Sinopsis
Plerng Ruk Plerng Kaen Episode 4 – part 1
Network :
Channel 3
Dengan sikap sinis, Nopamat menanyakan, kenapa Duang berada di
sini. Dan Duang pun menjawab bahwa dia baru saja menggunakan kamar mandi disini
untuk melepaskan sesuatu yang tertahan supaya lega. Mendengar itu, Nopamat pun
malas meladeni Duang dan berniat pergi. Tapi Duang langsung mengajak nya untuk
berbicara.
“Katakan saja. Tapi aku peringatkan kamu, jangan bertindak seperti
sales disini, jika tidak, maka aku akan menyuruh satpam untuk menyeret mu
keluar,” jelas Nopamat, tegas.
“Kamu juga sales. Jangan lupa. Oh tidak, aku tidak seperti kamu.
Karena aku orang yang jujur dalam berjualan. Aku tidak tidur dengan suami
wanita lain seperti kamu,” balas Duang, sinis.
Nopamat menatap tajam Duang, dan memperingatkannya lagi. Tapi
Duang tidak takut. Dia menyuruh Nopamat untuk menjaga Unthiga dengan baik,
supaya Unthiga tidak bertindak seperti Nopamat, yaitu mencuri pria orang lain.
Dan Nopamat berteriak marah. Mendengar itu, semua orang langsung berkumpul
untuk melihat ada apa.
“Jangan bersikap seperti wanita pasar disini. Pelankan suara mu,
atau kamu akan kehilangan wajah mu di depan orang lain,” jelas Duang, dengan
pelan. Dan Nopamat pun menyadari itu.
“Apa yang Oun lakukan?” tanya Nopamat, lebih tenang.
“Hohoho … kamu sibuk mengejar suami mu, jadi kamu tidak tahu? Kamu
tidak tahu apa yang putrimu lakukan? Anik adalah kekasih Wee, tapi putri mu
mencoba mencuri nya dari keponakan ku tercinta, dan menyebabkan mereka putus,”
jelas Duang, sinis.
Nopamat tertawa mendengar itu, karena dia yakin kalau Unthiga
tidak mungkin mencuri pria dari wanita lain. Yang ada malahan pria yang
mengejar Unthiga. Serta putus nya Urawee dengan Anik, itu tidak ada hubungannya
dengan Unthiga. Dia yakin itu. Lalu dia menghina Duang yang sampai sekarang
belum ada menikah, karena membosan kan.
Mendengar itu, Duang merasa kesal. Dan dengan sengaja, dia pun
berjalan menyenggol bahu Nopamat dengan kuat. Dan Nopamat pun menatap nya
dengan tajam.
Pam terus mencuri pandang ke arah Urawee. Dan menyadari itu,
Urawee menebak kalau Pam pasti merasa sangat gatal, karena ingin tahu. Dengan
bersemangat, Pam mengiyakan sambil menggaruk bibir nya. Dan Urawee pun
menceritakan bahwa hp Anik masih mati, jadi dia masih menunggu Anik untuk
menelpon nya kembali, juga dia telah memberitahukan perasaan nya kepada Anik
melalui pesan suara.
“Perasaan mu?” tanya Pam, semangat. Dan Urawee mengiyakan.
Anik membuka pesan suara dari Urawee, dan mendengarkan nya. Lalu
saat dia mendengar kalau Urawee mencintai nya. Anik tersenyum senang.
Pam tertawa senang, dan menyuruh Urawee untuk tidak perlu
khawatir. Dia yakin Anik pasti sangat bahagia dan akan menelpoon Urawee
kembali. Mendengar itu, Urawee mengiyakan, lalu dia menyuruh Pam untuk
melepaskan tangannya, karena dia mau bekerja. Dan Pam pun langsung melepaskan
nya.
“Tapi aku tidak tahu, jika ini sudah terlambat atau belum,” kata
Urawee, pelan.
“Belum terlambat. Karena cinta mu untuk nya, itu akan memenangkan
segala rintangan. Jangan mempercayai orang lain,” jelas Pam, menyemangati. Dan
Urawee tertawa.
Anik tersenyum memikirkan tentang Urawee, tapi kemudian dia
teringat tentang Unthiga. Dan dia pun merasa sangat stress. “Aku minta maaf,”
katanya untuk Unthiga, karena dia merasa bersalah.
Setelah menyelesaikan tugas nya mendesign kain, Urawee menunjukan
nya kepada Pam. Dan Pam memuji kalau itu bagus. Lalu Urawee pun menjelaskan
bahwa yang tersisa hanya mendesign seragam pria dan wanita nya. Jadi dia ingin
Pam membantu nya untuk mendesign pakaian untuk pria, sementara dia akan
mendesign pakaian untuk wanita. Lalu setelah itu, mereka akan mendiskusikan nya
kembali untuk menyamakan. Dan Pam mengiyakan, lalu dia mengirimkan design kain
tersebut ke email nya.
