Sinopsis C-Drama : Love You Like the
Mountain and Ocean Episode 11
Images by : Youku
“Xia Ruining, kau pelaku-nya! Tidak
di sangka kau sangat licik!” marah Shen Zhen dan hendak menampar Ruining lagi.
Tapi, Ye Lin menahan tangannya
dan bahkan menatapnya penuh amarah. Dia menekankan kalau Shen Zhen tidak boleh
sembarangan menuduh orang lain hanya karena terluka. Shen Zhen membantah kalau
dia tidak asal menuduh. Kemarin, Ruining adalah orang terakhir yang keluar dari
ruang properti (padahal, tangga itu rusak kan
karena bautnya lepas, pas di angkut oleh yang lain. Bukan salah Ruining. Shen
Zhen aja yang mencari kesempatan untuk menjatuhkan nama baik Ruining).
Huahua membela Ruining dengan
berkata siapa yang bisa membuktikan kalau Ruining ada di ruang properti? Dan juga,
walau Ruining orang yang terakhir di ruang properti, bukan berarti Ruining
adalah pelakunya (bener bangeti itu). Ye Lin menyuruh agar Shen Zhen ke rumah
sakit dulu untuk mengobati lukanya dan baru mereka mencari tahu siapa
pelakunya.
Shen Zhen tidak terima. Dia malah
menyindir Ye Lin yang mempunyai hubungan dengan Ruining, jadi secara tidak
langsung, dia menuduh Ye Lin yang tidak akan bersikap adil dan memihak Ruining.
Shen Zhen malah memaksa Ye Miao untuk memberitahu semuanya bahwa dia melihat
mereka berdua kemarin malah di ruang properti. Dan Ruining yang terakhir keluar
kan? Dia tidak berbohong!
“Bukan Xia Ruining yang
melakukannya,” ujar Ye Miao, penuh penekanan.
“Ye Miao. Kau harus
memperlakukanku secara adil. Beritahu semuanya kalau dia yang terakhir keluar
kemarin malam!” tangis Shen Zhen, memohon.
“Ye Miao!” teriak Shen Zhen,
frustasi. “Aku tidak ingin mendengar hal itu! Hanya beritahu saja, apa yang
keluar kemarin dia atau bukan…”
“Ya,” jawab Ruining, agar Shen
Zhen berhenti. “Aku yang terakhir keluar dari ruang properti. Tapi, aku tidak
ada hubungannya dengan tangga yang rusak ini! Aku cemburu padamu yang menjadi
pemeran utama. Tapi Shen Zhen, aku bukan orang bodoh yang akan melakukan
kejahatan hanya untuk peran menggelikan seperti ini. Kau menamparku tadi. Tidak
masalah. Kau mungkin bingung karena jatuh dari tangga. Tapi, jika kau terus memfitnahku,
aku tidak bisa menoleransi-nya lagi!”
Shen Zhen masih tidak terima
dan hendak mendekat pada Ruining. Ye Lin langsung menahannya dan menyuruhnya
untuk ke rumah sakit saja. Dan dia menyuruh Ruining untuk kembali dulu. Ye Lin
meminta Fang Yuan membawa Shen Zhen ke rumah sakit, dan Fang Yuan mengiyakan.
Ye Lin dan Chen Mo membantu Ye Miao berjalan dan hendak membawanya ke rumah sakit juga. Tapi, Shen Zhen menahan tangan Ye Miao (yang tangannya lagi luka) dan bertanya kenapa Ye Miao sangat mempercayai Ruining?!
Ye Miao menatapnya dengan
pandangan sengit. Dan Shen Zhen baru tersadar juga bahwa dia memegang tangan Ye
Miao yang terluka. Fang Yuan menyuruh Shen Zhen untuk tidak membahasnya lagi
dan segera ikut dengannya ke rumah sakit.
Ye Miao memandang Ruining dan
Ruining juga memandangnya dengan sedih. Ye Lin melihat tatapan mereka berdua
tersebut.
