Sinopsis
C-Drama : Love You Like the Mountain and Ocean Episode
02
Images by : Youku
Ruining
tidak menyangka kalau Shen Zhen menganggap dirinya seperti itu. Dia tidak
pernah menganggap Shen Zhen sebagai tong sampahnya. Shen Zhen tidak peduli
dengan penjelasannya. Dia malah membahas orang tua Ruining yang adalah ahli
sejarah yang di hormati. Sementara dia? Memang benar kalau latar belakang dan
penampilannya tidak sebagus Ruining. Dia hanya pintar dalam pelajaran. Dan walau
begitu, Ruining tidak bisa menerimanya? Ruining menghancurkan pidatonya. Dia bisa
menerima hal itu, tapi dia kehilangan beasiswa-nya karena hal itu!
“Xia
Ruining. Nona Xia. Tolong jangan berikan aku sedekah lagi. Aku sudah lelah
menerimanya!”
Ruining
mengembalikan dress itu pada Shen Zhen. Dia sudah menjual dress itu pada ibu
Shen Zhen, jadi terserah Shen Zhen mau di apakan. Dan juga, Shen Zhen jangan
khawatir. Makanan yang tidak ingin di makannya, barang yang dia buang, dia akan
membuangnya jauh-jauh. Dan juga, Shen Zhen boleh memanggilnya Nona Xia juga
mau. Dia akan menerimanya.
Usai
mengatakan semua itu, Ruining keluar dari dalam kamar.
Flashback
Saat itu, Ruining sedang membereskan
barang-barang yang akan di bawanya untuk pelatihan militer dan juga di asrama
kampus. Ibu Shen Zhen membantunya membereskan barang. Ibu Shen Zhen mengambil
dress putih itu dan hendak memasukkannya ke koper Ruining, tapi Ruining
melarang. Dia ingin membuang dress itu. Ibu Shen Zhen memuji dress itu yang masih
baru dan bagus, sayang jika di buang. Ruining tetap ingin membuangnya karena
dress itu menarik perhatian angsa (itu baju dress yang di kenakannya saat di
kejar angsa dan bertemu Ye Miao).
Ibu Shen Zhen terus memandang
dress itu. Ruining melihatnya dan bertanya apakah bibi Cai menyukai baju itu? Bibi
Cai membenarkan dan dia sedang memikirkan mengenai Shen Zhen yang seumuran
Ruining tapi belum pernah mengenakan baju sebagus itu.
“Bibi, aku hanya mengenakannya
sekali. Jika kau tidak masalah, maka baju itu milik Shen Zhen sekarang.”
Bibi Cai menolak karena merasa
tidak enak mengambil barang Ruining. Ruining menegaskan kalau itu tidak
masalah, tapi jangan katakan pada Shen Zhen kalau itu darinya. Takutnya, Shen Zhen
akan kepikiran.
Bibi Cai setuju dan malah
menawarkan agar Ruining menjual saja baju itu padaya. Ruining merasa tidak enak
menjualnya. Tapi karena bibi Cai mau begitu, maka Ruining setuju untuk menjualnya.
Dan karena dia sudah pernah mengenakannya sekali, maka dia akan menjualnya
dengan harga yang murah. 150 RMB.
Bibi Cai setuju dan terlihat
sangat senang.
End
Ruining
berjumpa dengan Huahua di koridor kamar. Huahua segera mengajak Ruining untuk
iktu bersamanya memukul si brengsek itu! Dia sudah mendapat telepon dari Komite
Mahasiswa dan ternyata patung itu sudah bekerja di tempa mereka selama 1 bulan
dan berasal dari kelas mereka juga, Chen Mo.
Dia sudah memeriksanya dan ternyata Chen Mo ada di kamar 306. Ruining
jadi menggebu-gebu dan berkata akan membantu Huahua.
Mereka
tiba di kamar 306. Huahua tanpa mengetuk pintu, berteriak menyuruh Chen Mo
untuk keluar.
Chen
Mo membuka pintu. Dan Huahua langsung terdiam. Itu adalah pria tampan yang di
tatapnya di depan bus. Huahua langsung bertanya memastikan apakah dia adalah
Chen Mo? Chen Mo ketakutan untuk menjawab. Huahua malah sedih karena pria itu
adalah Chen Mo dan jadi tidak tahu apa yang harus di lakukannya?
Ruining
berdiri di samping pintu dan melihat Huahua yang jadi seperti pengecut malah
jadi kesal sendiri. Kalau Huahua tidak berani memberi pelajaran, maka dia yang
akan memberi pelajaran.
