Sinopsis C-Drama : The King’s Avatar Episode 04
Images by : iQiyi
Kalau aku nulis dengan highlight itu artinya, tokoh sedang di dalam
game. Untuk nama karakter Ye Xiu di dalam game adalah Jun Moxiao.
Dan untuk nama karakter pemain lain di Glory, aku menggunakan nama
bahasa Inggrisnya saja ya. Biar lebih mudah di ingat. Contoh : Tang Rou == nama
karakter : Han Yanrou (dalam bahasa Inggris : Soft Mist)
===
Moxiao bersama pada anggota serikat Blue Brook termasuk Blue Rain,
menuju ke Hutan Beku. Tapi, sebelum memasuki hutan, Moxiao malah menggambar
lingkaran besar mengelilingi anggota serikat Blue Brook. Semua jelas bingung.
Lan Yu bingung. Tapi, dia sok
ngerti dan menjelaskan pada anggora-nya kalau lingkaran yang di gambar Moxiao
adalah simbol kerja sama mereka menuju tujuan bersama. Lingkaran berarti suci.
Semua di luar lingkaran adalah medan perang.
Ye Xiu melalui headphone bicara
(kan kalau kita main game, kita bisa komunikasi dengan pemain lain menggunakan
suara. Aku kurang tahu istilah gamer apaan itu), kalau maksudnya menggambar
lingkaran itu adalah agar mereka tetap di dalam lingkaran dan jangan kemanapun!
Moxiao kemudian berjalan seorang diri masuk ke dalam Hutan Beku. Para
anggota serikat Blue Brook kebingungan. Blue Rain memilih untuk mengikuti saja perintah
Moxiao. Menunggu di dalam lingkaran. Dia yakin kalau Moxiao pasti punya rencana
jenius. Jadi, mereka harus bersikap sopan dengan cara menunggu!
Dari layar komputer, mereka
hanya bisa melihat ada banyak ledakan terjadi di dalam Hutan Beku. Lan Yu dan
Xi Zhou jadi penasaran, apakah itu ledakan Moxiao berhasil membunuh monster
atau malah Moxiao yang terbunuh?
Mereka masih terus menunggu.
Dan rasanya sangat membosankan. Ada yang sambil baca buku, tidur dan
keliling-keliling. Xi Zhou sudah tidak tahan lagi karena sudah 15 menit
berlalu. Mereka sudah cukup sopan dengan menunggu. Dan juga, hanya tersisa 5
menit lagi dari rekor yang pertama. Jika tidak keluar dari lingkaran sekarang
juga, mereka hanya akan menjadi olok-olok terbesar dalam sejarah Glory.
Lan Yu masih sok bijak berkata
: “Atasi semua perubahan dengan keteguhan.” Xi Zhou berkata kalau ini bukan
lagi keteguhan, tapi mereka akan menjadi bahan olokan karena keteguhan ini. Dan
Lan Yu akhirnya membuat keputusan kalau mereka akan masuk ke dalam Hutan Beku.
Dalam hitungan ketiga, mereka akan keluar dari lingkaran yang Moxiao buat.
1… 2… 3…
Kaki semua anggota sudah
terangkat dan akan melangkah keluar dari lingkaran. Tapi, tiba-tiba muncul
pemberitahuan ucapan selamat kepada Serikat Blue Brook : Blur River, Jun Moxia,
Xi Zhou, Thunder dan Deng Huave, karena telah memecangkan rekor Hutan Beku.
Waktunya adalah 15 menit dan 24,11 detik.
Wow! Xi Zhou sambil berseru
kaget karena Moxiao mengalahkan semua musuh 5 menit lebih cepat dari pada rekor
pertama kalinya. Lan Yu juga sangat senang. Dia mulai pamer kalau dia lah yang
mengundag Jun Moxiao. Ini namanya adalah “Mendapat kemenangan dengan
keteguhan.”
“Dengan Jun Moxiao, di masa
mendatang, Server Sepuluh akan menjadi milik Serikat Blue Brook!” ujar Lan Yu.