Setelah itu, Pam dengan segera kembali ke meja nya, dan kembali
bekerja. Tapi kemudian, chat grup nya berbunyi. Lalu membaca chat tersebut, Pam
langsung berteriak. Sehingga Urawee merasa heran. Dan Pam beralasan bahwa dia
harus pergi.
“Tunggu, tunggu. Bagaimana tentang pekerjaan yang aku minta
padamu?” tanya Urawee.
“Ini penting . Jangan ganggu,” balas Pam, lalu dia pergi.
Sunisa memperlihatkan data tentang Ampu yang di minta oleh
Nopamat. Dan Nopamat pun melihat nya, lalu dia menanyakan dimana Arm. Dan
Sunisa menjawab bahwa sekarang Arm sedang ada konferensi dengan klien dari luar
negri.
“Kemudian bisakah kamu memberitahu Ampu bahwa aku ingin berbicara
kepada nya? Beritahu dia untuk menemui ku di ruangan rapat,” perintah Nopamat.
Dan Sunisa pun mengiyakan.
Pam kembali ke ruangan, dan berlari mendekati Urawee dengan
bersemangat. “Yang Mulia Ratu memanggil Khun Ampu untuk menemui nya,” jelas
Pam.
“Hey, jangan ganggu aku dengan omong kosong. Aku sedang bekerja,”
balas Urawee, tidak tertarik.
Dan Pam pun mengerti bahwa gosip nya tidak menarik untuk Urawee,
tapi menurutnya ini adalah hal yang mencurigakan, kenapa Nopamat ingin secara
pribadi berbicara dengan Ampu. Dan dia yakin kalau pasti ada sesuatu, karena
Nopamat tampak sangat serius. Kalau dia boleh menebak, dia yakin kalau ini ada
hubungannya dengan Unthiga. Dan Urawee hanya terus menjawab dengan ‘hmm’,
karena dia beneran tidak tertarik.
Urawee dengan tegas menyuruh Pam untuk kembali bekerja dengan
fokus. Dan Pam pun mengiyakan, karena dia sudah puas setelah menceritakan
semuanya kepada Urawee. Serta dia mengakui bahwa dia merasa bangga, karena
Urawee masih bisa fokus bekerja setelah mendengar gosip darinya itu. Dan Urawee
mendengus.
Kemudian, Pam kembali mendapatkan chat di grup. Dan dia pun sibuk
membalas nya. Melihat itu, Urawee hanya bisa menggeleng- geleng kan kepalanya.
Sunisa membawa Ampu menemui Nopamat. Dan Ampu dengan sopan
memberikan salam kepada Nopamat. Lalu dia duduk di dekat nya. Dan Nopamat
langsung berbicara secara to the point
kepadanya, dia menanyakan, kenapa Ampu ingin bekerja di sini.
“Aku ingin uang,” jawab Ampu, jujur.
“Uang? Itu mengapa kamu bekerja disini? Atau karena kamu ingin
mendapatkan jackpot?” balas Nopamat, menyelidiki.
“Aku datang untuk bekerja. Hanya untuk gaji,” jawab Ampu, tegas.
Unthiga tidak sengaja melihat Anik yang datang ke kantor. Dan dia
pun mengikutinya.
Nopamat memberikan peringatan untuk Ampu supaya jangan terlalu
ambisius, karena pria yang bergantung kepada wanita, itu artinya pria tersebut
tidak punya harga diri. Dan Ampu mengiyakan, lalu dia menjelaskan dengan tegas
bahwa jika dia mau menghasilkan uang dengan menjual harga dirinya, maka dia
tidak akan bekerja seperti ini.
“Bisakah aku mempercayai perkataan mu? Atau kamu sedang mencari
target baru?” tanya Nopamat. Dan Ampu diam saja. “Pegang perkataan mu.
Pergilah,” jelasnya. Dan dengan sopan Ampu memberikan hormat pada nya, dan
keluar dari ruangan.
Ketika Urawee baru saja selesai bertelponan dengan pihak pabrik,
Anik datang ke kantornya. Dan melihat itu, Pam langsung menggoda Urawee serta
merekam nya. Lalu ketika Urawee menatapnya penuh makna, dia pun langsung
beralasan bahwa dia sedang selfie, dan pamit keluar untuk mencari pencahayaan
yang lebih bagus.
Para karyawan menonton adegan manis tersebut dari jauh. Dan mereka
turut merasa senang untuk Urawee serta Anik yang berbahagia. Tepat disaat itu,
Ampu lewat, dan karena merasa penasaran ada apa, maka dia pun ikut menonton.
Unthiga memperhatikan kejadian tersebut juga dari jauh. Dan dia
tampak sangat emosi.
