Network : tvN Netflix
Tokoh, Kejadian, Organisasi, dan Latar Belakang
adalah Fiksi
1989. Saat Se Ri
masih sangat kecil, dia di berikan pilihan untuk meraih satu barang diantara
banyak barang yang di letak kan di meja. Dan saat itu, dia meraih tangan Ayah
nya.
“Pada hari itu, aku buat keputusan untuk kali
pertama. Saat yang lain meraih uang atau benang, aku meraih tangan ayahku.
Sebagai bayi yang akan tumbuh memperebutkan posisi pewaris konglomerat bisnis
besar, kurasa itu pilihan yang tepat.”
Pimpinan Yoon
mengendong Se Ri sambil tersenyum sangat lebar. Sedangkan Yoon Hee hanya diam
saja di sebelah nya. Dan kedua kakak nya menatap hal itu dengan bingung, karena
mereka masih tidak mengerti apapun.
Saat telah tumbuh
dewasa. Se Ri menerima banyak penghargaan dan kesuksesan dalam bisnis yang di jalanin nya. Toko nya bernama Se Ri Choice.
“Saat bergantung pada keberuntunganku, atau
naluriku, aku selalu mengambil pilihan tepat. Sebab itu, saat krisis melanda
hidupku, aku tak pernah meragukan diriku.”
Dikarenakan
kepercayaan diri yang besar iniah, maka nya saat Se Ri berada di jalan yang
bercabang. Dia mengikuti naluri nya.
“Aku yakin akan mengambil keputusan tepat lagi.
Tapi kali ini, aku salah. Walau hanya satu kesalahan, akibatnya begitu
berdampak. Saat ini, aku di Korea Utara.”
Namun saat dia
menyadari kalau diri nya masih berada di dalam Korea Utara. Dia pun menyadari
bahwa dia salah.
“Ini kecelakaan. Saat mengalami kecelakaan, kamu
butuh seseorang di sisimu. Dan orang yang kukenal di sini hanyalah pria ini.
Aku harus berhasil.”
Saat Jung Hyuk
datang dan menyelamatkan diri nya dari mobil yang sedang melaju di depan nya,
Se Ri terpana menatap Jung Hyuk. Dan dia diam sambil berpikir.
“Astaga. Ya,
ampun. Sulit kupercaya kita bertemu lagi,” kata Se Ri dengan sikap manis yang
dibuat- buat untuk Jung Hyuk.
“Kupikir kamu
sudah kembali,” balas Jung Hyuk, kaku.
“Tepat sekali.
Kamu pasti terkejut. Aku juga sama terkejut nya. Aku tersesat. Saat aku sadar,
ada sapi Korea Utara, ada wanita Korea Utara, dan anak Korea Utara,” jelas Se
Ri dengan lembut. “Tapi aku lega bisa bertemu dengan mu lagi,” lanjut nya
sambil tersenyum manis. Dan Jung Hyuk diam menatap nya.
“Sudah kuduga. Meskipun pura-pura tangguh,kau tetap
seorang pria.Lihat? Dia bahkan tak beranimenatap mataku. Dia lebih polos dari
dugaanku,” pikir Se Ri dengan percaya diri sambil masih
tersenyum manis.
“Dia memasuki Garis Demarkasi Militertanpa
keinginan membelot.Berdasarkan peraturanaku harus menyingkirkannya.Haruskah
kubunuh dia?” pikir Jung Hyuk sambil terus menatap bimbang kepada
Se Ri.
Tanpa menyadari
apa yang sedang Jung Hyuk pikirkan, Se Ri menanyakan apakah ini rumah Jung
Hyuk. Dan Jung Hyuk tetap diam. Lalu sambil tersenyum menggoda, Se Ri bertanya,
apakah ada makanan di rumah.
“Haruskah kubunuh dia?” pikir Jung Hyuk, bimbang.
Se Ri terkejut
melihat pantulan dirinya sendiri di cermin. Wajah nya sangat kotor dan kusam
sekali. Lalu dia pun mengambil air dan mulai mencuci wajah nya sambil terus
berbicara untuk menguatkan dirinya sendiri.
“Tidak. Kamu tidak
apa- apa. Ini pengalaman bagus. Konon, sesuatu yang tidak bisa kamu beli justru
yang paling berharga. Ini pengalaman berharga,” gumam nya, tegar.
Didapur. Jung Hyuk
membuat mie sendiri. Menyalakan kompor dan lalu mulai memasak sendiri dengan
sangat terampil. Bahkan dia juga membuat sup dan menggoreng telur sendiri. Lalu
dia menghias makanan nya dengan cantik.
