Sinopsis C- Drama
: Deep In My Heart
“Yifei. Tenangkan dirimu,” kata Ayah dengan panik. “Tolong! Suster!”
teriak nya sambil terus memompa dada Yifei supaya tetap berdetak.
Sementara Prof. Wu yang masih terlalu syok hanya diam di tempat nya.
Para dokter dan suster akhirnya datang dan membawa Yifei untuk dirawat.
Sementara Prof. Wu pergi darisana. Lalu dengan kelelahan, Ayah berusaha untuk
menenangkan nafas nya.
Ayah menemui Yifei yang masih tertidur. Dan seorang rekan dokter nya
menjelaskan kepada nya bahwa keadaan Yifei sudah mulai stabil. Dan Ayah pun
mengerti serta berterima kasih pada nya. Lalu dia duduk disana dan menemani
Yifei.
Dengan sedih, dia memperhatikan Yifei serta memegang tangannya. Dan
karena hal itu, Yifei pun jadi bisa mendengar suara hati Ayah nya.
“Saat itu aku
harus menolong anak ku. Meskipun aku kembali ke masa lalu, aku masih akan
memilih pilihan yang sama. Sebagai seorang Ayah, aku tidak menyesal. Juga, aku
berharap kamu selama nya tidak akan mengetahui hal ini. Maaf.”
Mendengar suara hati Ayah nya, Yifei meneteskan air mata. Sementara Ayah
menangis.
Han Bing merasa cemas, karena Yifei belum menjawab telpon darinya. Dan
Xiao Shen menebak, apakah mungkin Yifei kehilangan hp nya, jadi Yifei tidak
menjawab. Dan Han Bing tidak yakin, karena jika iya, maka Yifei bisa meminjam
hp orang lain untuk menghubungi nya.
Lalu Han Bing pun memutuskan untuk pergi mencari Yifei. Dan Xiao Shen
meneriaki nya supaya jangan terlalu khawatir. Tapi Han Bing sudah keburu
berlari pergi.
Ketika Dokter datang untuk memeriksa Yifei lagi, Yifei telah menghilang
dari tempat tidur nya.
Yifei berdiri didekat sungai dan merenung. Dia mengingat tentang suara
hati Ayah nya barusan. Dan dia merasa sangat bingung serta sedih. Lalu dia pun
berteriak dengan frustasi.
Ayah Yifei menelpon Gao Sheng, dan mengajak nya untuk bertemu.
Gao Sheng bercerita kepada Ayah tentang betapa bangga nya Yifei kepada
Ayah, karena demi menyelamatkan pasien Ayah jarang mau minum- minum. Dan Ayah
merasa senang, karena ternyata Yifei membanggakan dirinya kepada orang- orang.
“Ini bukan memuji. Ini menghormati,” jelas Gao Sheng. “Paman Kong, ada
masalah apa kamu mencari ku?” tanyanya, kemudian.
“Aku ingin menyerahkan diri padamu,” jawab Ayah sambil menatap tangannya
yang bergetar. “15 tahun lalu. Aku telah membunuh Xin Rui.”
Gao Sheng merasa heran serta tidak percaya, jadi dia menanyakan apa
maksud Ayah, karena setahunya Xin Rui mati di tabrak. Dan Ayah pun berbicara
jujur, 15 tahun lalu saat Xin Rui di bawa ke rumah sakit mereka, Xin Rui mengalami
mati otak. Dan dulu saat Xin Rui masih hidup dia pernah menanda tangani
persetujuan transplantasi jantung, jadi dia pun melakukan operasi sesuai
persetujuan itu. Tapi saat operasi, dia sadar bahwa Xin Rui masih hidup, namun
dia berpura- pura tidak tahu karena saat itu yang dia pikir kan adalah anak nya
bukan pasien Xin Rui. Karena anak nya sedang dalam bahaya jika tidak segera di
tanganin. Jadi dia pun tetap melakukan operasi. Oleh karena itu, dia lah yang
telah membunuh Xin Rui bukan pelaku tabrak lari.
Mendengar itu, Gao Sheng diam, karena tidak menyangka.
Diapatermen nya. Gao Sheng duduk dengan lemas dan merenung kan semua nya
kembali.
“Aku juga pernah berpikiran untuk cepat menyerahkan diri. Tapi aku takut
Yifei tidak bisa menerima ini, maka dari itu aku menyembunyikan fakta ini,”
jelas Ayah dengan gugup.
“Tapi kenapa kamu mengatakan ini kepadaku?” tanya Gao Sheng, tidak
mengerti.
Dan Ayah menghapus air mata nya yang terjatuh. “Masih ada operasi yang
harus aku lakukan. Setelah operasi, aku akan pergi sendiri ke kantor polisi.
Aku berharap kamu bisa memberikan ku sedikit waktu,” pinta Ayah. “Hal ini,
Yifei sudah mengetahui semua nya. Dia sekarang harus nya sangat sedih. Mohon
bantuan mu.”
Mengetahui semua kebenaran itu, Gao Sheng merasa sedih dan menangis.
