“Berwajah
dua? Gimana?” tanya Luni, tidak menyangka.
“Pria itu
tipe orang yang mendekati wanita tapi tidak berkencan dengan mereka. Mengejutkan bukan?” kata Haneul,
menjelaskan.
“Yah, lagian
itu hanya untuk seminggu,” balas Da Eun.
Haneul yang
sedang bermain hp tiba- tiba menemukan sesuatu yang menarik. Ternyata orang
pertama yang di tawari program reality ini adalah Luni. Dan Luni mengiyakan,
tapi saat itu, dia tidak tahu kalau yang akan menjadi pasangannya di acara ini
adalah Jung Woo. Jika tahu, maka dia sudah menerima tawaran itu.
Luni
kemudian bertanya kepada Da Eun, apakah saat ini Jung Woo sedang sendirian. Dan
Da Eun mengiyakan, karena sekarang mereka sudah istirahat sebentar. Mendengar
itu, Luni tampak sangat senang dan juga bersemangat.
Luni menemui
Jung Woo di dapur dengan alasan dia ingin membantu. Lalu dengan sikap berpura-
pura bersemangat, dia memuji semua bahan masakan yang telah Jung Woo siapkan.
Tapi saat dia melihat jamur Shitake disana, dia langsung terdiam.
Luni
mengingat kalau Byul sangat alergi pada jamur Shitake. Bahkan Byul pernah
dibawa ke rumah sakit dan gagal untuk perform karena tidak sengaja memakan
jamur Shitake.
“Luni-ssi?” panggil Jung Woo.
“Oh. Tidak
ada,” jawab Luni sambil menggelengkan kepala.
Luni
kemudian menceritakan bahwa seharusnya dirinya yang tampil di acara ini. Dan
Jung Woo sama sekali tidak menduga itu, karena dia tidak pernah mendengar
tentang hal itu.
“Bagaimana
Byul? Bukankah dia sedikit dingin?”
“Tidak.
Tidak sama sekali.”
“Benarkah?
Sebenarnya dia besikap berbeda terhadap pria.”
Jung Woo
mendengus geli, dan bertanya apa yang Luni ingin katakan sebenar nya. Dan Luni
bersikap manis dengan memberikan kode supaya Jung Woo mendekat sehingga dia
bisa berbisik. Tapi Jung Woo sama sekali tidak mau mendekati nya.
“Kelihatannya
tidak ada yang mau kamu bicarakan.”
“Ah, ada,”
balas Luni, cepat.
“Aku harap
tidak ada.”
Luni merasa
kesal dengan sikap Jung Woo yang begitu dingin padanya. Jadi dia pun kembali
menjelek- jelekan Da Eun. Dia memberitahu kan tentang pembicaraan mereka di
dalam kamar barusan. Tentang Da Eun yang tidak menyukai Jung Woo dan mengatai
kalau Jung Woo bermuka dua.
“Byul
mengatakan itu?” tanya Jung Woo, terkejut serta tidak bisa percaya.
“Ya. Itu
mengapa aku bertanya padamu, apakah dia bersikap dingin kepadamu? Maksudku ini
semua hanya pertunjukan bagi Byul juga. Jadi dia mungkin hanya berakting manis
di depan mu,” jelas Luni. Jelas menjelekan Da Eun.
Haneul
menunjukan gosip tentang Roi dan Dongwook yang berkencan. Dia mulai cerewet
lagi. Dia menanyakan kenapa Da Eun tidak pernah percaya kepadanya, kalau dia
adalah teman Roi. Dan Roi berpcaran dengan Dongwoo. Dengan kebingungan, Da Eun
hanya bisa diam saja dan mendengarkan, karena dia ingin berbicara, tapi Haneul
belum berhenti berbicara juga.
Kemudian
saat Luni kembali ke kamar, Haneul menanyakan, kemana Luni barusan. Dan Luni
menjawab bahwa barusan dia bertemu dengan Jung Woo, dan Jung Woo terus saja
berbicara padanya.
“Apa yang
dia katakan?” tanya Haneul, tertarik.