Ketika menerima
mie tersebut, Se Ri menjelaskan bahwa di Selatan, mereka memiliki sebuah adat,
yaitu saat mereka makan di rumah orang lain, maka mereka harus memberikan
suapan pertama kepada tuan rumah. Jadi karena itu, dia pun memberikan suapan
pertama nya kepada Jung Hyuk. Tapi Jung Hyuk diam dan tidak bergerak sama
sekali. Dan Se Ri menjelaskan sekali lagi. Tapi Jung Hyuk tetap diam saja.
“Ada apa?” tanya
Se Ri, heran.
“Kamu takut dengan
makanan nya? Takut kalau di racuni?” tebak Jung Hyuk.
Sepertinya tebakan
Jung Hyuk benar, karena Se Ri langsung menurunkan tangan nya. Dan Se Ri pun
meminta maaf karena telah menyinggung Jung Hyuk, tapi dia meminta Jung Hyuk
untuk memahami alasan nya juga. Dan Jung Hyuk pun mengerti.
“Kamu mendarat di
zona demiliterisasi, saat naik parasut di hari berangin. Ketika pagar listrik
tidak bekerja, kamu menyebrangin garis batas menuju wilayah permukiman militer.
Aku pasti konyol jika percaya bahwa kamu tidak berbahaya,” jelas Jung Hyuk,
balas mencurigai Se Ri.
“Jangan bilang,
kamu mencurigaiku sebagai mata- mata?” tanya Se Ri, tidak menyangka. Dan Jung
Hyuk membenarkan dengan jujur.
Mendengar itu, Se
Ri tertawa keras. Lalu dia menjelaskan bahwa dirinya bukanlah mata- mata.
Alasan nya tidak mau memberitahukan nama nya adalah karena jika Jung Hyuk
mencari namanya di internet, maka Jung Hyuk pasti akan sangat terkejut.
“Kami tidak punya
internet, jangan cemas,” jelas Jung Hyuk.
“Kamu serius?”
tanya Se Ri, terkejut. “Justru makin buruk.Tidak ada yang tahuaku ada di desa terpencil
ini.Pasti warga negaraku hebohkarena aku menghilang.”
Dirumah. Dengan
gugup, Se Jun menjelaskan kepada Ayah bahwa pihak kepolisian sudah mencari
semalaman, tapi mereka masih belum bisa Se Ri. Dan Pimpinan Yoon dengan tegas
menyuruh nya untuk jangan hanya mengandalkan pihak kepolisian saja, tapi mereka
juga harus memperkerjakan para ahli dan melakukan pencarian sendiri. Serta
pastikan berita ini tidak menyebar dan waspada kepada reporter.
“Itulah yang
kulakukan kali pertama. Dan Ayah mertuaku sangat membantu kita,” jelas Se Hyung,
memuji Istri nya.
“Ayah ku sudah
menghubungi komisaris kepolisian. Jangan cemas,” tambah Sang Ah. Dan Pimpinan
Yoon puas mendengar itu.
Hye Ji tidak mau
kalah. Jadi dia pun menjelaskan bahwa para pegawai yang berada di lapangan
paralayang pasti sudah mengetahui semua ini. Dan Se Jun langsung menjelaskan
bahwa dia telah menemui mereka semua dan menyuruh mereka untuk menandatangani
perjanjian kerahasiaan dengan pengacara perusahaan.
“Sudah kuduga.
Kamu sungguh profesional,” puji Hye Ji,
melebih- lebih kan.
“Kalian senang?”
sela Yoon Hee. Dan dengan gugup, semuanya menjawab tidak. “Kalian semua tampak
sangat senang,” komentar nya.
Se Ri mencoba
menjelaskan kepada Jung Hyuk betapa penting nya diri nya. Dia yakin saat ini,
semua nya pasti sedang panik. Dan alasan yang penting adalah menghilang nya dia
akan menimbulkan kemungkinan terjadi nya perang. Karena begitu semua nya tahu
dia ada disini, maka pemerintah Korea Selatan, pihak kemiliteran, dan bahkan
PBB tidak akan diam.
Mendengar semua
itu, Jung Hyuk mengerti, jadi dia memutuskan bahwa dia tidak akan melaporkan
kalau Se Ri ada di sini. Tidak ada yang boleh tahu Se Ri ada disini.
“Maksud nya, kamu
mau membunuh ku sebelum yang lain tahu?” tanya Se Ri, salah paham.
“Itu bisa menjadi
solusi nya,” balas Jung Hyuk dengan raut wajah serius.
Dengan takut, Se
Ri tertawa dan mencoba menganggap perkataan Jung Hyuk sebagai lelucon di Korea
Utara. Dan Jung Hyuk diam.
Melihat wajah
serius Jung Hyuk pada nya, Se Ri pun berpikir. Lalu dia mulai menceritakan
sebuah dongeng tentang Heung- bu dan Nol- bu. Setelah Heung- bu merawat kaki
seekor burung yang terluka, dia menjadi makmur dan kaya. Sementara Nol- bu yang
menyiksa burung tersebut, keluarga nya hancur.