Dan
ternyata, Ye Miao sekamar dengan Chen Mo. Dia bingung karena Chen Mo berdiri di
depan pintu, jadinya dia keluar sambil makan apel.
Sial!
Ruining malah tiba-tiba muncul dan melayangkan tinju, tepat ke arah apel yang
berada di mulut Ye Miao. Apel itu jadi nyangkut ke dalam mulut Ye Miao dan tidak
bisa di lepaskan. Ye Miao kesakitan, tapi tidak bisa berteriak. Semua jadi
panik!
--
Akhirnya,
Ye Miao dan Ruining pergi ke UKS. Tangan Ruining kesakitan karena sudah memukul
apel dengan keras. Sementara Ye Miao, apel masih nyangkut di mulutnya. Dokter sampai
heran dan tidak habis pikir karena bisa ada kejadian seperti ini.
Ye
Miao tampak sangat marah karena apa yang dilakukan Ruining.
--
Beruntunglah,
dokter bisa mengeluarkan apel dari mulut Ye Miao. Saat mereka keluar UKS, Ye
Miao segera mengejar Ruining. Ruining langsung meminta maaf. Chen Mo juga
membela Ruining dengan berkata pada Ye Miao kalau semua adalah salahnya. Huahua
malah berkata kalau ini bukan salah Chen Mo juga.
Ye
Miao menunjuk Ruining dengan jarinya.
“Aku
tahu, kau mau memarahiku kan? Tapi, dokter tadi bilang padamu untuk sementara
lebih baik menutup mulut. Atau sendimu tidak akan bisa sembuh. Aku tahu! Mulutmu
bengkak. Tidak begitu tampan. Itu salahku. Aku minta maaf. Tapi, kau tahu. Aku
juga terluka, sangat sakit. Dapatkah kau menyembunyikan hal ini dari Ye Lin?”
mohon Ruining.
Ye
Miao menggunakan bahasa isyarat, menunjuk pada Ruining dan dirinya, kemudian
menunjukkan tiga jari. Ruining mengartikannya kalau Ye Miao bilang kalau mulai
sekarang mereka bertiga (dia, Ye Miao dan Ye Lin) harus akur. Dan Ruining
menunjukkan tanda oke.
Ye
Miao tampak kesal. Dengan mengatupkan mulutnya, Ye Miao berbicara, “Mulai dari
hari ini, jaga jarak 3 meter dariku!”
“Jika
aku melakukan itu, kau tidak akan memberitahu Ye Lin?”
“Aku
tidak perlu memberitahu kakakku masalah ini. Karena kau bukan tipe kakakku sama
sekali!”
Ruining
tidak marah dan malah bertanya seperti apa tipe kesukaan Ye Lin? Ye Miao tambah
kesal dan menujukkan tanda jari tiga meter agar menjauh. Ruining pun menjauh sejauh
3 meter.
--
Ye
Lin ke kamar Shen Zhen. Shen Zhen mengira kalau Ye Lin mencari Ruining jadi dia
segera memberitahu kalau Ruining tidak ada. Ye Lin ternyata datang untuk memberikan
tas baru untuk Shen Zhen karena sebelumnya tas Shen Zhen rusak saat mau di
masukkan ke bagasi. Tas itu memang di sediakan di sini. Shen Zhen menerima tas
itu dan berterimakasih pada Ye Lin. Dan dia juga meminta maaf atas sikap dinginnya
pada Ye Lin di bus tadi.
Ye
Lin tidak mempermasalahkannya karena dia tahu kalau mood Shen Zhen tadi tidak
baik, mengenai beasiswa dan juga dress. Shen Zhen kaget dan bertanya darimana
Ye Lin tahu? Apa Ruining yang memberitahunya? Ye Lin menjawab kalau dia ada di
sana tadi.
Flashback
Saat Fang Yuan menelpon dosen dan
berkata kalau dia ingin mencoret satu nama mahasiswa penerima beasiswa yaitu :
Shen Zhen. Usai itu, Fang Yuan keluar dari audiotarium.
Ternyata, Ye Lin ada di depan
pintu dan mendengarkan perbincangan mereka dari awal. Fang Yuan tampaknya
menyukai Ye Lin, karena begitu Ye Lin ada di hadapannya, dia tersenyum begitu
lebar. Sayangnya, Ye Lin bersikap dingin padanya. Dia bertanya, memangnya
mahasiswa miskin harus terlihat seperti apa? Fang Yuan terkejut mendengar
pertanyaan itu.
End
“Jadi,
aplikasi beasiswa mu masih berlaku,” beritahu Ye Lin. “Aku sudah memeriksanya
untukmu.”
