Sinopsis C-Drama : Love You Like the
Mountain and Ocean Episode 14
Images by : Youku
Mendengar
ucapan Shen Zhen, membuat Ye Lin merasa sangat cemas.
--
Ye Miao sudah
masuk ke dalam kediaman paman Yan. Dia bahkan memakai baju paman Yan. Sementara
itu, paman Yan sibuk membantu keponakannya mengerjakan PR.
Ye Miao tampak
tidak nyaman dengan baju yang di gunakannya karena tidak pas. Ruining juga sama
dengan Ye Miao. Lengan bajunya terlalu pendek dan bagian pinggang bajunya
sangat lebar. Mereka berdua protes pada paman Yan karena harus memakai baju
itu.
Paman Yan
memberitahu Ruining kalau Ny. Ning Mo sudah memintanya untuk menjaga Ruining
dengan baik dan jangan sampai sakit. Jadi, harus menggunakan baju tebal. Dan
juga, mereka kan sekarang berada di pinggiran kota. Tidak ada AC atau pemanas
ruangan. Jadi, jika tidak mau sakit, pakai saja baju itu. Sementara Ye Miao harus
memakai baju itu, karena Ye Miao kan tidak ada membawa baju apapun.
Keponakan
paman Yan, Yan Xiaodou, memberiitahu mereka kalau itu adalah baju ayah dan
ibunya. Jadi, mereka harus menjaga-nya dengan baik (tidak boleh robek).
--
Ye Miao,
Ruining dan Xiaodou makan malam bersama. Tapi, makanan yang di hidangkan
hanyalah nasi dan sayur. Ye Miao tidak terbiasa karena tidak ada daging-nya. Ruining
menyuruh Ye Miao untuk makan saja. Ye Miao akhirnya makan dan memuji rasa
sayuran yang cukup enak.
Ruining kemudian
bertanya tujuan Ye Miao datang kemari untuk apa? Belum juga Ye Miao menjawab,
perhatiannya teralihkan karena Xiaodou memberikan telur angsa orak-arik. Ye
Miao sangat bersemangat karena baru pertama kali makan telur angsa, dan tanpa
sengaja dia malah mengatakan kata kotor.
Xiaodou yang
masih polos, langsung bertanya arti kata yang Ye Miao katakan. Ruining langsung
memukul dan dengan berbisik memarahi Ye Miao karena sudah berbicara kata kotor
pada anak kecil. Ye Miao yang tidak bisa memberitahu arti sebenarnya, malah
mengarang-ngarang pada Xiaodou kalau kata yang di katakannya itu, berarti :
ingin berbaring sambil makan telur.
Ye Miao
mengalihkan topik dengan menanyakan nama Xiaodou. Begitu tahu nama Xiaodou, Ye
Miao malah mengejek nama Xiaodou yang terlalu santai. Dia jadi penasaran siapa
yang memberikan nama itu. Paman Yan kebetulan sekali keluar rumah dan mendengar
pertanyaan Ye Miao, menjawab kalau dia yang memberikan nama Xiaodou. Maksud
nama Xiaodou adalah cara kuno yang mereka gunakan untuk menyebut warna. Ye Miao
sampai takut karena sudah salah bicara.
Sialnya lagi,
Xiaodou malah mengatakan kata kotor yang Ye Miao ucapkan tadi pada paman Yan.
Dia kan di ajarkan Ye Miao kalau arti kata itu adalah berbaring sambil makan
telur. Paman Yan langsung melotot pada mereka berdua, siapa yang mengajarkan
keponakannya kata itu? Tidak perlu menunggu jawaban mereka berdua, paman Yan
sudah bisa tahu kalau pelakunya adalah Ye Miao.
Ye Miao
ketakutan di pukuli paman Yan, berlarian. Paman Yan mengejarnya dengan kemoceng
di tangannya.
Ruining
berbisik menasehati Xiaodou untuk tidak bicara kotor ketika sudah besar nanti.
Jika tidak, nasib Xiaodou bisa seperti Ye Miao.
--
Ruining sudah
mau tidur. Tapi, dia malah mendengar teriakan Ye Miao yang protes karena tidak
ada air panas dan air terasa sangat panas. Dari dalam kamar, Ruining berteriak
memberitahu kalau pemanas air itu hanya bekerja selama 5 menit. Jadi, kalau
mandi harus cepat. Ye Miao protes balik dengan berteriak karena Ruining tidak
memberitahunya dari awal. Ruining balas berteriak kalau dia mana tahu Ye Miao
mandi begitu lama.