Tidak mengerti,
Jung Hyuk menanyakan apa maksud Se Ri. Dan Se Ri pun bertanya, Jung Hyuk ingin
menjadi siapa, Heung- bu atau Nol- bu.
“Kamu burung
layang- layang nya?” tanya Jung Hyuk.
“Mm.. aku bukan
burung biasa. Aku burung layang- layang kaya yang membayar utang nya,” jelas Se
Ri. “Sebenar nya, aku tidak biasanya bilang begini.”
“Kalau begitu,
jangan,” balas Jung Hyuk, capek.
Se Ri tetap tidak
berhenti berbicara. Dia menjelaskan bahwa dia berasal dari keluarga kaya di
Korea Selatan. Kelas atas. Dan mendengar itu, Jung Hyuk tetap diam saja dengan
ekspresi wajah biasa. Sehingga Se Ri pun menjadi sedikit kehabisan akal.
“Perusahaan modeku
terdaftar di KOSDAQ,” jelas Se Ri, mencoba lagi.
“Aku tidak
tertarik,” balas Jung Hyuk, tegas.
Se Ri secara to
the point meminta bantuan Jung Hyuk untuk membantu nya, lalu setelah itu, dia
pasti akan membalas kebaikan Jung Hyuk. Dan Jung Hyuk akhir nya mengerti, Se Ri
sedang mencoba untuk bernegosiasi dengan nya. Dan Se Ri langsung membenarkan
serta menjelaskan bahwa ini akan bisa menguntungkan kedua pihak. Kemudian Se Ri
pun mengulurkan tangan nya kepada Jung Hyuk.
“Aku menolak,”
kata Jung Hyuk, tegas. Dan Se Ri tidak mengerti, kepadahal perjanjian ini akan
bisa menguntungkan kedua pihak. “Sejak awal, aku tidak bersikap baik,” jelas
Jung Hyuk, lalu dia pun membawa makanan yang diberikan nya barusan.
Tepat disaat itu,
pintu rumah di ketuk. Jadi Jung Hyuk pun keluar untuk melihat siapa itu. Dan
ternyata itu adalah Sersan Pyo. Dengan senang, Sersan Pyo memberitahu Jung Hyuk
bahwa mereka tidak perlu cemas lagi, karena wanita korea Selatan yang semalam
telah meninggal di Gunung Suseok karena kecelakaan.
Mendengar itu,
Jung Hyuk merasa terkejut dan bingung. Dia berusaha untuk menjelaskan bahwa
wanita itu sekarang ada dirumah nya. Tapi sebelum dia sempat berbicara, Sersan
Pyo terus saja berbicara dengan cerewet nya.
Sersan Pyo
kemudian minta izin untuk numpang pipis. Dan sambil melepaskan tali sepatu nya,
dia terus saja berbicara. “Sebenarnya, aku sungguh lega. Eun Dong tidak akan
diberhentikan secara tidak hormat saat masih muda, dan mereka tidak akan tahu
kalau Ju Meok meninggalkan pos untuk menonton drama korea selatan. Aku hanya
minum segelas alkohol, bukan masalah besar. Tapi kamu gagal menangkap wanita
yang ada dihadapan mu,” jelas Sersan Pyo.
Karena sudah lelah
untuk mencoba berbicara, maka Jung Hyuk pun diam dan duduk. Se Ri yang berada
tepat di belakang Sersan Pyo mendengar itu semua. Lalu saat akhirnya, Sersan
Pyo berbalik dan menyadari keberadaan Se Ri, dia pun merasa sangat terkejut.
“Kamu tahu cara
memenggal orang? Aku belum pernah. Seperti ini?” tanya Se Ri, menakuti Sersan
Pyo. Dan dengan tergagap, Sersan Pyo bertanya apa maksud nya ini kepada Jung
Hyuk. “Kamu orang nya kan?! Kamu yang menembak ku, kan? Aku hampir mati karena
mu,” teriak Se Ri, kesal.
“Kukira dia sudah
mati. Apa yang terjadi?” tanya Sersan Pyo, bingung.
Setelah
mendengarkan segala penjelasan Jung Hyuk. Sersan Pyo memuji betapa hebat nya Se
Ri sebagai mata- mata karena bisa menyelinap ke tempat Jung Hyuk. Dan Se Ri
mencoba untuk menjelaskan bahwa itu tidak seperti itu dan dia bukan mata- mata.
“Kapten, kau punya
sekop atau belencong?” tanya Sersan Pyo, sambil menatap Se Ri. “Berikan aku
waktu.Ada banyak sungai dan pegunungan.Ada banyak tempat untuk menguburnyadi
negara kita.”
“Apa katamu,
Kucing Licik?” balas Se Ri, tidak senang.
Sersan Pyo
menjelaskan dengan percaya diri bahwa mereka tidak memberi ampun kepada musuh.
