Sinopsis K- Drama : Crash Landing On You Episode 2 - part 2


Network : tvN Netflix

Hari sudah mulai malam. Dan satu persatu anak- anak yang sedang bermain di taman di panggil oleh Ibu mereka untuk pulang. Terakhir anak bernama U Pil di jemput oleh Ayah nya yang baru pulang bekerja sambil membawa donat untuk nya.
Setelah selesai mandi, Se Ri merasa sangat lega. Tapi tiba- tiba lampu mati. Dan dengan heran, dia mengeluh, kenapa ada banyak sekali kejutan hari ini.

Seluruh listrik dikampung mati semuanya.
Didalam sebuah rumah. Mereka menyalakan lampu minyak untuk menerangin rumah mereka. Serta lilin juga. Dan untuk anak yang sedang belajar, mereka menggunakan lampu senter di kepala untuk menerangi buku mereka.

“Apa? Mereka sedang apa?” tanya Se Ri, heran. Karena belum ada satupun yang pulang. Kemudian dia pun mencoba untuk menelpon Jung Hyuk. Tapi tidak diangkat. Dan dia pun mulai merasa paranoid sendiri. “Mereka mau menguburku, ya?” gumam Se Ri, takut. Dengan hati- hati dia pun berjalan didalam rumah dan mencari senter.

Seseorang masuk ke dalam rumah dengan memegang senter. Mendengar suara pagar yang ditutup, Se Ri pun melihat ke arah jendela, dan saat dia melihat cahaya senter diluar, dia pun merasa takut. Kemudian saat orang itu seperti ingin masuk ke dalam rumah. Dia langsung menjerit pelan.
Dengan cepat, Se Ri menutup semua tirai jendela. Supaya orang tersebut tidak bisa melihat nya. Kemudian dia mengambil vas bunga dan bersiap- siap untuk memukul, jika orang itu masuk ke dalam rumah.
Jung Hyuk terkejut. Karena saat dia masuk ke dalam rumah, Se Ri sedang memegang vas bunga dan seperti ingin memukul nya.
“Kenapa kamu disini?” tanya Se Ri, seperti ingin menangis.

“Kamu bilang butuh lilin,” jelas Jung Hyuk sambil menunjukan lilin yang dibawanya. Dan Se Ri pun mulai menangis, karena merasa lega. “Kamu butuh ini saat mandi dan tidur,” kata Jung Hyuk, heran kenapa Se Ri menangis.
“Ini hanya lilin. Aku butuh lilin dengan wewangian,” balas Se Ri sambil menangis lebih keras.

Jung Hyuk mengambil vas bunga yang dipegang oleh Se Ri secara hati- hati. Dan Se Ri pun meminta maaf, dia tahu Jung Hyuk pasti merasa bingung, namun dia juga sama, dia tidak mengerti apa yang sedang dialaminya saat ini.
Dan tanpa mengatakan apapun, Jung Hyuk diam.

Rumah- rumah mulai menyalakan lilin dan lampu minyak masing-masing untuk menerangin tempat mereka.

Dirumah Ibu lain. Mereka secara diam- diam menyalakan listrik menggunakan generator. Dan supaya tidak ketahuan oleh para tetangga, mereka menutup jendela dengan kain tebal secara rapat- rapat. Kemudian Ibu lain menyuruh anak nya, Ho Yeong untuk mengerjakan PR. Tapi Ho Yeon malah tidak mau. Jadi dia pun memarahi nya.

Sesudah itu, Ibu lain menanyakan kepada suaminya, kapan dia akan dipromosikan. Dan dengan lemas, suaminya menjawab bahwa dia tidak yakin, itu tergantung kolonel senior yang menilai. Mendengar itu, Ibu lain pun mengomeli nya.
“Seharus nya kamu coba bujuk Istri nya,” kata suami dengan kesal.
“Aku sudah berusaha keras agar disukai oleh nya. kenapa bilang begitu?”
“Soal Istri Kapten Na. Aku melihat nya pergi ke rumah Kapten Na membawa barang- barang,” balas suami.