--
Ye Miao siap
mandi dan langsung masuk ke kamar sambil menggigil. Dia satu kamar dengan
Xiaodou. Xiaodou menyuruh Ye Miao untuk segera berbaring di dalam selimut dan
dia juga sudah menghangatkan kasur Ye Miao. Tidak hanya itu, Xiaodou bahkan
menawarkan diri untuk menghangatkan kaki Ye Miao.
Ye Miao dengan
ramah menolak karna Xiaodou masih kecil. Dan tidak mungkin, dia membiarkan anak
kecil yang mengurusnya. Xiaodou membalas kalau dia terkadang membantu menghangatkan
kaki pamannya, jadi tidak masalah. Ye Miao tersenyum padanya. Dia kemudian
bertanya dimana ayah dan ibu Xiaodou? Kenapa hanya ada Xiaodou dan paman Yan?
“Orangtua ku
bekerja di Xiling.”
“Paman Yan
adalah pembuat pigmen warna China di kota ini, kenapa orang tuamu masih harus
bekerja di luar kota? Kenapa tidak membuka satu toko saja di kota ini?”
“Aku tidak
tahu.”
Ye Miao paham
kalau Xiaodou masih kecil dan tidak mengerti masalah orang dewasa. Tapi, dia
malah menyarankan Xiaodou agar meminta paman Yan untuk menambah volume pemanas
air demi kebaikan Xiaodou. Xiaodou merasa kalau hal itu pasti sangat mahal.
“Tidaklah.
Lihatlah pajangan batu yang ada di kamar pamanmu. Salah satu dari batu itu
kalau di jual bisa membeli pemanas air yang besar.”
“Paman pasti
tidak akan setuju. Paman bilang kaau semua batu itu bukan untuk di jual.”
Ye Miao tidak
mengerti kenapa batu itu tidak boleh di jual. Dia malah merasa kalau paman Yan
adalah orang yang sangat pelit.
Pembicaraan
mereka harus terhenti karena paman Yan sudah menyuruh mereka untuk tidur dan
mematikan lampu.
--
Esok hari,
Pagi-pagi
sekali, paman Yan sudah berteriak menyuruh semuanya bangun. Tidak hanya paman
Yan yang sudah berisik tapi angsa peliharaannya juga sudah sangat ribut. Ye Miao
yang masih sangat ngantuk merasa sangat terganggu dan bahkan bertekad akan
memasak angsa itu suatu hari nanti.
--
Ye Lin
ternyata pergi menuju kota Taoli menggunakan taksi. Supir taksi sampai heran
karena pagi-pagi buta Ye Lin sudah mau menuju kota Taoli. Apa ada masalah mendesak?
Karena menggunakan taksi ke kota Taoli, ongkos-nya sangat mahal. Ye Lin tidak
peduli walaupun harganya mahal dan hanya mau tahu berapa lama lagi mereka akan
tiba? Supir memberitahu sekitar setengah jam lagi. Ye Lin tampak lega karena
sebentar lagi akan tiba.
Tidak lama, Ye
Lin malah mendapat telepon dari PRT (Pembantu Rumah Tangga) keluarga Ye. Ibunya
masuk rumah sakit karna keracunan alkohol. Ye Lin jelas kaget karena ibunya sangat
jarang minum alkohol. Dan dimana ayahnya? Apa ada bersama ibunya?
Ye Lin menjadi
marah saat tahu kalau ayahnya tidak ada dan beralasan sedang melakukan konferensi.
Apakah konferensi itu lebih berharga daripada nyawa ibunya?!
Dan karena
itu, Ye Lin meminta agar supir putar balik arah. Dia tidak jadi ke kota Taoli.
--
Ye Miao dan
Ruining sudah bangun dan duduk bersama dengan paman Yan dan Xiaodou. Ruining
protes pada paman Yan karena di bangunkan begitu pagi. Dia tahu kalau paman Yan
mempunyai masalah dengan keluarga Ye (karena sudah mencuri muridnya), dan harusnya
paman Yan hanya menyiksa Ye Miao. Kenapa dia juga ikut di siksa? Dia masih
ingin tidur lebih lama.