Baru saja berkata seperti itu,
terdengar suara notifikasi dari komputernya. Lan Yu sudah senang karena mengira
Moxiao mencarinya. Tidak tahunya, itu adalah pemberitahuan bahwa Moxiao keluar
dari serikat Blue Brook.
Lan Yu jelas malu kepada para
anggota yang lain karena dia sudah membual tadi. Dia segera mengusir para
anggota dengan berbagai alasan, nyuruh latihan, nyuruh buat kopi dsb.
--
Ye Xiu meng-updgrade senjata payung Qianji-nya lagi
dengan material langka yang di dapatkannya dari Blue Rain. Kini senjatanya
berada di level 25. Ye Xiu tampak senang.
--
Di alun-alun Glory, terdapat pengumuman bahwa pemain Han Yanrou (Soft
Mist) telah menyelesaikan Misi Desa Pemula.
Dan pemain bernama Soft Mist itu adalah nama karakter dari Tang Rou.
Soft Mist : Pejalan Malam, Pencuri.
Chen Guo melihat pekerjaan
karakter yang Yanrou pilih dan bertanya kenapa Yanrou tidak memilih menjadi gunner (penembak) sepertinya saja? Dia
bisa mengajarinya nanti. Yanrou menjawab kalau dia mau melihat lawannya tumbang
di hadapannya.
Dan karena itu, Chen Guo
menyuruh Tangrou untuk memilih profesi sebagai Magician Tempur saja. Idola-nya,
Yi Ye Zhi Qiu juga berprofesi sebagai Magician Tempur.
Tang Rou melihat profesi
karakternya yang sudah di ubahkan oleh Chen Guo. Dia menatap karakter game-nya
dan bertekad di dalam hatinya, kalau dia tidak akan pernah di kalahkan oleh
siapapun.
--
Malam hari,
di Jiashi,
Mucheng hendak memulai latihan.
Tapi, Tao Xuan masuk dan mengumumkan kalau hari ini adalah sesi latihan pertama
mereka dengan kapten baru Jiashi. Dinamika permainan tentu akan berbeda. Ini
akan menjadi peluang bagi semuanya untuk saling mengenal. Dia yakin dengan
adanya Sun Xiang, juga dengan kerja keras semuanya, mereka akan bisa membawa
Jiashi ke puncak yang lebih tinggi lagi.
“Tujuanku adalah memulai era
baru untuk tim Jiashi,” ujar Sun Xiang.
“Mulai hari ini, Sun Xiang akan
menjadi jantung dan inti era baru kita. Dia akan menjadi kapten dalam hal
posisi, tanggung jawab, dan panggilan,” ujar Tao Xuan.
Sun Xiang memulai latihan. Mereka
akan bertarung melawan tim Blue Rain di pertarungan selanjutnya, jadi, mereka
akan memulai pelatihan simulasi.
Karena Sun Xiang akan latihan
bersama anggota lainnya, maka Tao Xuan memilih untuk kembali ke ruangannya.
Sambil dia berjalan kembali ke ruangannya, Yehui mengikutinya sambil
mengucapkan selamat karena telah merekrut orang yang berbakat. Tao Xuan hanya menanggapinya dengan dingin.
Yehui mulai membahas perselisihannya
dengan Ye Qiu sebelum Ye Qiu di singkirkan. Dia senang karena Ye Qiu sekarang
sudah di singkirkan. Dan karena itu, apakah masih ada kemungkinan baginya untuk
kembali bergabung ke team utama?
“Ye Qiu mengundurkan diri
sendiri. Tidak ada yang menyingkirkannya,” tegas Tao Xuan. “Yehui. Makanan bisa
di makan sembarangan. Tapi kata-kata tidak bisa asal di ucapkan.”
“Aku tidak bermaksud lain. Aku
hanya ingin bergabung lagi…”
“Saat Ye Qiu ingin kau keluar
dari team sebelumnya, dia masih adalah kapten Jiashi,” ujar Tao Xuan. Yang
artinya, Yehui tidak akan masuk kembali ke team utama.