Setelah Ye Miao dan Ye Lin
pergi, para pemain lain langsung menggosip Ruining yang cantik tapi sangat
licik. Mendengar mereka yang bergosip, Huahua menjadi marah! Apa mereka punya
bukti? Jika tidak, jangan buat berita bohong!
--
Ruining dan Huahua sudah
melepas kostum mereka. Ruining menatap pipinya yang masih memerah karena
tamparan Shen Zhen tadi. Huahua juga masih kesal dan merasa kalau Shen Zhen sengaja
memanfaatkan situasi tadi untuk menjebak Ruining. Huahua juga melarang Ruining
untuk kembali ke asrama, karna takut-nya Shen Zhen akan menampar Ruining lagi.
“Aku tidak takut di tampar olehnya.
Aku hanya merasa kalau kami berdua sangat marah sekarang. Lebih baik tidak
bertemu dulu.”
“Tidak mau. Aku akan menemanimu.
Kita akan berpikir bersama bagaimana cara menghadapinya!” tegas Huahua.
“Terimakasih, pahlawan Lu. Tapi,
aku merasa lelah. Aku sudah berakting sebagai pengawal sepanjang hari. Kau tidak
mau istirahat? Aku ingin istirahat,” ujar Ruining.
Huahua akhirnya mengerti. Dia
kembali ke kamar asramanya. Sebelum pergi, dia menyuruh Ruining untuk menghubunginya
jika Shen Zhen sudah kembali.
Setelah Huahua pergi, Ruining melihat
jam di ponselnya, 06.18 sore. Dia tidak kembali ke kamar asrama tapi tetap di
sana sampai hari menjadi gelap.
Ruining ternyata menunggu telepon dari Ye Lin. Ye Lin akhirnya menelpon dan memberitahu kalau Ye Miao dan Shen Zhen baik-baik saja, jadi jangan khawatir. Ye Miao mengalami keretakan tulang dan setelah beristirahat akan baik-baik saja. Sementara Shen Zhen tadi sudah di suntik tetanus dan sudah di antar pulang oleh Fang Yuan.
Ruining lega mendengar kabar
itu. Dia bertanya lagi, berapa lama proses untuk Ye Miao bisa sembuh? Akankah berakibat
pada penampilan d…. Belum selesai Ruining bicara, dia malah sudah mendapat
telepon lain dari konselor. Dia segera mengakhiri pembicarannya dengan Ye Lin.
Entah apa yang di katakan oleh
konselor karena wajah Ruining langsung berubah.
--
Ny. Ning Mo mendapat telepon
dari Rektor Gu. Ny. Ning mengira kalau rektor Gu menelponnya karena telah
mendapat lukisan baru lagi. Tapi, tebakan Ny. Ning salah. Rektor Gu menelpon karena
Shen Zhen terluka saat latihan drama dan banyak siswa yang menduga kalau Xia Ruining
pelakunya. Meskipun ruang properti tidak terekam CCTV, tapi orang terakhir yang
keluar dari ruang properti adalah Ruining.
(Padahal ini hanya masalah
properti rusak. Dan tanpa sengaja. Tapi, karna Shen Zhen, masalah menjadi besar.
Apalagi, Shen Zhen malah menuduh Ruining pelakunya).
“Rektor Gu, terimakasih karena
sudah memberitahuku masalah ini. Tapi, seperti yang kau katakan tadi, ruang properti
ini tidak terekam oleh kamera CCTV. Mungkin kamera lain dapat merekam dengan
jelas kalau Xia Ruining yang terakhir keluar dari ruang properti. Tapi, hal itu
tidak berarti apapun. Aku ibunya. Dan aku harap…”
Tiba-tiba terdengar teriakan
Ruining yang pulang ke rumah. Ruining berusaha ceria di depan Ny. Ning. Ny.
Ning segera mengakhiri percakapannya dengan rektor Gu.