Ibu lain dengan segera keluar dari rumah sambil membawa sebakul makanan ke tempat rumah Ibu kaya (Ma/ Istri kapten Na). Dan sesampai nya dia disana, ternyata Ma sedang menonton TV bersama kerabat nya sambil tertawa- tawa dengan riang.
“Lihatlah Ok Geum (Ibu bermakeup). Dia menyalakan generator agar aku bisa menonton TV,” jelas Ma dengan senang. “Ok Geum, kakimu tidak apa- apa?”


“Tidak apa- apa. Aku senang bisa melihat mu tertawa. Aku tidak peduli jika kaki ku patah. Bukan masalah,” balas Ok Geum. Dan Ibu lain terkejut melihat sikap nya.
Bila di Utara orang mengayuh sepeda didalam ruangan demi menyalakan listrik. Maka di Selatan mereka menggunakan listrik untuk mengayuh sepeda olahraga. Demi menjaga bentuk dan kondisi tubuh mereka.
Hye Ji menemui Sang Ah yang sedang di tempat fitness, dan bergabung bersama nya. Dia menanyakan, apakah sudah ada kabar. Dan Sang Ah pun menjawab bahwa jika ada kabar terbaru, maka mereka seharusnya sudah ditelpon.
“Aku kasihan. Dia masih muda. Dia bahkan belum menikah. Maksudku, Ayah bahkan mau mewariskan bisnis nya kepada dia. Dia mungkin mengira itu akan terjadi. Waktu nya tidak pas,” kata Hye Ji.
“Apa maksud mu?” tanya Sang Ah, tidak mengerti.

Hye Ji dengan bangga menjelaskan bahwa Pimpinan Yoon sebenarnya tidak serius untuk memberikan perusahaan kepada Se Ri, dia yakin Pimpinan Yoon mengatakan itu hanya untuk memancing suami nya supaya berusaha lebih keras. Dan perusahaan itu akan diberikan kepada putra sulung nanti nya, yaitu suami nya. Mendengar itu, Sang Ah merasa malas dan menyalakan berita.


Reporter memberitakan bahwa Saham Se Ri Choice tetap menguat selama tiga hari, dan itu menarik perhatian di pasar saham.
“Begitu kabar CEO nya menghilang, harga saham nya akan terjun bebas,” komentar Hye Ji. Dan dengan sangat malas, Sang Ah hanya diam saja.

Se Ri dengan yakin mengatakan bahwa Jung Hyuk pasti tidak tahu apa itu saham. Lalu sambil menangis, dia menjelaskan bahwa harga saham itu mudah naik turun sebesar miliaran won setiap harinya. Dan dia pernah menginvestasi kan tiga miliar won karena kenalan nya, lalu dia kehilangan semua nya, tapi itu tidak membuat nya sedih. Namun sekarang dia merasa lebih kesal dan sedih daripada saat itu, sebab sekarang dia berada di tempat yang bahkan tidak di kenal nya. Serta dia tidak mengerti kenapa dia harus menangis dihadapan orang asing. Dan itu sungguh menyebalkan bagi nya.

Mendengar curhatan itu, Jung Hyuk pun mematikan lilin dan membiarkan Se Ri untuk terus menangis sampai puas. “Jangan cemas. Aku tidak bisa melihat mu sekarang,” jelas nya.

Se Ri akhirnya berhenti menangis. Dan Jung Hyuk pun mulai berbicara. “Keberuntungan dan kesialan layak nya koin, ada dua sisi silih berganti. Segala nya akan baik- baik saja.”
“Kamu yakin?”
“Aku yakin,” jawab Jung Hyuk, menyakinkan.