Yehui tampak marah.
--
Sun Xiang memulai latihan
bersama team lainnya. Mereka mencoba mengalahkan musuh di derah Hutan Beku. Sun
Xiang memberikan pengarahan kepada setiap anggota team.
Dancing Rain (Mu Cheng) menjaga jarak dengan anggota lain di belakang
dan hendak menembak ke arah musuh, tapi Yi Ye Zhi Qiu (panjang bener ya
namanya. Kalau ku singkat jadi LOA = Leaf Of Autumn tidak apa-apa ya) malah
menyuruh Dancing Rain untuk maju lebih dekat lagi. Dancing Rain mengikuti
perintahnya.
LOA sibuk menghajar musuh dan saat mage (penyihir) dari team musuh
mulai membuat hujan senjata, LOA langsung memerintahkan Dancing Rain untuk
menyerang team musuh dan rusak ritme mereka. Dancing Rain hendak menembak, tapi
terlalu banyak anggota team mereka yang berada di sekitar anggota team musuh
sehingga dia kesulitan untuk menembak.
LOSE! Pengumuman besar muncul di layar komputer mereka.
Sun Xiang langsung memarahi Mu
Cheng karena selalu lambat selangkah. Mu Cheng dengan tenang menjawab kalau
Penembak tidak pernah bergantung pada kecepatan untuk menang. Yang cepat itu
adalah Pembunuh dan Ninja.
“Jadi maksudmu, ada yang salah
dengan strategiku?”
“Strategimu? Maaf. Tapi aku
tidak melihat kerja sama apapun. Aku hanya melihat semuanya merengsek maju
bersamamu ke segala arah,” ujar Mu Cheng, jujur.
“Itu karena kau tertinggal!”
marah Sun Xiang. “Emangnya sekarang masih era apa sih yang masih menempatkan
Penembak di belakang?! Ku rasa kau di manja saat Ye Qiu ada di sini. Itu alasan
kau tidak bisa mengikuti taktik baru! Taktik Ye Qiu adalah maju menghadapi
pertempuran di depan, sementara kau sembunyi di belakang dan menyerang dari
sudut mati. Itu trik yang sama terus menerus. Sama sekali tidak menarik. Kau
tidak muak emangnya? Bagiku, itu sangat membosankan!”
Mu Cheng berusaha keras untuk
menahan kemarahannya atas ucapan Sun Xiang. Sun Xiang yang juga sudah kesal,
memilih untuk mengakhiri latihan.
--
Mu Cheng berjalan menuju
kamarnya. Tapi, dia melewati kamar yang dulu di tinggali Ye Xiu. Dia memasukkan
password kamar Ye Xiu yang masih belum di tukar dan masuk ke dalam kamar,
kemudian menelpon Ye Xiu.
--
Ye Xiu sedang berada di
kamarnya dan membuat prototipe dari Payung Qianji. Dia mengangkat telepon dari
Mu Cheng.
Mu Cheng tampaknya masih sedih
dengan ucapan Sun Xiang tadi sehingga memutuskan untuk menelpon Ye Xiu untuk
menghibur diri. Mereka bicara ngalor ngidul mengenai hal yang tidak begitu
penting, tapi tampaknya Ye Xiu bisa tahu kalau Mu Cheng sedang ada banyak
pikiran.
Mu Cheng kemudian bertanya,
apakah Ye Xiu masih mengingat password kamarnya?
Flashback
Mu
Cheng membantu Ye Xiu membuat password kamarnya. Password-nya adalah 1234.
Password itu mewakili : Pertama, jangan memarahi siapapun di rapat besok.