“Dia
seharusnya melakukan program ini denganku, tapi dia merasa tidak enak karena
itu tidak terjadi,” jawab Luni, berbohong.
“Yah, kamu
memang populer akhir- akhir ini.”
Luni
kemudian meminta Da Eun untuk berhati- hati. Dia berbohong kalau barusan Jung
Woo ada berbicara buruk tentang Da Eun. Lalu dengan sok perhatian dan peduli,
dia bertanya, apakah Da Eun ada melakukan kesalahan. Dan mendengar itu, Da
Eun merasa terkejut.
“Kim Byul, kamu tidak pernah berubah. Mudah
percaya dalam segala nya. Selalu bekerja keras,” pikir Luni dengan senang.
Sambil memperbaiki make up nya.
Byul
membersihkan setiap celah di rak buku. Melihat itu, Ji Han merasa geli, dan
bertanya apakah Byul akan membersihkan semuanya. Dan dengan sikap kaku seperti
biasa, Byul menanyakan, apa ada yang harus di lakukan nya.
“Ah, tidak.
Bukan itu maksud ku. Kamu terlalu berusaha dalam segalanya.”
“Aku memang
bekerja keras, karena aku lebih lambat dibanding yang lain nya.”
Byul
mengingat. Saat dia berlatih tari dengan anggota grup nya. Dia memberitahu Luni
kalau ada timing gerakan Luni yang sedikit lambat. Tapi Luni malah tidak mau
mendengarkan nya. Dan dia pun meminta mereka semua untuk mencoba sekali lagi.
Dengan terpaksa Luni pun mengikuti nya.
“Disini.
Timing mu lambat …”
“Hey! Kita
masih punya waktu sampai hari H,” keluh Luni.
“Kita harus
memperbaikinya selagi bisa.”
“Hey,
bagaimana bisa kamu pikir aku menyesuaikan timing denganmu? Kamu punya banyak
waktu, karena tidak ada melakukan apa- apa. Tapi aku punya banyak jadwal
individu. Aku harap kamu mengerti itu,” jelas Luni. Sehingga membuat Byul
terlihat buruk di depan anggota grup lainnya.
Kemudian
saat Bos masuk ke dalam ruangan latihan. Luni langsung berpura- pura bersikap
manis kepadanya.
“Okay! Okay!
Semuanya. Sejak kita sudah mulai, mari lanjutkan sambil akhir,” katanya kepada
para anggota grup. Sehinggaa dia tampak menjadi yang paling baik di mata bos.
“Luni kita,
selalu bekerja keras. Belajarlah dari dia,” jelas Bos, memuji Luni.
“Tidak apa-
apa lambat,” jelas Ji Han. Lalu dia meminta Byul untuk duduk. Dan Byul pun
duduk di dekatnya. “Byul, santai saja. Kamu cukup menjadi dirimu sendiri. Mari
tidak bekerja keras di sini,” jelas Ji Han. Lalu dia menawarkan macaron kepada
Byul.
“Aku pernah mendengar bahwa banyak usaha
tidak selalu membuah kan hasil. Ini pertama kalinya aku mendengar bahwa aku
tidak perlu mencoba terlalu keras. Aku cukup menjadi diriku sendiri,” pikir Byul, tampak senang.
Haneul
menyapa para penonton di media sosial dengan sikap riang. Dia bersama Luni
menunjukan gaya ciri khas Angel. Dan dengan canggung, Da Eun berusaha untuk
meniru mereka juga.
“Halo, aku
Jung Woo dari Endest,” sapa Jung Woo dengan ramah.
“Berdasarkan mood nya, dia tersenyum sangat
banyak. Benar, ini hanya pertunjukan saja. Aku harus segera melupakan semua
perasaan ini dan fokus,” pikir Da
Eun.
Haneul
meminta para penonton untuk menebak, siapa anggota Angels yang ikut didalam
acara ini. Dan Luni pun langsung menyapa para penonton. Sehingga mereka mengira
kalau Luni lah yang ikut dalam program kencan ini. Dan melihat jawaban itu,
Luni merasa sangat senang, tapi dia berpura- pura mendukung Da Eun serta
bertingkah manis kepada para penonton.
