Sinopsis C- Drama : Deep In My Heart Episode 12 - part 2


Sinopsis C- Drama : Deep In My Heart
Episode 12 - Part 2

Yifei memikirkan, kenapa Guru Lin bisa menyadari adanya bahaya dan kabur dari taksi. Dan Yifei menebak, apakah mungkin 15 tahun yang lalu ada sesuatu yang terjadi di taman bermain, sehingga Guru Lin sadar kalau dirinya berada dalam bahaya.
Lalu kemudian, Yifei tersadar bahwa latar belakang pada foto Guru Lin dan keempat murid yang telah meninggal. Itu adalah taman bermain.
Gao Sheng dan para polisi menuju ke lokasi.

Han Bing ingin ke lokasi untuk melihat juga, karena dia harus menulis laporan berita. Dan Yifei pun ingin ikut. Tapi ketika Yifei akan berdiri, dia tiba- tiba merasa kesakitan pada dada nya, dan dia pun terjatuh ke lantai.
“Yifei. Yifei. Yifei,” panggil Han Bing, panik.


Dirumah sakit. Ketika dokter memeriksanya, Yifei mengangkat tangan nya dengan pelan kepada Han Bing. Dan Han Bing pun mengenggam tangan Yifei dengan erat.
“Apakah kamu baik- baik saja?” tanya Han Bing, khawatir.
“Aku tidak apa- apa. Kamu cepatlah pergi. Pergi melihat tempat kejadian dengan mata mu sendiri. Cepat,” kata Yifei. Lalu dia dibawa masuk ke dalam ruangan pemeriksaan.
Gao Sheng dan para polisi masih dalam perjalanan.

Guru Lin terus mengendor pintu, dan memohon supaya dilepaskan. Lalu pelaku pun membuka kan pintu baginya. Dengan senang, Guru Lin pun langsung berlari keluar dari sana.

Dan ketika Guru Lin melihat mobil polisi, dia segera memanjat pagar dan berlari untuk meminta pertolongan kepada mereka.
Tapi sayang nya, para orang dimobil polisi tidak menyadari keberadaan Guru Lin.

Kemudian ketika Guru Lin berlari ke jalan, sebuah mobil melaju dengan cepat dan menabrak nya. Sama seperti bagaimana Xin Rui ditabrak.
Gao Sheng dan para polisi mencari di sekitar taman bermain.

Guru Lin yang berada cukup jauh dari pintu tempat bermain. Ketika dia tersadar, dia berusaha untuk merangkak menuju ke tempat mereka.

Ketika melihat keberadaan nya, Gao Sheng dan semua petugas polisi langsung berlari ke tempat Guru Lin. Tapi pada saat itu, karena sudah tidak kuat lagi, Guru Lin pun pingsan.

Han Bing menemanin Yifei, sampai Yifei terbangun. Dan Yifei senang dengan perhatian Han Bing kepadanya. Lalu dia menanyakan, dimana Guru Lin, apakah sudah ditemukan.
Tepat disaat itu, Gao Sheng datang. Dan dia menjawab bahwa mereka telah menemukan Guru Lin. Tapi Guru Lin baru saja di bawa masuk ke ruang operasi, karena di tabrak oleh mobil.
“Tampaknya si pembunuh bertekad untuk membunuh nya,” komentar Han Bing.
Gao Sheng lalu menanyakan, kenapa Yifei dirawat dirumah sakit lagi. Dan Yifei menjelaskan bahwa itu karena dirinya belum sembuh dan pergi tanpa izin. Gao Sheng kemudian mengucapkan terima kasih kepada mereka berdua, sebab karena bantuan mereka lah, dia dan timnya bisa menemukan Guru Lin.
Dan Han Bing membalas bahwa yang terpenting adalah mereka bisa menangkap pelaku nya. Lalu dia pamit dan pergi. Yifei ingin menghentikannya, tapi dia tidak bisa bergera karena masih memakai infus.


Memperhatikan itu, Gao Sheng menggoda Yifei yang tampak jelas sedang jatuh cinta. Dan Yifei mendengus, lalu dia menanyakan, kapan dia dapat bertemu dengan Minghao.
“Jawab pertanyaan ku. Kamu jatuh cinta, kan?” tanya Gao Sheng, ingin tahu.
“Kapan aku dapat bertemu Minghao?” tegas Yifei dengan penuh penekanan.
“Besok.”