Shen
Zhen senang mendengarnya. Apalagi, Ye Lin meminta maaf mewakili BEM atas sikap
Fang Yuan terhadap Shen Zhen. Dan juga, di dalam tas itu juga ada brosus mengenai
kerja part time, yang mana tahu Shen Zhen perlukan.
Usai
mengatakan semua itu, Ye Lin pun pamit pergi.
--
Ruining
memang menjauh tiga meter dari Ye Miao, tapi dia tetap mau Ye Miao memberitahunya
informasi mengenai Ye Lin. Ye Miao berusaha tetap mengatupkan mulutnya dan
bicara. Dia memberitahu kalau Ye Lin memang mudah bergaul dengan semua orang. Tapi
Ye Lin punya prinsip dan penilaian sendiri. Ye Lin sangat jujur dan lurus. Talenta
dan kemampuannya melebihi orang pada umumnya. Mungkin dia terdengar kasar, tapi
sebagai adik dari Ye Lin, dia ingin gadis yang berada di sisi kakaknya adalah
orang yang berintelektual, percaya diri dan tenang. Harus sempurna. Tapi,
Ruining, walaupun berani dan tegas, tapi tidak cocok untuk Ye Lin. Untuk seorang
gadis, kecantikan bukanlah segalanya.
Dan
usai mengatakan itu, Ye Miao pergi meninggalkan mereka.
Sebelum
menyusul Ye Miao, Chen Mo terlebih dahulu meminta maaf pada Huahua mengenai
kejadian saat dia jadi patung itu. Huahua tidak marah dan malah tersenyum.
Huahua
kemudian berusaha menyadarkan Ruining. Dia mengira kalau Ruining sangat marah
hingga menjadi kaku. Ruining ternyata tidak marah. Dia malah menganggap kalau Ye
Miao memujinya cantik.
--
Malam
hari,
Ruining
tadi sore bilang tidak marah, padahal faktanya dia marah hingga tidak bisa tidur.
Dia menganggap kalau Ye Miao sama seperti ibu mertua di dalam drama yang
melarangnya mendekati anaknya! Dia tidak bisa membiarkannya.
Shen
Zhen ternyata belum tidur dan terganggu dengan Ruining.
--
Ye
Miao bermimpi buruk. Dia bermimpi di kejar-kejar angsa. Dan bermimpi kalau Ruining
meninjunya.
Saat
bangun, dia bisa melihat kalau sudut bibirnya masih bengkat dan masih terasa
sakit. Cheng Mo memperhatikannya dan menyebut nama Ruining. Ye Miao langsung melarang
Cheng Mo untuk menyebut nama Ruining di hadapannya.
Tidak
di sebut, Ruining malah sudah ada di depan pintu kamar dan mengetuk pintu.
Ye
Miao membukakan pintu. Ruining ada di depan pintu dan mengenakan kaca mata
hitam. Dia memberikan obat salep untuk Ye Miao agar bengkak di bibir Ye Miao bisa
hilang. Ye Miao menatapnya dengan tajam dan menyuruh Ruining untuk menjauh
darinya agar dia bisa aman.
Eh,
ternyata Ye Lin ada di samping pintu dan mendengar ucapan Ye Miao. Ruining langsung
berkata dengan sedih pada Ye Lin kalau yang dia katakan benar kan? Ye Miao
sangat membencinya, tapi dia tidak menyalahkannya karena semua adalah salahnya.
Ye Miao sampai speechless melihat
Ruining yang bertingkah seolah menjadi korban. Nada bicara Ruining juga terdengar
sangat sedih.
Ye
Lin langsung menegur Ye Miao karena sudah jahat pada Ruining. Dia memberitahu
Ye Miao kalau Ruining sampai pergi menemui instruktur pagi-pagi untuk meminta izin
bagi Ye Miao. Dan kemudian, Ruining menemuinya dan bilang ingin minta maaf pada
Ye Miao. Makanya dia kemari. Dan Ye Miao malah bersikap seperti ini?
Ye
Miao merasa teraniaya. Dia tidak percaya kalau kakaknya percaya pada Ruining. Ye
Miao menegaskan pada Ye Lin kalau Ruining hanya berakting.
Ye
Lin langsung membukakan kacamata Ruining. Terlihat mata Ruining yang memerah
dan bengkak. Ruining memasang wajah sedih dan berkata kalau dia baik-baik saja.
Tadi malam, dia memikirkan perkataan Ye Miao dan merasa itu memang salahnya. Dia
benar-benar minta maaf. Dia tidak sengaja. Dia akan lebih berhati-hati lagi
lain kali. Ruining sampai menangis sesengukan.
