Sinopsis C-Drama : Love You Like the Mountain and Ocean Episode 02


Sinopsis C-Drama : Love You Like the Mountain and Ocean Episode 02
Images by : Youku

“Xia Ruining, simpan saja penjelasanmu itu. Aku tidak perlu mendengarkannya,” ujar Shen Zhen dengan dingin pada Ruining. “Ibuku bekerja pada keluargamu sebagai pembantu selama 10 tahun. Dia di bayar untuk kerja kerasnya. Dia tidak mempunyai komplain apapun, begitupula aku. Meskipun ibuku bekerja di tempatmu, tapi kita sama saja. Jadi, mulai dari hari ini, jangan berikan padaku makanan yang tidak kau sukai. Tidak juga baju yang kau buang. Aku bukan tong sampahmu!”
Ruining tidak menyangka kalau Shen Zhen menganggap dirinya seperti itu. Dia tidak pernah menganggap Shen Zhen sebagai tong sampahnya. Shen Zhen tidak peduli dengan penjelasannya. Dia malah membahas orang tua Ruining yang adalah ahli sejarah yang di hormati. Sementara dia? Memang benar kalau latar belakang dan penampilannya tidak sebagus Ruining. Dia hanya pintar dalam pelajaran. Dan walau begitu, Ruining tidak bisa menerimanya? Ruining menghancurkan pidatonya. Dia bisa menerima hal itu, tapi dia kehilangan beasiswa-nya karena hal itu!
“Xia Ruining. Nona Xia. Tolong jangan berikan aku sedekah lagi. Aku sudah lelah menerimanya!”

Ruining mengembalikan dress itu pada Shen Zhen. Dia sudah menjual dress itu pada ibu Shen Zhen, jadi terserah Shen Zhen mau di apakan. Dan juga, Shen Zhen jangan khawatir. Makanan yang tidak ingin di makannya, barang yang dia buang, dia akan membuangnya jauh-jauh. Dan juga, Shen Zhen boleh memanggilnya Nona Xia juga mau. Dia akan menerimanya.
Usai mengatakan semua itu, Ruining keluar dari dalam kamar.

Flashback
Saat itu, Ruining sedang membereskan barang-barang yang akan di bawanya untuk pelatihan militer dan juga di asrama kampus. Ibu Shen Zhen membantunya membereskan barang. Ibu Shen Zhen mengambil dress putih itu dan hendak memasukkannya ke koper Ruining, tapi Ruining melarang. Dia ingin membuang dress itu. Ibu Shen Zhen memuji dress itu yang masih baru dan bagus, sayang jika di buang. Ruining tetap ingin membuangnya karena dress itu menarik perhatian angsa (itu baju dress yang di kenakannya saat di kejar angsa dan bertemu Ye Miao).
Ibu Shen Zhen terus memandang dress itu. Ruining melihatnya dan bertanya apakah bibi Cai menyukai baju itu? Bibi Cai membenarkan dan dia sedang memikirkan mengenai Shen Zhen yang seumuran Ruining tapi belum pernah mengenakan baju sebagus itu.
“Bibi, aku hanya mengenakannya sekali. Jika kau tidak masalah, maka baju itu milik Shen Zhen sekarang.”
Bibi Cai menolak karena merasa tidak enak mengambil barang Ruining. Ruining menegaskan kalau itu tidak masalah, tapi jangan katakan pada Shen Zhen kalau itu darinya. Takutnya, Shen Zhen akan kepikiran.
Bibi Cai setuju dan malah menawarkan agar Ruining menjual saja baju itu padaya. Ruining merasa tidak enak menjualnya. Tapi karena bibi Cai mau begitu, maka Ruining setuju untuk menjualnya. Dan karena dia sudah pernah mengenakannya sekali, maka dia akan menjualnya dengan harga yang murah. 150 RMB.
Bibi Cai setuju dan terlihat sangat senang.
End

Ruining berjumpa dengan Huahua di koridor kamar. Huahua segera mengajak Ruining untuk iktu bersamanya memukul si brengsek itu! Dia sudah mendapat telepon dari Komite Mahasiswa dan ternyata patung itu sudah bekerja di tempa mereka selama 1 bulan dan berasal dari kelas mereka juga, Chen Mo.  Dia sudah memeriksanya dan ternyata Chen Mo ada di kamar 306. Ruining jadi menggebu-gebu dan berkata akan membantu Huahua.
Mereka tiba di kamar 306. Huahua tanpa mengetuk pintu, berteriak menyuruh Chen Mo untuk keluar.