Jung Hyuk kemudian berdiri dan pamit, karena dia harus pergi untuk naik kereta ke Pyongyang di pagi hari. Mendengar itu, Se Ri pun bertanya, berapa hari. Dan Jung Hyuk menjawab bahwa dia tidak tahu, serta mungkin dia tidak akan bisa mengantarkan Se Ri pergi nanti nya, tapi dia meminta Se Ri untuk tidak perlu cemas karena para rekannya akan membantu Se Ri. Kemudian dia pun memberikan sebuah tas yang berisikan barang kebutuhan untuk Se Ri.


Setelah mengatakan itu, Jung Hyuk pun keluar dari rumah. Dan Se Ri langsung memanggil nya. “Siapa nama mu? Aku mau mengingat nya, sebab aku mau membalas bantuan mu.”
“Tidak perlu. Lagipula, aku tidak membantu. Aku sudah memberitahumu, jangan beritahu apa yang terjadi saat kamu pulang. Sebaiknya, lupakan saja,” jelas Jung Hyuk. Dan Se Ri pun mengerti. Lalu Jung Hyuk pergi.

Se Ri masuk kembali ke dalam rumah dan menyalakan lilin. Kemudian dia memeriksa semua barang yang diberikan oleh Jung Hyuk. Dan dia merasa tersentuh, sebab disana ada beberapa botol shampo untuk nya.
“Kamu tadi menyuruh ku memakain sebatang sabun dari kepala sampai kaki,” gumam Se Ri, senang. ”Ini semua dari Korea Selatan?” gumam nya. Lalu dia mengambil wewangian yang sangat harum dan memakai nya.

Flash back
Siang hari. Jung Hyuk datang ke pasar. Disana dia ditawarkan berbagai macam make up, pembersih wajah, serta krim pagi dan malam yang berasal dari Selatan. Dan merasa bingung harus membeli yang mana, maka Jung Hyuk pun membeli semua nya sekaligus.
Flash back end

Se Ri memeriksa kembali isi tas. Dan dia menemukan pakaian baru serta bh juga.

Flash back
“Kamu butuh pakaian dalam? Ini juga dari Selatan. Ini vivian dan ini venus,” jelas si penjual. Dan Jung Hyuk tidak berani untuk melihat itu. Lalu dia pun memutuskan untuk membeli semua nya saja. Namun si penjual malah menanyakan ukuran nya.
“Yang mana pun boleh,” jawab Jung Hyuk, bingung.
Flash back end
Se Ri tertawa sebab Jung Hyuk salah menilai ukuran dadanya. Tapi walaupun begitu, dia tetap saja merasa senang. Lalu Se Ri menemukan obat luka dan dia pun memakai nya.

“Dia pura- pura cuek, tapi ternyata dia manis,” gumam Se Ri, senang. “Ah, jika ini mimpi. Kumohon bangunkan aku,” pinta Se Ri sambil menutup mata. Tapi sayang nya, ini semua nyata dan dia pun merasa despresi.


Sambil masih menutup matanya, Se Ri merasakan betapa nyaman nya tempat tidur nya. Dan saat dia membuka mata nya serta melihat bahwa dia benar ada didalam rumah nya, dia merasa sangat senang.
“Sudah kuduga. Itu hanya mimpi. Sudah kuduga itu tidak nyata. Korea Utara? Astaga, itu cuma mimpi buruk,” gumam Se Ri senang sambil menghirup lilin wewangian nya.

Tapi kesenangan nya tidak bertahan lama. Saat dia masuk ke dalam kamar nya kembali dan melihat foto presiden korea utara yang berada  di dinding kamar nya, dia merasa heran, karena seharus nya foto itu tidak ada. “Ini tidak mungkin mimpi. Yang tadi itu mimpi. Yang ini tidak mungkin mimpi. Jangan bangun,” gumam Se Ri pada dirinya sendiri.
“Aku tidak mau bangun,” pikir Se Ri. Tapi itu semua percuma.
Se Ri mengantuk kan kepalanya sendiri ke meja. Dia merasa sangat kesal, karena semua itu hanyalah mimpi saja. Dan saat ini dia harus kembali ke kenyataan lagi.


