Sinopsis
K-Drama : Extraordinary You Episode 15
Images by : MBC
Psaat! = adegan berpindah ke
panggung (cerita Komik)
Syaat! = adegan panggung
sudah selesai
======
Lubang hitam yang ada di dinding, tiba-tiba
saja menutup sebelum Ha Roo sempat melihatnya. Saat Ha Roo tiba di sana, tidak
ada lubang hitam, yang ada hanyalah lukisan. Dan sebuah bunga terompet berwarna
orange kemerahan. Bunga yang juga tergambar di dalam lukisan yang tertempel di
dinding.
Ha Roo tampak bingung dengan semua keanehan
yang di lihatnya. Saat dia berjalan di koridor, dia berpas-pasan dengan Dan O.
Dan O awalnya kaget melihat Ha Roo dan bahkan memanggil namanya. Tapi, dia
kemudian tersadar kalau Ha Roo yang sekarang bukanlah Ha Roo-nya, jadi dia
beranjak pergi.
Ha Roo memanggilnya dan memberitahu kalau
Kyung baru saja pergi. Dan O menghela nafas dengan sedih karena kini, Ha Roo
hanya mengingatnya sebagai tunangan Kyung yang mengidap penyakit jantung. Ha
Roo malah bertanya balik, haruskah dia tahu lebih banyak? Dan O benar-benar
kecewa. Dia memaksakan senyuman dan berkata kalau Ha Roo tidak perlu melakukan
itu.
Ha Roo hanya berdiri diam melihat punggung
Dan O yang berjalan menjauh darinya.
--
Esok hari,
Ha Roo menjadi semakin terkenal di kalangan
siswa. Saat dia bersama dengan Kyung, Dan O lewat dan menatapnya dengan sedih.
Tapi, saat Kyung memanggilnya, Dan O langsung pergi begitu saja. Ha Roo tidak
peduli dengan hal itu dan malah lebih memilih memperbaiki raket tenis Kyung. Kyung
tampaknya terganggu dengan perubahan Ha Roo.
--
Kyung ada di ruangan A3 bersama dengan Do
Hwa. Do Hwa sedang membaca komik SECRET dan benar-benar marah saat melihat
scene Kyung bersama tn. Baek yang membicarakan mengenai memanfaatkan Dan O. Do
Hwa bahkan langsung memarahi Kyung sebagai sampah!
Kyung marah. Harusnya Do Hwa kan tahu kalau
panggung dan bayangan berbeda! Jika penulis sudah memutuskan adegannya, dia
tidak bisa melawan dan hanya bisa melakukannya. Do Hwa membenarkan, tapi dia
tetap saja kesal. Kyung berujar kalau setidaknya Dan O sadar. Dan karena itu,
Do Hwa juga harus sadar untuk tidak mengubah cerita lagi. Jika Do Hwa terus
merubah cerita, apa yang akan terjadi pada Nam Ju, tidak ada yang tahu.
“Baik, aku merasa kasihan kepadanya karena
keadaannya. Sudah puas?” kesal Do Hwa. “Kamu pernah ingin mengubah ceritanya? Kamu
mau memerankan karakter yang mengkhianati tunangannya? Dan O yang malang.”
“Aku tidak pernah memikirkannya. Tapi
seseorang membuatku ingin mengubahnya.”
--
Kyung berada di kantin sambil
membaca komik SECRET. Dia masih memikirkan perkataan Do Hwa sebelumnya. Saat
itu, Jinmihce masuk ke dalam kantin. Melihat Kyung, Jinmiche dengan riang
berujar kalau sekarang masih belum jam makan siang.
“Aku penasaran kenapa Dan Oh
selalu di kantin,” ujar Kyung.
Jinmiche berpura-pura tidak
mengerti. Tapi, reaksinya yang tidak terkejut, membuat Kyung sadar kalau
Jinmiche sudah tahu kalau dia sadar bahwa ini adalah dunia komik. Jinmiche
memasang wajah tersenyum dan berusaha tetap ramah.