Dan Se Ri pun langsung menyebutkan salah satu kesalahan mereka dan konsekuensi
nya, jika itu ketahuan. Pertama, Eun Dong akan di berhentikan secara tidak
terhormat. Kedua, Ju Meok akan di hukum karena meninggalkan pos demi menonton
drama korea. Kemudian Jung Hyuk akan di revolusi kan (Dibebas tugaskan untuk
kerja paksa). Dan untuk Sersan Pyo yang minum- minum saat bekerja, itu adalah
yang terburuk.
Mendengar itu,
Sersan Pyo langsung merasa terancam dan mendekati Jung Hyuk. Dia bertanya
padanya dengan berbisik, bagaimana Se Ri bisa tahu. Dan Jung Hyuk bertanya
balik sambil memandangin Sersan Pyo.
Ketiga rekan Jung
Hyuk yang lain datang berkunjung juga sambil membawa paralayang milik Se Ri
yang tertinggal di pohon sebagai bukti. Mereka ingin memberitahukan kabar baik
mengenai wanita korea selatan yang meninggal, tapi sebelum mereka sempat
berbicara. Jung Hyuk langsung menjelaskan bahwa itu tidak benar.
Melihat mereka, Se
Ri langsung membahas satu persatu kesalahan mereka. Eun Dong hampir menangis.
Sementara Ju Meok tampak biasa saja, malah dia senang, karena mengetahui kalau
Se Ri mengenal artis Ji Woo dan Sang Woo, pemeran utama dalam drama Stairway to
Heaven.
“Jangan cuma
berdiri. Masuk lah. Mari kita mengobrol. Ayo,” panggil Se Ri dengan santai nya
kepada mereka semua. Dan Sersan Pyo hanya bisa diam di belakang nya.
Se Ri menjelaskan
kepada mereka semua tentang apa yang harus mereka lakukan. Yaitu mereka harus
membawa nya ke tempat pertama kali dia mendarat, setelah itu dia akan mencari
jalan pulang sendiri dari sana.
Dan Jung Hyuk
dengan tegas menjawab tidak bisa. Sebab mereka baru saja menyelesaikan tugas
dua bulan di garis perbatasan, dan kembali pagi ini. Jadi mereka tidak akan
bisa memasuki wilayah itu untuk beberapa bulan.
“Jangan bicara
serampangan, dan memutuskan itu tidak mungkin. Cobalah cari solusi,” pinta Se
Ri.
“Tidak ada jalan
lain. Yang paling mudah adalah mengubur mu,” balas Sersan Pyo.
“Aku tidak
bertanya pada mu.”
“Wanita busuk
ini,” keluh nya. Dan Se Ri pun marah.
Dengan tegas, Jung
Hyuk menyuruh mereka berdua untuk diam. Dan Se Ri pun meminta maaf, lalu mulai
duduk di tempat nya dengan nyaman.
“Jadi, ini kasus
pertama orang korea selatan yang mendarat di korea utara? Tidak adakah protokol
untuk kejadian seperti ini? Buku petunjuk?” tanya Se Ri.
“Menurut petunjuk,
kamu akan di introgasi oleh Badan Keamanan saat ini,” jawab Jung Hyuk. Dan
karena tidak mengerti, Se Ri pun bertanya, apa itu Badan Keamanan, apakah sama
seperti polisi. Dan Jung Hyuk merasa itu mungkin.
“Lalu kenapa tidak
bawa aku ke sana, saat pertama kali melihat ku?”
Mendengar
pertanyaan itu, semuanya terdiam dengan ekspresi gugup. Dan Se Ri pun jadi bisa
menebak apa yang mereka pikirkan, dia yakin mereka pasti takut kalau dia akan
mengumbar semua kesalahan mereka sehingga mereka terkena masalah. Dan semua nya
tetap diam. Sehingga Se Ri merasa itu benar.
Se Ri kemudian
meminta pertolongan mereka semua untuk membantu nya, dengan cara mengancam
mereka. Karena sekarang mereka sedang berada disituasi yang sama.
Ju Meok mencoba
memberikan solusi. Paman nya bekerja sebagai petugas kapal ke kapal. Itu saat
kapal bertemu kapal lain di perairan internasional. Pertama naik kapal kecil ke
laut, kemudian temui kapal besar diam- diam yang menuju ke negara lain. Dan Se
Ri merasa itu ide yang sangat bagus. Jadi dia berjanji akan mendapatkan tandan
tangan Ji Woo untuk Ju Meok nanti. Dan dengan semangat, Ju Meok bertanya kapan.
Jawaban nya yaitu setelah persatuan negara. Dan Ju Meok menjadi lemas.
“Jadi, kapan dia
berangkat?” tanya Se Ri.