Jung Hyuk sampai di Pyongyang. Saat dia baru saja turun dari kereta, dia langsung di tangkap oleh para petugas di sana.
“Kami dari Divisi Investigasi Badan Persidangan,” kata mereka memperkenalkan diri. “Kamulah yang akan diselidiki. Ikut dengan kami,” kata mereka sambil membawa nya. Dan tanpa melawan, Jung Hyuk mengikuti mereka bertiga.

Pusat kendali pertahanan
Jung Hyuk diikat di kursi penghukuman. Dan seorang pria yang berada di dalam ruangan tersebut mendekati nya. “Mari kita mulai mengobrol,” kata pria tersebut.
Jung Hyuk melepaskan topi yang di pakainya dan menatap pria tersebut. “Silahkan.”

“Kudengar kamu mempermalukan warga yang bekerja keras demi uang luar negeri. Tepat di depan prajurit Korea Selatan.”
“Mereka menyeberangi perbatasan untuk merampok makam. Bukankah itu tindak kriminal?” balas Jung Hyuk, bertanya.
“Menurutmu? Baiklah,” balas pria tersebut sambil tertawa. “Sekarang, di mana artefaknya?”
“Semua perampok makam tewas dalam kecelakaan. Kita tidak mungkin tahu.”
Pria tersebut kemudian menyebut nama Cheol Gang. Dia menjelaskan bahwa Cheol Gang pasti telah menyelidiki kasus itu dan mengetahui nya. Tapi Jung Hyuk malah bersikeras mengirim ketiga tahanan itu ke Pyongyang. Kemudian ketiga tahanan tersebut malah tewas dalam kecelakaan yang mencurigakan. Jadi, mereka pun mencurigai Jung Hyuk serta melarang Jung Hyuk untuk menginvestigasi kasus itu.

Jung Hyuk tidak senang, dan dia menanyakan apakah pria tersebut punya bukti sebelum berbicara kepada nya. Dan pria tersebut malah mengatakan bahwa mereka tidak butuh bukti, karena mereka bisa mengada- ada kejahatan jika mau.
“Begitukah? Kau harus dihukum atas ucapanmu tadi,” kata Jung Hyuk, tegas.
“Dasar bodoh!” balas pria tersebut sambil menarik kerah Jung Hyuk dengan kesal.

Seorang pria (Jenderal) masuk ke dalam ruangan monitor yang berada disebelah ruangan Jung Hyuk ditahan. Disana dia bertanya, siapa pembuat onar yang sedang di selidiki. Dan saat dia melihat Jung Hyuk, dia tampak kaget dan panik.


“Hei!” teriak Jenderal kepada pria yang menarik kerah Jung Hyuk. Dan melihat kedatangan nya, pria tersebut langsung memberikan hormat, dan bertanya kenapa Jenderal datang. Tanpa menjawab, Jenderal langsung menendang kaki nya dengan keras.
“Kamu sudah gila? Sinting?” teriak Jenderal, marah. Lalu dia mendekati Jung Hyuk dan berbicara dengan lembut. “Kamu tidak apa- apa?”
“Aku tidak apa- apa.”

Jenderal sekali lagi menendang kaki pria tersebut. Lalu dia menyuruh bawahan nya untuk membawa Jung Hyuk ke kantor nya.
Setelah Jung Hyuk keluar dari ruangan. Pria tersebut bertanya dengan bingung kepada Jenderal. Dan Jenderal langsung mengomelinya. “Habislah kamu, dasar bodoh. Dia putra tunggal Direktur Biro Politik Umum.”
“Apa?!”

Dilorong. Semua petugas memberikan hormat kepada Jung Hyuk, saat Jung Hyuk berjalan melewati mereka.