“Mari bersikap baik kepada
karakter lain yang sadar. Cukup menyebalkan bersama orang bodoh yang tidak
pernah ingat. Maksudku, masalah Ha Roo juga. Dunia buku komik ini cukup menarik,”
sindir Kyung.
Jinmiche tidak merespon apapun,
dan Kyung memilih pergi dari sana.
--
Di kelas, Dan O masih memandang
tempat duduk Ha Roo dengan tatapan sedih. Melihat tatapan sedih Dan O, Sae Mi
langsung bertanya apakah terjadi sesuatu? Dan O hanya menjawab tidak apa-apa.
--
Di lab,
Ju Da satu kelompok dengan Nam
Ju. Dia kesulitan untuk memahami percobaan yang di lakukan, jadinya, Nam Ju
memberikan catatannya untuk Ju Da.
Sementara itu, di meja lain, Ha
Roo di kerubungi oleh para wanita yang mengagguminya.
Dan O ada di meja lain dan
tampak sedih melihat Ha Roo. Kyung melihat tatapannya tersebut.
Tidak lama, ketua kelas
memanggil mereka untuk keluar dan mengambil peralatan eksperimen. Kyung keluar.
Sementara Dan O sibuk membuka sebuah botol. Dia kesulitan membukanya. Ha Roo
yang melihat itu, langsung merebut dan membukakannya untuk Dan O. tapi, Dan O
malah mencoba membuka botol lain dan berkata kalau dia bisa membuka-nya
sendiri. Ha Roo lagi-lagi membantunya membuka botol tersebut.
“Kamu membuatku khawatir. Aku
tahu kamu tidak ingat, tapi jangan lakukan itu,” peringati Dan O.
“Apa yang tidak kuingat?”
bingung Ha Roo.
“Jangan membuatku berpikir kamu
Ha Roo yang dahulu, bahkan sedetik pun. Jangan membuatku berpikir seperti itu. Kumohon.
Jangan lakukan itu kepadaku,” mohon Dan O, hingga hampir seperti menangis.
Pas saat itu, Kyung sudah
kembali dari mengambil peralatan. Dan begitu melihat Ha Roo yang berbincang
dengan Dan O, dia langsung bertanya dengan dingin, apakah Ha Roo adalah bagian
dari kelompoknya? Jika bukan, kembali.
--
Saat jam istirahat, semua siswi
masih mengerubungi Ha Roo. Melihat itu, Sae Mi berkomentar pada Dan O kalau Ha
Roo benar-benar populer. Walau Ha Roo tidak setampan Nam Ju, tapi Ha Roo memang
tampan dan menonjol. Di tambah lagi, Ha Roo dekat dengan Kyung dan satu klub
tenis. Hanya dia yang bisa menandingi Kyung di tenis. Dan juga ada rumor bahwa
Ha Roo mungkin akan menjadi bagian dari A3.
“Kenapa kamu terlihat sedih?”
tanya Sae Mi kaget, melihat ekspresi Dan O.
Dan O tidak mengatakan apapun
dan memilih pergi dari sana. Dia berjalan melewati Ha Roo. Dan Ha Roo yang
melihatnya, jadi tidak nyaman di kerubungi para wanita.
--
Di dalam kelas,
Ae Sam curhat pada Ae Il kalau
Ha Roo memanggil namanya. Melihat Ae Sam yang sangat riang namanya di panggil
Ha Roo, Ae Il langsung mengingatkan kalau Ae Sam kan sangat membenci nama itu
dan berkata kalau nama itu norak. Ae Sam bahkan bilang ingin mengubah nama itu
begitu lulus nanti. Ae Sam tidak peduli dan bahkan memutuskan tidak akan
menyukai Kyung lagi. Dia bahkan berkata kalau mulai dari sekarang Kyung adalah
milik Ae Il.