Kedua, jika mau marah, jangan marahi dia. Ketiga, sekalipun ingin memarahinya,
jangan lebih dari tiga kalimat. Keempat…
End
“Pertama, saat latihan, jangan
marah pada anggota tim baru. Kedua, sekalipun marah, tahan emosi. Marahi jika
perlu saja. Ketiga, jika sudah menahan emosi, marahlah kurang dari tiga menit
saja. Keempat. Keempat adalah saat marah dan kesal berteriaklah ke seberang
Jiashi,” jawab Ye Xiu, aturan yang dibuatnya untuk Mu Cheng.
“Teriak apa?”
“Berteriaklah. Satu, dua, tiga,
empat,” jawab Ye Xiu.
Mu Cheng tersenyum. Suasana
hatinya sudah lebih membaik. Dan mereka mengakhiri telepon.
Kenapa Ye Xiu menyuruh Mu Cheng
berteriak ke seberang gedung Jiashi? Karena seberang gedung Jiashi adalah
Warnet Xingxin, dimana dia berada.
Satu dua tiga empat. Adalah bilangan sederhana yang menjembatani
kami. Namun, aku masih ingin berada di depanmu, memencet empat angka itu
untukmu.
--
Esok hari,
Chen Guo mendapat pesan di
hp-nya dan langsung tampak senang. Itu karena sebentar lagi akan ada konferensi
akhir tahun Jiashi. Chen Guo langsung mengirim pesan di grup penggemar Ye Qiu.
Dia bertanya haruskah mereka mengadakan sesuatu untuk mendukung Ye Qiu? Waktunya
untuk mendukung Ye Qiu sudah tiba, dan dia akan menanggung biayanya!
Tapi, tidak ada respon sama
sekali. Tidak ada yang membalas pesannya.
Chen Guo tidak menyerah. Dia
mengirim foto yang berisi slogan dari Ye Qiu : Kemungkinan dalam kemustahilan. Itu adalah deskripsi terbaik master
Ye Qiu untuk mengumpulkan tim-nya. Jurus khas-nya, Dragon Raising Its Head, menjadi legenda dalam sejarah Glory.
Pertama, dia gunakan jurus terkuat Magi Tempur, Rising Dragon Soars the Sky. Lalu, menggunakan kecepatan tinggi dan
sedikit aksi untuk mengubah lintasan Rising
Dragon Soars the Sky secara paksa. Lawannya sama sekali tidak berkutik. Dia
gunakan keahliannya untuk menunjukkan bahwa kau harus selalu menjadi lebih
baik.
Dan walau sudah membuat tulisan
panjang lebar dan mengupload video
pertarungan Ye Qiu di Glory, tetap saja tidak ada respon dari anggota grup.
Chen Guo jadi bersedih, apa yang terjadi?
Pas pula, pelanggan marah-marah
karena diluar gedung sangat ribut. Chen Guo langsung berkata akan keluar untuk
memeriksa.
Chen Guo keluar dan melihat
ternyata suara ribut-ribut itu berasal dari seberang jalan. Sebuah mobil traktor
besar sedang menurunkan poster karakter Ye Qiu yang tergantung di depan gedung
Jiashi. Melihat itu, Chen Guo langsung menghampiri para tukang sambil marah.
Apa mereka tidak tahu siapa yang di poster?
Tukang menjawab kalau dia juga
tidak peduli siapa itu. Dia hanya di bayar untuk menurunkan poster itu. Mereka
mulai mencopot semua poster karakter Ye Qiu yang terpasang di depan gedung
Jiashi dan menukarnya menjadi poster karakter Sun Xiang.
Tidak di sangka, Chen Guo
membawa pulang poster karakter Ye Qiu ke rumahnya. Dia membawanya ke atap rumah
dan membentangkannya di antara dua tiang jemuran. Chen Guo berusaha sangat
keras untuk membentangkan poster yang panjang dan lumayan berat tersebut.
Saat akhirnya berhasil
membentangkan poster tersebut, Chen Guo tersenyum puas.
Tapi, tidak lama, hujan malah
turun dengan derasnya dan membuat poster yang sudah terbentang, jadi kembali
terjatuh ke lantai. Chen Guo masih berusaha membentangkannya, tapi dia
kesulitan karena hujan yang turun. Chen Guo terjatuh terduduk ke lantai dan
menangis.
