Episode 10 - Part 2
“Mengenai beberapa tamatan SMA
Haishang, yang belum lama ini mati, apakah kamu mengetahui sesuatu?” tanya Han
Bing, kepada Guru Lin yang di temui nya di kantor sekolah.
“Polisi yang bernama Xu Gao Sheng
pernah mencariku. Aku sudah mengatakan semuanya kepada dia. Aku sama sekali
tidak mengenal mereka,” jawab Guru Lin dengan sikap sedikit ketus. Dan Han Bing
pun mengerti, jadi dia pun pamit.
Namun sebelum keluar dari ruangan
kantor Guru Lin, Han Bing melihat sebuah kartu nama café yang tampak tidak
asing.
Han Bing pergi ke café tersebut.
Namun sayangnya, tidak ada CCTV di café itu. Tapi untungnya, karyawan café
mengingat bahwa tiga hari yang lalu Guru Lin, yang merupakan pelanggan tetap
mereka, dia benar ada bertemu dengan seorang wanita. Dan wanita itu bahkan ada
membeli kue untuk dibawa pulang.
Mendengar itu, Han Bing pun
menghubungin Gao Sheng, dan memintanya untuk mengirimkan foto Jia Hong. Lalu
setelah Gao Sheng mengirim kan foto itu kepadanya, dia pun menunjukan nya kepada karyawan café, untuk memastikan
apakah benar wanita yang ditemui Guru Lin hari itu adalah Jia Hong. Dan si
karyawan café membenarkan.
Dikantor. Guru Lin membereskan
semua barang nya dengan buru- buru, lalu dia berniat untuk pergi secepat
mungkin. Tapi tepat disaat itu, Gao Sheng serta Xiao Jiang yang baru sampai
langsung menghampiri nya.
“Kamu berencana kemana?” tanya
Gao Sheng. Dan Guru Lin diam dengan sikap yang tampak sangat gugup.
Diruang introgasi. Gao Sheng
menanyakan, kenapa Guru Lin berbohong, dengan mengatakan tidak mengenal Jia
Hong serta sama sekali tidak ada bertemu dengan Jia Hong. Dan Guru Lin menjawab
bahwa itu karena dia ingin menghindari masalah.
“Menghindari masalah?”
“Memang dia pernah datang
mencariku. Setelah itu dia mati. Aku tidak ingin masuk terlibat ke dalam masalah.”
Mendengar itu, Gao Sheng
berbicara dengan nada keras, seperti mau membentak Guru Lin yang telah
berbohong dengan alasan mau menghindari masalah, kepadahal teman Guru Lin,
yaitu Yifei sedang di periksa di kantor polisi. Lalu dia menanyakan, alasan Jia
Hong mencari Guru Lin hari itu.
“Aku juga tidak tahu,” jawab Guru
Lin, pelan.
“Tidak tahu? Apa itu mungkin?”
balas Gao Sheng, tidak percaya.
Flash back
Guru Lin menanyakan, alasan Jia
Hong mencari nya malam- malam begini. Dan bukannya menjawab, Jia Hong malah
bertanya, apakah Guru Lin baik- baik saja.
“Aku sangat baik,” jawab Guru
Lin.
“Bagaimana mungkin? Bagaimana
mungkin kamu bisa baik- baik saja? Aku tidak baik- baik saja,” balas Jia Hong.
“3 tahun lalu, setelah Qiao Ling mati. Semakin tidak baik. Setiap malam aku
tidak bisa tidur. Aku pindah dari rumah. Sekarang bekerja paruh waktu
direstoran. Guru, apakah kamu sudah melihat program itu? Kata- kata yang
dikatakan didalam program itu. Aku pernah melihat nya,” kata Jia Hong.
Mendengar itu, Guru Lin hanya diam
saja. Dan Jia Hong kemudian tiba- tiba langsung memegang tangannya, “Guru,
apakah menurutmu, kata- kata itu adalah tentang masalah kita?” tanya Jia Hong,
seperti ketakutan.
Dan Guru Lin langsung menepis
tangan Jia Hong. Dia mengatai Jia Hong telah salah minum obat, sehingga Jia
Hong bersikap gila.
“Aku tidak gila!” teriak Jia Hong.
Flash back end
Guru Lin masih menjawab, kalau dia tidak tahu. Dan Gao
Sheng pun diam sambil memandanginnya dengan tajam. Dengan panik, Guru Lin
berbicara dengan keras, dia mengatakan kalau para polisi tidak bisa memasukan
nya ke dalam penjara, hanya karena dirinya berbohong.
Yifei akhirnya di bebaskan. Dan
ketika dia keluar dari kantor polisi, lalu melihat Han Bing berdiri menunggu
nya, dia tersenyum gembira dan langsung menghampiri Han Bing.
“Kamu sedang menunggu ku?” tanya
Yifei.
“Ya. Aku berpikir kamu seharusnya
akan segera keluar. Oleh karena itu ...,” jawab Han Bing, dengan nada sedikit
gugup.
Yifei tersenyum senang dan
memegang tangan Han Bing. Dia mengajak Han Bing untuk segera jalan. Dan dengan
bingung, Han Bing pun mengikuti nya.
Direstoran. Han Bing menebak,
kalau sepertinya karena masalah 15 tahun yang lalu terhadap murid SMA HaiShang,
maka pembunuhan berantai ini terjadi. Dan Yifei membenarkan, dia juga berpikir
begitu, bahkan menurutnya Guru Lin pasti memiliki hubungan dengan masalah itu.
“Jika Guru Lin memiliki hubungan
dengan masalah itu, kalau begitu bukankah dia sedang dalam bahaya?” tanya Han
Bing.
“Sebenarnya, aku juga
mengkhawatirkan tentang ini.”