Mendengar ucapan Ae Sam, Dan O
tidak terima jika Ae Sam menyukai Ha Roo. Ae Sam bingung melihat sikap Dan O
dan menasehati Dan O agar menjaga Kyung sementara dia akan menjaga Ha Roo.
--
Karena Dan O yang bersikap aneh
dan galau, maka Sae Mi membelikan satu kotak makanan untuk Dan O. Dia menduga
kalau Dan O sedih karena Kyung. Dan dia mulai sok bijak dan menasehati Dan O
seolah-olah dia telah pro dalam hubungan cinta.
Dan lagi-lagi, mereka malah
melihat Ha Roo yang lagi di dekati oleh Ae Il dan Ae Sam.
“Orang yang sama, tapi dia
benar-benar melupakanku,” gumam Dan O, sedih. “Aku memberinya nama itu.”
Jinmiche lewat di dekat sana
dan melihat Ha Roo yang sedang bersama dengan Ae Il dan Ae Sam. Dia berkomentar
sendiri kalau Ha Roo telah berubah dari extra tambahan biasa menjadi extra yang
di kendalikan penulis. Pasti lebih buruk.
Psaat!
Ny. Cha (Ibu Nam Ju) ada di
sekolah dan menelpon seseorang. Dia memerintahkan orang itu untuk mendapatkan
bukti foto Nam Ju dan Ju Da bersama. Dan tanpa sengaja, dia bertabrakan dengan
Jinmiche hingga ponselnya terjatuh. Ny. Cha langsung tampak kesal. Jinmiche
segera mengambil ponsel Ny. Cha yang terjatuh ke tanah dan mengembalikannya
pada Ny. Cha sambil meminta maaf. Dan Ny. Cha langsung memasang senyum palsu,
berterimakasih pada Jinmiche.
Anehnya, Jinmiche tampak
terkejut saat melihat wajah Ny. Cha. Seolah mengenalinya.
Syaat!
“Lebih buruk menjadi extra yang
di kendalikan penulis,” ujar Jinmiche melihat Ny. Cha yang berjalan.
--
Ny. Cha berjumpa dengan Ju Da.
Ju Da dengan ramah menyapanya. Ny. Cha tersenyum sinis melihatnya dan menyindir
sepatu Ju Da yang lusuh dan kotor. Dia menawarkan untuk memberikan Ju Da sepatu
baru dan Ju Da tidak perlu merasa sungkan karena dia toh sudah menerima banyak
dari mereka (yang tempo hari di antar ke rumah Ju Da itu lho).
Ny. Cha kemudian membahas
mengenai Ju Da yang katanya dekat dengan Dan O. Dia juga memuji Kyung yang
sangat pintar karena bisa menemukan calon istri yang hebat. Dia akan merasa senang
jika Nam Ju juga punya pacar. Dan untuk lebih menyindiri Ju Da agar sadar akan
status-nya, Ny. Cha meminta Ju Da untuk memperkenalkan seseorang kepada Nam Ju.
Orang yang mirip dengan status Nam Ju.
Saat itu, Sae Mi yang melihat
Ny. Cha, berlari menghampirinya dengan ceria. Dan saat melihat Ju Da yang lagi
berbincang dengan Ny. Cha, Sae Mi tampak tidak suka. Ny. Cha memuji Sae Mi yang
tampak lebih cantik dari kepala sampai kaki.
Dan Ju Da diam-diam, melirik ke
sepatu Sae Mi. Sepatu Sae Mi sangat indah dan jauh bertolak belakang dengan
sepatunya. Ju Da tampak semakin minder.
Apalagi Ny. Cha bertanya apakah Sae Mi sudah
punya pacar atau belum. Sae Mi tertawa dan menjawab kalau dia masih mencari
pacar. Dan Ny. Cha langsung menyuruh Sae Mi untuk tidak mencari terlalu jauh
dan bahkan mengundangnya untuk ke rumah. Sae Mi benar-benar senang
mendengarnya.