Paman Yan menjelaskan
kalau Ruining dan Ye Miao boleh tinggal di tempatnya, tapi harus mematuhi
peraturan yang ada. Ruining bingung, karena dia kan sudah sering datang dan
tinggal di tempat paman Yan, tapi tidak pernah ada peraturan apapun.
“Kalau biasanya,
kau datang membeli pigment untuk ibumu. Hanya menginap dua atau tiga hari dan
kemudian pulang. Tapi, kali ini berbeda. Di tambah lagi, kau membuat ‘beban’
bersama-mu,” jawab paman Yan. “Jadi, harus ada peraturan.”
Ye Miao tidak
terima di sebut beban. Ruining sih pasrah saja dan menanyakan apa peraturannya?
Paman Yan
menyuruh Ruining untuk bertanggung jawab atas memasak makanan. Ye Miao langsung
tertawa. Tapi, tawanya hilang saat Paman Yan memberitahu kalau dia harus
membantunya menggiling batu untuk membuat pigment.
--
Ye Lin sudah
tiba di rumah sakit. Dia langsung menemui PRT (Pembantu Rumah Tangga) untuk
menanyakan kondisi ibunya. Ibunya sangat jarang minum alkohol, bagaimana bisa
ibunya keracunan alkohol? Berapa banyak alkohol yang ibunya minum? PRT tidak
berani menjawab karena sudah di pesan oleh Ny. Ji.
Ye Lin
memintanya untuk menjawab. Dan akhirnya, PRT itu memberitahu kalau kemarin adalah
ulang tahun pernikahan orang tua Ye Lin, dan Ny. Ji sudah berusaha keras menyiapkan
segalanya saat tn. Ye bilang akan pulang untuk makan malam. Tapi, tn. Ye lagi-lagi
membatalkannya. Ny. Ji akhirnya membersihkan semuanya, kemudian pergi tidur. Dan
ketika dia terbangun untuk memakai kamar mandi, dia melihat Ny. Ji yang terbaring
mabuk. Mungkin sepanjang malam Ny. Ji minum wine. Tapi, dia tidak tahu pasti
juga.
Ye Lin
bertanya lagi, sudah berapa lama ayahnya tidak pulang ke rumah? PRT tampak
gugup dan memberitahu kalau selama Ye Lin dan Ye Miao tidak ada di rumah, tn.
Ye juga tidak ada. Ye Lin mengerti dan tidak bertanya lagi.
Usai itu, Ye
Lin masuk dan melihat kondisi Ny. Ji. Ny. Ji terbangun karena kehadiran Ye Lin.
Dia meyakinkan kalau dirinya baik-baik saja dan Ye Lin bisa kembali ke sekolah.
Ye Lin dengan lembut berbohong kalau dia tidak ada kelas pagi ini dan hanya ada
latihan drama nanti sore. Ny. Ji kemudian meminta Ye Lin untuk tidak memberitahu
Ye Miao mengenai hal ini.
Saat Ye Lin
bertanya apakah kemarin terjadi hal buruk? Kenapa ibunya meminum banyak wine? Ny.
Ji berusaha tersenyum dan berbohong kalau semuanya baik-baik saja kemarin
malam. Blue Aid Foundation mendapatkan
proyek besar lagi. Jadi, dia merayakannya dengan meminum wine. Tapi, dia menjadi
minum berlebihan karena terlalu senang. Jangan khawatir, dia baik-baik saja. Dengan
adanya Ye Lin dan Ye Miao, dua anaknya yang pintar, mengapa dia harus tidak
senang?
Ye Lin tahu
alasan sebenarnya, tapi dia tidak mengatakan apapun dan berpura-pura percaya
pada ibunya. Ye Lin meminta ibunya untuk tidur sekarang dan bersitirahat. Ny.
Ji lagi-lagi mengingatkan kalau Ye Lin tidak boleh memberitahu masalah ini pada
Ye Miao, takutnya dia menjadi khawatir.
--
Ruining sibuk
menyiapkan api dan memasak. Sementara Ye Miao sibuk menggiling batu. Dan Paman
Yan hanya duduk di tengah rumah mengawasi mereka berdua. Dia memperingati Ye
Miao untuk tidak menggiling terlalu tebal atau tipis. Jika terlalu tebal, tidak
bisa di gunakan. Jika terlalu tipis, pigment agar berwarna lebih abu-abu daripada
kelihatannya.