Sebelum membawa Minghao ke tempat penahanan, Gao Sheng membawa Minghao ke kantor polisi terlebih dahulu. Dengan alasan, dia ingin mengajak nya untuk minum teh. Dan Minghao merasa okay untuk minum teh bersama.
Lalu tepat disaat itu, Yifei datang. Dan dia langsung menghampiri Minghao serta menyapanya. Sementara Gao Sheng berjaga- jaga.

Yifei memegang tangan Minghao, seperti menyalamin nnya. Tapi sebenarnya dia ingin melihat apa yang ada didalam pikiran Minghao dan apa yang Minghao lihat. Kemudian setelah itu, dia menatap Minghao dengan tajam.
“Zheng Minghao, orang yang menginstruksikan mu. Siapa dia? Bagaimana kamu tahu, bukan tiga orang yang akan mati? Tapi empat orang?” tanya Yifei.

Minghao menolak untuk menjawab dan ingin melepaskan tangannya. Tapi Yifei tidak membiarkan nya. Karena dia masih berusaha untuk melihat.
Dengan kuat, Minghao menghentak tangan Yifei hingga terlepas. Lalu karena merasa pusing tiba- tiba, sehingga Yifei pun terjatuh. Dan Gao Sheng segera membantunya. Lalu Minghao masuk kembali ke dalam mobil, dan memanggil Gao Sheng untuk segera berangkat.

Yifei melihat- lihat bentuk bahasa isyarat tangan di internet. Lalu dia menjelaskan kepada Gao Sheng bahwa dia melihat seseorang berkomunikasi dengan Minghao melalui isyarat tangan. Dan dia memberikan gambar orang yang di lihat nya secara kabur.
Mendengar itu, Gao Sheng pun berpikir, lalu dia teringat kepada Prof. Wu yang pernah berbicara menggunakan bahasa isyarat kepada Minghao.
“Mengapa dia menggunakan isyarat untuk berkomunikasi?” tanya Yifei, heran.
“Ibunya Zheng Minghao tuli. Dia sepertinya juga menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan Ibunya,” jelas Gao Sheng.

Yifei berpikir, dan menebak, apakah mungkin itu karena secara psikologis, Minghao merasa lebih nyaman berbahasa isyarat. Sehingga Prof. Wu melakukan itu. Dan Gao Sheng menjawab bahwa itu mungkin saja.
Lalu Gao Sheng bertanya, apa lagi yang Yifei lihat dari Minghao. Dan Yifei mengakui kalau dia tidak ada mendapatkan petunjuk. Sehingga sekerang mereka hanya bisa menunggu sampai Guru Lin terbangun.
Yifei memikirkan kembali tentang perkataan Ayahnya. Jika semakin banyak dia menggunakan sensor otak nya, maka detak jantung nya akan semakin melambat. Yang berarti dia mungkin saja bisa meninggal.

Yifei masuk ke ruang ICU untuk menemui Guru Lin yang masih koma. Dia memegang tangan Guru Lin untuk mencari tahu apa yang terjadi.
“Aku seharusnya tidak berpura- pura tidak tahu. Kita secara tidak langsung membunuh nya, Guru,” kata Jia Hong (korban ketiga). Kepada Guru Lin.
Melihat kilasan itu, Yifei terkejut. Lalu tiba- tiba dia merasakan sakit di dada nya, sehingga dia pun melepaskan masker yang di pakai nya dan menarik nafas berkali- kali untuk menenangkan tubuhnya.
Kemudian perawat datang, dan Yifei pun pamit keluar.

Yifei mengingat tentang Prof. Wu. “Sangat jelas, kalau itu adalah dia. Tapi kenapa dia?” pikir Yifei, tampak heran.

Di tempat Prof. Wu. Han Bing menjalanin pengobatan hipnotis lagi.
“Sekarang sudah hampir tengah malam. Pada jam 12, Han Xue akan datang, bukan?” tanya Prof. Wu. Lalu dia membunyikan lonceng tepat di depan Han Bing. “Sekarang sudah tengah malam,” katanya.
Dan Han Bing mengeryitkan wajah nya.
Yifei sampai di tempat Prof. Wu. Dan dia mencari dimana Prof. Wu berada.
“Han Xue. Han Xue,” panggil Prof. Wu. Dan Han Xue terbangun.


Mendengar suara itu, Yifei berjalan mendekat ke ruangan dimana Prof. Wu dan Han Bing berada.
Prof. Wu tampak puas, karena berhasil membangunkan Han Xue.
“Ini dimana?” tanya Han Xue, bingung. Lalu tepat disaat itu, Yifei membuka pintu. Dan Han Bing langsung menatap nya dengan tajam.

Post a Comment

Previous Post Next Post