Sebelum pergi, Ny. Cha malah
sengaja mempermalukan Ju Da di hadapan Sae Mi. Dia berkata akan mengirimkan
sepasang sepatu untuk Ju Da hari ini.
Sae Mi tertawa mengejek Ju Da.
Ju Da melihat tawanya itu. Dia tampak marah.
--
Di dalam kelas,
Sae Mi menelpon Nam Ju dan
bertanya kapan dia harus datang ke rumah? Ibu Nam Ju tadi bilang dia harus
datang ke rumah. Sae Mi sengaja menelpon di kelas dan dengan suara keras, agar
Ju Da dan yang yang lain mendengarnya. Tapi, belum selesai Sae Mi bicara, Nam
Ju sudah mematikan telepon.
Sae Mi tentu merasa malu. Tapi,
dia menyembunyikannya. Ju Da ternyata memperhatikan. Dan Sae Mi yang kesal,
memberi tanda pada ketiga trio girl pembully yang duduk di sebelah Ju Da.
Mereka mulai mengambil post note milik Ju Da dan menuliskan sesuatu dalam
bahasa China. Mereka bertanya apakah Ju Da tahu artinya? Ju Da menggeleng.
Mereka tertawa dan berkata kalau Ju Da tentu tidak kaan tahu karena tidak ada
ikut kelas khusus bahasa. Tapi, untuk apa ikut kalau toh Ju Da tidak akan
keluar negeri.
Ju Da tampak kesal. Tapi, dia
tetap tersenyum dan bertanya apa arti dari tulisan itu? Mereka tidak
memberitahu arti nya dengan jelas, dan hanya berkata kalau artinya adalah
sesuatu yang bagus.
Dan di saat Ju Da tidak
memperhatikan, mereka dengan sengaja menempelkan post note yang sudah di tulisi
ke punggung Ju Da. Dan kemudian menyuruh Ju Da melihat bunga di meja guru yang
layu karena tidak di siram.
Saat Ju Da maju semua tertawa
melihat tulisan yang di tempel dipunggung Ju Da. Tapi, saat Ju Da berbalik,
mereka langsung diam. Ju Da tampak malu dan memperhatikan sepatunya yang lusuh.
Mungkin, dia merasa kalau mereka menertertawakan sepatunya.
Di saat itu, Nam Ju masuk ke
dalam kelas dan mencabut post note yang tertempel di punggung Ju Da sambil
membacanya. Post Note yang tertempel bertuliskan : “Boleh aku minta uang?” “Pengemis!” “Sepatu usang.”
Nam Ju sangat marah dan
bertanya siapa yang menempelkan itu di punggung Ju Da? Semua terdiam dan Sae Mi
langsung mengalihkan pandangannya. Nam Ju melihatnya dan menuduh kalau Sae Mi
adalah pelakunya. Dia bahkan berkata kalau dia sangat kecewa pada Sae Mi.
“Kecewa? Kamu kecewa padaku?” kaget Sae Mi.
Nam Ju tidak peduli dan menarik
tangan Ju Da agar ikut dengannya. Dan tanpa Nam Ju sadari, Ju Da tersenyum
sinis mengejek Sae Mi (benar-benar diluar
dugaan. Biasanya kan karakter utama itu protagonis yang di apain gimanapun
tetap baik tuh, nah ekspresi Ju Da tadi benar-benar seolah berkata : Lihat, kau tidak akan bisa mengalahkanku.
Kau bukan apa-apa. Ini hanya pendapatku ya).
Sae Mi melihat ekspresi Ju Da dan tampak
marah.
