Sinopsis
K-Drama : Extraordinary You Episode 14
Images by : MBC
Psaat! = adegan berpindah ke
panggung (cerita Komik)
Syaat! = adegan panggung
sudah selesai
======
Dan O ada di
pinggir lapangan dan mengeluh mengenai seragam olahraga kelas mereka yang
berwarna pink terang dan juga ada tulisan : Nam Ju dan Kawan-Kawan. Dan O merasa
baju seragam mereka sangat norak.
Pertandingan
pertama yang di lakukan adalah lomba lari. Dan Ju Da termasuk yang
berpartisipasi. Pemenangnya? Sudah pasti Yeo Ju Da! Melihat Ju Da yang menang,
Nam Ju langsung bersorak girang dan membuat semua orang jadi melihatnya. Di tatap
banyak orang, Nam Ju berusaha sok cool dan
pergi dari sana.
--
Nam Ju lagi
latihan meminta maaf pada Ju Da. Dia berbicara dengan bola-nya seolah-olah itu adalah Ju Da. Dia mencoba banyak cara. Pas
sekali, Dan O lewat dan melihat tingkahnya. Pas terlihat oleh Dan O, Nam Ju berbohong
kalau dia hanya sedang bermain bola. Dan O tentu saja tidak percaya karena Nam
Ju jelas sedang berlatih meminta maaf.
“Kesalahpahamannya
akan beres tanpa kamu berusaha keras. Itulah takdir peran utama,” komentar Dan
O.
Nam Ju walau
tidak mengerti perkataan Dan O, tetap memohon pada Dan O agar tidak memberitahu
Ju Da mengenai dirinya yang berlatih meminta maaf. Dan O mengerti. Dia bahkan
merasa iri pada Nam Ju yang pasti pada akhirnya akan berakhir bahagia dengan Ju
Da.
--
Pertandingan
selanjutnya adalah tarik tambang. Nam Ju ikut serta karena Ju Da juga ikut
serta. Tapi, tarik tambang itu malah dengan mudah di menangkan, karena semua
peserta wanita berlari ke arah Nam Ju.
Selanjutnya
adalah lomba melewati limbo dan masih banyak lagi. Yang jelas, semuanya
bersenang-senang.
--
Setelah mengikuti
banyak sekali kegiatan, para siswa/I beristirahat sejenak di pinggir lapangan. Melihat
mereka semua, Dan O merasa sedih karena walaupun tanpa Ha Roo, semua orang tetap
tampak baik-baik saja.
Soo Chul
mengumumkan kalau lomba selanjutnya adalah lomba balapan kaki tiga. Tapi, tidak
ada yang antusias. Ae Il sampai teriak menyuruh Soo Chul diam. Sekarang ini
sangat panas dan juga mereka bukan anak SD, siapa yang mau melakukan lomba seperti
itu? Kyung tiba-tiba muncul dan mengambil tali, tanda dia akan berpartisipasi
dalam lomba itu. Melihat Kyung, Ae Il menjadi bersemangat. Dia langsung berdiri
dan akan berpartisipasi dalam lomba menjadi pasangan Kyung. Ae Sam juga mau
ikut dengan Kyung. Jadinya, dia dan Ae Il saling berebutan. Dan O yang melihat
itu, mah tidak peduli.
Psaat!
Dan O sudah
duduk sambil memegang spanduk bertuliskan : “Kyung ♡ Dan O”. Melihat spanduk itu, dalam hati,
Dan O menjadi kesal kepada penulis. Kyung menghampiri Dan O, dan semua siswa/I lain
mulai meledeknya sebagai suami Dan O.
Kyung duduk
di samping Dan O dan melihat spanduk yang Dan O pegang. Dia bertanya kenapa Dan
O menyiapkan spanduk itu? Dan O tersenyum ceria dan menjawab kalau karna dia
bahagia. Dia belum pernah berpartisipasi dalam hal olahraga. Dia bahagia. Waktunya
bersama Kyung membuatnya semakin spesial.