“Dia pergi dari
pelabuhan Jinheung tiap 15 hari. Jadi 3 hari lagi,” jawab Ju Meok. Dan Se Ri
merasa kecewa, karena itu terlalu lama untuk nya, kepadahal dia harus
menghadiri rapat pemegang saham yang sangat penting untuk nya.
Dengan tegas, Jung
Hyuk memberitahu Se Ri bahwa seharus nya Se Ri meminta maaf terlebih dahulu.
Karena alasan ini semua terjadi adalah karena Se Ri. Dan yang melewatkan
kesempatan untuk pulang, itu juga adalah Se Ri.
“Kamu benar.
Maafkan aku soal itu,” kata Se Ri, mengaku salah.
“Kalau begitu
pilih. Jika mau keluar, akan kuantar ke Badan Keamanan sekarang. Mereka mungkin
akan memulangkan mu,” jelas Jung Hyuk.
“Berarti ada
kemungkinan tidak juga. Ada pilihan lain? Aku harus memilih,” tanya Se Ri.
“Dengarkan
perintah kami. Pertama, kamu tidak boleh keluar dari rumah saat di sini,” jelas
Jung Hyuk. Dan Se Ri langsung mengiyakan, karena tidak ada yang menarik menurut
nya. “Jangan bicara dengan kami. Jangan sebarkan ideologi Selatan,” jelas Jung
Hyuk lagi. Dan Se Ri tidak keberatan. “Begitu kembali ke Selatan, jangan ungkap
apapun yang terjadi disini,” jelas Jung Hyuk, lagi. Dan Se Ri mengiyakan dengan
serius.
Se Ri setuju
dengan semua peraturan yang Jung Hyuk berikan, tapi dia juga menginginkan
sesuatu. Yaitu dua dari tiga makanan nya setiap hari adalah daging. Dan dia
juga sangat menyukai daging.
“Hei, orang
Selatan. Jangan main- main,” bentak Sersan Pyo, kesal.
“Jangan main-
main? Apa itu arti nya ‘Jangan bercanda’? tanya Se Ri, tidak mengerti. Dan
semua nya pun menjadi tidak mengerti juga. Ju Meok pun menjelaskan bahwa itu
artinya memang sama saja.
Tanpa mengatakan
apapun, Jung Hyuk terus memperhatikan Se Ri. Sementara Sersan Pyo terus
mengeluhkan tentang Se Ri yang sedang menyebarkan ideologi Selatan, yaitu makan
daging dua kali sehari.
Dan tanpa
memperdulikan Sersan Pyo, Se Ri menanyakan pendapat Jung Hyuk. Dia beralasan
bahwa dia sudah tidak makan dua hari, dia juga sudah berjalan sangat jauh
sehingga penglihatan nya saja sudah agak kabur sekarang. Jadi dia ingin daging.
Chang Sik sama
sekali tidak nafsu untuk makan, walaupun ada banyak paha ayam goreng di didepan
nya. Dan kemudian teman nya (Su Chan) datang. Dia berterima kasih kepada Chang
Sik, karena Chang Sik akan memperkenalkan nya kepada Se Ri nanti. Sebab jika
nanti kontrak nya di tanda tangani, tidak ada yang berani menganggu nya. Bahkan
manajer nya yang menyebalkan itu juga tidak akan bisa melakukan apapun.
Mendengar itu,
Chang Sik hanya diam saja. Dan dengan perhatian, Su Chan menyodorkan paha ayam
pada nya. Lalu dia sendiri makan dengan lahap.
Chang Sik kemudian
mengomentari kenapa Su Chan berbuat hal yang begitu bodoh, dengan cara memancing
emosi manajer. Dan Su Chan menjelaskan bahwa selama dia bisa bertemu dengan Se
Ri, bos Chang Sik, maka dia tidak gugup akan di pecat, malah dia yakin akan di
promosikan. Karena dia akan berhasil mendapatkan kontrak sepuluh miliar won.
“Bosku menghilang,”
kata Chang Sik, memberitahu. Ketika akhirnya Su Chan selesai bicara.
“Apa? Apa
maksudmu?” tanya Su Chan, tidak mengerti.
“Mungkin dia sudah
mati. Sudah 24 jam sejak dia dinyatakan menghilang.”
“Jangan bercanda.”
Chang Sik meminta
maaf dan menjelaskan bahwa apa yang di katakan nya adalah benar. Oleh karena
itu, Su Chan seharus nya jangan memancing emosi manajer. Serta dia merasa
bersalah juga karena seharusnya dia tidak memperkenalkan Su Chan dengan bos
nya.
Mendengar itu, Su
Chan sangat terkejut dan merebut minuman Chang Sik lalu menghabis kan nya
dengan cepat.
Digereja. Hye Ji
berdoa kepada Tuhan semoga suami nya di tempat kan di posisi yang telah Tuhan
siapkan untuk nya. Yaitu sebagai pewaris perusahaan sesegera mungkin. Dan dia
juga meminta maaf kepada Tuhan. Serta dia berharap supaya Se Ri bisa hidup
tenang.
