Sinopsis
Plerng Ruk Plerng Kaen Episode 4 – part 4
Network :
Channel 3
Malam hari. Di klub. Unthiga merayakan keberhasilan nya bersama
dengan Modaeng. Menurutnya wanita seperti Urawee yang tidak bisa menerima
pengkhianatan, pasti akan memutuskan pria seperti Anik yang telah mengkhianati
nya.
Namun Modaen berpendapatan berbeda, menurutnya Urawee dan Anik
tidak akan putus semudah itu, karena mereka berdua sama- sama memiliki
perasaan, dan itu sudah dari lama. Jadi dia menyarankan Unthiga untuk membuat
rencana candangan, bila itu terjadi. Mendengar itu, mood Unthiga langsung
rusak. Dan dia pun pergi meninggalkan Modaeng.
Duang menawarkan segelas susu hangat kepada Urawee, tapi Urawee
menolak. Dan dia pun akan menyuruh Pua untuk membuatkan makanan hangat, tapi
Urawee menolak lagi dengan alasan dia tidak merasa lapar.
Duang kemudian bertanya kepada Yai, kapan Ampu akan datang
mengantarkan hp Urawee, karena ini sudah sangat malam. Dan Yai menjawab bahwa
dia tidak tahu. Duang lalu mengomentari betapa baiknya Ampu, karena biasanya
Ampu begitu perhatian kepada Urawee. Dan Yai setuju.
“Tapi aku tidak tahu, jika dia benar- benar baik atau tidak. Aku
perlu memperhatikan nya lebih lama,” kata Urawee, ikut berkomentar.
Tepat disaat itu, terdengar suara mobil datang. Dan mereka
menebak, apakah itu Ampu.
Ternyata mereka semua salah. Itu adalah Anik.
Urawee pun turun dari tempat tidurnya, karena ini sudah sangat
malam, jadi menurutnya kalau lebih baik dia mengambil hp nya langsung dan tidak
membiarkan Ampu masuk ke rumah lagi.
Tapi saat dia melihat kalau yang datang, ternyata adalah Anik. Dia
pun langsung berwajah suram. “Nik,” panggil nya. Dan Anik menoleh kepada nya.
Duang mengintip melalui jendela kamar. Lalu dia menyuruh Fae untuk
tidur, dengan alasan sekarang sudah sangat malam. Dan Fae pun mengiyakan, lalu
dia membantu Yai untuk kembali ke kamar juga. Sementara Duang, lanjut
mengintip.
Tanpa berbasa- basi, Urawee langsung menanyakan, siapa wanita yang
tidur bersama dengan Anik di hotel itu. Dan Anik berbohong, dia menjawab kalau
itu hanyalah wanita tidak di kenal.
“Apa kamu yakin itu bukan Unthiga?!” tanya Urawee, tajam. Dan Anik
merasa gugup, sehingga dia pun menjadi terdiam.
Mendengar keributan itu, Duang keluar dari kamar dan mengintip
melalui jendela yang menghadap ke arah kolam renang. Untuk melihat ada apa. Dan
Yai serta Fae yang juga mendengar itu, mereka ikut mengintip bersamanya.
Urawee terus bertanya, apakah itu Unthiga. Tapi Anik tidak berani
menjawab. Lalu kemudian Anik malah menanyakan, kenapa Urawee bisa berpikir
kalau wanita itu adalah Unthiga. Dan Urawee menjawab bahwa itu karena Anik
menkagumin Unthiga, itulah kenapa Anik juga ingin putus dengan nya, semua
karena Unthiga. Serta dia tahu betapa psycho nya sifat Unthiga, yang sangat
ingin mereka berdua supaya putus. Jadi dia yakin wanita itu adalah Unthiga.
“Itu tidak ada hubungan nya dengan Oun,” kata Anik, masih
berbohong.
“Benarkah? Dan jika aku bilang, aku melihat BH yang di pakainya
sama seperti di foto, akankah kamu masih
menyangkal kalau itu bukan dia?” balas Urawee, kecewa.
“Tidak peduli apa alasan nya, untuk membuat mu berpikir itu Khun
Oun. Aku beritahu kamu, itu bukan dia,” kata Anik dengan tegas. Masih
berbohong.
Urawee tidak percaya, dia sangat yakin kalau wanita itu adalah
Unthiga. Dan Anik dengan bodoh nya, malah masih terus berbohong. Dia tidak
peduli kalau Urawee memanggil nya anjing
atau babi, bahkan walaupun Urawee mau
membunuh nya disini sekarang, dengan tegas dia mengatakan bahwa wanita itu
bukanlah Unthiga.
Mendengar itu, Urawee merasa sangat terluka dan kecewa.
Duang merasa sangat marah, dan ingin pergi untuk membantu Urawee.
Tapi Yai memintanya untuk jangan ikut campur. Dan Duang mempertanyakan, kenapa
Yai menghentikan nya. Yai pun menjawab kalau itu bukanlah urusan Duang.
“Tapi aku marah dan kecewa untuk keponakan ku,” jelas Duang,
emosi.
“Aku mengerti perasaanmu. Aku juga merasakah hal yang sama. Tapi
ini urusan antara mereka berdua. Kita tidak seharusnya terlibat. Bahkan orang
tua juga tidak boleh,” balas Yai, tegas.
Jadi dengan berat hati, Duang pun kembali ke tempat nya. “Aku takut,
dia akan terluka. Aku takut sejarah akan terulang, seperti Ibu Wee. Aku ingin
menlindungin Wee dari pria yang egois.”