Syaat!
Senyum Dan O menghilang. Dia segera meremas spanduk
di tangannya dan melemparkannya pada Kyung. Dan kemudian, dia beranjak pergi.
“Kamu mau ke
mana?”
“Panggung
kita sudah berakhir. Kamu tidak peduli soal itu saat bersamanya. Kamu harus
selalu berada di sisiku.”
“Karena
itulah tujuan penulis,” ujar Dan O.
“Tidak. Itulah
dirimu. Sudah sewajarnya kamu selalu menyukaiku. Tidakkah menurutmu kita sudah saling menjauh hanya karena si extra itu?”
“Tidak ada
yang berubah. Diriku yang sebenarnya tidak pernah menyukaimu,” tegas Dan O.
Psaat!
Mereka sudah
berdiri di lapangan dengan kaki mereka saling terikat untuk mengikuti perlombaan
lari kaki tiga. Kyung bahkan merangkul Dan O.
Lomba di
mulai,
Dan O dan
Kyung awalnya memimpin pertandingan. Tapi, tiba-tiba, sepatu Dan O terlepas. Walau
begitu, Kyung tetap lanjut jalan. Dan O melihat sepatunya yang terlepas dan merasa
kalau penulis sangat kejam padanya. Dia tidak mau melakukan lomba ini dan tidak
mau berada di sini. Dia benci pada semua yang terjadi.
Dan Dan O
akhirnya tersandung dan terjatuh. Jam-nya juga kembali berbunyi. Dadanya juga
terasa sakit. Melihat itu, Kyung malah kesal dan melepas tali yang mengikat
kakinya dan Dan O, dan langsung pergi dari sana. Dan O menangis melihat Kyung
yang berjalan meninggalkannya.
Syaat!
Dan O
menghentikan tangisnya. Dia berjalan untuk mengambil sepatunya yang terlepas. Tapi,
kakinya tidak kuat jalan dan dia jatuh terduduk. Dia hanya bisa menatap sepatunya
dan menangis.
Saat itu,
seseorang memungut sepatu Dan O dan memberikannya kepada Dan O. Orang itu
adalah Ha Roo. Dan O terkejut melihat Ha Roo di hadapannya. Tapi, Ha Roo tidak
memberikan sepatu itu langsung, hanya melemparkannya di depan Dan O dan
kemudian pergi.
--
Ha Roo
menghampiri Kyung dengan riang dan menyapanya. Kyung jelas terkejut melihatnya.
Ha Roo memberitahu kalau guru memanggil mereka untuk berlatih.
Dan O muncul
sambil berlari mengejar Ha Roo, “Aku menemukanmu,” gumam Dan O.
Dia menangis
senang karena bisa menemukan Ha Roo. Karena seragam mereka yang warnya norak,
dia bisa dengan mudah melihat Ha Roo walaupn dari jauh. Dan O menggenggam lengan
baju Ha Roo dan berkata : “Aku tidak akan membiarkanmu pergi.”
Ha Roo
mengibaskan tangan Dan O. Dia bingung melihat tingkah Dan O dan bahkan berkata
kalau Dan O membuat bajunya menjadi kusut. Dan O dan Kyung terkejut melihat reaksi
Ha Roo. Tidak hanya itu, Ha Roo bahkan menyuruh Dan O untuk tidak menyentuhnya
saat bicara. Dan kemudian, Ha Roo menarik tangan Kyung agar ikut bersamanya.
Dan O benar-benar
bingung melihat Ha Roo yang tampak sangat berbeda.
Di saat itu,
Do Hwa datang sambil membawa buku komik SECRET. Dia menunjukkan halaman
pengenalan karakter, ada tokoh baru yaitu : Ha Roo, Pria, 18 tahun. Tim Tenis. Setia
kepada Kyung.