--
Shen Zhen pulang ke kamar asrama. Dia melihat lutut-nya yang di perban. Tidak lama, dia mendapat telepon dari ibunya.
Bibi Cai menelpon karena dia
mendengar dari Ruining kalau Shen Zhen terluka. Di hadapan bibi Cia, ada Ny.
Ning Mo. Dia sangat khawatir dan bertanya apa yang terjadi? Shen Zhen menjawab
kalau dia baik-baik saja dan hanya luka lecet dan juga sudah mendapat suntikan
tetanus.
“Ma, apa kau tahu bagaimana aku
bisa terluka?” tanya Shen Zhen dengan suara hampir menangis.
“Ruining bilang itu karena alat
properti yang rusak. Kenapa kau tidak berhati-hati? Bagaimana bisa hal ini
terjadi di universitas!” ujar bibi Cai.
Ny. Ning meminta izin pada bibi Cai untuk bicara dengan Shen Zhen. Dan bibi Cai memberikan ponselnya pada Ny. Ning. Dia bertanya keadaan Shen Zhen juga dan bahkan bertanya dimana Shen Zhen di rawat? Dia akan ke sana dengan bibi Cai sekarang juga.
Shen Zhen melarang. Dia berkata
kakinya baik-baik saja. Ny. Ning lega mendengarnya.
“Shen Zhen. Kau harus percaya
pada bibi. Dan tolong percaya juga pada Ruining. Apa yang terjadi hari ini
tidak akan pernah dilakukan oleh Ruining. Meskipun Ruining sedikit nakal, tapi
dia tidak pernah melakukan hal yang melukai orang lain.”
“Ruining adalah anak baik. Zhen
tidak akan pernah berpikir buruk padanya,” ujar bibi Cai, menimpali. “Prof Ning,
jangan khawatir. Biar aku bicara dengannya.”
Bibi Cai kembali bicara dengan Shen Zhen dan menasehatinya. Shen Zhen tidak suka dan tampak jelas dia marah karena ibunya pun bahkan membela Ruining. Dan karena itu, dia memilih mengakhiri telepon.
Setelah teleponan dengan
ibunya, Shen Zhen malah teringat ucapan Ruining mengenai kegembiraan terbesar
adalah mempunyai teman untuk berbagi kebahagiaan. Dan apakah Shen Zhen punya?
Mengingat hal itu, Shen Zhen
malah membuang semua balon yang ada di bawah tempat tidur Ruining ke luar
jendela. Dia menatap balon yang berterbangan tersebut.
“Ketika semua orang tahu betapa
liciknya pikiranmu, apa masih ada orang yang ingin berbagi kesuksensan denganmu?”
--
Di rumahnya, Ruining membaca komentar di medsos yang menjelek-jelekannya dan bahkan menyebutnya memanfaatkan koneksi karena anak dari Profesor. Dia sangat marah dan sedih.
Tapi, rasa marahnya hilang dalam
sekejap saat ayahnya menelpon. Ruining berbohong pada ayahnya kalau dia
baik-baik saja. Dan dia juga bertanya, kapan ayahnya akan pulang? Mereka berbincang
dengan ceria.
Ternyata,
Ny. Ning sebelumnya sudah menghubungi suaminya dan memberitahu yang terjadi. Dia
mengingatkan suaminya agar saat menelpon Ruining jangan membahas mengenai
kejadian Ruining dengan Shen Zhen, karena Ruining tidak ingin tn. Xia khawatir
padanya.
Dan
dia juga yakin, hal yang sangat ingin Ruining dengar sekarang adalah suara
ayahnya. Hubungan Ny. Ning dan suaminya tampak sangat mesra dan harmonis.
End
--
Ye Lin menemani Ye Miao yang sedang di rawat. Dan sama seperti Ruining, Ye Lin pun membaca banyak komentar negatif mengenai Ruining. Melihat ekspresi Ye Lin, Ye Miao jadi penasaran dengan yang Ye Lin lihat. Tapi, Ye Lin tidak memberitahu.