Di koridor, Ju Da melepaskan tangannya yang
di genggam oleh Nam Ju. Dia berterimakasih atas bantuan Nam Ju. Akan tetapi,
dia mohon agar Nam Ju tidak membuatnya terlihat sangat meyedihkan lagi. Mereka
berdua dari dua dunia yang berbeda. Jadi, berhentilah mengasihani-nya. Dia
tidak ingin punya harapan dan terluka.
Nam Ju langsung menarik tangan Ju Da dan
membawa-nya ke ruang siaran. Dia menegaskan kalau dia tidak pernah mengasihani
Ju Da. Dan dia akan membuktikan betapa tulusnya dirinya. Sekarang. Caranya?
--
Dan O di dalam kelas dan memandangi
obat-obatan yang harus di minumnya. Do Hwa datang menemuinya dan menanyakan
apakah Ha Roo masih orang lain? Dan O tidak menjawab. Do Hwa langsung
menyarankan agar Dan O melakukan yang sebelumnya Dan O lakukan saat Ha Roo
masih di panggil nomor 13. Dan O tidak mau. Do Hwa mengingatkan mengenai efek
kupu-kupu yang pernah Dan O katakan. Tapi, Dan O hanya diam seolah sudah
menyerah.
“Kamu akan membiarkan ceritanya seperti
ini?” kesal Do Hwa.
“Bagaimana denganmu?”
“Aku?”
“Nam Ju membuat keributan sebelum pergi. Itu untuk panggung Ju Da.”
“Apa Shin Sae Mi mengganggunya lagi? Karena
beasiswa? Penulis itu luar biasa. Jika kamu tidak kreatif, setidaknya bersikap
baiklah. Lupakan saja. Aku tidak akan ikut campur sekarang. Aku tidak ingin
mempersulit Ju Da. Aku tidak tahan melihat teman dekatku dan gadis yang kusukai
mengalami kesulitan.”
“Pada akhirnya, kita berdua...,” ujar Dan
O.
Psaat!
Dan O belum selesai bicara tapi sudah masuk
ke panggung. Mereka mendengar suara Nam Ju yang membuat pengumuman dari ruang
siaran. Trio girl pembully cemas kalau Nam Ju membuat pengumuman karena
kejadian Ju Da tadi. Tapi, Sae Mi malah pede berkata kalau Nam Ju membuat
pengumuman untuknya. Nam Ju pasti akan meminta maaf secara terbuka kepadanya.
“Mulai sekarang, Yeo Ju Da satu-satunya
wanita untukku,” umumkan Nam Ju.
Mendengar pengumuman itu, semua orang
langsung heboh dan menggila.
Syaat!
Sae Mi sampai kehilangan kekuatan berdiri.
Soo Chul bukannya prihatin, malah sibuk mengambil video Sae Mi yang shock
karena pengumuman Nam Ju.
Do Hwa dan Dan O speechless. Pada akhirnya, mereka berdua menyerah kepada penulis.
Kisahnya tetap terjadi sesuai kehendak penulis.
--
Dan O berada di jembatan dan menghitung
jumlah obat yang harus di minumnya. Kyung melihatnya dan menghampirinya sambil
membahas mengenai pengumuman yang Nam Ju buat tadi. Dia merasa kagum juga
karena Nam Ju mengatakan kalimat yang sama yang harusnya Nam Ju katakan di
pesta ulang tahunnya tapi di kacaukan oleh Dan O, Do Hwa dan Ha Roo. Ceritanya
berjalan sesuai rencana penulis.
“Tapi jika kamu masih ingin mengubah
ceritanya, aku akan membantumu,” ujar Kyung. “Hanya Ha Roo yang bisa
mengubahnya? Sayang sekali. Dia tidak ingat apa pun. Katakan kepadaku cara kita
mengubah ceritanya.”
“Ha Roo satu-satunya yang bisa bergerak
bebas di panggung. Kamu tidak bisa membantuku mengubah nasibku,” tegas Dan O. “Ceritanya
akan terjadi seperti yang dituliskan penulis,” lanjutnya dan membuang semua
obat yang ada di tangannya.