Pria tersebut menelpon Cheol Gang dan marah kepada nya. Sebab karena Cheol Gang, karier nya menjadi terancam. Dan Cheol Gang bingung.
“Katakan. Kau tahu siapa ayahnya Kapten Ri Jung Hyuk?” tanya pria tersebut.
“Bagian kerabat militernya kosong, aku tak bisa periksa,” jawab Cheol Gang, santai.
“Menurutmu kenapa bisa kosong? Karena dia dari keluarga berpengaruh! Bersiaplah. Jangan pingsan. Ri Jung Hyuk … Dia putra Direktur Biro Politik Umum.”

“Apa katamu?!” seru Cheol Gang, terkejut.
Mendengar berita itu, Cheol Gang merasa lemas dan langsung mematikan telpon, dia tidak peduli walaupun teman nya itu masih mengomel marah kepada nya.

Flash back
“Dia adikku,” kata seorang pria, memperkenalkan Jung Hyuk muda. “Beri salam. Dia teman ku,” kata nya memperkenalkan teman nya.
Flash back end
“Jadi, dia adik Mu Hyuk itu? Ri Jung Hyuk?” gumam Cheol Gang, tidak menyangka.

Ju Meok mengobrol bersama dengan Se Ri tentang film korea selatan yang sedang di tonton nya. Dia ingin tahu kelanjutan film yang sedang di tonton nya. Dan Se Ri pun memberitahu nya.
Sersan Pyo memanggil Ju Meok dan bertanya, kenapa Ju Meok mengobrol dengan Se Ri. Dan Ju Meok pun meminta maaf. Sersan Pyo lalu memanggil Letnan Park (Gwang Beom) dan Eun Dong untuk makan, sebelum lanjut bekerja.

“Kenapa kalian menyekop?” tanya Se Ri, ingin tahu.
“Menurutmu? Kami mau mengubur wanita Selatan yang kasar ini di lubang,” balas Sersan Pyo dengan kasar. Dan Se Ri menatap kesal pada nya.

“Sedang ada konstruksi untuk air bawah tanah. Kapten Ri meminta kami melindungimu,” jelas Ju Meok. Dan Se Ri merasa senang mengetahui itu.

“Jangan mimpi. Dia hanya ingin kami mengawasimu. Kau, mata-mata Selatan, bisa melakukan tindak kriminal di negara kami. Siapa namamu?” jelas Sersan Pyo, sinis.
Se Ri dengan santai menanyakan nama Sersan Pyo, dan Sersan Pyo pun menjawab kalau nama nya adalah Pyo Chi Su. Dan Se Ri menjelaskan bahwa saat negara mereka berdua bersatu nanti nya, maka dia akan mencari Sersan Pyo dan mengubur nya dalam- dalam. Mendengar itu, Sersan Pyo tertawa dan menanyakan balik siapa nama Se Ri.


“Kamu kira aku bodoh? Untuk apa kuberitahu?” balas Se Ri. Dan semua orang tertawa pelan, karena takut pada tatapan tajam Sersan Pyo.
Se Ri kemudian dengan penasaran, menanyakan kenapa Jung Hyuk tiba- tiba pergi ke Pyongyang.

Direstoran. Jenderal meminta maaf kepada Jung Hyuk mengenai kejadian hari ini. Dan Jung Hyuk dengan besar hati tidak mempermasalahkan kejadian hari ini, tapi dia ingin Jenderal mencari tahu kendaraan yang menyebabkan ketiga tahanan kecelakaan.
“Kau mau menyelidiki kecelakaan itu karena ada hubungannya dengan kecelakaan kakakmu?” tanya Jenderal.
“Kecelakaan mobil di persimpangan, Jeonseung-dong, tahun 2011. Kecelakaan terguling di Jalan Tol Nampo, tahun 2013. Tabrakan tiga mobil di Gua Pelangi, tahun 2014. Semuanya disebabkan truk Rusia, Kamaz. Semua yang terlibat kecelakaan itu tewas,” jelas Jung Hyuk menjabarkan semua nya. “Walau menurut rumor, ada unit truk rahasia, Badan Keamanan tidak menyelidiki lebih lanjut. Aku sudah periksa rekaman dekat Gunung Suseok. Tiga truk Kamaz lewat sebelum kecelakaan.”