Tapi dia berusaha untuk tetap tegar dan menghapus air mata nya, lalu dia pun
mengangguk kepada Ayah Yifei.
Han Bing memencet bel apatermen Yifei berkali- kali, tapi tidak ada
jawaban. Sehingga dia pun merasa semakin cemas, kemana sebenar nya Yifei.
Yifei menyalakan musik dan lalu dia menatap kosong ke atas nya.
Saat mendengar suara musik hidup, Han Bing langsung memukul- mukul pintu
dan memanggil Yifei supaya membuka kan pintu bagi nya.
Semakin Han Bing memukul pintu dengan keras. Semakin Yifei mempebesar
suara musik, sehingga dia tidak bisa mendengar suara Han Bing.
“Yifei! Yifei! Yifei!” panggil Han Bing, terus- menerus. Dan tepat
disaat itu, Gao Sheng datang.
“Kamu tahu ada masalah apa kan? Sebenarnya ada apa?” tanya Han Bing,
penasaran, karena dari raut muka Gao Sheng, dia tahu kalau Gao Sheng mengetahui
sesuatu.
“Lebih baik tunggu dia sendiri yang memberitahu mu nanti,” balas Gao
Sheng. Dan Han Bing pun mengerti. Lalu Gao Sheng meminta Han Bing untuk
membiarkan Yifei tenang dan sendirian dulu untuk sekarang.
Yifei menghapus semua air matanya. dan memeluk lutut nya dengan sedih.
Prof. Wu mengunjungin makan putrinya, Xin Rui. Dan menangis disana.
“Ayah minta maaf padamu. Sangat meminta maaf. Ayah tidak tahu, bagaimana
anak perempuan Ayah meninggal. Maaf. Maaf.”
Flash back
Dipenjara. Minghao bercerita kepada Sheng Pei tentang adik perempuan nya
yang terkena penyakit parah dan membutuh kan uang. Sebagai kakak yang tidak
berkemampuan dan tidak bisa mendapatkan uang, makanya dia mewakili kesalahan
orang lain.
“Pelaku tabrak lari sebenarnya siapa?” tanya Sheng Pei, tidak sabaran.
“Tidak tahu. Aku hanya tahu, itu orang brengsek yang kaya. Katanya aku
hanya akan dihukum ringan, tapi malah dihukum 7 tahun.”
“Aku ingin setiap orang yang mencelakai putriku, di bunuh,” kata Sheng
Pei, penuh kebencian. “Aku akan mencari cara untuk segera keluar dari sini.”
Setelah hari itu, Sheng Pei mulai rajin berolahraga. Baik didalam
ruangan maupun dihalaman. Dan tidak lama setelah itu, dia akhirnya keluar dari
penjara.
Sheng Pei kemudian bekerja disebuah rumah sakit. Dan disanalah dia
bertemu dengan Wu Yan (Prof. Wu) untuk pertama kalinya.
“Kamu Dokter, kan?” tanya Wu Yan. Dan Sheng Pei mengiyakan. “Aku kasih
tahu kamu, aku tidak sakit. Mereka mengatakan aku menderita penyakit alzheimer.
Tapi itu adalah kesalahan diagnosis. Aku sehat,” jelas Wu Yan.
“Tapi kamu harus terus dirawat disini. Aku bisa membuatmu menjadi
seperti itu,” balas Sheng Pei sambil tersenyum lembut. Dan Wu Yan menatap nya
dengan bingung.
Didalam kamar. Wu Yan meringkuk ketakutan didekat tempat tidur. Dia
takut karena lampu kamar nya terus berkedip dan tidak ada siapapun bersamanya.
Diruang operasi. Sheng Pei bersiap untuk melakukan operasi. Mengubah
wajah nya menjadi seperti Wu Yan.
Flash back end
Gao Sheng dan Xiao Jiang melaporkan kepada Zhao Dui bahwa Prof. Wu telah
menghilang, terakhir kali mereka melihat nya adalah saat mereka masuk secara
diam- diam ke ruangannya. Dan mengetahui itu, Zhao Dui langsung memberikan
perintah kepada mereka. Untuk berjaga dipintu keluar dan selidiki setiap orang
yang berhubungan dengan Prof. Wu serta selidiki apakah Prof. Wu punya rumah
lain dan sebagai nya. Intinya mereka harus menangkap Prof. Wu. Dan mereka semua
mengiyakan.
Yifei datang ke tempat Prof. Wu. Dia mengingat tentang suara hati Prof.
Wu yang tidak sengaja didengar nya hari itu, dan dia merasa sangat bersalah
kepadanya.
“Bagaimanapun
caranya aku harus menemukan dia. Menghentikan dia untuk terus melakukan balas
dendam. Mungkin saja, aku ingin membiarkan dia merasakan sebentar detak jantung
putrinya. Dan ingin memohon ampun pada nya,” pikir Yifei.
Han Bing langsung keluar dari rumah dan menemui Yifei yang sudah
menunggunya didepan. “Yifei,” panggil nya. “Ada apa? Aku sangat mengkhawatirkan
mu.”