Chen Mo membuka pintu. Dan Huahua langsung terdiam. Itu adalah pria tampan yang di tatapnya di depan bus. Huahua langsung bertanya memastikan apakah dia adalah Chen Mo? Chen Mo ketakutan untuk menjawab. Huahua malah sedih karena pria itu adalah Chen Mo dan jadi tidak tahu apa yang harus di lakukannya?
Ruining berdiri di samping pintu dan melihat Huahua yang jadi seperti pengecut malah jadi kesal sendiri. Kalau Huahua tidak berani memberi pelajaran, maka dia yang akan memberi pelajaran.
Dan ternyata, Ye Miao sekamar dengan Chen Mo. Dia bingung karena Chen Mo berdiri di depan pintu, jadinya dia keluar sambil makan apel.

Sial! Ruining malah tiba-tiba muncul dan melayangkan tinju, tepat ke arah apel yang berada di mulut Ye Miao. Apel itu jadi nyangkut ke dalam mulut Ye Miao dan tidak bisa di lepaskan. Ye Miao kesakitan, tapi tidak bisa berteriak. Semua jadi panik!
--

Akhirnya, Ye Miao dan Ruining pergi ke UKS. Tangan Ruining kesakitan karena sudah memukul apel dengan keras. Sementara Ye Miao, apel masih nyangkut di mulutnya. Dokter sampai heran dan tidak habis pikir karena bisa ada kejadian seperti ini.
Ye Miao tampak sangat marah karena apa yang dilakukan Ruining.
--
Beruntunglah, dokter bisa mengeluarkan apel dari mulut Ye Miao. Saat mereka keluar UKS, Ye Miao segera mengejar Ruining. Ruining langsung meminta maaf. Chen Mo juga membela Ruining dengan berkata pada Ye Miao kalau semua adalah salahnya. Huahua malah berkata kalau ini bukan salah Chen Mo juga.
Ye Miao menunjuk Ruining dengan jarinya.
“Aku tahu, kau mau memarahiku kan? Tapi, dokter tadi bilang padamu untuk sementara lebih baik menutup mulut. Atau sendimu tidak akan bisa sembuh. Aku tahu! Mulutmu bengkak. Tidak begitu tampan. Itu salahku. Aku minta maaf. Tapi, kau tahu. Aku juga terluka, sangat sakit. Dapatkah kau menyembunyikan hal ini dari Ye Lin?” mohon Ruining.

Ye Miao menggunakan bahasa isyarat, menunjuk pada Ruining dan dirinya, kemudian menunjukkan tiga jari. Ruining mengartikannya kalau Ye Miao bilang kalau mulai sekarang mereka bertiga (dia, Ye Miao dan Ye Lin) harus akur. Dan Ruining menunjukkan tanda oke.
Ye Miao tampak kesal. Dengan mengatupkan mulutnya, Ye Miao berbicara, “Mulai dari hari ini, jaga jarak 3 meter dariku!”
“Jika aku melakukan itu, kau tidak akan memberitahu Ye Lin?”
“Aku tidak perlu memberitahu kakakku masalah ini. Karena kau bukan tipe kakakku sama sekali!”
Ruining tidak marah dan malah bertanya seperti apa tipe kesukaan Ye Lin? Ye Miao tambah kesal dan menujukkan tanda jari tiga meter agar menjauh. Ruining pun menjauh sejauh 3 meter.
--

Ye Lin ke kamar Shen Zhen. Shen Zhen mengira kalau Ye Lin mencari Ruining jadi dia segera memberitahu kalau Ruining tidak ada. Ye Lin ternyata datang untuk memberikan tas baru untuk Shen Zhen karena sebelumnya tas Shen Zhen rusak saat mau di masukkan ke bagasi. Tas itu memang di sediakan di sini. Shen Zhen menerima tas itu dan berterimakasih pada Ye Lin. Dan dia juga meminta maaf atas sikap dinginnya pada Ye Lin di bus tadi.

Ye Lin tidak mempermasalahkannya karena dia tahu kalau mood Shen Zhen tadi tidak baik, mengenai beasiswa dan juga dress. Shen Zhen kaget dan bertanya darimana Ye Lin tahu? Apa Ruining yang memberitahunya? Ye Lin menjawab kalau dia ada di sana tadi.
Flashback
Saat Fang Yuan menelpon dosen dan berkata kalau dia ingin mencoret satu nama mahasiswa penerima beasiswa yaitu : Shen Zhen. Usai itu, Fang Yuan keluar dari audiotarium.