Jenderal menjelaskan bahwa itu hanya truk biasa saja. Namun Jung Hyuk tidak mempercayai itu. Dan Jenderal menanyakan, kenapa Jung Hyuk hanya melihat sesuatu dari satu sisi saja. Jika memang begitu, maka semuanya akan tampak mencurigakan. Dia meminta Jung Hyuk untuk menatap ke depan dan melupakan masa lalu.
Mendengar itu, Jung Hyuk hanya diam.

Kompi lima (milik Jung Hyuk). Mereka bertemu dengan Cheol Gang yang sedang ingin pergi untuk memeriksa rumah satu persatu, mana tahu ada buronan yang berkeliaran.
Dan mengetahui itu, Ju Meok langsung cegukan. Dengan heran, Cheol Gang bertanya ada apa. Dan Sersan Pyo langsung menjawab bahwa tidak ada apa- apa serta dia memuji rencana bagus Cheol Gang yang ingin memeriksa rumah satu persatu.

Setelah kembali ke dalam asrama. Sersan Pyo langsung menelpon Jung Hyuk dengan panik untuk memberitahukan apa yang terjadi. Sementara Letnan Park berjaga di depan pintu untuk memastikan tidak ada orang yang lewat dan datang.
“Kapten Ri, ada masalah. Mereka akan memeriksa acak rumah- rumah di permukiman militer. Tapi kami sudah beri tahu wanita Selatan itu untuk tidak angkat telepon, untuk jaga-jaga. Jadi tidak mungkin bisa menghubunginya,” jelas Sersan Pyo, panik.

Menerima kabar itu, Jung Hyuk langsung mendekati Jenderal dan meminta bantuan nya.


Jung Hyuk mengemudi mobil dengan sangat cepat.
Petugas lalu lintas melihat itu, dan dia mengenali bahwa itu adalah mobil Jung Hyuk dari nomor plat mobil nya. Jadi dia pun langsung mengatur lalu lintas supaya memberikan jalan bagi Jung Hyuk lewat.
Semua petugas lalu lintas di jalan yang lain juga mendapatkan perintah yang sama. Jadi mereka merubah lampu lalu lintas dari merah menjadi hijau. Sehingga Jung Hyuk bisa dengan mudah lewat.

Bahkan petugas di perbatasan kota juga mendapatkan perintah yang sama. Mereka mengenali kalau itu adalah plat nomor mobil pemerintah. Jadi mereka langsung mengangkat penghalang jalan, dan membiarkan Jung Hyuk untuk lewat.

Satu persatu rumah di periksa. Dan orang yang bertugas adalah Ibu lain bersama dengan kedua Ibu petugas. Terakhir rumah yang harus mereka periksa adalah rumah Jung Hyuk. Mengetahui itu, Ibu lain pun langsung memakai lipstik merah nya.


Tepat sebelum mereka pergi ke rumah Jung Hyuk, mereka bertemu dengan Cheol Gang. Dan Cheol Gang memberitahu bahwa Jung Hyuk sedang berada di Pyongyang. Dengan heran, Ibu lain menunjuk rumah Jung Hyuk yang lampu nya menyala.
Melihat itu, Cheol Gang merasa heran.


Tanpa mengetahui apa yang terjadi, Se Ri sibuk melihat- lihat buku musik yang berada di rak buku Jung Hyuk. Namun kemudian tanpa sengaja dia menemukan sebuah dokumen yang menarik. Dan melihat foto pria dalam dokumen itu, dia merasa bingung.
“Aku pernah lihat wajahnya di suatu tempat,” gumam Se Ri, berpikir.
Pagar rumah di ketok, dan mereka berteriak bahwa mereka datang untuk inspeksi rumah. Mendengar itu, Se Ri merasa kaget dan bingung.