Apa alasan Chen Guo begitu
menyukai Ye Qiu?
Flashback
Chen
Guo menjaga warnet dan dia melihat ayahnya yang sedang bersorak bahagia bersama
sekelompok anak muda saat menonton pertandingan Glory yang di mainkan Ye Qiu.
Ayahku adalah
penggemar Ye Qiu. Ini cara seseorang dalam dunia virtual bisa membawa
kebersamaan pada sekelompok orang dewasa yang berbeda usia dan pekerjaan, yang
bahkan tidak saling paham dan membuat mereka menjadi sekelompok pemuda yang
antusias dan saling peduli.
Ayah
memberikan kado ulang tahun untuk Chen Guo. ID Card untuk bermain Glory.
Ayah mengelola warnet
ini seperti mengelola impiannya tentang Glory. Katanya, kita kerap jumpai
banyak momen mustahil dalam hidup.
Ayah
mengajari Chen Guo bermain Glory. Mereka tampak bahagia saat Chen Guo berhasil
menggunakan senjatanya mengalahkan musuh.
End
Dalam keadaan mustahil ini, kita harus belajar untuk terus melampaui
diri dan meraih segala kemungkinan. Itu cara kita tumbuh. Setelah Ayah tiada,
aku enggan menjual warnet-nya. Aku yakin aku memahami arti dari Yi Ye Zhi Qiu
dan bisa menjadi pemilik sejati Xingxin serta membuat Ayah bangga. Tapi, hari
ini, kau pergi. Kau telah di ganti. Kehendakku telah di hancurkan.
Chen Guo hanya bisa menangis di
tengah hujan. Menyadari bahwa idolanya, Yi Ye Zhi Qiu telah hilang.
--
Beberapa hari telah berlalu,
Chen Guo membuka lemarinya yang
berisi banyak kenangan dirinya bersama ayahnya. Dia ingat kalau dulu, ayahnya
yang memilihkan profesi Penembak untuk karakter game-nya. Itu karena ayahnya
bilang bahwa sejauh apapun musuh, selama terus membidik dan tidak menyerah, aku
akan berhasil menjatuhkannya.
Dan karena itu, dia akan
berusaha. Dia akan mempertahankan warnet ini dan juga Yi Ye Zhi Qiu.
--
Chen Guo turun ke bawah dan terkejut
karena Tang Rou masih mencari informasi mengenai permainan Glory di blog-blog.
Dia mencari mengenai cara bermain dan teknik-teknik-nya. Chen Guo menjelaskan
pada Tang Rou kalau teknik bermain Ye Qiu itu sangat sulit di pelajari bagi
amatiran sebagai mereka. Spesialisasi Ye Qiu adalah menciptakan keajaiban dalam
kemustahilan.
Tang Rou jadi penasaran karena
Chen Guo bicara seolah sangat mengenal Ye Qiu. Chen Guo terdiam dan menjawab
kalau dia mendengar semua itu dari manager jaringan warnet-nya, Ye Xiu. Tang
Rou tidak begitu yakin.
Chen Guo akhirnya memanggil Ye
Xiu. Chen Guo juga berbisik memberitahu Tang Rou kalau Ye Xiu sangat pandai
meniru teknik bermain Ye Qiu dengan cermat, jadi Tang Rou juga pasti akan bisa.
Dia menyarankan Tang Rou agar menggunakan Ye Xiu sebagai teman bermain untuk
meningkatkan kemampuan. Tang Rou menolak.
Ye Xiu juga tidak peduli. Dan
karena itu, Chen Guo memberikan perintah pada Ye Xiu untuk mengajari Tang Rou.
Jika Tang Rou fokus bermain Glory, dia tidak akan bisa menanyai tugas-tugas
yang di berikannya pada Chen Guo. Ye Xiu menolak. Dia tidak bisa memahami emosi
dan cara berpikir Tang Rou, jadi tidak mau menghadapinya.
