Sinopsis Plerng
Ruk Plerng Kaen Episode 8 – part 2
Network : Channel
3
Malam hari. Urawee memikirkan kembali tentang kejadian siang tadi.
“Apa kamu yakin tentang pernikahan?” tanya Urawee, memastikan.
“Dan bagaimana denganmu? Apa kamu yakin?” balas Ampu.
“Ya. Aku sangat yakin.”
Ampu mengomentari bahwa sebagai seorang wanita, Urawee seharusnya lebih
banyak membutuhkan waktu untuk berpikir. Tapi Urawee dengan yakin menjawab
seperti itu. Jadi dia juga sama. Dia yakin dan dia sangat yakin bahwa dia tidak
akan mengecewa kan Urawee. Dan mendengar itu Urawee tersenyum senang.
Tapi sekarang, Urawee malah merasa sangat kebingungan. Apakah keputusan nya sudah
benar?
Yai datang ke kamar Urawee, dan memberikan segelas susu hangat padanya.
Lalu Urawee pun bertanya, kenapa Yai tidak mengatakan apapun hari ini padanya.
Dan Yai balas bertanya, apakah Urawee ingin dia menghentikan pernikahan
ini. Karena dia tahu kalau Urawee hanya ingin menang melawan Unthiga.
Mendengar itu, Urawee mendekati Yai, dan bertanya kenapa Yai tidak
menghentikan nya. Dan Yai menjawab bahwa dia memang orang yang membesarkan
Urawee, tapi ini adalah hidup Urawee. Jika Urawee memilih untuk melakukan ini,
maka dia akan mendukung Urawee. Lalu dia sebenarnya tidak terlalu percaya,
kalau Urawee melakukan semua ini hanya karena ingin melawan Unthiga. Dia
percaya bahwa Urawee pasti memiliki perasaan kepada Ampu juga.
Dengan manja, Urawee pun berbaring diatas pangkuan Yai.
“Aku hanya bisa mendukungmu. Aku berharap kamu akan semakin bertumbuh.
Sehingga suatu hari kamu bisa mengatakan dengan yakin bahwa pernikahan mu
dengan Ampu, itu adalah karena cinta,” jelas Yai sambil mengelus Urawee dengan
lembut.
Dan mendengar itu, Urawee hanya diam saja. Dia tampa sedih serta sangat
bingung.
Pagi hari. Dikantor. Kabar pernikahan Urawee dan Ampu sudah tersebar
dengan cepat, sehingga banyak orang yang berkumpul dan bergosip. Mendengar
mereka terus bergosip tidak jelas, Unthiga pun memarahi mereka dan menyuruh
mereka untuk bekerja. Tapi saat dia mengetahui apa yang sedang mereka gosipkan,
dia pun merasa sangat terkejut.
Arm memberikan selamat kepada Urawee serta Ampu yang sudah memutuskan
untuk menikah. Dan mereka berdua pun berterima kasih kepadanya.
Lalu tepat
disaat itu, Unthiga datang. Dan Arm pun memberitahukan tentang pernikahan itu
kepada Unthiga serta dia menyuruh Unthiga untuk mengucapkan selamat. Tapi
karena saking terkejut nya, Unthiga pun hanya diam saja.
“Tidak apa, jika kamu terkejut dan tidak bisa berbicara. Aku mengerti,”
jelas Urawee. Kemudian dia dan Ampu pamit untuk kembali bekerja.
“Inikah caramu bermain?” tanya Unthiga dengan sinis. Dan Urawee
mengabaikannya. Begitu juga dengan Ampu yang langsung berjalan melewati nya.
Dengan kesal, Unthiga ingin mengejar Urawee. Tapi Arm menghentikannya.
“Oun,” panggil nya. “Mengapa kamu mengikuti mereka? Kamu juga sudah akan
menikah,” katanya dengan tegas.
Mendengar itu, Unthiga langsung menatap Arm dengan pandangan tidak senang.
Lalu disaat itu, hp nya berbunyi, karena ada seseorang yang mengirimkan pesan
kepadanya. Dan saat Unthiga melihat isi pesan itu, dia tampak sangat terkejut,
dan dia menatap Sunisa yang berdiri dibelakangnya dengan waspada. Dan dengan
bingung, Sunisa pun balas menatapnya.
Unthiga masuk dengan terburu- buru ke dalam ruangannya. Dia menutup
semua tirai jendela di dalam ruangannya. Lalu dia kembali membuka pesan yang di
terima nya. Dan ternyata isi pesan itu adalah video nya di dalam kamar hotel.
Setelah melihat itu, Unthiga merasa sangat ketakutan sekali.
Kemudian disaat itu, Anik menelponnya.
“Kamu memiliki banyak sekali fans. Atau haruskah aku merilis video
uncensored nya?” tanya Anik dengan santai.
“Mengapa kamu melakukan ini?!” balas Unthiga, marah.
Anik menjelaskan kalau dia sengaja melakukan itu supaya Unthiga bisa
mengerti, apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak seharusnya dilakukan.
Karena Urawee sudah memberitahu kan pada nya. Unthiga datang ke rumah Urawee
dan membuat kekacauan. Jadi dia memperingatkan Unthiga untuk tidak melakukan
itu lagi. Karena dia tidak ingin mempermalukan istri masa depan nya lebih
daripada ini.
Mendengar ancaman tersebut, Unthiga sangat marah dan ingin menjerit.
Tapi dia menahan dirinya sendiri, karena takut orang- orang akan tahu.
“Siapa Istrimu?” tanya Unthiga, geram.
“Berhenti berpikir bahwa kamu punya pilihan. Kamu akan melakukan segala
yang aku perintahkan. Aku akan membawa paman ku untuk mendiskusikan tentang
pernikahan ini,” jelas Anik. Tegas.
Dengan sangat kesal, Unthiga melemparkan hp nya dan menangis sambil
menjerit tertahan. Dia mencoba untuk menahan amarah nya. Sementara Anik, dia
tampak merasa bersalah, tapi dia seperti memilih untuk mengeraskan hati nya.
Tags:
Plerng Ruk Plerng Kaen