“Apa maksudnya?”
“Menurutmu, ini adalah kecelakaan?
Atau di sengaja? Jika di sengaja, menurutmu siapa yang harus di salahkan?”
“Tidak ada petunjuk. Tapi, kemarin
hanya ada 3 orang. Kau, Ruining dan Shen Zhen.”
“Jadi?” tanya Ye Miao. “Ke, jangan bilang kalau kau mencurigai
Ruining juga. Yang aku tahu, dia bukan orang seperti itu. Aku tidak peduli
dengan yang CCTV rekam. Pokoknya, tidak mungkin Ruining.”
Ye Lin menekankan pada Ye Miao
kalau sekarang ini, masalahnya bukan dia percaya atau tidak percaya. Semua orang
sekarang ini berpikir pelakunya adalah Ruining. Jadi, semua gosip menyalahkan
Ruining. Jika semua orang melawannya, maka kita tidak bisa…
“Lalu kenapa?” marah Ye Miao. “Ke, kita tahu kalau Ruining dan Shen Zhen
bukanlah teman baik. Penuh dengan konflik dan konfrontasi. Di mata orang lain,
Ruining selalu terlihat agresif. Dia selalu melawan orang lain. Dia tidak pernah
mengakui kalau dia salah atau kalah. Tapi, itu tidak berarti dia keras dan
kuat. Dia juga bisa terluka. Semua orang lain melawannya? Aku tidak. Dan kau,
seharusnya juga tidak begitu.”
Ye Lin seolah tertampar oleh
perkataan Ye Miao, karna dia telah meragukan Ruining. Dia memilih untuk tidak
membahas masalah ini lagi karena tidak akan menyelesaikan masalah apapun juga. Ye
Lin memilih untuk kembali ke sekolah saja.
Sebelum Ye Lin pergi, Ye Miao meminta Ye Lin agar tidak memberitahu pada ibunya apa yang terjadi padanya. Ye Lin mengerti. Dia tidak akan memberitahu. Tapi, ibu kan juga mengenal banyak profesor di sekolah mereka dan mungkin akan tahu juga dari medsos. Ye Miao mengerti hal itu.
Setelah Ye Lin pergi, Ye Miao
baru menelpon Ruining. Mendapat telepon dari Ye Miao, Ruining tampak senang.
--
Ruining pagi-pagi sudah mencari
ibunya. Tapi, Ny. Ning tidak ada di rumah dan meninggalkan memo kalau dia ada
urusan di luar. Dia menyuruh Ruining untuk tetap di rumah dan beristirahat.
Ruining ke dapur dan di atas meja makan nampak bahan-bahan membuat bakso. Melihat beberapa buah bakso yang sudah jadi, Ruining jadi terpikir untuk membuatnya menjadi sup.
--
Perkuliahan sudah selesai. Huahua
dan Chen Mo sedang membaca komentar online mengenai Ruining. Huahua jelas marah
mengenai semua komentar negatif yang Ruining dapatkan padahal bukan Ruining pelakunya.
Huahua semakin marah saat
melihat kalau Shen Zhen memberi tanda ‘like’ pada komentar negatif mengenai Ruining.
Apa masih tidak cukup setelah Shen Zhen menampar Ruining?!
Shen Zhen ternyata mendengar
ucapan Huahua. Dia membela diri kalau dia adalah korban. Huahua terpancing dan
mengingatkan kalau Shen Zhen sudah menampar Ruining tanpa bukti apapun. Dan
Shen Zhen masih menggiring opini publik untuk melawan Ruining. Apanya yang
korban?
“Kau mempercayainya tidak
berarti kalau aku juga harus percaya padanya,” tegas Shen Zhen. “Dan juga,
kenapa kau malah menyuruhnya untuk menjadi orang bodoh sepertimu?!”
