Ternyata
orang yang membunyikan bel adalah kru kamera serta Luni (anggota Angel) yang
datang untuk memberikan kartu misi. [Misi : Mempersiapkan sesuatu yang enak
untuk anggota Angels].
Dengan lega,
Jung Woo mengambil kartu misi tersebut. Lalu dia ingin langsung menutup pintu
kamar nya. Tapi Luni malah menahan pintu nya.
Luni beralasan
kalau dia ingin melihat- lihat kamar Jung Woo serta mengobrol sebentar. Dan
saat Jung Woo tidak mengizinkan kamar nya untuk di rekam, Luni menyuruh kru
kamera untuk menunggu sebentar di luar. Dengan terpaksa Jung Woo pun membiarkan
Luni untuk masuk.
Da Eun
bersembunyi di balik tirai. Dan dia merasa kaget saat melihat lipstik nya yang
berada di sofa. Dia ingin mengambil lipstik nya. Tapi Jung Woo dan Luni sudah
keburu masuk ke dalam kamar. Jadi dia pun terpaksa harus bersembunyi lagi
dengan cepat.
Jung Woo
menanyakan, apa yang ingin Luni bicarakan. Dan Luni menjelaskan bahwa karena
ketika syuting nanti mereka tidak akan bisa mengobrol, maka sekarang dia ingin
mengobrol dengan Jung Woo.
Selagi Luni
berbicara, Da Eun keluar sedikit dari persembunyian nya dan memberikan kode
kepada Jung Woo tentang lipstik nya yang berada di sofa. Menyadari itu, Jung
Woo pun langsung berpura- pura duduk di sofa untuk menutupinya. Dan Da Eun pun
merasa lega.
“Senior
duduk di sofa?” tanya Luni, heran. Karena melihat selimut serta bantal yang berada
di sofa.
“Ya. Ini
kebiasaan ku,” jawab Jung Woo, asal.
Luni
kemudian tertarik dengan pemandangan dari teras Jung Woo, jadi dia ingin ke
sana untuk melihat- lihat. Tapi Jung Woo segera menghalangin nya dan mengajak
nya untuk ke kamar mandi. Dengan alasan kamar mandi di hotel ini sangat bagus,
jadi dia ingin menunjuk kan nya kepada Luni.
Da Eun yang
sedang bersembunyi di balik tirai kamar. Dia merasa lega dan segera keluar dari
kamar Jung Woo sambil membawa semua komik nya.
Namun saat
masuk ke dalam kamar, Da Eun merasa sangat terkejut, karena ada seseorang
diatas tempat tidur nya. “Siapa?” tanya nya, takut.
“Apa maksud
mu ‘siapa’? Ini aku. Si cantik Haneul (anggota Angels).”
“Ah, Haneul.
Kamu disini,” sapa Da Eun dengan canggung. Sambil berusaha untuk menyembunyikan
komik nya yang berserakan di lantai.
Haneul
mengeluh karena Da Eun tidak ada di dalam kamar tadi, sehingga kru kamera
pergi. Kepadahal dia ingin bisa membuat sorotan kejutan. Lalu dia mendekati Da
Eun dan duduk di sebelahnya. Dengan gugup Da Eun pun sedikit menjauhi nya.
“Unni Byul,
kamu terlihat berbeda hari ini. Mengapa kamu terasa seperti orang yang
berbeda?” tanya Haneul sambil menyentuh rambut Da Eun.
“Aku belum
mencuci rambut ku,” kata Da Eun, cepat. Dan Haneul pun langsung menlap tangan
nya dan mengeluh kenapa Da Eun tidak mencuci nya. Dengan lega Da Eun pun
langsung menghela nafas.
Haneul
kemudian menanyakan tentang hubungan Da Eun dan Jung Woo. Karena dia mendengar
dari teman nya, Junbeom Endest, kalau kita mesti berhati- hati di dekat Jung
Woo.
“Berhati-
hati apa?”
“Unni, kamu
mungkin berpikir Jung Woo tidak punya banyak wanita. Tapi sebenar nya dia
sangat berbakat dalam menjerat wanita. Dia baik kepadamu dalam segala hal, jadi
kamu tidak akan pernah berpikir begitu. Tapi kenyataan nya ada 20 wanita,”
jelas Haneul.
“Apa yang
dia lakukan dengan 20 wanita itu?” tanya Da Eun, tidak mengerti.
“Apa lagi?
Berpengangan tangan dan tidur bersama.”
Da Eun tidak
percaya, karena Jung Woo tidak tampak seperti itu. Lagian sekarang mereka
sedang syuting, jadi tidak mungkin. Dan Haneul menanyakan, apakah diluar
syuting Jung Woo ada mengunjungin Da Eun saat malam.
Mendengar
itu, Da Eun pun mengingat kejadian semalam, saat Jung Woo mengetuk pintu kamar
nya dan mengajak nya.
“Dia
melakukannya? Wow. Dia begitu pro. Itu caranya kamu akan di tusuk dari
belakang. Aku tahu betapa polosnya kamu, itu mengapa aku memberitahu mu ini.
Jangan pernah memberi hati mu. Jangan menjadi salah satu dari ikan nya,” jelas
Haneul, memperingatkan.
Dan Da Eun
pun diam serta memikirkan itu.
Da Eun
berusaha untuk tidak mempercayai rumor aneh tentang Jung Woo, selagi dia belum
pernah merasakan nya sendiri.
