk mendekat. Dan Jo Jo tanpa sadar mundur selangkah untuk menjauh.
Menyadari itu, Sun Oh bertanya kenapa Jo Jo menghindarinya.
“Kapan aku begitu?” balas Jo
Jo. Lalu dia menurunin satu anak tangga.
“Kamu kabur tadi.”
“Kamu lihat?”
“Ya.”
Sun Oh menaiki satu anak
tangga, sehingga jaraknya dengan Jo Jo semakin dekat. Dia menanyakan kenapa,
apakah hati Jo Jo berdegup kencan. Dan Jo Jo diam. Sun Oh kemudian meminta hape
Jo Jo, karena dia belum tahu nomor Jo Jo.
Ketika tanpa sengaja tangan
mereka bersentuhan kecil, Jo Jo langsung menarik tangannya menjauh. “Tunggu.
Jangan sekarang,” jelas Jo Jo.
“Kenapa?”
“Ada yang harus ku lakukan.”
Sun Oh bertanya, jadi kapan.
Dan Jo Jo menjawab nanti. Sun Oh lalu bertanya, nanti kapan. Dan Jo Jo diam,
lalu dia berlari pergi.
Sun Oh tersenyum melihat
tangannya yang bersentuhan dengan Jo Jo barusan.
Jo Jo secara diam- diam masuk
ke dalam kelas musik, dan duduk disebelah Jang Go. Kemudian disaat itu, Il Sik
mengirimkan pesan kepadanya, dan dia pun membacanya. Jang Go yang duduk di
sebelah nya ikut membaca isi pesan itu.
Baik, Jo Jo. Aku akan berlatih
keras. Sampai nanti.
Jang Go bertanya, ada apa
dengan Il Sik. Dan Jo Jo ingin bercerita. Tapi guru berteriak menyuruh mereka
agar jangan berbicara. Jadi Jo Jo tidak jadi bercerita, dan meminjam buku Jang
Go.
“Kukira kamu ambil bukumu
tadi?” kata Jang Go dengan tidak senang. Dia merebut kembali buku nya. Dan Jo
Jo pun cuma bisa diam, sementara yang lain bernyanyi sesuai dengan apa yang ada
di buku.
Duk Gu berdiri di depan kamar
mandi wanita.
Didalam kamar mandi. Gul Mi
merasa frustasi, karena notifikasi hati di hape nya belum menghilang juga. “Ah,
kenapa dia tidak pergi?” gumamnya kesal. Kemudian sebuah pesan dari Duk Gu
masuk ke hape nya.
Gul Mi, aku sangat senang bisa
menyatakan perasaan ku. Ada yang mau kuberikan padamu hari ini. Temui aku di
Taman Miso usai sekolah. Akan kutunggu.
Membaca pesan itu, Gul Mi
merasa sangat kesal. “Apa masalahnya? Apa? Apa? Aku benci ini,” gumam nya
kesal.
Setelah agak lama menunggu,
Duk Gu pun pergi. Karena Gul Mi tidak juga keluar dari dalam kamar mandi.
Menyadari bahwa Duk Gu telah
pergi dari aplikasinya, maka Gul Mi pun keluar dari dalam kamar mandi dengan
perasaan lega. Kemudian dia ingin mematikan hape nya, tapi tidak jadi, karena
dia butuh untuk Sun Oh.
“Aku hanya butuh untuk
menghindari dia,” gumam Gul Mi.
Sepulang sekolah. Il Sik
mengirimkan pesan kepada Jo Jo bahwa dia sudah di jalan. Jadi Jo Jo pun duduk
dibangku taman dan menunggu nya.
Tapi ternyata orang yang
datang kemudian adalah Duk Gu. Dengan canggung mereka berdua pun saling
berdiam.
Il Sik menerobos masuk ke
dalam kelas Sun Oh dan meneriakinya. Tapi Sun Oh mengabaikannya dan fokus
memasukan buku- buku nya ke dalam tas.
Il Sik lalu mendekat dan
menunjukan foto Sun Oh yang sedang berciuman dengan Jo Jo. “Ini kamu?”
tanyanya. “Aku bertanya! Ini kamu?”
“Jika benar?” balas Sun Oh,
santai.
“Kubunuh kamu,” balas Il Sik
langsung memukul Sun Oh.
Seorang teman memanggil Hye
Yeong yang sedang membersihkan alat pel dihalaman sekolah. Dia memberitahu
bahwa Sun Oh sedang di hajar Il Sik didalam kelas. Mendengar itu, Hye Yeong pun
langsung berlari.
Il Sik menendang, dan
memukuli Sun Oh. Dan Sun Oh membiarkannya. “Pukul lagi. Aku memang sudah
menantikannya.”
“Bajingan. Akan kubunuh
kamu,” kata Il Sik, marah. Lalu dia mengangkat tangannya untuk memukul lagi,
tapi Hye Yeong datang dan menahan tangannya.