Ye Miao sambil
menggiling berujar kalau sekarang dia mengerti kenapa murid paman Yan kabur. Melakukan
hal seperti tukang selama bertahun-tahun, sangat membosankan dan tidak ada
artinya. Paman Yan membalas kalau anak muda seperti Ye Miao hanya tidak tahu
betapa menyenangkannya pekerjaannya ini. Ye Miao tidak percaya.
Paman Yan
mulai menjelaskan bagaimana menyenangkannya membuat pigmen dengan metode
tradisional seperti ini. Kalau zaman dulu, mereka menyebutnya Nao Dong (imajinasi).
Untuk bisa mendapatkan warna, orang zaman dulu bisa sangat bersemangat. Dan semua
proses pembuatan warna terasa menyenangkan. Contohnya, ada beberapa tubuh serangga,
dimana saat kau menghancurkan bangkainya, kau akan mendapatkan warna carmine. Dan
itulah bagaimana kita menyebut serangga itu sebagai serangga carmine. Contoh lainnya,
kau kira pembuat pigment hanya bekerja menggiling batu setiap harinya? Menurutmu,
darimana mereka mendapatkan batunya? Mereka mendapatkan batunya dari sekitar mereka.
Warna merah dari Wulin wells. Warna sandy
dari Mocuo, dan masih banyak lagi. Bukankah semua itu menyenangkan?
Ye Miao
terdiam mendengar penjelasan paman Yan. Dia akhirnya mengakui kalau semua
mungkin terdengar menyenangkan, tapi apa gunanya? Hampir semua pigment sekarang
ini mampu di buat dengan bahan kimia dan mesin.
Paman Yan
langsung membahas kalau Ye Miao kan mahasiswa sejarah. Apa guru sejarah Ye Miao
pernah mengajarkan apa tujuan dari sejarah? Ye Miao menjawab kalau tujuannya
adalah ingatan. Paman Yan bertanya lagi, bagaimana caranya menjaga semua
ingatan itu? Hanya dengan kata-kata? Salah satunya dengan lukisan. Dan pigment
yang di gunakan dengan cara tradisional seperti ini, mampu bertahan hingga
ribuan tahun. Tapi, dia mengakui kalau apa yang di katakan oleh Ye Miao ada
benarnya juga.
Ye Miao
menekankan pada Paman Yan kalau dia bukannya mau menyakiti paman Yan dengan
perkataannya. Tapi, sebagai manusia, mereka tidak bisa hidup hanya dengan
prinsip. Katakan sajalah, ada villa di depan paman Yan dan ada sekumpulan
prinsip, yang mana yang akan paman Yan pilih? Paman Yan menjawab : Prinsip. Ye
Miao sudah tahu kalau paman Yan akan menjawab seperti itu. Tapi, berapa banyak
orang sih yang masih berpegang prinsip seperti paman Yan? Hanya sedikit. Meskipun
paman Yan mempunyai banyak murid yang hebat, para murid itu pada akhirnya pasti
akan memilih ‘villa’ daripada ‘pinsip’.
Paman Yan
tetap pada pendiriannya, walaupun hanya tersisa dirinya sendiri, dia tetap akan
memilih prinsip. Ye Miao hanya belum mengerti segalanya.
Usai pembicaraan
panjang itu, paman Yan memutuskan untuk masuk ke dalam rumah sejenak. Setelah paman
Yan masuk ke dalam rumah, Ruining menemui Ye Miao dan meminta tolong karena ada
masalah dengan api masaknya. Apa Ye Miao bisa bantu lihat sebentar?
Ye Miao dengan
niat baik, pergi ke dapur untuk memeriksa. Tapi, sudah ada banyak asap di sana.
Ye Miao sampai menggerutu, Ruining itu memasak atau buat asap, hah!
Eh, Ruining
tiba-tiba saja berteriak di depan pintu memanggil paman Yan dan berkata kalau
Ye Miao mengganggunya memasak. Dan semua masakannya jadi gosong semua karena Ye
Miao. Mendengar laporan Ruining, Paman Yan langsung mengejar Ye Miao untuk
memukulnya. Ye Miao yang tidak tahu apa-apa, jelas berlari ketakutan.
Sementara Ruining
dengan santai malah memberikan pita pada leher angsa peliharaan paman Yan.
Lagi gaduh
seperti itu, seorang pria berpakaian rapi datang untuk menemui paman Yan. Dia memperkenalkan
diri sebagai Zhan He, dari Star Sky Cultural Entertainment. Paman Yan langsung
bersikap sopan dan mengundangnya masuk ke dalam rumah untuk berbincang. Ruining
dan Ye Miao jadi kepo siapa orang itu?