Do Hwa lebih
kaget lagi saat melihat Ha Roo yang sedang berjalan bersama dengan Kyung.
Sementara
Dan O kaget karena Ha Roo telah kembali tapi dengan peran yang berbeda.
Psaat!
Do Hwa berteleportasi
di dalam sekolah. Dia melihat Kyung yang berjalan bersama Do Hwa. Melihat itu,
Do Hwa berujar di dalam hati kalau ini sama seperti yang ada di buku. Do Hwa
berjalan menghampiri Kyung dan menyapanya dengan ceria. Dia juga bercanda
karena Kyung mengabaikannya karena dia bukan lagi anggota A3? Kyung hanya merespon
dengan meminta maaf. Do Hwa kemudian bertanya, siapa yang ada di sebelah Kyung?
Kyung menjawab kalau yang di sebelahnya adalah Ha Roo, teman satu klub tenis-nya.
Do Hwa
menyapa Ha Roo dengan ramah dan berujar agar tahan pada Kyung. Kyung mungkin
terkadang tampak kasar, tapi dia pria yang baik. Setelah berbincang sejenak, Do
Hwa beranjak pergi.
Syaat!
Adegan sudah
selesai dan Do Hwa bisa bertingkah secara bebas lagi. Dia segera kembali
berlari mengejar Ha Roo.
“Dari mana
saja kamu? Aku sangat mencemaskanmu,” ujar Do Hwa.
“Cemas?” ulang Ha Roo, bingung.
“Jangan
bercanda denganku. Dan O akan terluka.”
“Kurasa kamu
yang bercanda. Aku tidak mengerti maksudmu,” ujar Ha Roo dan mengajak Kyung
untuk pergi.
Do Hwa
merasa sangat bingung. Pria itu terlihat sangat mirip seperti Ha Roo, tapi juga
sangat berbeda. Siapa dia sebenarnya?
--
Psaat!
Ju Dan
hendak mengambil minuman yang di sediakan. Tapi, Sae Mi yang melihat itu,
dengan sengaja menjatuhkan minuman yang Ju Da pegang dan bahkan menendangnya. Tidak
hanya itu, Sae Mi juga berbincang dengan trio girl pembully mengenai apa saja
yang orangtua-nya sediakan untuk acara olahraga ini. Ada yang mengirim makanan,
truk makanan, barista dan kursi pijat.
Mendengar itu,
Ju Da hanya bisa diam dan merasa tersindir. Untuk lebih mempermalukan Ju Da,
Sae Mi dan trio girl pembully menyuruh Ju Da untuk membawa semua makanan dan minuman
yang ada pulang ke rumah. Kan jarang-jarang Ju Da bisa menikmati semua itu.
Do Hwa yang
lewat melihat semua itu dan merasa kasihan pada Ju Da.
Syaat!
Do Hwa yang sudah bisa bertingkah secara
bebas, membawa Ju Da ke taman dan memberikannya susu strawberry. Dia bahkan
menusukkan pipet ke susu itu. Ju Da berterimakasih tapi juga heran, Do Hwa tahu
darimana kalau ini adalah minuman kesukaannya? Dengan santai, Do Hwa menjawab
kalau dia membacanya. Ju Da bingung, tapi juga tidak peduli. Dia malah mengira
kalau Do Hwa sangat mengenalnya dan pastinya adalah malaikat pelindungnya.
“Aku tidak
pantas. Malaikat pelindung tidak hanya berdiri diam saat kamu ditindas. Aku
selalu merasa bersalah kepadamu dan anak-anak,” ujar Do Hwa.
“Kausmu
sangat manis,” ujar Ju Da, malah membahas hal lain.
“Aku tidak
tahu kamu bisa sarkastis.”
“Aku tidak
sedang menyindir. Kamu amat menggemaskan.”