Yai menjawab bahwa dia mengerti. Namun menurutnya, tugas mereka
hanyalah untuk memberikan saran, dan Urawee lah yang harus mengambil keputusan
akhir. Karena itu adalah hidup Urawee. Jika mereka terlibat, tapi hati Urawee
tidak mendengarkan, maka itu percuma. Sama seperti apa yang terjadi kepada Ibu
Urawee. Dan Fae setuju.
Kemudian mereka berdua kembali ke dalam kamar. Dan dengan terpaksa,
Duang pun mengikuti mereka berdua.
Anik menjelaskan bahwa dirinya dan wanita itu hanya melakukan one night stand saja. Dia tidak
mengingat wajah wanita itu, atau bahkan tahu nama wanita itu. Dia tidak
mengingat apapun, karena dia sangat mabuk dan kacau saat itu. Itulah alasan
nya.
Mendengar alasan itu, Urawee langsung menampar Anik. “Lebih kamu
berbicara, lebih kamu terdengar egois. Apa kamu tahu? Bahkan jika wanita itu
bukan Oun, tapi kamu masih mengecewakan ku. Apa kita benar- benar bahkan saling
mengenal? Kamu bertengkar dengan ku dan tidur dengan wanita lain? Kamu terbiasa
menghormati wanita. Kemana Nik yang dulu itu?!” teriak Urawee sambil meneteskan
air mata kecewa dan terluka.
Anik menangis. Dia mengakui kalau diri nya salah, dan telah
melukai perasaan Urawee. Karena itu dia sadar, dia tidak pantas untuk dimaafkan.
Tapi dia ingin meminta Urawee untuk memberikan nya kesempatan. Dan Urawee
menolak untuk memberikan Anik kesempatan, karena tindakan Anik sekarang
menunjukan kalau Anik tidak tulus mencintainya.
Setelah mengatakan itu, Urawee pun berbalik untuk pergi. Tapi Anik
langsung memeluknya dari belakang. “Kamu satu- satunya wanita yang ku cintai.
Tidak ada yang lain. Aku bisa melakukan apapun yang kamu ingin kan. Tapi ku
mohon, berikan aku kesempatan,” pinta Anik.
Mendengar itu, Urawee menangis seperti merasa sangat sakit. Dan dia pun memegang tangan Anik
dengan lembut. Merasakan itu, Anik mulai merasakan harapan.
“Ketika kamu memberitahuku bahwa kamu mencintai ku. Aku sangat
bahagia. Itu adalah kata yang telah aku tunggu sejak lama, dan itu membuatku
tahu betapa berharga nya cinta kita untuk ku. Dan aku tidak ingin kehilangan
itu,” jelas Anik.
Dan mendengar itu, Urawee tersenyum kecut. Lalu dia langsung
menepis tangan Anik yang memeluk nya. “Itu sudah terlambat,” tegas nya. Kemudian
dia menatap Anik, dan menjelaskan bahwa mereka berdua sudah terlambat, serta
dia tidak akan pernah bisa memaafkan Anik, karena dia tidak bisa percaya kalau
Anik dan Unthiga tidak melakukan itu.
Anik ingin berbicara, tapi Unthiga langsung menyela nya. “Mengapa?
Dia menendang mu kembali kepadaku? Jadi kamu datang minta maaf kepada ku, dan
meminta kesempatan lain? Kesempatan itu tidak akan pernah ku berikan kepada
mu!” tegas Urawee.
“Bukan. Aku kembali, karena aku mencintaimu,” jelas Anik, memelas.
“Kamu mengatakan ini, itu berarti kamu tidur dengan nya, benarkan?
Jika kamu sudah memakan makanan murahan, maka keluarlah dari hidup ku. Karena
aku tidak tahan bersama dengan seseorang yang begitu mudah dan menjijikan
seperti kamu lagi. Pergi. Pergi!” teriak Urawee.
Anik menyentuh Urawee, berusaha untuk meminta kesempatan lagi.
Tapi Urawee sudah keburu merasa jijik kepadanya, dan dia pun berteriak supaya
Anik tidak menyentuhnya dan pergi. Namun Anik tidak mau, dan terus meminta maaf
kepadanya.
“Kamu membuatku jijik! Jangan sentuh aku!” kata Urawee dengan
emosi. Kemudian dia berjalan pergi.
“Aku tidak akan menyerah,” kata Anik, tegas. “Aku akan datang
menemui mu setiap hari, dan memohon pada mu sampai kamu memberiku kesempatan.
Karena aku mencintai mu,” jelas nya, berharap.
Mendengar itu, Urawee terdiam di tempat nya. dan Anik menatapnya
penuh harap dibelakang nya. Namun kemudian, dengan menegarkan hatinya, Urawee
berjalan pergi meninggalkan Anik.
Melihat Urawee berjalan pergi meninggalkan nya, Anik merasa sangat
frustasi dan sedih.
Urawee berjalan menaiki tangga untuk masuk ke dalam rumah. Dan disaat itu, dia
menemukan hp nya di tangga dengan sebuah memo kecil. Aku berharap segalanya terlesaikan dengan baik. Kamu memiliki dukungan
dariku. Ampu.
Membaca pesan tersebut, Urawee jadi bertanya- tanya dimana Ampu.
Tapi karena dia tidak melihat nya dimana pun, maka dia pun masuk ke dalam
rumah.
Disaat Urawee masuk ke dalam rumah, Ampu keluar dari persembunyian
nya. Dan menatapnya dari jauh.
Tags:
Plerng Ruk Plerng Kaen