Tepat disebelah
nya ada Su Chan yang sedang berdoa juga. Mendengar dia, Hye Ji pun menatap ke
arah nya. “Tak bisa begini. Tolong kembalikan dia dengan selamat. Jaga dia agar
tidak terluka. Dan tentunya, agar dia tetap hidup. Izinkan dia pulang,” pinta
nya, memohon dengan sangat tulus.
“Tuhan, bukan itu
permintaan ku. Engkau mendengarku? Engkau pasti memihak ku,” pinta Hye Ji
kepada Tuhan lagi.
Di halaman. Anak-
anak sibuk bermain tangkap capung. Sementara di sungai, para Ibu- Ibu sibuk
membuat kimchi kubis bersama. Seorang Ibu yang mungkin adalah orang kalangan
atas, dia cuma duduk memperhatikan mereka tanpa membantu sama sekali.
“Benar juga. Hari
ini, ya?” tanya si Ibu kaya. Dan Ibu lain mengiyakan. “Dua bulan? Sudah lama
sekali,” gumam nya.
“Ya, lama sekali.”
Ibu bermakeup
tebal sama sekali tidak mengerti obrolan mereka berdua, jadi dia pun bertanya.
Dan Ibu lain ini menjelaskan bahwa hari ini adalah hari kepulangan Jung Hyuk
dari pos. Mendengar itu, para Ibu- Ibu mulai heboh dengan bersemangat dan
gembira.
Seorang Ibu
berpenampilan biasa bertanya dengan bingung, kenapa mereka berbicara seolah
Jung Hyuk special, kepadahal para kapten yang lain juga kembali hari ini. Dan
Ibu lain ini menjelaskan betapa tampannya wajah Jung Hyuk, sehingga anggap saja
mereka sedang berusaha untuk melindungin kekayaan bangsa mereka. Mendengar
pujian itu, Ibu kaya merasa senang.
“Kita sudah
menaruh cukup kayu di rumah nya?” tanya Ibu kaya. Dan Ibu lain mengiyakan, jadi
Ibu kaya tidak perlu cemas. “Lalu garam, pasta kedelai, dan pasta cabai?”
“Semua wadah nya
sudah terisi. Sesuai perintah mu, daging nya ada di wadah garam,” jelas si Ibu
lain sambil tersenyum menenangkan. Dan si Ibu kaya puas.
Se Ri merasa kagum
saat melihat begitu banyaknya perbedaan antara Selatan dan Utara. Di Selatan
biasanya mereka menggunakan kulkas untuk menyimpan bahan makanan. Sedangkan di
Utara, mereka masih menggunakan cara tradisional. Seperti menyimpan daging di
dalam wadah garam supaya tidak membusuk. Dan lauk lainnya di simpan di dalam
bawah tanah, dan mereka menyebut nya gudang kimchi.
“Astaga. Tempat
ini tampak organik. Bagaimana, ya? Mm.. Ini sangat keren,” puji Se Ri dengan
kagum. Dan Jung Hyuk langsung menyela supaya jangan banyak berbicara.
Jung Hyuk memagang
daging di atas briket yang di taruh dalam tong kecil. Dan melihat itu, Eun Dong
merasa kagum sebab di kampung halaman nya, mereka masih menggunakan daun gugur
dan rumput liar sebagai kayu bakar.
“Sebentar lagi,
kampung halaman mu akan di modern kan,” kata Jung Hyuk, menghibur. “Kamu bisa
pakai ini.”
Mendengar itu, Se
Ri tertawa pelan. “Jika briket dianggap modern, lalu ketel gas seberapa maju?”
komentarnya pelan. Dan Jung Hyuk langsung menatap nya dengan tajam. “Apa? Aku
hanya bicara sendiri. Itu dilarang juga?” jelas Se Ri, cepat.
Saat Jung Hyuk
membalikkan daging, Se Ri langsung berkomentar lagi bahwa dia lebih suka daging
yang setengah matang. Mendengar itu, Jung Hyuk menatap tajam pada nya lagi. Dan
Se Ri pun menjelaskan bahwa dia hanya berbicara sendiri tentang daging kesukaan
nya. Dan Jung Hyuk pun menggeleng- geleng kan kepala nya.
Semua orang makan
dengan lahap. Sedangkan Jung Hyuk tidak ikut bergabung dan tidak makan bersama
mereka. Dia duduk di belakang mereka dan memperhatikan mereka. Lalu dia
memberitahu Se Ri bahwa setelah makan, mereka semua harus kembali ke pos, jadi
Se Ri harus memastikan tidak ada yang tahu soal diri Se Ri.