“Kamu sama
seperti Nam Ju. Kamu menarik, rupawan, dan manis baik di panggung maupun di
luar panggung. Tentang Ha Roo yang menjadi orang berbeda sepenuhnya dan semua
hal lain yang telah terjadi, Kurasa itu semua karena keserakahanku. Ju Da. Maafkan
aku,” ujar Do Haw dengan tulus.
--
Ha Roo
menghampiri Kyung yang duduk di pinggir lapangan aula indoor. Kyung masih
menatapnya dengan aneh karena tidak terbiasa dengan tingkah Ha Roo yang seolah
sangat dekat dengannya.
“Ha Roo. Sepertinya
kamu tidak berbohong. Tapi kita lihat saja jika kamu pura-pura tidak ingat atau
memang tidak bisa ingat,” peringati Kyung, serius.
--
Mereka melakukan
pertandingan dodge ball. Tapi, Dan O
malah sibuk berlarian di hadapan Ha Roo sambil terus bertanya, apakah Ha Roo
tidak mengingatnya? Dia mengingatkan kalau saat bermain dodge ball dulu, Ha Roo melindunginya. Saat Ha Roo tidak punya
nama, Ha Roo datang dan menyelematkannya.
Ha Roo
tampak terganggu karena Dan O terus menghalanginya. Dia berusaha untuk lebih fokus
melindungi Kyung dari lemparan bola dan mengabaikan Dan O. Dan O tampak sedih
melihat Ha Roo yang tidak mengingatnya dan bahkan bersikap berbeda. Tidak hanya
itu, Ha Roo bahkan ingin melemparkan bola kepadanya. Dan O sampai mengangkat
tangan karena takut.
Tapi,
setelah terkena lemparan bola Ha Roo, Dan O menjadi semakin sedih dan kecewa. Ha
Roo yang dulu, melindunginya dari lemparan bola. Tapi, Ha Roo yang sekarang, melemparkan
bola padanya.
--
Pertandingan
sudah selesai. Dan O melihat banyak gadis yang mendekati Ha Roo dengan antusias.
Ha Roo melihatnya dan menghampirinya. Dia memberikan sebuah kantung dan mengatakan
kalau Kyung yang menyuruhnya memberikan itu pada Dan O.
Dan O melihat
kantung itu. Tapi, dia lebih terkejut saat melihat bekas luka yang ada di
telapak tangan Ha Roo menghilang. Ha Roo bingung melihat sikapnya dan menjawab
dengan dingin kalau dia tidak pernah mempunyai bekas luka.
--
Ha Roo menghampiri
Kyung. Dia memberitahu kalau dia sudah memberikan kantung itu pada Dan O. Kyung
kemudian mengeluh kalau Dan O terus pingsan dan itu menyebalkan. Dan dia harus memberikan
Dan O hadiah, agar Dan O tidak mengusiknya.
“Ha Roo, saat
kita bermain bola tangan tadi…,” ujar Kyung.
“Bola
tangan? Kapan kita bermain bola tangan? Aku tidak bermain bola tangan.”
“Kamu
melakukannya. Tim kita menang. Kamu memukul Dan O dengan bola.”
“Apa
maksudmu? Kamu bermimpi?” tawa Ha Roo, tidak mengerti apa maksud pertanyaan
Kyung.
Mendengar tawa
Ha Roo, Kyung menjadi mengerti. Ha Roo ingat dengan kejadian di ‘panggung’,
tapi tidak dengan yang terjadi di ‘bayangan’. Ha Roo telah kembali tidak menyadari
diri sendiri.
--
Psaat!
Para murid
pria melakukan pertandingan sepak bola. Dan O menonton di tepi lapangan sambil
memegang spanduk yang tadi. Dia berteriak senang dan semangat saat Kyung
mencetak bola. Ha Roo juga senang dan bahkan memberi selamat pada Kyung.
Syaat!
Senyum Dan O
menghilang. Dia bahkan melempar spanduk yang di pegangnya. Sae Mi sampai kaget melihat
sikapnya.