--
Fang Yuan
memberitahu Shen Zhen kalau beberapa hari lagi, beberapa orang dari departemen
publikasi akan datang bersama dengan Direktur untuk melihat latihan mereka. Penilaian
mereka akan sangat tegas. Karena bagaimanapun, penampilan mereka ini akan di
siarkan di TV Nasional. Jadi, setiap ekspresi Shen Zhen, sekecil apapun, akan melalui
tes HD lens.
Setelah penjelasan
panjang lebar pada Shen Zhen, Fang Yuan baru sadar kalau Ye Lin belum tiba juga
padahal sudah harusnya latihan. Shen Zhen tertawa sinis karena dia menduga
kalau Ye Lin pergi ke kota Taoli mengejar Ye Miao dan Ruining karena termakan hasutannya.
Sok polos, dia berkata pada Fang Yuan kalau Ye Lin mungkin saja mengurus hal yang
penting.
Sayangnya,
perkiraan Shen Zhen salah. Karena Ye Lin datang saat itu. Dia meminta maaf
karena sudah datang terlambat. Fang Yuan tidak marah asalkan Ye Lin datang dan
menyuruhnya bersiap untuk latihan.
Saat Fang Yuan
pergi memberikan pengarahan pada yang lain, Shen Zhen menyindir Ye Lin yang
datang juga padahal dia sudah mengira Ye Lin tidak akan datang. Dia bahkan
mengejek dengan berkata kagum pada Ye Lin.
“Karena kampus
sudah memberikan tugas ini pada kita, kenapa tidak ku selesaikan dengan cepat
kemudian baru pergi? Bukankah begitu?” balas Ye Lin.
“Aku setuju.”
“Dan,
perkataanmu kemarin padaku, aku dan Ye Miao adalah saudara. Aku adalah abangnya
dan dia adalah adikku. Hubungan persaudaraan kami tidak akan pernah bisa berubah
tidak peduli apapun yang kau katakan untuk memutuskannya.”
“Senior, apa
yang kau katakan semuanya benar. Aku hanya berharap senior bisa optimis seperti
ini selamanya,” balas Shen Zhen, tapi menatap dengan pandangan mengejek pada Ye
Lin.
Ye Lin tahu
jelas maksud dari perkataan Shen Zhen sebenarnya. Dan dia balik bertanya pada Shen
Zhen, menurut Shen Zhen antara dirinya dan Ruining, siapa yang sebenarnya
pemeran utamanya?
“Kau tidak bisa
bertanya hal itu. Dia adalah putri. Dan aku adalah pelayan.”
“Shen Zhen. Tidak
pernah ada yang melihatmu sebagai pelayan. Terkadang, menjadi terlalu
imajinatif bukan hal yang bagus,” nasehat Ye Lin.
“Semua orang
yang berada di posisi atas bisa bertindak kasihan pada yang ada di bawahnya. Kau
terus saja begitu. Terus saja berusaha keras. Untuk apa kau berpikir banyak? Hanya
mendaki saja ke atas. Ya, aku ingin mendaki ke atas. Aku juga ingin menjadi sepertimu
mengatakan ‘ayo naik’ dengan mudahnya pada orang yang ada di bawah. Tapi, coba
kau tebak, jiwa yang memprihatikan di bawah jurang, setelah mendengar kalimat
mudah ‘ayo naik’ tapi tidak pernah melihat siapapun yang benar-benar
menolongnya, akankah dia merasa lelah?” balas Shen Zhen, sinis. Menganggap ucapan
nasihat Ye Lin padanya hanya karena Ye Lin berada di atas dan tidak tahu
sulitnya baginya.
Usai mengatakan
semua itu, Shen Zhen sok minta maaf karena sudah bicara terlalu banyak. Dia mengajak
Ye Lin untuk mulai latihan saja sekarang karna point extra ini sangat penting
baginya.
--
Di kediaman paman
Yan,
Zhan He sudah
selesai bicara dengan paman Yan. Dia meminta paman Yan untuk memikirkan lagi
perkataannya. Tapi, paman Yan tetap pada pendiriannya. Zhan He berkata kalau
harga jual yang di tawarkan oleh perusahaannya sudah sangat tinggi. Batu malachite
milih paman Yan itu, jika di jual melalui lelang, paling mahal seharga 3juta
yuan. Dan mereka hanya bisa menawarkan segitu, tidak mungkin lebih tinggi lagi.