Se Ri pun
menanyakan, bagaimana cara dia harus menghubungi mereka nantinya, jika mereka
saja tidak ada handphone. Dan Sersan Pyo langsung menjelaskan bahwa mereka
semua memang tidak ada handphone, tapi Jung Hyuk ada. Mengetahui itu, Se Ri pun
merasa itu sudah cukup. Tapi sayang nya, selama bertugas, mereka dilarang untuk
menggunakan handphone.
“Kalau ada
keperluan mendesak?” tanya Se Ri.
Jung Hyuk
menunjukan sebuah telpon kabel biasa kepada Se Ri. “Jika kamu tekan lima, kamu
akan terhubung ke kantor di markas ku.”
“Oo.. seperti meja
pramutamu hotel,” gumam Se Ri, kagum. Lalu dia ingin mencoba, tapi Jung Hyuk
langsung melarang nya. Karena ini bukan hotel. “Aku hanya memberi contoh.”
“Aku tidak butuh
contohmu,” balas Jung Hyuk.
Se Ri kemudian
menjelaskan bahwa dia tidak akan sering menelpon, dia hanya akan menelpon bila
ada yang mendesak.
Ketika Jung Hyuk
sedang fokus bekerja, Se Ri menelpon untuk menanyakan sabun, dan dengan sabar
Jung Hyuk pun memberitahu dimana letak nya itu. Tidak lama kemudian, Se Ri
menelpon lagi, kali ini dia menanyakan dimana shampo, dan Jung Hyuk pun
menjawab untuk menggunakan sabun.
Tidak lama lagi,
Se Ri menelpon kembali, kali ini dia menanyakan dimana lilin wewangian, karena
dia membutuhkan itu untuk mandi atau
tidur. Dan dengan malas, Jung Hyuk pun langsung mematikan telpon nya. Lalu
tidak lama kemudian, Se Ri menelpon lagi, kali ini dia bertanya dimana dia bisa
mendapatkan air panas. Dan dengan capek, Jung Hyuk pun menghela nafas, berusaha
untuk tetap bersabar.
Se Ri mengambil
air panas yang berada di dalam tangki di halaman. Lalu mengisi bak air di kamar
mandi. Kemudian dia mengambil plastik besar yang cukup tebal.
“Dengan jepitan pakaian dijemuran. Jepitlah kantong
mandinya. Selipkan dibawah ember, yang diisi air hangat untuk menghalangin
udara. Lalu kamu bisa mandi air hangat.”
Se Ri mengikuti
semua instruksi Jung Hyuk, dan akhirnya dia berhasil membuat sauna basah untuk
satu orang. Dan dia merasa kagum serta lelah juga. Karena biasanya dia hanya
harus menyalakan pancuran air saja.
Ketika ada telpon
masuk lagi, Jung Hyuk merasa sangat kesal. “Apa lagi?” tanyanya. Dan ternyata
itu bukan Se Ri. “Halo, Sersan Utama. Ada apa?”
“Kecelakaan mobil
pagi ini di Gunung Suseok. Itu adalah semua perampok makam yang dibawa ke
Pyongyang.”
Jung Hyuk datang
ke gedung Badan Keamanan. Dia mengingat percakapan nya dengan Sersan Utama di telpon
barusan. Kejadian seperti ini sudah sering terjadi, dan mereka bertanya- tanya
apakah benar ini hanya kebetulan saja. Atau mungkin Badan Keamanan menyimpan
satu unit truk rahasia.
Jung Hyuk masuk ke dalam gedung Badan Keamanan. Dan
menemui Kolonel Senior Badan Keamanan serta Cheol Gang. Dengan hormat dan sopan
mereka menyapa mereka. Dan dengan ramah, Ketua mempersilahkan Jung Hyuk untuk
duduk, lalu dia menawarkan kopi dari Selatan. Tapi Jung Hyuk menolak, sebab itu
adalah barang sitaan dari Selatan.
“Awalnya aku
merasa tidak nyaman, tapi kini aku ketagihan dengan rasa pahit dan manisnya,”
jelas Kolonel. Dan Jung Hyuk diam. Jadi Ketua pun tidak memaksa nya.
Jung Hyuk kemudian
dengan tegas memberitahu bahwa dia harus melaporkan sesuatu. Yaitu tentang
ketiga tawanan yang mengalami kecelakaan dan tewas. Dan Cheol Gang menjawab
bahwa dia sudah mendengar itu, dan dia merasa kasihan, tapi dia tidak bisa
melakukan apapun untuk itu.
“Itu harus
diinvestigasi. Mereka menabrak mobil apa? Kecelakaan atau di sengaja? Jika
disengaja, siapa pelaku nya? Dan kenapa insiden seperti ini terus terjadi?”
tanya Jung Hyuk dengan tegas.
“Kamu punya banyak
pertanyaan, kapten,” sindir Cheol Gang dengan halus.
“Izinkan aku
menyelidiki nya,” pinta Jung Hyuk.