Chen Guo akhirnya mengajaknya
bicara serius. Dia memerintahkan Ye Xiu untuk menambahkan Soft Mist ke dalam
daftar teman. Ye Xiu dengan baik nya melakukan permintaan Chen Guo. Dan dalam
sedetik, muncul pemberitahuan kalau Soft Mist (Tang Rou) telah menolak
permintaan pertemanan-nya. Chen Guo masih tidak menyerah dan menyuruh Ye Xiu
meminta permintaan pertemanan lagi. Ye Xiu menolak, karena sebagai pria, dia
masih punya harga diri.
Hmmm. Akhirnya, Chen Guo
menggunakan taktik terakhirnya. Dia mengingatkan posisi mereka adalah boss dan
karyawan-nya. Dan apa perlu mereka melakukan perhitungan uang lagi. Ye Xiu
kehilangan kata-kata dan terpaksa melakukan permintaan Chen Guo.
--
di Klub Blue Rain,
Sepertinya, mereka akan
mengalahkan monster baru lagi karena Lan Yu menyuruh semuanya untuk bergegas.
Mereka sepertinya akan melakukan kerja sama dengan tim Herb Garden dan tim
Tyranni.
--
Para anggota Herb Garden juga
sudah bersiap memasuki Glory.
--
Tim Tyranni juga sudah bersiap.
Mereka harus menang mengalahkan boss monster di Glory.
--
Ketiga tim memasuki Glory.
Mereka bertiga akan saling bersaing untuk mengalahkan boss monster. Belum maju
saju, suasana sudah tegang untuk membunuh para monster. Para ketua tim saling
mengintimidasi satu sama lain. Mereka memutuskan untuk memulai penyerangan
secara bersama.
Tiga. Dua. Satu.
Tidak ada satupun yang maju
untuk menyerang. Dan malah saling menyalahkan.
Boss Blood Gunner ternyata
sadar dan mulai menyerang mereka. Mau tidak mau, mereka mulai maju. Pertarungan
tidak terelakkan.
Tapi… ternyata sudah ada satu
pemain terlebih dahulu yang maju. Gerakannya cekatan dan cepat. Bisa
menghindari semua tembakan dari Blood Gunner. Pemain itu bernama Bao Zi Ruiqin
(Steamed Bun Invasion).
Lan Yu juga bersemangat melihat
gerakan Steamed Bun dan berseru kalau pemain ahli lain sudah terlahir.
Steamed Bun tidak takut menghadapi Blood Gunner. Dia menyerang secara
langsung, tidak bersembunyi. Dan dia mampu menghindar dari semua serangan
tembak Blood Gunner. Dia bahkan menngunakan tanah dengan melemparnya ke arah
Blood Gunner sehingga dia kesulitan melihat baru kemudian menyerang.
Steamed Bun menyerang seorang diri, tanpa di bantu apapun. Para ketua
dari Blue Rain, Tyranny dan Herb Garden hanya melihat dari luar sambil memuji
gerakan-gerakan Steamed Bun. Mereka memuji Steamed Bun yang ternyata pemain
pemula dengan banyak jurus. Pemula yang hebat.
Eh, mereka bertiga malah saling mengejek lagi untuk maju dan membantu
Steamed Bun yang sudah kehilangan banyak HP. Tapi, tetap saja, tidak ada yang
maju menyerang.
Xi Zhou heran karna Lan Yu
tidak juga maju, apa mereka tidak akan menunggu? Lan Yu menyuruhnya untuk
tenang karena dia punya strategi.
Strategi apa? Sebelum memulai
permainan, Lan Yu sudah mengirim pesan chat pada Jun Moxiao untuk ikut
penyerangan Blood Gunner. Ye Xiu bersedia untuk ikut karna Lan Yu berkata kalau
peraturannya masih sama seperti sebelumnya. Lan Yu langsung mengirimkan
koordinat titik penyerangan monster.