Chen Mo membela Huahua dengan
menyuruh Shen Zhen untuk menyebut orang lain bodoh karena Shen Zhen pun
bukannya pintar. Dia malah menjelaskan penulisan mengenai bodoh dalam huruf
China dan artinya secara benar. Terakhir, dia menyarankan agar Shen Zhen
menyebut Huahua dengan sebutan : “Manis, setia dan lucu.”
Huahua tersenyum sangat senang
kaerna Chen Mo membelanya bahkan dengan cara yang sangat berkelas. Shen Zhen
langsung pergi dari sana dengan kesal dan menyebut Chen Mo aneh.
--
Ruining tiba di rumah sakit. Dia malah tertawa melihat Ye Miao yang ada di ranjang rumah sakit. Ye Miao heran melihat Ruining yang tertawa dan juga kenapa mata Ruining bengkak? Dia juga mengomentari selera baju Ruining yang aneh.
Ruining berusaha sabar dan menunjukkan bekal makanan yang di bawanya. Ye Miao malah tertawa dan menanyakan apakah Ruining yang membuat sendiri bekal itu? Jangan bilang iya. Baik sekali Ruining.
Jelas, Ruining jadinya kesal.
--
Ye Lin di kampus dan masih
memikirkan mengenai perkataan Ye Miao kemarin. Ye Miao sama sekali tidak
meragukan Ruining sebagai pelaku. Ye Miao bahkan menegaskan kalau Ye Lin juga
tidak seharusnya ragu pada Ruining.
“Ye
Miao benar. Aku harus percaya padanya.”
--
Ye Miao membuka bekal yang Ruining bawa. Hanya daging bakso dengan kuah. Ye Miao jelas meragukan makanan itu. Ruining menyakinkan walaupun baunya aneh, tapi rasanya sangat enak. Bisa di makan. Jangan khawatir, dia tidak berbohong.
“Kau selalu berbohong padaku,”
ingati Ye Miao.
Ruining jadi kesal dan melarang
Ye Miao untuk makan. Tapi, Ye Miao tetap memakannya. Udah dimakan, Ruining
malah bertanya apakah sudah matang? Ye Miao wajahnya tampak aneh, memberitahu
kalau bisa di makan, tapi aneh.
Ye Miao menyuruh Ruining juga
coba makan (wkwkw, berarti Ruining belum makan dong :D). Belum sempat makan,
Ruining mendapat telepon dari bibi Cai yang menanyakan mengenai bahan yang ada
di dapur : Wortel, kubis, dan bakso ada dimana ya? Ruining meminta maaf dan
memberitau kalau dia sudah menggunakannya.
“Itu bahan yang ibu mu siapkan
dan akan di kirim untuk ke tempat anjing liar. Dia ingin memberikannya akhir
minggu ini.”
“Bukan. Itu makanan anjing. Itu
untuk anjing.”
Hahhahahaha. Ruining tambah
syok. Apalagi saat dia melihat Ye Miao sudah memakan bakso itu dan bahkan menawarkannya padanya. Ruining
tidak berani memberitahu kebenarannya. Dia menolak dengan alasan kalau dia
membuat itu khusus untuk Ye Miao, jadi Ye Miao saja yang makan.
Ye Miao tidak curiga dan malah
memuji Ruining yang sangat baik. Tapi, dia sudah kenyang dan menyuruh Ruining
untuk pulang saja. Ruining langsung marah setelah dia datang jauh-jauh, Ye Miao
malah menyuruhnya pulang begitu saja.
“Aku hanya ingin memastikan
kalau kau baik-baik saja.”
“Aku baik-baik saja,” jawab Ruining.
“Tapi kau. Harus cepat sembuh. Dan harus menjadi pemeran utama setelah pulih.”
“Bukankah kau hanya retak tulang?”
khawatir Ruining. “Kenapa bisa begitu serius?”