Dengan tenang,
Cheol Gang mempersilahkan Jung Hyuk untuk menyelidiki hal itu. Dan dia
memberitahu bahwa Badan Persidangan yang mengurus kecelakaan itu, jadi dia akan
mengabari mereka. Sehingga dia menyaran kan Jung Hyuk untuk pergi ke kantor
pusat di Pyongyang besok.
Dengan sopan, Jung
Hyuk langsung berdiri dan memberikan hormat kepada mereka. Kemudian tanpa
mengatakan apapun lagi, dia pun pergi.
“Kamu yakin tidak
apa- apa?” tanya Kolonel, pelan.
“Direktur itu
sahabatku,” jawab Cheol Gang, percaya diri.
Kolonel dengan kesal
menanyakan kenapa Jung Hyuk begitu konservatif, dan dia ingin tahu, apakah Jung
Hyuk mempunyai dukungan. Dan Cheol Gang menjawab bahwa di resume Jung Hyuk
tidak ada menyebutkan soal latar belakang keluarga, jadi dia belum tahu pasti
seperti apa Jung Hyuk itu. Dan Kolonel mengerti.
“Kolonel Senior,
kurasa akan ada rekening baru,” kata Cheol Gang, teringat sesuatu.
“Kali ini siapa?”
Hotel Chilbosan
Cheol Gang : “Dia bersembunyi setelah penipuan satu
miliar won. Dia datang ke Shenyang, setelah pergi ke Filiphina dan Malaysia
untuk menghindari kepolisian. Kita bisa pastikan jumlah kekayaannya. Dan dia
tidak keberatan menghabiskan uang untuk dirinya. Sebaiknya kita mendekati nya.”
Seseorang yang di
jelaskan oleh Cheol Gang, itu adalah Seung Jung. Dia bersama dengan Pak Oh
menemui seorang pria di restoran hotel. Pria tersebut tampak nya kenalan Oh,
karena mereka berdua tampak cukup akrab. Dan Pria tersebut memberikan surat
kontrak kepada Seung Jung untuk di tanda tangani.
“Begitu kamu tanda
tangani kontrak, kamu akan aman. Kami pasti melindungimu, dan membawa mu ke
Korea Utara dengan Selamat,” jelas Pria tersebut. “Ada berbagai pilihan dengan
harga berbeda. Dimulai dari 20.000 dolar per bulan. Ukuran rumahmu, layanan
medis, aktivitas rekreasi, cakupan nya., hingga asuransi jiwa. Semua bisa
dipilih.”
Dengan fokus,
Seung Jung mendengarkan. Lalu dia bertanya, “Kalau yang paling mahal?”
“Seratus ribu
dolar per bulan. Jadi 1.200.000 dolar pertahun.”
“Dapat rumah dua lantai, dengan ruang tamu, sauna
dalam rumah, dan kolam renang. Dapat lima orang penjaga yang terlatih. Koki
profesional, pengurus rumah, supir, dan tukang kebun juga termasuk. Kamu bisa
nikmati aktivitas rekreasi seperti golf atau berburu. Kamu juga bisa memasuki
kasino,” kata Pria tersebut menjelaskan dengan cukup
detail.
Seung Jung mau membayar lebih mahal lagi. Dia akan membayar 200.000 dolar perbulan, jadi
2.400.000 pertahun. Namun dia ingin Pria tersebut berjanji dan tidak ingkar
janji, setelah mereka memasuki negara itu. itu. Sebab uang nya berada di rekening
luar negri. Sehingga jika ada yang menyakiti nya, maka mereka tidak akan
mendapatkan uang nya.
“Pak Gu Seung
Jung,” panggil Pria tersebut dengan lebih sopan. “UU pembatasan penyerangan,
lima tahun. Mencederai, tujuh tahun. Kasus penipuan seperti mu, sepuluh tahun.
Banyak orang dari Korea Selatan yang menghabiskan masa UU pembatasan disini,
dibawah perlindungan anak buah ku demi menghindari kepolisian Korea Selatan dan
Interpol,” jelas Pria tersebut dengan percaya diri.
“Aku tahu. Sebab
itu aku kemari,” balas Seung Jung.
Pria tersebut
sedikit mengintimidasi Seung Jung. Dia menjelaskan bahwa dia menjalankan bisnis
dengan mempertaruhkan nyawa. Demi melindungin pelanggan mereka yang melakukan
tindak kriminal, mereka jadi harus melakukan tindak kriminal juga. Sehingga dia
ingin mereka untuk saling percaya, jika tidak, maka kontrak tidak bisa di
sepakati.
“Astaga, aku
paham,” jawab Seung Jung sambil memegang tangan nya di bawah meja. “Kenapa kamu
serius sekali?” keluh Seung Jung, lalu dia mulai membaca kontrak tadi. Dan
kemudian menandatangani kontrak itu.
Tags:
Crash Landing On You