Ternyata, Ye Lin ada di depan pintu dan mendengarkan perbincangan mereka dari awal. Fang Yuan tampaknya menyukai Ye Lin, karena begitu Ye Lin ada di hadapannya, dia tersenyum begitu lebar. Sayangnya, Ye Lin bersikap dingin padanya. Dia bertanya, memangnya mahasiswa miskin harus terlihat seperti apa? Fang Yuan terkejut mendengar pertanyaan itu.
End
“Jadi, aplikasi beasiswa mu masih berlaku,” beritahu Ye Lin. “Aku sudah memeriksanya untukmu.”   
Shen Zhen senang mendengarnya. Apalagi, Ye Lin meminta maaf mewakili BEM atas sikap Fang Yuan terhadap Shen Zhen. Dan juga, di dalam tas itu juga ada brosus mengenai kerja part time, yang mana tahu Shen Zhen perlukan.
Usai mengatakan semua itu, Ye Lin pun pamit pergi.
--

Ruining memang menjauh tiga meter dari Ye Miao, tapi dia tetap mau Ye Miao memberitahunya informasi mengenai Ye Lin. Ye Miao berusaha tetap mengatupkan mulutnya dan bicara. Dia memberitahu kalau Ye Lin memang mudah bergaul dengan semua orang. Tapi Ye Lin punya prinsip dan penilaian sendiri. Ye Lin sangat jujur dan lurus. Talenta dan kemampuannya melebihi orang pada umumnya. Mungkin dia terdengar kasar, tapi sebagai adik dari Ye Lin, dia ingin gadis yang berada di sisi kakaknya adalah orang yang berintelektual, percaya diri dan tenang. Harus sempurna. Tapi, Ruining, walaupun berani dan tegas, tapi tidak cocok untuk Ye Lin. Untuk seorang gadis, kecantikan bukanlah segalanya.
Dan usai mengatakan itu, Ye Miao pergi meninggalkan mereka.
Sebelum menyusul Ye Miao, Chen Mo terlebih dahulu meminta maaf pada Huahua mengenai kejadian saat dia jadi patung itu. Huahua tidak marah dan malah tersenyum.

Huahua kemudian berusaha menyadarkan Ruining. Dia mengira kalau Ruining sangat marah hingga menjadi kaku. Ruining ternyata tidak marah. Dia malah menganggap kalau Ye Miao memujinya cantik.
--
Malam hari,
Ruining tadi sore bilang tidak marah, padahal faktanya dia marah hingga tidak bisa tidur. Dia menganggap kalau Ye Miao sama seperti ibu mertua di dalam drama yang melarangnya mendekati anaknya! Dia tidak bisa membiarkannya.
Shen Zhen ternyata belum tidur dan terganggu dengan Ruining.
--
Ye Miao bermimpi buruk. Dia bermimpi di kejar-kejar angsa. Dan bermimpi kalau Ruining meninjunya.
Saat bangun, dia bisa melihat kalau sudut bibirnya masih bengkat dan masih terasa sakit. Cheng Mo memperhatikannya dan menyebut nama Ruining. Ye Miao langsung melarang Cheng Mo untuk menyebut nama Ruining di hadapannya.
Tidak di sebut, Ruining malah sudah ada di depan pintu kamar dan mengetuk pintu.

Ye Miao membukakan pintu. Ruining ada di depan pintu dan mengenakan kaca mata hitam. Dia memberikan obat salep untuk Ye Miao agar bengkak di bibir Ye Miao bisa hilang. Ye Miao menatapnya dengan tajam dan menyuruh Ruining untuk menjauh darinya agar dia bisa aman.