“Ye
Lin, aku baik-baik saja. Aku akan kembali latihan,” ujar Ruining dan beranjak pergi.
Ye
Lin kembali menegur Ye Miao. Ruining kan sudah minta maaf dan berkata kalau itu
salahnya. Harusnya, Ye Miao memaafkannya.
Ye
Miao terperangah. Ruining benar-benar hebat! Bisa membuatnya tampak seperti
orang jahat. Hahahaha.
--
Ye
Lin mengejar Ruining. Dia berkata kalau Ye Miao tidak seperti itu biasanya. Dia
juga tidak tahu kenapa Ye Miao bersikap begini. Ruining mengerti dan menganggap
kalau Ye Miao tidak menyukainya karena ingin melindungi Ye Lin. Dia bahkan
memuji Ye Lin yang beruntung bisa mendapatkan saudara yang hebat seperti Ye
Miao.
Ruining
kemudian mengalihkan topik dengan bertanya apakah Ye Lin akan ada di tempat
latihan nanti? Ye Lin berkata tidak, dia hanya team leader. Yang akan mengajar
adalah instruktur dan pelatih. Dan juga dia harus keluar nantinya. Jika nantinya
Ye Miao membully Ruining lagi…
“Aku
akan segera memberitahumu,” ujar Ruining dengan cepat. Dia bahkan langsung
membuka ponselnya dan meminta akun weChat Ye Lin.
Ye
Lin memberikan akun weChat-nya. Ruining sangat senang dan kemudian pamit pergi.
--
Pelatihan
militer dimulai.
Mereka
berlari bersama di lapangan.
Sementara
itu, Ye Lin pergi keluar gedung. Dia mendapat pesan dari Ruining yang berkata
semoga semua berjalan lancar untuk Ye Lin. Dan jika nanti Ye Lin tidak bisa
kembali saat jam makan siang, beritahu saja padanya. Dia akan membungkuskan
makanan kantin untuknya. Semangat!
Ye
Lin tersenyum tipis membaca pesan Ruining tersebut.
--
Pelatih
masih terus melatih para mahasiswa/i.
Sebagian
yang sedang beristirahat malah bergossip mengenai Ye Miao yang kabarnya di
tampar hingga tidak bisa mengikuti latihan. Sehingga membuat alasan izin sakit.
Ye
Miao ada di sana dan beristirahat karena tidak ikut latihan. Saat itu, Shen
Zhen mendekatinya. Dia menawarkan minuman untuk Ye Miao. Dan kemudian dia
bertanya keadaan mulut Ye Miao? Dan juga kepala Ye Miao? Ye Miao bingung, maksudnya
apa? Shen Zhen memberitahu kalau kabarnya mengalami gegar otak.
“Gegar
otak?!” kaget Ye Miao.
“Ya.
Itu yang Ruining katakan saat menemui instruktur. Memangnya tidak benar?”
Ye
Miao tidak percaya mendengarnya. Shen Zhen lanjut memberitahu kalau Ruining
merasa sangat bersalah hingga tidak bisa tidur tadi malam. Dia adalah teman
sekamar Ruining, makanya dia tahu.
“Apa
dia benar-benar menangis kemarin?”
“Apa?
Kenapa dia nangsis?
“Aku
lihat matanya bengkak pagi ini.”
“Ah.
Itu yang kau maksud.”
Flashback
Shen Zhen membereskan tempat
tidurnya. Dan dia melihat Ruining yang sedang memasang balsem di bawa matanya,
dan tentu saja memnbuat matanya pedih dan mengeluarkan air mata.
Shen Zhen menatap bingung
kelakuan Ruining tersebut
End
Ye
Miao benar-benar kesal dengan kenyataan tersebut. Ruining benar-benar banyak
akal. Jika saja ini adalah drama tv mengenai suami yang mempunyai banyak istri,
pasti Ruining adalah pemenang di episode terakhir (mengalahkan para selir. Wkwkwkw).
Eh,
malah lewat dua orang mahasiswi yang menunjuk terang-terangan pada Ye Miao yang
mereka dengar kena tampar dan akhirnya gegar otak. Mereka bahkan berujar kalau
para pria sekarang ini sangatlah lemah.
Tercemar
sudah nama baik Ye Miao! Hahahaha.
Ye
Miao segera pergi dengan penuh amarah. Dan Shen Zhen tertawa senang. Sepertinya,
semua adalah akalnya untuk membuat hubungan Ye Miao dan Ruining semakin buruk.