Anik serta Urawee saling meminta maaf kepada satu sama lain. Serta
mereka saling menyatakan cinta kepada satu sama lain juga. Kemudian dengan
senang, karena sekarang mereka akhirnya berbaikan kembali dan bisa menjadi
pacar. Anik pun memeluk Urawee dengan mesra dari belakang. Dengan malu- malu,
Urawee mengingat kan nya bahwa ada banyak orang yang sedang melihat mereka,
sehingga dia pun merasa malu.
Mendengar itu, Pam langsung mengajak semua karyawan untuk bubar
dan kembali bekerja. Tapi secara diam- diam, dua penggosip dan Pam masih
mengintip dari jauh.
Urawee tiba- tiba mendapatkan pesan masuk, dan karena itu Anik pun
melepaskan pelukan nya.
Unthiga berterima kasih, karena Modaeng telah mengirimkan pesan
kepada Urawee. Dan dengan percaya diri, dia mengatakan kalau kali ini pasti
Anik dan Urawee akan putus.
“Kelemahan Urawee adalah pria yang tidak setia. Tidak peduli
seberapa banyak dia mencintai dia. Itu akan berakhir. Terima kasih banyak ya,”
kata Unthiga, puas.
Urawee syok melihat foto Anik yang tidur telanjang, dengan bh
wanita berwarna ungu ada disebelahnya.
Anik bingung melihat ekpresi wajah Urawee, jadi dia pun bertanya.
Dan dengan raut wajah sedih serta kecewa, Urawee menunjukan foto tersebut
kepada Anik. Membuat Anik merasa syok sendiri ketika melihat nya, dan dia tidak
bisa menjelaskan apapun sama sekali untuk membela dirinya. Menyadari kalau
berarti foto tersebut adalah benar, maka Urawee pun langsung menampar Anik.
Melihat itu, Pam serta semua karyawan merasa terkejut. Sementara
Unthiga tampak sangat puas.
“Kamu bilang, kamu mencintai ku. Bahkan walaupun kamu tidur dengan
orang lain? Bagaimana bisa kamu melakukan ini kepadaku? Keluar!” teriak Urawee
dengan histeris sambil terus memukuli Anik dan melemparkan semua barang di meja
kepadanya.
Anik berusaha menenangkan Urawee dengan cara memeluknya. Tapi
Urawee sudah keburu merasa jijik, sehingga sambil menangis dan memberontak, dia
menyuruh Anik untuk jangan menyentuh nya dan keluar.
Mendengar jeritan itu, Nopamat dan Sunisa merasa heran ada apa.
Begitu juga dengan semua orang yang berada di lantai bawah. Mereka
langsung berkumpul untuk melihat apa yang sedang terjadi.
Ampu dengan heran bertanya kepada Pam, apa yang terjadi. Dan Pam
menjawab bahwa dia juga tidak tahu, karena tiba- tiba saja Urawee menjadi
seperti itu. Lalu dia pun segera berlari ke ruangan Urawee untuk mencari tahu.
Dan Ampu mengikuti nya.
Unthiga mendengarkan jeritan Urawee dengan ekspresi wajah puas.
Ampu menarik Anik untuk menjauh dari Urawee. Sementara Pam, dia
memeluk Urawee untuk menenangkan nya. Melihat betapa menderitanya Urawee
sekarang, maka Ampu pun menyarankan supaya Anik pergi dulu. Tapi Anik malah
marah, dan bertanya, kenapa Ampu ikut campur dalam masalah nya.
Ketika Nopamat mendekatinya, Unthiga langsung berpura- pura polos.
Dia menanyakan, apa yang terjadi, dan apa yang salah dengan Urawee. Dan
mengetahui kalau itu adalah jeritan Urawee, Nopamat merasa puas dan berkomentar
bahwa tampaknya Urawee sudah gila karena masalah dengan pria.
Urawee terus berteriak histeris, dan karena itu, Pam pun meminta
supaya Anik keluar terlebih dahulu. Dan dengan berat hati, Anik pun pergi.
Kemudian Ampu segera membantu menopan Urawee supaya tidak terjatuh. Sementara
Pam, dia pergi untuk mengambilkan inhaler.
“Wee, apa kamu baik- baik saja?” tanya Ampu, perhatian.
“Tinggalkan aku sendiri. Lepaskan aku,” balas Urawee, lemas.
Nopamat mengajak Unthiga untuk berbicara, tapi Unthiga menolak
dengan alasan ingin menemui Urawee dulu. Dan lalu dia berjalan pergi.
Nopamat teringat perkataan Duang tentang Unthiga. Dan dia merasa
curiga ada sesuatu.
Urawee merasa sangat lemas. Sehingga Ampu pun memeluknya dengan
erat. Melihat itu, Unthiga merasa sangat cemburu. Sementara para karyawan yang
menonton, mereka langsung berseru dengan bersemangat.
Tags:
Plerng Ruk Plerng Kaen