“Kapten Ri Jung Hyuk!” panggil Ibu lain, berteriak. Tapi tidak ada jawaban. “Kurasa dia belum pulang,” jelas nya pada Cheol Gang.
“Buka pintu nya,” perintah Cheol Gang. Dan bawahan nya pun membuka pintu rumah dengan paksa dan masuk ke dalam untuk memeriksa.

Didalam rumah. Cheol Gang memperhatikan foto Jung Hyuk bersama dengan kakak nya. Kemudian bawahan nya mendekati dia dan melaporkan bahwa seperti nya ada seseorang didalam rumah ini. Karena gelas minum yang berada di atas meja.
Melihat itu, Cheol Gang pun mulai memeriksa rumah Jung Hyuk dengan lebih teliti.

“Kurasa dia hanya lupa mematikan lampu sebelum pergi,” kata Ibu lain, karena Cheol Gang keluar dari dalam rumah tanpa ada siapapun yang mencurigakan di belakang nya.
Tanpa menjawab, Cheol Gang menatap ke dalam lubang penyimpanan. Dan saat dia membuka nya, dia kaget karena ada orang di dalam sana. Yaitu Se Ri.

Para bawahan Cheol Gang membawa Se Ri keluar dari dalam rumah. Tepat disaat itu, Jung Hyuk kembali dengan menaiki mobil. Dan melihat nomor plat mobil tersebut, para warga menjadi heboh karena itu nomor plat mobil pemerintah.



Jung Hyuk keluar dari dalam mobil. Dan melihat dia, Se Ri menggelengkan kepala nya dengan pelan sebagai tanda supaya jangan mendekat. Cheol Gang menyadari hal itu, jadi dia pun menodongkan pistol nya ke arah Se Ri.

“Mau kamu apakan tunanganku?” tanya Jung Hyuk. Dan semua orang merasa terkejut mendengar itu. Begitu juga Se Ri.


“Apa maksud mu?” tanya Cheol Gang, tidak mengerti.
“Mohon singkirkan senjata yang kau todongkan ke tunanganku,” tegas Jung Hyuk.


Orang didalam dokumen yang dilihat oleh Se Ri :
Se Ri mengunjungin sebuah tempat untuk meminta suntik mati. Tapi sayangnya, itu melanggar peraturan institusi mereka, jadi mereka tidak bisa memberikan Se Ri suntik mati. Dan Se Ri menjelaskan bahwa jasmani nya memang tidak sakit, tapi jiwa nya sakit. Depresi, gangguan kecemasan, gangguan makan, dan imsonia.
“Kami selalu merekomendasikan melancong di Swiss ke pengunjung kami,” jelas wanita itu.


“Jika melancong bisa memulihkan diriku, aku tak akan perlu jauh-jauh kemari,” balas Se Ri.
“Tujuh puluh persen orang memilih pulang setelah melihat pemandangan indah. Aku tak tahu kenapa kau mau mati, tapi kau akan tetap menyukainya,” jelas wanita itu, menyakinkan Se Ri.
“Ini tak akan mempan bagiku,” balas Se Ri. Sambil melihat brosur yang diberikan kepada nya itu, Panduan wisata nomor satu Switzerland.



Se Ri pergi ke Switzerland. Dan menatap pemandangan indah disana dengan kagum.
Disebelahnya ada Jung Hyuk yang juga sama seperti nya. Menatap pemandangan indah disana dengan kagum.
“Woah,” gumam mereka berdua sambil menatap kagum para paralayang yang terbang di langit luas bersama- sama. Tapi mereka tidak menyadari, keberadaan satu sama lain.

Post a Comment

Previous Post Next Post