Kemudian
Luni mengambil alih kamera dan mengajak para penonton untuk meminta Da Eun
bertingkah manis untuk mereka. Dan lalu dia pun mengarahkan kamera itu ke arah
Da Eun.
Da Eun
mengingat perkataan Chulgu. Byul mungkin sedikit sakit, tapi Byul adalah orang
yang paling baik di dunia. Jadi Chulgu meminta Da Eun untuk melakukan yang
terbaik bagi Byul. Dan Da Eun pun mengiyakan dengan optimis.
Da Eun
memperhatikan reaksi Luni yang tampak seperti sengaja ingin mengerjai nya. Jadi
untuk sesaat dia diam dan mempersiapkan dirinya. Lalu dia menyapa para penonton
dengan tingkah manis nya.
Melihat itu,
Jung Woo tertawa. Dan para penonton juga merasa bersemangat. Tapi Luni tampak
tidak senang.
Acara makan
dimulai. Luni memperhatikan Da Eun yang baru mulai memakan tteok-bokki. Dia
ingin tahu reaksi Da Eun saat terkena alergi. Tapi sebelum Da Eun menelan
tteok-bokki nya. Haneul langsung menghentikan nya dan menyuruhnya untuk
memuntahkan itu. Dan dengan bingung, Da Eun pun melakukan nya.
“Apa kamu
gila? Kamu harus hati- hati! Kamu baik- baik saja?” tanya Haneul, cemas.
“Aku baik-
baik saja. Aku belum menelan nya,” jawab Da Eun, kebingungan.
“Hey! Kamu
bisa dalam masalah,” kata Luni, sok perhatian.
Mendengar
itu, Jung Woo merasa heran dan bertanya. Dan Haneul pun menjelaskan tentang Da
Eun yang memiliki alergi terhadap jamur. Mengetahui itu, Jung Woo langsung
menatap Luni, dan bertanya apakah mungkin Luni tidak tahu hal itu, karena
barusan Luni melihat jamur itu di dapur, tapi tidak ada mengatakan apapun. Dan
dengan gugup, Luni langsung menjawab bahwa dia tidak ada melihat apapun.
“Kamu ada,”
tegas Jung Woo.
“Aku lupa,”
balas Luni.
Haneul
mengeluhkan bagaimana bisa Luni lupa hal sepenting itu. Dan Jung Woo pun
memperingatkan Luni untuk jangan sampai lupa lain kali.
Jung Woo
kemudian pergi ke dapur untuk mempersiapkan tteok-bokki yang baru untuk Da Eun.
Da Eun
memperhatikan sikap Luni. “Orang ini
tidak suka Kim Byul. Sampai dia membiarkan Byul makan makanan yang Byul tidak
bisa makan.”
“Haneul,
kembali dan beritahu perusahaan apa yang terjadi hari ini.”
“Hey! Kim
Byul,” sela Luni.
“Sekali
program ini selesai, tinggalkan aku sendirian. Aku tidak tahu bagaimana kamu
biasanya memikirkan tentang ku, tapi berhenti mempermainkan ku,” tegas Da Eun
dengan tatapan serius.
Mendengar
itu, Luni tidak bisa menjawab dan hanya bisa menatap Da Eun dengan tatapan
tidak percaya kalau Da Eun berani bersikap seperti itu.
“Aku tidak tahu betapa sering nya dia
melakukan ini. Tapi aku yakin ini bukan yang pertama kali nya.”
Byul mencoba
memotret menggunakan kamera yang di pinjamkan padanya. Dan ketika dia melihat
Ji Han yang sedang sibuk bekerja, dia pun memotret nya. namun saat Ji Han
menoleh ke arah nya, dia langsung menyembunyikan kamera yang dipegang nya.
“Kamu ingin
mengambil fotoku?”
“Tidak,”
jawab Byul dengan gugup. Lalu dia pun membalikkan tubuh nya menghadap ke arah
lain.
Byul
mengingat saat Ji Han mengajari nya tentang kamera. “Kamu menggunakan ini untuk mengambil gambar yang berharga.”
Tags:
One Fine Week