Paman Yan membalas kalau harga batu nya tidak ternilai. Zhan He tidak menyerah.
Dia akan meninggalkan kartu namanya, dan jika Paman Yan sudah berpikir
baik-baik, bisa menelponnya besok.
Pembicaraan mereka
berdua dari awal terdengar oleh Ye Miao.
Setelah Zhan
He pergi, paman Yan mengajak mereka untuk makan. Saat duduk di meja makan, Ye
Miao mengeluh melihat masakan yang Ruining lakukan, tidak ada daging lagi. Ruining
membalas kalau ada ikan. Ye Miao masih mengeluh karena ikan yang terhidang
pasti belum tumbuh besar karena besarnnya hanya sebesar jempol tangannya saja.
Ruining merasa
kalau paman Yan sangat menyukai sayuran. Setiap kali dia datang kemari, dia
merasa seperti sedang datang ke kuil saja. Makan saja yang tersedia.
Paman Yan
mengajak Xiadou untuk makan. Paman Yan membagi 3 ikan yang ada untuk Ruining,
Ye Miao dan Xiaodou. Mereka mulai makan dengan damai. Tiba-tiba saja, Xiaodou
meminta Ruining dan Ye Miao untuk sering datang
kemari. Ye Miao mengira kalau Xiaodou sangat menyukai mereka berdua.
“Karena sejak
kakak di sini, aku dapat makan telur orak arik angsa yang enak setiap hari. Dan
juga makan ikan,” jawab Xiaodou.
“Jadi, biasanya,
kau tidak makan telur orak arik angsa?” tanya Ye Miao, sedih.
“Ya. Karena harganya
lebih daripada 10 yuan. Dan semua uang yang ada untuk membayar uang sekolahnya.”
“Xiaodou, uang
sekolah mu, paman bisa membayarnya. Dan juga, ibu dan ayahmu, sekarang ini
bekerja untuk menghasilkan uang untukmu,” ujar paman Yan.
Mendengar ucapan
Xiaodou, Ye Miao dan Ruining jadi merasa tidak enak hati karena tadi sudah
mengejek makanan yang ada, padahal ternyata makanan itu sudah termasuk mewah
pada Xiaodou. Ruining dan Ye Miao bahkan akhirnya memberikan ikan mereka untuk
Xiaodou makan.
--
Shen Zhen dan Ye
Lin masih terus latihan. Chemistry mereka masih belum ada. Tapi, menurut Fang Yuan,
hasilnya sudah lebih lumayan dari kemarin. Jadi, mereka sudah boleh pulang.
Karena sudah boleh
pulang, Ye Lin langsung pergi dengan cepat.
--
Ye Lin pergi
ke rumah sakit untuk menjemput ibunya dan membawanya ke rumah. Dia sangat
perhatian pada Ny. Ji.
--
Paman Yan
sudah selesai makan. Dan kembali kedatangan tamu beberapa pria. Salah satu pria
itu adalah kepala sekolah. Xiaodou bahkan memberi hormat pada tn. Xie (Kepala Sekolah).
Tujuan tn. Xie
datang adalah untuk memperkenalkan 2 orang pria yang adalah administrator dan
direktur dari televisi daerah mereka. Jadi, karena akan ada perayaan di Universitas
Xiling, sekolah Xiaodou juga akan di liput. Kenapa? Karena kota Taoli terkenal
untuk pembuatan pigment lukisan China. Dan setelah pencarian latar belakang
yang panjang, mereka menemukan kalau latar belakan Xiaodou dapat menjadi topik
yang bagus.
Xiaodou kan
adalah anak yang di tinggalkan orang tua untuk bekerja. Dan paman Yan adalah
pengrajin yang hidup sederhana. Dan karena itu, mereka ingin melakukan
wawancara singkat pada Xiaodou. Dan juga, mereka ingin Xiaodou berakting sedikit
sedih saat wawancara. Seperti telah melalui banyak kesusahan selama
mempertahankan tradisi. Lebih baik lagi kalau selama wawancara, Xiaodou
menangis dan menghapus air mata. Dengan begitu, para penonton juga bisa
menangis.
“Membuat anak
kecil menangis?” ulang paman Yan, tampak tidak setuju.