--
Pertandingan
selesai. Kyung mengajak bicara Ha Roo, mengenai Dan O. Dia bertanya apakah Ha
Roo mengenal Dan O? Ha Roo tertawa karena semua orang di sekolah ini tau kalau
Dan O adalah tunangan Kyung. Kyung kemudian membahas mengenai Ha Roo yang dekat
dengan Dan O? Ha Roo malah bingung, sejak kapan? Dia bahkan menasehati Kyung
agar menjaga tunangannya sendiri.
“Benar. Aku yang
harus menjaganya,” gumam Kyung. “Kamu kembali sebagai orang yang sangat
berbeda.”
“Apa maksudmu?”
“Maksudku,
aku suka kamu,” ujar Kyung, sinis.
--
Jinmiche ada
di taman. Dia memikirkan tokoh yang mempunyai wajah dan nama yang sama dengan
Ha Roo tapi dia kehilangan ingatannya.
“Dia bahkan
punya pengaturan sendiri. Selain itu, dia juga punya dialog di panggung. Entah
dia pura-pura tidak tahu atau dia sungguh tidak mengingatnya. Aku penasaran
perubahan itu akan menjadi pengaturan seseorang ataukah kisah seseorang,” ujar
Jinmiche dan menatap ke suatu arah.
--
Ha Roo juga
ada di taman dan duduk di bawah ayunan di mana bunga terompet berwarna orange
kemerahan tumbuh. Ha Roo memungut bunga yang gugur.
“Tunggu. Itulah makna bunga itu,” ujar
Jinmiche yang tiba-tiba muncul.
Ha Roo tentu
terkejut melihatnya. Apalagi Jinmiche mencubit pipinya. Ha Roo jelas
mengibaskan tangan Jinmiche.
“Jadi, itu
benar. Kamu benar-benar Ha Roo. Kepribadianmu sudah sedikit berubah, tapi
sebenarnya, kini kamu lebih seperti karakter lamamu. Bagaimana dengan tanganmu?
Sudah tidak sakit lagi?” tanya Jinmiche dan melihat telapak tangan Ha Roo.
“Kamu sudah
gila?!” marah Ha Roo, melihat tingkah aneh Jinmiche.
“Aku juga
belum pernah melihat ini terjadi. Entah ini hal bagus atau tidak. Aku harus
membiarkan waktu mengurusnya,” ujarnya.
--
Dan O sedang
dalam perjalanan pulang. Dan dia melihat Ha Roo yang sedang mengajarkan
beberapa siswa cara melakukan tenis. Dan O jadi sedih karena warna seragam pink
terang membuat Ha Roo menjadi terlalu menonjol. Setidaknya, Ha Roo harus menjauh
dari hadapannya.
Ha Roo yang
walau melihat Dan O lewat, tetap tidak peduli dan berjalan meninggalkannya.
--
Malam hari,
Dan O sudah
di rumah dan sedang menonton tv. Tapi, dia terus mengingat mengenai Ha Roo yang
sudah kembali namun menjadi pribadi yang berbeda dan bahkan melupakannya. Mengingat
hal itu, membuat Dan O menjadi sedih. Tapi, saat ayahnya menghampiri, Dan O
langsung menghapus air matanya.
tn. Baek
datang berkunjung bersama dengan Kyung. Kyung bahkan membawakan sebuket bunga. Tidak
hanya itu, tn. Baek juga memberikan kantong yang berisi tas yang dia klaim
bahwa itu adalah hadiah dari Kyung untuk Dan O.
tn. Eun
mengajak mereka untuk makan malam bersama. Dia memuji Kyung yang semakin hari
semakin tampan. Dan O merasa tidak nyaman, memilih izin untuk ke kamar dengan
alasan tidak enak badan. tn. Baek langsung berakting seolah khawatir.
“Berhenti
berpura-pura,” ujar Kyung tiba-tiba dan membuat semuanya terkejut. “Ayah bahkan
tidak khawatir. Lagi pula, aku tidak membeli hadiah ini. Ayah melakukannya karena
ingin memberi kesan baik kepadanya.”