Ye Miao malah berkata kalau dia
memang tidak ingin tampil juga. Ruining malah menyebut Ye Miao yang sudah di manja
dan menyerah sesukanya saja.
“Aku ini pemeran utama pria. Kau
pemeran wanita keluar. Kenapa aku harus tetap?”
“Sangat bodoh!” ujar Ye Miao.
Dan ternyata, Ny. Ji (ibu Ye
Lin dan Ye Miao) ada di luar kamar rawat dan melihat kedekatan mereka itu. Dia
akhirnya memilih pergi.
--
Ny. Ning menemui dir. Gu. Dir. Gu
membahas mengenai masalah Ruining. Dia berkata kalau Ruining telah berbuat kejahatan.
Dan walau Ny. Ning hendak membantu tidak akan bisa karena semua bukti mengarah
pada Ruining.
“Maaf, dir. Gu. Kurasa kau sudah
salah paham. Aku kemari bukan untuk memohon.”
“Okay. Kalau bukan, maka?”
“Aku ingin mengingatkan sekolah
ini, jika tidak bisa menghentikan tuduhan kasar dan tidak beralasan yang
melukai ptriku, aku mungkin akan mengambil tindakan. Termasuk tindakan hukum
dan media untuk menuntut hak putriku.”
“Prof. Ning. Kau memanjakan
putrimu seperti ini terus?”
“Aku tidak pernah membiarkan putriku
belajar asal. Dan aku yakin bahwa pendidikan yang ku berikan sangat sukses. Mari
kita hanya membahas mengenai masalah properti ini saja. Mengenai bukti yang kau
katakan tadi, aku ingin tanya, bukti apa itu? Ada saksi? Apa ada orang yang
benar-benar melihat kalau Xia Ruining mensabotase properti? Atau bukti fisiknya?
Tidak ada kan? Kita jelas tidak mempunyai bukti apapun. Tapi, kau malah
mengumumkan bahwa Xia Ruining harus dilarang mengikuti kelas. Dir. Gu, apa kau pernah
berpikir mengenai hal ini? Keputusan yang kau buat ini akan membuat siswa lain
yang tidak tahu apa yang terjadi, akan mengira kalau faktanya sudah terkonfirmasi.
Aku ingin tanya, siapa yang memberimu kekuatan itu? Siapa yang memberimu
kekuatan untuk memperlakukan putriku seperti itu?”
Dir. Gu malah terus menyalahkan
Prof Ning yang salah ajar pada Ruining. Malah dia juga berkata kalau dia hanya
ingin melindungi pihak lain. Ny. Ning semakin kesal karena dir. Gu hanya membuat
alasan. Baginya, yang dir. Gu lakukan bukanlah untuk melindungi siswa tapi
melindungi reputasi sekolah ini.
“Aku percaya pada putriku. Dia mungkin
tidak punya nilai yang bagus. Dia mungkin nakal. Tapi, dia tidak pernah
mencelakai orang lain. Terutama dengan cara yang licik begini! Aku sangat yakin
akan putriku. Dan kau dan sekolah ini, membuat reputasinya rusak. Sebagai seorang
ibu, aku tidak akan membiarkan hal ini,” tegas Ny. Ning.
Dir. Gu tetap pada pendiriannya.
Walau mereka tidak punya bukti bahwa Ruining yang melakukannya, tapi semua
mengarah bahwa Ruining adalah yang paling di curigai!
Pembicaraan mereka terhenti karena
dir. Gu mendapat telepon dari seseorang. Setelah menerima telepon itu, dia
tertawa sinis menatap ny. Ning.
Aih gemez sama si dir.gu.. apalagi si shen zhen...😬😬
ReplyDeleteMakasih ya sinopsis nya.. semangat teruus..😉😉
Ini film bagus,tp bener2 menguras emosi lihat karakter shen zhen,jarang2 ada peran seperti ini,dah miskin sombong jahat lg,hahahaha
ReplyDeletethanks sinopsisnya,dan lebih semangat lagi