Eh, ternyata Ye Lin ada di samping pintu dan mendengar ucapan Ye Miao. Ruining langsung berkata dengan sedih pada Ye Lin kalau yang dia katakan benar kan? Ye Miao sangat membencinya, tapi dia tidak menyalahkannya karena semua adalah salahnya. Ye Miao sampai speechless melihat Ruining yang bertingkah seolah menjadi korban. Nada bicara Ruining juga terdengar sangat sedih.
Ye Lin langsung menegur Ye Miao karena sudah jahat pada Ruining. Dia memberitahu Ye Miao kalau Ruining sampai pergi menemui instruktur pagi-pagi untuk meminta izin bagi Ye Miao. Dan kemudian, Ruining menemuinya dan bilang ingin minta maaf pada Ye Miao. Makanya dia kemari. Dan Ye Miao malah bersikap seperti ini?
Ye Miao merasa teraniaya. Dia tidak percaya kalau kakaknya percaya pada Ruining. Ye Miao menegaskan pada Ye Lin kalau Ruining hanya berakting.
Ye Lin langsung membukakan kacamata Ruining. Terlihat mata Ruining yang memerah dan bengkak. Ruining memasang wajah sedih dan berkata kalau dia baik-baik saja. Tadi malam, dia memikirkan perkataan Ye Miao dan merasa itu memang salahnya. Dia benar-benar minta maaf. Dia tidak sengaja. Dia akan lebih berhati-hati lagi lain kali. Ruining sampai menangis sesengukan.
“Ye Lin, aku baik-baik saja. Aku akan kembali latihan,” ujar Ruining dan beranjak pergi.
Ye Lin kembali menegur Ye Miao. Ruining kan sudah minta maaf dan berkata kalau itu salahnya. Harusnya, Ye Miao memaafkannya.
Ye Miao terperangah. Ruining benar-benar hebat! Bisa membuatnya tampak seperti orang jahat. Hahahaha.
--
Ye Lin mengejar Ruining. Dia berkata kalau Ye Miao tidak seperti itu biasanya. Dia juga tidak tahu kenapa Ye Miao bersikap begini. Ruining mengerti dan menganggap kalau Ye Miao tidak menyukainya karena ingin melindungi Ye Lin. Dia bahkan memuji Ye Lin yang beruntung bisa mendapatkan saudara yang hebat seperti Ye Miao.
Ruining kemudian mengalihkan topik dengan bertanya apakah Ye Lin akan ada di tempat latihan nanti? Ye Lin berkata tidak, dia hanya team leader. Yang akan mengajar adalah instruktur dan pelatih. Dan juga dia harus keluar nantinya. Jika nantinya Ye Miao membully Ruining lagi…
“Aku akan segera memberitahumu,” ujar Ruining dengan cepat. Dia bahkan langsung membuka ponselnya dan meminta akun weChat Ye Lin.
Ye Lin memberikan akun weChat-nya. Ruining sangat senang dan kemudian pamit pergi.
--
Pelatihan militer dimulai.
Mereka berlari bersama di lapangan.
Sementara itu, Ye Lin pergi keluar gedung. Dia mendapat pesan dari Ruining yang berkata semoga semua berjalan lancar untuk Ye Lin. Dan jika nanti Ye Lin tidak bisa kembali saat jam makan siang, beritahu saja padanya. Dia akan membungkuskan makanan kantin untuknya. Semangat!
Ye Lin tersenyum tipis membaca pesan Ruining tersebut.
--
Pelatih masih terus melatih para mahasiswa/i.
Sebagian yang sedang beristirahat malah bergossip mengenai Ye Miao yang kabarnya di tampar hingga tidak bisa mengikuti latihan. Sehingga membuat alasan izin sakit.

Ye Miao ada di sana dan beristirahat karena tidak ikut latihan. Saat itu, Shen Zhen mendekatinya. Dia menawarkan minuman untuk Ye Miao. Dan kemudian dia bertanya keadaan mulut Ye Miao? Dan juga kepala Ye Miao? Ye Miao bingung, maksudnya apa? Shen Zhen memberitahu kalau kabarnya mengalami gegar otak.
“Gegar otak?!” kaget Ye Miao.
“Ya. Itu yang Ruining katakan saat menemui instruktur. Memangnya tidak benar?”
Ye Miao tidak percaya mendengarnya. Shen Zhen lanjut memberitahu kalau Ruining merasa sangat bersalah hingga tidak bisa tidur tadi malam. Dia adalah teman sekamar Ruining, makanya dia tahu.
“Apa dia benar-benar menangis kemarin?”
“Apa? Kenapa dia nangsis?
“Aku lihat matanya bengkak pagi ini.”
“Ah. Itu yang kau maksud.”


Flashback
Shen Zhen membereskan tempat tidurnya. Dan dia melihat Ruining yang sedang memasang balsem di bawa matanya, dan tentu saja memnbuat matanya pedih dan mengeluarkan air mata.
Shen Zhen menatap bingung kelakuan Ruining tersebut
End
Ye Miao benar-benar kesal dengan kenyataan tersebut. Ruining benar-benar banyak akal. Jika saja ini adalah drama tv mengenai suami yang mempunyai banyak istri, pasti Ruining adalah pemenang di episode terakhir (mengalahkan para selir. Wkwkwkw).
Eh, malah lewat dua orang mahasiswi yang menunjuk terang-terangan pada Ye Miao yang mereka dengar kena tampar dan akhirnya gegar otak. Mereka bahkan berujar kalau para pria sekarang ini sangatlah lemah.
Tercemar sudah nama baik Ye Miao! Hahahaha.
Ye Miao segera pergi dengan penuh amarah. Dan Shen Zhen tertawa senang. Sepertinya, semua adalah akalnya untuk membuat hubungan Ye Miao dan Ruining semakin buruk.
--
Ruining berada di dalam kamar. Dia sedang menjahit celana seragamnya agar lebih kecil sehingga kakinya bisa terlihat lebih tinggi dan ramping. Saat itu, Huahua menelpon Ruining untuk segera ke kantin atau makanan akan habis. Apalagi kantin sangat jauh dari asrama mereka kan. Ruining mengiyakan dan segera keluar asrama.
--
Ye Miao menuju ke sebuah rumah tua. Dia tampak menguatkan diri untuk mengetuk pintu.
--