“Han Bing. Aku tahu aku adalah orang yang sangat buruk,” jelas Yifei.
Dengan bingung, Han Bing duduk disampingnya dan bertanya. Yifei
menjelaskan bahwa dia memang orang yang buruk dan dia merasa bisa gila. Dengan
perhatian, Han Bing memegang tangan Yifei dan menghiburnya, tidak peduli apa
yang terjadi dia akan selalu berada disamping Yife. Dan Yifei pun menceritakan
segalanya kepada Han Bing.
Yifei merasa segalanya adalah salah dirinya. Sebab alasan Sheng Pei
membunuh adalah karena dirinya, karena dia mengambil jantung Xin Rui. Kemudian
dia juga merasa sangat dilema, sebab Ayahnya melakukan itu demi dirinya, tapi
dia tidak berani untuk menemui Ayahnya, karena disatu sisi dia merasa bahwa
Ayahnya tidak seharus nya melakukan itu kepada orang yang tidak bersalah. Lalu
dia seharusnya mengucapkan terima kasih pada Ayahnya, tapi disatu sisi dia
mempertanyakan kenapa Ayahnya melakukan itu. Jadi sekarang, dia tidak tahu
harus melakukan apa. karena dia yakin selama 15 tahun ini, Ayahnya pasti sudah
sangat menderita.
Mendengar betapa Yifei merasa sangat bersalah kepada Sheng Pei dan
dilema kepada Ayah sendiri. Han Bing dengan lembut meletakkan kepala Yifei
dibahunya dan mengelus nya. “Kamu merasa ini semua karena mu. Kamu merasa
bersalah pada Ayah mu, dan tidak berani bertemu dengan nya. Jika kamu ingin
menangis, menangislah saja.”
Didalam bus. Han Bing dan Yifei duduk bersama sambil berpegangan tangan.
Tapi walau begitu, mareka sama sekali tidak ada berbicara. Yifei sibuk
memandang keluar jendela. Dan Han Bing hanya membiarkannya dan
memperhatikannya.
Han Bing dan Yifei datang ke hutan bambu. “Setiap kali aku memikirkan
Ibu dan Ayahku. Aku datang kemari. Konon, katanya perkataan yang dikatakan di
dalam hutan bambu, angin akan membawanya ke telinga orang yang ingin kamu sampaikan.
Jadi aku berpikir, bisa tidak angin membawanya sampai kepada Ayah dan Ibu ku
yang telah meninggal,” jelas Han Bing.
“Apa yang kamu katakan?”
“Ayah! Ibu! Aku Han Bing! Aku sangat merindukan kalian! Sekarang aku
sangat baik, juga ada orang yang aku cintai! Aku datang bersamanya! Dia sangat
tampan,” teriak Han Bing dengan sangat keras didalam hutan bambu. Lalu dia
tertawa gembira dan menatap malu- malu kepada Yifei yang menatap nya. “Sekarang
giliranmu, tidak peduli apa yang kamu katakan. Angin akan membantumu untuk
mengantarkannya. Cobalah,” jelas Han Bing.
“Benarkah?” tanya Yifei, ragu. Dan Han Bing menganggukan kepalanya.
Yifei berjalan menjauh dari Han Bing dan berdiri diantara pohon bambu.
Dia memeluk sebatang pohon bambu dan menangis disana. Menumpahkan segala
kesedihan dan emosi yang telah dipendam nya sampai saat itu.
Melihat itu, Han Bing diam dan membiarkannya. Dia tetap berdiri disana
dan memperhatikan Yifei menumpahkan segalanya melalui air mata.
Akhirnya setelah lega, Yifei dan Han Bing pun pulang sambil berpegangan
tangan. Yifei berterima kasih. Dan Han Bing tersenyum lembut pada nya.
“Untung ada kamu, beban ditubuh dan hatiku menjadi santai,” kata Yifei.
“Baguslah,” balas Han Bing, senang.
“Besok pagi aku akan menjumpai Ayahku,” jelas Yifei. Dan Han Bing
mengiyakan.
Sesampainya didepan rumah Han Bing. Dengan perhatian, Yifei
mempersilahkan nya untuk masuk duluan. Dan Han Bing pun mengiyakan, lalu dia
naik ke atas.
Ketika Han Bing sampai didepan pintu, dan akan masuk. Disaat itu, dia
melihat Prof. Wu. Dan Prof. Wu mendekatinya sambil tersenyum.
“Kenapa Anda disini?” tanya Han Bing, ramah. Dan tanpa menjawab, Prof.
Wu tersenyum semakin lebar, sehingga Han Bing merasa bingung.
Yifei berhenti berjalan, saat dia melihat mobil Prof. Wu melewatinya.
Tapi bukan itu yang membuat nya terkejut, melainkan karena dia melihat Han Xue
ada di sebelah Prof. Wu. Dengan segera Yifei pun segera berlari mengejar mereka
sambil berteriak memanggil Han Bing.
Tapi sayang nya, karena dada nya yang
tiba- tiba sakit, Yifei pun terjatuh dan kehilangan mereka berdua.
Tags:
Deep In My Heart