Dari bawah Ha Roo dan beberapa siswa
melihat mereka.
--
Jinmiche berjalan di koridor dengan membawa
banyak barang dan di atas tumpukan barang itu ada komik FLOWER. Dia tampak
melamun dan tidak memperhatikan jalan hingga dia bertabrakan dengan Ha Roo.
Buku komik FLOWER terjatuh dan terbuka.
Yang menabrak ternyata adalah Ha Roo. Dia melihat buku komik itu dan
mengambilnya. Tapi, Jinmiche langsung merebutnya dan wajahnya tampak serius.
Dan Jinmiche bahkan langsung pergi tanpa membereskan barang-barangnya yang
terjatuh.
--
Ha Roo pergi ke perpustakaan. Dia mengambil
sebuah buku dan duduk di meja yang sama dengan Dan O untuk membaca bukunya.
Melihat Ha Roo duduk di hadapannya, Dan O bertanya dengan dingin kenapa Ha Roo
duduk di sini? Dan O bahkan ingin pindah tempat duduk. Ha Roo melarang dan dia
yang memilih untuk pindah.
Dia duduk beberapa kursi dari Dan O. Dan O
melanjutkan membaca buku. Dan Ha Roo memperhatikannya. Suasana sangat hening
(karena di perpus, wkwkwk). Ha Roo membaringkan kepala-nya ke meja dan menatap
Dan O, sambil berujar di dalam hati : “Dia
ada di benakku.”
Dan perlahan, Ha Roo ketiduran.
Ha Roo bermimpi.
Dia
mengenakan pakaian zaman dulu. Dan berada di sebuah ruangan yang menyimpan
banyak kain. Di dalam sana, ada seorang
gadis berambut panjang dan mirip seperti Dan O yang sedang berdiri di atas
kursi dan mengambil kain dari atas lemari. Ha Roo tampak tertarik padanya.
Gadis
itu, tiba-tiba kehilangan keseimbangan dan terjatuh dari kursinya. Ha Roo yang
melihat itu, segera berdiri menghadap ke arah belakang, hingga punggung-nya dan
punggung gadis itu bersentuhan, dan kemudian, dia berbalik dan menangkap tubuh
gadis itu.
Ha Roo terbangun dari tidurnya dengan
terkejut. Dan saat dia bangun, Dan O sudah tidak ada. Ha Roo memutuskan untuk
mengembalikan buku yang di bacanya. Tapi, ternyata, Dan O belum pergi. Dan O
juga mengembalikan buku yang di bacanya. Dia menggunakan pijakan kursi karena
letak bukunya ada di lemari atas. Tapi, sama seperti di mimpi Ha Roo, Dan O
kehilangan keseimbangan tubuhnya dan terjatuh ke belakang, pas di belakang Ha
Roo. Punggung mereka saling bertabrakan, dan Ha Roo berbalik untuk menangkap
tubuh Dan O.
Mereka berdua saling bertatapan. Tapi, Dan
O segera bangkit dan pergi dari perpus.
--
Jam pulang sekolah, Ha Roo melihat Dan O.
Dia mulai memperhatikan Dan O. Dia mengingat kejadian di mimpinya yang terjadi
sama persis seperti di perpustakaan tadi.
Psaat!
Adegan tiba-tiba berpindah dengan Dan O
yang berada di ranjang rumah sakit dan di sisinya ada tn. Eun dan dr. Lee. dr.
Lee memberitahu kalau dia akan menambahkan beberapa obat lagi. Dan O tidak mau
karena dia sudah mempunyai banyak obat untuk di minum dan juga dia sudah tidak
sakit belakangan ini. Mendengar ucapan Dan O, tn. Eun langsung berteriak marah.
Dan O terkejut karena ayah-nya berteriak. dr. Lee berkata pada Dan O kalau tn.