Han Bing kemudian berpikir, dia
merasa heran kenapa pelaku harus menyampaikan pesan melalui Yu Simin,
sepertinya bukan hanya karena Simin terkenal. Dan Yifei bertanya bahwa
sepertinya Han Bing sudah menyelidiki semua ini.
“Itu karena aku merasa bersalah
padamu. Oleh karena itu, tidak peduli bagaimana pun aku harus bisa
menyelesaikan masalah ini,” jawab Han Bing, gugup.
“Maaf merepotkan mu. Kamu lihat.
Bukankah sekarang aku sudah keluar?” balas Yifei. Dan mendengar itu, Han Bing
tersenyum senang.
Yifei balas tersenyum, dan dia
memberitahu kalau keraguan terbesar nya adalah Han Bing. Lalu dia bertanya,
apakah Han Bing bersedia. Mendengar itu, Han Bing menjawab dengan pelan, dia
menjawab bahwa dia tidak bisa berpacaran.
“Ah, aku mengerti,” jawab Yifei
sambil tertawa hambar, karena suasana tiba- tiba saja menjadi canggung. “Kalau
begitu, aku telah di tolak oleh kamu,” katanya dengan sikap seolah-olah tenang,
kepadahal tidak.
Dan Han Bing mengerti itu, jadi
dia pun hanya diam saja.
Dirumah. Xiao Shen menanyakan,
kenapa Han Bing masih tampak muram, kepadahal Yifei telah di keluarkan dari
penjara. Dan Han Bing memberitahu kalau dia telah menolak Yifei, saat Yifei
menyatakan cinta kepadanya. Mendengar itu, Xiao Shen terkejut, dan bertanya,
apakah itu karena Han Xue.
“Xiao Shen, seharusnya aku tidak
membenci Han Xue. Benar kan? Tapi tadi aku duduk disini, aku sangat membenci
Han Xue. Apakah aku sangat egois?” tanya Han Bing, muram.
“Tidak, Han Bing,” jawab Xiao
Shen.
Han Bing menjelaskan bahwa dia
tidak pernah berpikir untuk membenci Han Xue, tapi ini adalah pertama kalinya
dia memiliki pemikiran seperti itu, dan dia merasa terkejut sendiri. Dengan
perhatian, Xiao Shen memegang tangan Han Bing.
“Ini adalah waktu nya. Mari kita
antar Han Xue. Tidak perlu menyalahkan diri sendiri. Ikutlah arus,” jelas Xiao
Shen, menasehati. Dan Han Bing tersenyum mendengar itu.
Han Bing kemudian menyadari luka
di dahi Xiao Shen, dan bertanya. Namun Xiao Shen langsung menutupi luka di
dahinya dan menjawab kalau dia tidak sengaja terjatuh.
“Bagaimana kamu bisa jatuh, tidak
sengaja mengenai dahi?” tanya Han Bing, heran.
“Tidak apa- apa,” jawab Xiao
Shen, berbohong.
“Sepertinya ini bukan karena
jatuh biasa. Apakah Han Xue yang melakukannya?” tebak Han Bing. Dan Xiao Shen
menjawab tidak. Tapi Han Bing yakin bahwa itu pasti karena Han Xue.
“Dia juga tidak sengaja
melakukannya.”
Han Bing marah, karena Xiao Shen
selalu mengalah kepada Han Xue, dia bertanya apakah Xiao Shen tidak lelah. Lalu
dengan nada pelan, Han Bing meminta maaf. Dan dengan perhatian, Xiao Shen pun
memeluk nya, dan membiarkan Han Bing menangis.
“Tidak apa- apa,” kata Xiao Shen
dengan lembut.
“Maaf,” balas Han Bing, berkali-
kali.
Didalam kamar. Han Bing duduk
merenung kan semuanya. Lalu dia membuka sebuah kotak yang berisikan kenangannya
bersama dengan Han Xue sewaktu kecil dulu. Dia mengambil sebuah boneka kecil
dan memandanginnya.
Keesokan harinya. Han Bing
menyetir, menuju ke suatu tempat.
Yifei melihat- lihat berkas yang
ada di perpustakaan sekolah. Untuk mencari petunjuk mengenai kejadian 15 tahun
yang lalu. Dan kemudian, dia menemukan sebuah buku dengan foto Guru Lin disana.
“Guru Lin?” pikir Yifei. Lalu dia
membongkar buku yang lainnya. Dan mencocokan foto Guru Lin yang ada dibuku lain
dengan di buku barusan.
Yifei mengayuh sepeda dengan
cepat.
Gao Sheng mengintrogasi Ming Hao
kembali. “15 tahun yang lalu. Sebenarnya apa yang terjadi di SMA HaiShang?”
tanya Gao Sheng, tegas.
“Kamu mengatakan 3 orang sudah
mati?” balas Ming Hao.
“Benar. 3 orang mati dalam satu
malam.”
“Aneh. Seharusnya 4 orang baru
benar,” balas Ming Hao. “Dia mengatakan, akan mati 4 orang,” jelasnya. Dan
mendengar itu, Gao Sheng merasa terkejut serta heran.
Seseorang membawa Guru Lin yang
sudah tidak sadarkan diri untuk masuk ke dalam mobil. Dan tepat disaat itu,
Yifei sampai disana.
Melihat itu, Yifei pun dengan
segera langsung mengikuti mobil tersebut. Dan dia menghadang mobil itu. Tapi
mobil tersebut tidak mau berhenti, dan langsung menabrak Yifei yang menghadang
mobil nya.
Tags:
Deep In My Heart
Semangat...
ReplyDeleteLanjut donk min,semangat ya...
ReplyDeleteDah lama nungguin tp blm jg update
ReplyDelete