Moxiao tiba di arena dan Blue Rain langsung menyapanya dengan ceria.
Dia memanggil Moxiao dengan sebutan Master. Tidak hanya itu, dia bahkan berkata
kalau serikat Blue Brook akan mengikuti arahan Moxiao. Dan semua item langka
mereka adalah milik Moxiao.
Serikat Tyranny dan Herb Garden langsung marah dan menyebut Blue Rain
tidak jujur dan meminta bantuan orang asing.
Blue Rain tidak terima karna dia punya hak untuk meminta bantuan dari
orang luar, dan itu tidak melanggar aturan.
Eh, tanpa di duga, Moxiao menerima notifikasi permintaan pertemanan
dari Steamed Bun, dan Moxiao menerimanya untuk menjadi satu tim.
Blue Rain kaget karena Moxiao lari ke arena dan bergabung dengan Steamed
Bun. Ketua Tyranny dan Herb Garden langsung mengejek Blue Rain yang di
campakkan. Blue Rain berusaha tetap tenang dan berkata kalau ini semua hanyalah
taktik.
Moxiao bekerja sama dengan Steamed Bun mengalahkan monster. Dia
memberikan arahan langkah-langkah yang harus Steamed Bun lakukan, dan Steamed
Bun mampu mengikuti saran dari Moxiao. Moxiao tidak melakukan apapun dan hanya
memberikan saran gerakan yang harus Steamed Bun lakukan. Setelah Steamed Bun
melakukan semua arahan Moxiao, Moxiao melakukan satu gerakan fatal untuk
melemahkan Blood Gunner.
Mereka sudah hampir menang, tapi Moxiao memberikan perintah pada
Steamed Bun untuk memperlambat serangan. Mereka harus mengontrol ritme. Steamed
Bun tentu saja mau tahu alasannnya.
“Tunggu mereka yang coba memanfaatkannya,” ujar Moxiao.
Dia sadar kalau ketiga serikat besar itu hendak memanfaatkan mereka.
Setelah Blood Gunner melemah dan HP nya hampir habis, mereka pasti baru akan
keluar dan membunuh Blood Gunner sehingga mendapatkan title pembunuhan pertama
Blood Gunner tanpa bersusah payah.
Ketiga ketua Serikat memperhatikan mereka dan memuji kerja sama Moxiao
dan Steamed Bun yang bagus. Tapi… tentu saja mereka juga khawatir. Mereka
memutuskan untuk menyerang sekarang saat melihat kecepatan penyerangan Moxiao dan
Steamed Bun melemah. Mereka mengira Moxiao dan Steamed Bun pasti sudah mulai
kehabisan HP.
Blue Rain juga bingung dengan apa yang Moxiao lakukan. Jadi, dia juga
mengikuti para ketua lain dan mulai maju untuk menyerang Blood Gunner.
Moxiao tersenyum melihat para serikat mulai maju. Mereka terpancing.
Dia segera memerintahkan Steamed Bun untuk memaksimalkan kekuatan dan menghajar
Blood Gunner. Mereka berdua bekerja sama menyerang Blood Gunner. Setelah itu,
Moxiao tiba-tiba menyuruh Steamed Bun untuk bersembunyi di belakang batu
bersamanya.
Para serikat sudah berada di dekat Blood Gunner dan mengira Moxiao
serta Steamed Bun kabur. Mereka mengejek dan menertertawai Moxiao dan Steamed
Bun yang kabur padahal sudah hampir menang. Dan karena itu, mereka yang akan
mengalahkan Blood Gunner.
Tidak di duga, Blood Gunner melakukan evolusi terakhir. Dia melakukan
serangan terakhir. Menyerang membabi buta dan akan meledakkan diri. Semua
serikat kalang kabut dan mulai berlari terbirit-birit. Tapi, tentu saja sudah
terlambat karena mereka sudah terlalu dekat. Mereka semua mati dengan tembakan
dari Blood Gunner.