--
Ruining
berada di dalam kamar. Dia sedang menjahit celana seragamnya agar lebih kecil
sehingga kakinya bisa terlihat lebih tinggi dan ramping. Saat itu, Huahua
menelpon Ruining untuk segera ke kantin atau makanan akan habis. Apalagi kantin
sangat jauh dari asrama mereka kan. Ruining mengiyakan dan segera keluar
asrama.
--
Ye
Miao menuju ke sebuah rumah tua. Dia tampak menguatkan diri untuk mengetuk
pintu.
--
Di
depan asrama, Ye Miao dan Ruining kembali bertemu. Dia bertanya mengenai mata
Ruining yang apa sudah sembuh? Apa Ruinin sudah kehabisan balsem? Mau coba pakai
bubuk cabe lagi.
“Ye
Miao, aku rasa kita harus menyelesaikan masalah pribadi ini setelah makan saja.
Ayo pergi makan sebelum makanan habis,” bujuk Ruining.
Sayangnya,
hanya ada satu sepeda yang terparkir di sana. Mereka saling menatap dan berniat
saling menipu. Sayangnya, pikiran mereka sama. Pada akhirnya, mereka berlari
merebut sepeda itu.
Ye
Miao yang mendapatkan sepeda itu. Ruining tidak bisa merelakan sepeda itu
begitu saja dan malah naik ke boncengan sepeda. Sepanjang jalan, Ye Miao
sengaja berputar-putar agar Ruining malah turun. Ruining berpegangan dengan erat
dan bahkan memakai kesempatan untuk memukul Ye Miao.
Ye
Miao sambil mengendarai sepeda membahas mengenai Ruining yang berbohong kalau
dia mengalami gegar otak. Maka dia akan membalas dengan membuat Ruining tahu
apa itu gegar otak. Ruining tidak takut, jika Ye Miao sengaja menjatuhkannya,
maka dia akan menjatuhkan Ye Miao juga. Dan Ruining malah dengan sengaja
menggoyang-goyangan sepeda. Ye Miao panik dan menyuruhnya untuk berhenti
menggoyangkan sepeda apalagi ternyata rem sepeda putus.
Ruining
yang tahu hal itu, langsung melompat turun dari bocengan sepeda, sementara Ye
Miao jatuh dari sepeda usai menabrak pohon.
--
Mereka
berdua kembali ke UKS.
Dan
dokter mendiagnosis kalau Ye Miao mengalami gegar otak ringan. Dokter sampai
menghela nafas melihat mereka berdua lagi.
Ye
Lin datang ke UKS. Ruining langsung menyambutnya. Dan Ye Lin menatap kesal pada
Ruining.
--
Mereka
berjalan bersama. Ruining dengan baik bertanya apakah Ye Lin sudah makan siang?
Ye Miao dengan dingin memanggil Ruining dan berkata kalau Ruining bukannya
harus mengatakan sesuatu padanya. Ruining malah berkata kalau Ye Miao tidak
boleh makan cabe.
“Xia
Ruining! Dari semua gadis yang pernah ku temui, kau yang paling tidak tahu
malu! Paling…”
“Ye
Miao,” tegur Ye Lin. “Dia adalah putri Prof. Ning Mo.”
Ye
Miao terdiam mendengarnya.
--
Mereka
tiba di depan asrama. Ruining tidak menyangka kalau Ye Lin ternyata ingin menemui
ibunya. Dia memang ada mendengar kalau ada mahasiswa yang ingin bertemu ibunya,
tapi tidak menyangka kalau itu ternyata adalah Ye Lin.
Ye
Lin membenarkan. Dia sebenarnya tidak ingin memberitahu Ruining karena tidak ingin
membuat Ruining di posisi ini. Tapi, dia takut kalau dia tidak bilang, Ye Miao
akan…
“Tidak
masalah. Dia adalah dia. Entah bagaimanapun dia membully-ku, aku tidak akan
melampiaskannya padamu. Aku punya prinsipku sendiri,” ujar Ruining.
“Aku
percaya padamu.”
“Xia
Ruining! Siapa yang membully siapa?”
Ye
Lin malah menegur Ye Miao untuk tidak begitu. Ruining kemudian berkata kalau
ibunya tidak pernah memiliki murid, tapi bukan berarti tidak akan punya. Dia
akan membantu.
Ye
Miao kemudian bertanya apakah Ye Lin ke sana lagi dan masih belum berhasil? Ye
Lin mengiyakan, tapi dia akan terus berusaha. Ruining jadi penasaran dan ingin
tahu Ye Lin kemana?
“Kau
ingat hari dimana kita di kejar angsa? Di sana ada seorang master.”
“Aku
tahu. Letaknya tidak jauh dari sini, hanya 20 menit dengan sepeda. Seorang master?”