“Jangan ganggu dia,” jelas
Hye Yeong. Dan Il Sik pun langsung membantingnya.
Hye Yeong kemudian berdiri
dan mengambil kursi, tapi Sun Oh langsung menghentikannya. Dia menyuruh Hye
Yeong untuk tidak ikut campur, karena Il Sik tidak akan berhenti sampai puas.
Mendengar itu, Hye Yeong
terdiam. Dan Il Sik kemudian kembali memukuli Sun Oh.
Seorang teman bertanya, apakah
Hye Yeong tidak akan menghentikan Il Sik, karena Sun Oh bisa mati. Dan Hye
Yeong pun melakukannya.
Tapi malah Hye Yeong yang
dipukuli. Melihat itu, Sun Oh langsung membantu Hye Yeong. Dan mereka bertiga
pun bertarung, namun sayangnya, Il Sik lebih kuat dari mereka berdua.
Jo Jo ingin menghubungin Il
Sik yang belum juga datang, tapi dia
tidak jadi melakukannya, karena Duk Gu bertanya kepadanya. Duk Gu menanyakan,
apakah Gul Mi belum datang. Mendengar itu, Jo Jo merasa heran.
“Kamu sepupunya. Kamu
mewakilinya datang?” tanya Duk Gu.
“Tidak. Gul Mi pulang tadi
siang. Kalian janji bertemu disini?”
Duk Gu sudah menduga bahwa
Gul Mi pasti tidak akan datang. Karena dia telah menyatakan perasaan padanya
melalui Love Alarm hari ini. Saat dia membunyikan Love Alarm Gul Mi barusan,
ekspresi wajahnya tampak parah. Mendengar itu, Jo Jo diam dengan canggung.
“Tahu apa yang lebih
menyedihkan? Aku tetap menyukainya. Bahkan saat cemberut, Gul Mi sangat
cantik,” jelas Duk Gu, lalu dia mulai menangis. “Aku mau berhenti menyukainya,
tapi ..”
Melihat itu, Jo Jo merasa
bersimpati padanya. Jo Jo berdiri dan memegang bahu nya untuk menghibur nya.
“Kamu benar. Kurasa memang tidak adil bahwa kita tidak bisa kendalikan
keinginan hati kita.”
Setelah kelas kosong. Sun Oh
mengeluh kesakitan di wajahnya. Dan Hye Yeong bertanya, kenapa Sun Oh
membiarkan Il Sik untuk memukul, padahal dia mau melawannya. Dan Sun Oh
menjawab bahwa itu karena dia mencium Jo Jo. Mendengar itu, raut wajah Hye Yeon
berubah masam.
“Lihat? Kamu suka Jo Jo.
Berhenti berbohong. Jika terus berbohong, aku akan merasa semua perbuatan mu
padaku tidak tulus. Jadi, katakan lah. Kamu suka Jo Jo atau tidak?” tanya Sun
Oh, serius.
Hye Yeong diam sesaat.
“Berapa kali pun kamu bertanya, jawabanku tetap sama. Aku tidak suka Jo Jo,
sebab kamu suka dia.”
“Hei. Jika satu ciuman
berarti suka, semua gadis yang kutemui ..” kata Sun Oh, gugup.
“Namun, kali ini, sikap mu
lain. Tampak jelas.”
Mereka berdua akhirnya
memutuskan untuk tidak saling bertanya, karena mereka hanya akan saling menjawab dengan
kebohongan. Namun Sun Oh ingin Hye Yeong memasang Love Alarm juga.
Duk Gu memberikan kotak
hadiah yang berisikan smartphone baru kepada Jo Jo. Awalnya dia ingin
memberikan itu kepada Gul Mi, tapi sekarang dia tidak menginginkannya lagi.
Dengan tidak enak hati, Jo Jo menolak.
Tapi Duk Gu pamit dan
langsung pergi.
Hape baru di dalam kotak itu
berbunyi, muncul notifikasi apakah ingin menginstal Love Alarm atau tidak. Dan
Jo Jo pun mengklik instal. Kemudian app tersebut menyikronkan hati Jo Jo.
Hye Yeong juga menginstal app
Love Alarm. Dan menyinkronkan hatinya.
Tolong bantu follow/like/share/shopping akun ig aku di
atas (kalau bersedia). Apapun bentuknya, sangat berterimakasih. Apalagi selama
follow, like dan share masihlah gratis.
Terimakasih banyak sebelumnya. Kamsahamnida. XieXie.
Arigatou. Thank u very much.
Terimakasih juga karena masih tetap membaca di blog ini. Dan
untuk yang meninggalkan komentar, thank you very much. Tanpa kalian, para
pembaca, blog ini tidak akan bisa bertahan.
Tags:
Love Alarm
dlanjut dong please..
ReplyDeleteKalau tadi gak ada Guntur gak bakal berhenti ciumannya
ReplyDelete