Hanya Moxiao dan Steamed Bun yang selamat karena bersembunyi di
belakang batu, sehingga tidak terkena serangan. Setelah semua mati, Moxiao dan
Steamed Bun baru keluar dan menghabisi Blood Gunner yang sudah melemah.
WIN!
Lan Yu tampaknya marah karena
merasa terkhianati. Ketua Herb Garden dan Tyranny juga marah karena masuk dalam
jebakan Moxiao.
Ye Xiu tampak senang karena
berhasil.
Steamed Bun bersorak senang karena ini adalah kali pertama-nya
melakukan Pematian Pertama! Dia memuji Moxiao yang sangat hebat. Moxiao balas
memujinya yang juga lumayan. Steamed Bun sangat senang dan meminta Moxiao untuk
mengajaknya jika hendak melakukan misi lagi. moxiao setuju.
Steamed Bun adalah karakter
yang di gunakan oleh seorang pemuda bernama Bao Rongxing, penjaga gudang. Teman-temannya
memanggilnya dengan panggilan Baozi. Selain dia menikmati pekerjaan-nya, dia
juga menghabiskan waktu istirahat dengan bermain Glory. Dia merasa sangat
bahagia karena bermain dan di akui oleh Moxiao yang di sebutnya “master”.
Mimpinya adalah bergabung tim profesional dan ikut dalam kompetisi nyata. Dia
mau menjadi pemain profesional.
--
Lan Yu kembali ke ruangannya
dengan suasana hati buruk. Dia login ke
Glory dan langsung mengirim pesan pada Moxiao. Dia marah karena Moxiao sudah
menipunya. Dan juga, Moxiao sudah menyinggung tim Tyranny dan Herb Garden.
Mereka pasti akan balas dendam.
Moxiao : Benarkah? Aku baru
saja bicara dengan mereka berdua. Mereka mengajakku untuk menjalani misi
bersama.
Lan Yu : Beraninya mereka
mengajakmu menjalani misi.
Moxiao : Kau tidak mau?
Lan Yu : Aku mau.
Moxiao : Yang mana?
Lan Yu : Pemakaman.
Moxiao setuju. Dia menyuruh
Blue Rain untuk menyiapkan materiannya dan dia akan memberitahu kapan dia ada
waktu. Lan Yu tertawa senang dan lupa dengan kemarahannya tadi. Dia menganggap
kalau Moxiao masih ada di pihak mereka.
Wkwkwk… Lan Yu ini tipe mudah
percayaan sama orang. Polos.
--
Ye Xiu siap chat dengan Blue
Rain, mulai meng-upgrade senjata
Payung Qianji-nya. Level senjatanya sudah naik hingga level 27.
Jarahan
dari misi hanya melengkapi senjata sampai batas tertentu. Namun, senjata dengan
material langka adalah sangat berharga. Jadi, senjata terbaik harus di buat
dengan material langka. Kelangkaan material bukan dari skala ledakan, tapi dari
laju penyegaran Bos. Dari sanalah material langka berasal.
Ye Xiu terus menerus melakukan
misi setiap harinya untuk mendapatkan material langka dan menggunakannya untuk
menaikkan level senjatanya. Dan kini senjatanya sudah berada di level 34.
--
Chen Guo menghampiri Ye Xiu
yang sedang bermain. Ye Xiu berusaha keras untuk menghindari Chen Guo, tapi
Chen Guo terus muncul dan bicara dengannya. Dia memuji Ye Xiu yang sangat
berpengalaman. Ye Xiu tahu maksud Chen Guo, jadi dia langsung berkata kalau Tang
Rou tidak mau menerima permintaan pertemanan-nya dan menerima file, jadi dia
bisa bagaimana untuk membantu mengajar. Dia juga bingung.
Chen Guo dengan gampang
menyuruh Ye Xiu untuk mengubah strategi dalam mengajari Tang Rou. Dia memasak
Ye Xiu untuk melakukannya. Dia memberikan waktu 24 jam bagi Ye Xiu untuk
memikirkan caranya.
Tags:
The King’s Avatar