“Hei, kamu
sudah gila?” bisik Dan O, terkejut melihat sikap Kyung.
“Apa gunanya
mengikuti? Mereka bahkan tidak akan ingat.”
“Tidak
masalah siapa yang membelinya. Tidak apa-apa selama untuk Dan O,” ujar tn. Eun.
“Untuk Dan O? Pak, aku bertanya karena
sangat penasaran. Tidak bisakah Anda melihat dia memanfaatkan putri sakit Anda
agar dapat persetujuan Anda?”
“Kamu sudah
gila?” marah tn. Baek.
“Tidak, aku
tidak seperti kalian.”
Psaat!
Keadaan
kembali seperti semula. Dan semua telah lupa pada pemberontakan Kyung. Dan O
membuka hadiah yang di berikan dan berseru kaget karena tas-nya sangat bagus. Kyung
tersenyum senang. Dan tn. Baek berujar kalau inilah alasan kenapa Kyung ingin
datang walau sudah larut.
“Aku ingin
melihat Dan O bahagia secepat mungkin,” ujar Kyung.
Dan O
tersenyum senang. tn. Eun juga senang dan memuji Kyung yang sudah menjadi pria
romantis. Kyung langsung berkata kalau dia hanya akan terfokus pada Dan O mulai
dari sekarang. tn. Baek langsung sok bercanda berkata kalau Dan O tidak punya pilihan
selain menikahi Kyung sekarang.
--
Syaat!
Dan O membawa
Kyung ke kamarnya dan memarahi Kyung atas sikapnya tadi. Kyung tidak peduli
karena saat mereka tidak di ‘panggung’, dia bisa melakukan apapun dimanapun dia
berada.
“Setidaknya
kamu harus menyesal. Keluargamu memanfaatkan keluargaku karena uang.”
“Memang
kenapa? Aku hanya melakukan hal-hal yang digambar tidak sepertimu, yang ingin
mengubah keadaan. Tapi kamu membuatku kesal, marah, dan dongkol. Biar kutanya
satu hal. Kamu ingin menjadi lebih dari sekadar extra? Atau ingin mengubah
pengaturan untuk penyakit parahmu? Atau dia? Dia tidak bisa mengubah takdirmu. Akulah
yang bisa. Bukan hanya figuran, pasanganmu di buku komik ini, Baek Kyung, Aku
akan membantumu. Aku serius,” tegas Kyung.
Psaat!
Kyung dalam
perjalanan pulang bersama tn. Baek. tn. Baek sedang sangat senang karena tn.
Eun berpikir kalau Kyung menyukai Dan O. Kyung menjawab kalau dia hanya
mengikuti perintah. tn. Baek sangat senang dan memperingati jika Kyung bersikeras
tidak mau menikahi Dan O seperti tempo hari, maka dia tidak akan menganggap Kyung
sebagai putranya.
“Jangan
kacaukan semuanya karena jiwa pemberontakmu. Nikahi dia apa pun yang terjadi.”
Dan Kyung
hanya bisa mengiyakan perintah tn. Baek tersebut. Kemudian, tn. Baek memberikan
sejumlah uang untuk Kyung.
Syaat!
Adegan sudah
selesai dan Kyung bisa bertingkah secara bebas. Hal pertama yang di lakukannya
adalah memaki tn. Baek sebagai orang brengsek. Dia bahkan membuang uang yang tn.
Baek berikan.
“Aku tidak
memberontak. Aku serius.”
“Aku
karakter yang tidak bisa bilang apa pun kepada ayah kandungku yang
memanfaatkanku sebagai alat karena aku tidak mau ditinggalkan,” ujar Kyung, melampiaskan
emosi yang sudah di tahannya selama ini. “Ini mengerikan.”
“Apa katamu?”