“Oh ya, aku
harus ke supermarket. Apa yang anggota grup mu suka?” tanya Jung Woo. Dan Da
Eun pun berpikir, tapi dia tidak bisa mengingat nya.
“Mereka suka
segala nya,” jawab Da Eun, asal.
“Ada yang
tidak bisa mereka makan?”
“Tidak bisa
dimakan?” gumam Da Eun, berpikir. “Apa
itu?”
Karena tidak
bisa mengingat apapun, Da Eun pun berpura- pura sakit perut supaya bisa pergi.
Lalu dia mendekati meja resepsionis dan meminjam telpon sebentar.
Ketika Byul
mengangkat telpon darinya, Da Eun merasa sangat lega dan langsung bertanya
tentang makanan kesukaan para member Angels serta makanan yang tidak bisa para
member makan.
“Mereka suka
tteok-bokki,” jawab Byul. Dan Da Eun pun langsung mengucapkan terima kasih dan
mematikan telpon , sebelum Byul selesai berbicara. “dan aku tidak bisa makan
jamur Shiitake …” tut… tut… tut… *telpon
sudah mati*
“Ah, biarlah. Dia tidak mungkin memilih jamur,” gumam
Byul.
Jung Woo
mengambil jamur shiitake. Sesudah itu dia menanyakan, apa yang Da Eun inginkan,
seperti ikan. Dan mendengar kata ‘ikan’, Da Eun teringat akan perkataan Haneul.
Jadi dia pun menolak.
Jung Woo
kemudian pamit ke kamar mandi dan meminta Da Eun untuk menunggu sebentar.
Karena hp nya bergetar. Dan Da Eun pun mengiyakan.
“Bagiamana
dia? Byul.”
“Itu mengapa
kamu menelpon ku?” balas Jung Woo.
Da Eun
merasa sangat bingung di depan kamera. Dia bertanya, apakah dia harus tetap
berbicara walaupun sendirian. Dan kru kamera hanya diam saja. Jadi dia pun
mulai berbicara sendiri. Namun kru kamera tetap diam.
Dengan
gugup, Da Eun pun langsung beralasan bahwa dia ingin ke kamar mandi. Lalu dia
berlari pergi.
Di dekat
tangga. Da Eun memperbaiki riasan nya. Dan disaat itu dia tidak sengaja
mendengarkan pembicaraan telpon Jung Woo dengan seseorang.
“Kim Byul?
Aku hanya baik padanya karena sedang syuting. Dia sedikit merepotkan,” kata
Jung Woo kepada orang yang menelpon nya.
Mendengar
itu, Da Eun mengingat semua perhatian yang diberikannya kepada Jung Woo. Tapi
siapa sangka kalau Jung Woo akan berpikir itu semua merepot kan. Dan dia pun
merasa kecewa.
Didapur. Da
Eun dan Jung Woo memotong sayuran bersama- sama. Jung Woo memotong daun bawang.
Sedangkan dia memotong kol.
Melihat cara
Da Eun memotong sayuran yang tampak sedikit berbahaya. Maka Jung Woo dengan
perhatian menawarkan bantuan untuk memotong kan itu. Dan Da Eun langsung
menolak.
“Tapi kamu
bisa terluka seperti itu. Posisi tanganmu itu, ketika sedang memotong,“ jelas
Jung Woo, perhatian. Lalu dia menunjukan cara memotong yang benar kepada Da
Eun. Dan Da Eun pun mencoba nya.
Tapi Da Eun
tidak merasa cara itu bekerja. Jadi dia pun kembali memakai caranya. Lalu baru
sebentar saja, tanpa sengaja, jarinya terkena pisau dan terluka. Melihat itu,
Jung Woo pun langsung menarik tangan Da Eun.
“Lihat.
Sudah kubilang,” omel Jung Woo. Dan Da Eun pun langsung menarik tangan nya,
lalu pamit untuk ke kamar.
“Tunggu,”
tahan Jung Woo. “Apa ada yang salah? Sesuatu yang buruk?”
“Tidak.
Tidak ada.”
“Kamu bahkan
tidak melihat ku ketika berbicara. Kamu harus bicara jadi aku tahu mengapa,”
desak Jung Woo.
“Tidak ada.
Bisakah aku ke kamar?” balas Da Eun sambil menatap tegas kepada Jung Woo. Lalu
dia pun pergi.
Saat Da Eun
masuk ke dalam kamar, Luni merasa heran dan bertanya, kenapa Da Eun kembali
sendirian. Dan Da Eun beralasan bahwa dia ingin bertukar pakaian.
“Byul, apa
yang kamu pikirkan tentang Jung Woo?” tanya Luni.
“Dia baik
dan sopan,” jawab Da Eun sambil tersenyum gugup. “Dan berwajah dua. Orang yang
buruk,” gumam nya, pelan.
Jung Woo
menelpon manajer nya dan menceritakan tentang Beom yang terus menelpon nya. Dia
merasa khawatir kepada Da Eun, sebab dia sudah mulai jatuh hati kepada Da Eun.
Jung Woo
mengingat tentang betapa playboy nya Beom. Beom sering berpura- pura berbicara
seperti tidak suka kepada wanita, tapi sebenarnya dia sangat suka kepada wanita
itu. Seperti bermain tarik ulur atau jual mahal. Itulah alasan mengapa dia
khawatir kepada Da Eun.
“Hyung, aku
dengar kamu akan syuting dengan Kim Byul Angels,” kata Beom.
“Byul adalah
orang yang baik. Coba untuk hentikan dia,” pinta Jung Woo kepada manajer nya.
Tags:
One Fine Week