Eun hanya khawatir dan dia akan menambah obat Dan O. Setelah itu, dr. Lee pamit
untuk keluar dulu.
Dan O tampak sedih. Dia penasaran berapa
banyak lagi waktu-nya yang tersisa.
tn. Eun sama sedih seperti putrinya.
Bagaimanapun, Dan O adalah satu-satunya putrinya dan satu-satunya keluarganya.
Seluruh dunia-nya hanyalah Dan O.
Dan O menghampiri ayahnya dan meminta maaf
karena sudah membuat tn. Eun marah tadi. tn. Eun balas meminta maaf karena
tidak bisa melakukan apapun untuk Dan O. Dan O berusaha ceria dan berkata akan
memakan semua obatnya. Tapi, dia meminta ayahnya mengabulkan permintaannya.
“Aku mau menikah,” ujar Dan O.
Syaat!
Dan O kaget karena penulis membuatnya ingin
menikah. Setelah adegan berakhir, Dan O langsung menegaskan pada ayahnya kalau
dia tidak mau menikah. Dia tidak serius dengan ucapannya tadi. Dia hanya ingin
hidup lama bersama ayahnya. Dia tahu kalau ayahnya selalu khawatir pada dirinya
sejak dia masih kecil karena masalah jantungnya.
“Aku sayang Ayah. Jika aku punya kehidupan
lain, aku akan menjadi putri Ayah di kehidupanku berikutnya lagi.”
“Ayah juga akan menjadi ayahmu di kehidupan
berikutnya,” ujar tn. Eun dengan sedih dan memeluk Dan O.
--
Esok hari,
Kyung pagi-pagi sudah datang ke rumah Dan O
dan menjemputnya. Dia bahkan masuk ke dalam kamar Dan O. Dan O jelas bingung
apalagi ini bukanlah adegan panggung. Kyung melihat di atas meja belajar Dan O
ada spanduk tempo hari. Dia cukup senang karena Dan O tidak membuang spanduk
tersebut.
Sebelum pergi, Dan O harus meminum obatnya.
Dia sudah berjanji pada ayahnya tidak akan lupa membawa dan meminum obatnya.
Kyung melihat foto masa kecilnya dengan Dan
O dan berujar : “Bibbidi-bobbidi-boo?”
Dan O terkejut karena Kyung masih mengingat
kata itu.
--
Mereka bicara di taman sambil bermain
ayunan. Kyung bertanya apakah sulit bagi Dan O untuk meminum obat? Dan O
membalas kalau Kyung harus mencoba meminum obat setiap hari, baru bisa
mengerti.
“Kamu menyulitkan dokter dan perawat karena
kamu tidak pernah mau minum obat saat kecil.”
“Kamu ingat itu?”
“Aku yang membaca mantra itu saat kamu
minum obat. Bibbidi-bobbidi-boo. Saat
sang peri memberi kereta dan gaun kepada Cinderella, kamu hanya menginginkan
jantung yang sehat. Astaga. Kamu sangat menakutkan.”
“Aku tidak percaya kamu ingat,” ujar Dan O
tampak senang.
“Kamu bilang akan menjadi sehat jika
kuucapkan mantra itu.”
“Lagi pula, semua itu sudah diatur. Kisah
yang diatur.”
“Aku ingat semuanya,” ujar Kyung dengan
serius. “Aku ingat kamu di dalam cerita dan di luar itu.”
“Aku lega mendengarnya. Hanya kamu yang
ingat seperti apa aku di luar cerita. Dan…”
“Ha Roo?” tebak Kyung.
“Terima kasih. Akan sangat menyakitkan jika
bukan karenamu. Aku akan berusaha menerima dunia ini apa adanya. Aku akan
mencoba melupakan Ha Roo dan bagaimana aku berusaha mengubah ceritanya. Aku
akan melupakan kelancanganmu di masa lalu,” ujar Dan O dengan tersenyum, tapi
nadanya bicara terdengar sangat sedih.