“Kubilang
kamu tidak akan ingat.”
tn. Baek jelas
marah. Dia langsung meninju Kyung. Dan kali ini, Kyung melawan. tn. Baek sampai
terkejut.
--
Kyung pergi
ke sekolah dengan membawa buku komik SECRET. Tapi, dia malah menemukan Ha Roo
yang masih ada di sekolah dan berdiri di depan loker. Dia jelas heran, untuk
apa Ha Roo di sekolah selarut ini? Ha Roo menjawab kalau dia datang untuk
mengambil raket-nya.
Ha Roo balik
bertanya mengenai Kyung yang datang ke sekolah. Kyung berbohong kalau dia
meninggalkan buku penting di sini. Kyung mendekati Ha Roo dan menunjukkan
sampul buku SECRET sambil bertanya, apakah Ha Roo pernah melihat buku itu?
“Tidak,”
jawab Ha Roo.
Ha Roo
kemudian tampak khawatir melihat wajah Kyung yang tampak di pukuli. Kyung masih
tidak percaya melihat Ha Oo yang mencemaskannya, bukan Dan O.
“Kukira
semua sudah ditentukan di dunia ini,” ujar Kyung.
--
Jimiche di
dapur dan mengingat perkataan Ha Roo dulu.
“Aku enggan menjadi figuran yang bisa hilang kapan pun, di mana pun, sesuai
kemauan penulis. Aku memutuskan menjadi satu-satunya orang yang bisa mengubah
takdir seseorang. Jika tidak ada jawaban soal caraku datang ke dunia ini, aku
akan membuat jawabanku sendiri bersama Dan O.”
Di saat
sedang berpikir itu, Dan O datang menemuinya. Dia juga datang ke sekolah walau
hari sudah larut. Tujuannya datang karena itu adalah satu-satuya tempat yang
terpikir olehnya. Dia memberitahu mengenai Ha Roo yang kembali tapi tidak bisa
mengingatnya.
“Katamu akan
melakukan apa pun jika dia bisa kembali, bukan? Dan O. Kamu gadis yang banyak
mau. Kenapa? Kamu akan mengejar dia dan membuatnya sadar lagi?”
“Tidak. Aku
suka setiap kali Ha Roo dan aku mengubah cerita bersama. Aku tidak peduli jika
ceritanya berubah. Aku punya harapan bahwa aku mungkin bisa hidup. Kupikir
jawaban yang bisa kuciptakan di dunia ini adalah mengubah nasibku sebagai
pasien yang sakit parah. Tapi, aku takut akan semua hal sejak Ha Roo
menghilang. Aku meyakinkan diriku aku harus hidup sebagai extra. Tapi aku
sangat takut. Aku tidak mau mati. Hanya Ha Roo yang membantuku menemukan
jawabanku. Tapi… Tapi sekarang sudah hancur,” tangis Dan O.
--
Ha Roo hendak
pergi dari sekolah. Tapi, saat melewati taman dimana bunga terompet berwarna orange
kemerahan tumbuh, Ha Roo mendengar suara sesuatu. Suara membalik halaman. Karena
rasa penasaran, Ha Roo mengikuti sumber suara.
Dia sampai
ke dalam perpustakaan. Dan dia menemukan ruang rahasia miliknya dulu. Di sana,
ada lukisan-lukisannya dan juga lukisan Dan O. Dan juga ada sebuah lubang hitam
di dinding. Dari lubang itu, terlihat adegan Dan O berambut panjang dan
mengenakan hanbok dengan Ha Roo.
“Aku akan membuat jawabanku sendiri,” ujar
Dan O di dalam adegan tersebut. “Denganmu.”
Ha Roo yang
menemukan semua itu, tampak terkejut.
Tags:
Extraordinary You
Thankyuuuuuu udh buat post ini😍
ReplyDeletejd komik flower itu ceritanya haru sama dano di jaman dulu, trus apa hubungannya sama yg skrg ya..
ReplyDelete