Di depan asrama, Ye Miao dan Ruining kembali bertemu. Dia bertanya mengenai mata Ruining yang apa sudah sembuh? Apa Ruinin sudah kehabisan balsem? Mau coba pakai bubuk cabe lagi.
“Ye Miao, aku rasa kita harus menyelesaikan masalah pribadi ini setelah makan saja. Ayo pergi makan sebelum makanan habis,” bujuk Ruining.
Sayangnya, hanya ada satu sepeda yang terparkir di sana. Mereka saling menatap dan berniat saling menipu. Sayangnya, pikiran mereka sama. Pada akhirnya, mereka berlari merebut sepeda itu.
Ye Miao yang mendapatkan sepeda itu. Ruining tidak bisa merelakan sepeda itu begitu saja dan malah naik ke boncengan sepeda. Sepanjang jalan, Ye Miao sengaja berputar-putar agar Ruining malah turun. Ruining berpegangan dengan erat dan bahkan memakai kesempatan untuk memukul Ye Miao.

Ye Miao sambil mengendarai sepeda membahas mengenai Ruining yang berbohong kalau dia mengalami gegar otak. Maka dia akan membalas dengan membuat Ruining tahu apa itu gegar otak. Ruining tidak takut, jika Ye Miao sengaja menjatuhkannya, maka dia akan menjatuhkan Ye Miao juga. Dan Ruining malah dengan sengaja menggoyang-goyangan sepeda. Ye Miao panik dan menyuruhnya untuk berhenti menggoyangkan sepeda apalagi ternyata rem sepeda putus.

Ruining yang tahu hal itu, langsung melompat turun dari bocengan sepeda, sementara Ye Miao jatuh dari sepeda usai menabrak pohon.
--
Mereka berdua kembali ke UKS.
Dan dokter mendiagnosis kalau Ye Miao mengalami gegar otak ringan. Dokter sampai menghela nafas melihat mereka berdua lagi.
Ye Lin datang ke UKS. Ruining langsung menyambutnya. Dan Ye Lin menatap kesal pada Ruining.
--
Mereka berjalan bersama. Ruining dengan baik bertanya apakah Ye Lin sudah makan siang? Ye Miao dengan dingin memanggil Ruining dan berkata kalau Ruining bukannya harus mengatakan sesuatu padanya. Ruining malah berkata kalau Ye Miao tidak boleh makan cabe.
“Xia Ruining! Dari semua gadis yang pernah ku temui, kau yang paling tidak tahu malu! Paling…”
“Ye Miao,” tegur Ye Lin. “Dia adalah putri Prof. Ning Mo.”
Ye Miao terdiam mendengarnya.
--
Mereka tiba di depan asrama. Ruining tidak menyangka kalau Ye Lin ternyata ingin menemui ibunya. Dia memang ada mendengar kalau ada mahasiswa yang ingin bertemu ibunya, tapi tidak menyangka kalau itu ternyata adalah Ye Lin.
Ye Lin membenarkan. Dia sebenarnya tidak ingin memberitahu Ruining karena tidak ingin membuat Ruining di posisi ini. Tapi, dia takut kalau dia tidak bilang, Ye Miao akan…
“Tidak masalah. Dia adalah dia. Entah bagaimanapun dia membully-ku, aku tidak akan melampiaskannya padamu. Aku punya prinsipku sendiri,” ujar Ruining.
“Aku percaya padamu.”
“Xia Ruining! Siapa yang membully siapa?”
Ye Lin malah menegur Ye Miao untuk tidak begitu. Ruining kemudian berkata kalau ibunya tidak pernah memiliki murid, tapi bukan berarti tidak akan punya. Dia akan membantu.
Ye Miao kemudian bertanya apakah Ye Lin ke sana lagi dan masih belum berhasil? Ye Lin mengiyakan, tapi dia akan terus berusaha. Ruining jadi penasaran dan ingin tahu Ye Lin kemana?
“Kau ingat hari dimana kita di kejar angsa? Di sana ada seorang master.”
“Aku tahu. Letaknya tidak jauh dari sini, hanya 20 menit dengan sepeda. Seorang master?”



Post a Comment

Previous Post Next Post