Dan Kyung menyadari hal tersebut. Dan
kamera menyorot ke arah gantungan tas yang Kyung kenakan. Itu adalah gantungan
yang Dan O beli dan berikan pada Kyung saat adegan ‘panggung’ tapi di buang
oleh Kyung. Berarti, Kyung kembali mengambil gantungan tersebut.
--
Ha Roo tiba di sekolah. Do Hwa langsung
merangkulnya dengan ceria, tapi Ha Roo malah memiting tangan-nya hingga Do Hwa
berteriak kesakitan. Do Hwa berujar dengan sedih bahwa dulu mereka sangat dekat.
Dan ini membuatnya sedih. Ha Roo bingung, mereka dekat?
“Wajah yang sama, pria yang bebeda. Lupakan
saja. Aku juga menyerah,” ujar Do Hwa dan pergi.
Pas pula, Kyung lewat bersama Dan O. Dan
saat dia melihat Kyung menggenggam tangan Dan O, Ha Roo tampak cemburu.
Eh, dia malah memegang tangan Kyung dan
melarang Kyung menjemput Dan O besok karena Kyung harus berlatih bersama
dengannya besok pagi. Kyung mengibaskan tangan Ha Roo dengan jengkel karena Ha
Roo kan bisa berlatih bersama dengan siswa lainnya.
Ha Roo terkejut dan memilih masuk ke dalam
kelas dengan jengkel. Dan O memperhatikannya lagi. Dan Kyung tampak memikirkan
sesuatu.
--
Saat jam pelajaran, Ha Roo lagi-lagi
menatap Dan O. Angin bertiup. Dan Ha Roo lagi-lagi tertidur.
Di
pasar, semua orang sibuk menjajakan barang dagangannya. Ha Roo tertarik pada
gantungan dengan motif bunga terompet (ini gantungan yang sama yang Ha Roo dan
Dan O temukan saat di perkemahan musim panas).
Ha
Roo masa lalu, teringat kalau gadis mirip Dan O juga sebelumnya melihat
gantungan itu dan tampak sangat menyukainya.
Dan
karena itu, dia bertanya pada penjual, bunga apa itu? Penjual dengan semangat
memberitahu kalau itu adalah bunga terompet. Walau gantungan itu mahal, tapi
para wanita menyukainya. Dan bunga terompet itu berarti : “Bahkan jika dunia
runtuh dan bumi terbagi, aku hanya akan menunggumu.”
Mendengar
arti bunga itu, Ha Roo membelinya.
Ha Roo terbangun. Dan pelajaran sudah
usai. Ha Roo tampak terkejut dengan mimpinya tersebut. Kyung menghampirinya dan
heran melihat Ha Roo yang tampak tertidur. Dia mengajak Ha Roo untuk latihan
bersama.
Tapi, perhatian Ha Roo teralih pada
gantungan kunci di tas Kyung yang mempunyai motif bunga terompet. Motif bunga
yang sama seperti yang ada di dalam mimpi-nya.
“Dan O memberikannya padaku,” ujar Kyung.
“Apa nama bunga ini?” tanya Ha Roo. Kyung
menatapnya. Tapi, Ha Roo tidak jadi bertanya.
Kyung tidak bisa membiarkannya begitu saja
dan bertanya alasan Ha Roo menanyakan hal itu? Kenapa Ha Roo ingin tahu nama
bunga itu?
“Ini seperti yang kulihat di mimpiku,”
jujur Ha Roo.
“Dalam mimpimu?”
“Bukan apa-apa. Ayo.”
Walau Ha Roo tampak tidak peduli lagi, tapi
Kyung sangat mempedulikan hal itu. Dia teringat dengan buku lukisan Ha Roo dulu
yang di buangnya ke dalam kolam renang. Buku itu terdapat lukisan bunga
terompet itu.
Tags:
Extraordinary You