Network : tvN Netflix
Dini hari. Se Ri
akhirnya terbangun, dan dengan bingung dia melihat keadaan sekitar nya yang di
kelilingin oleh pepohonan. Lalu dengan kesakitan dia melengguh. “Tempat apa
ini? Ini Se Ri. Jawab aku, Pak Hong,” panggil Se Ri menggunakan alat komunikasi
yang ada di kantong nya. “Halo?” panggil nya, tapi tidak ada jawaban.
“Aku ada dimana?
Aku adan ditaman nasional?” gumam nya, cemas. Lalu saat dia menyadari posisi
nya yang sedang tersangkut di pohon tinggi, dia pun merasa takut dan panik.
“Halo? Halo? Ada orang? Halo? Tolong! Ada orang?” teriak Se Ri, memanggil
siapapun.
Jung Hyuk yang
sedang berpatroli pagi mendengar teriakan Se Ri itu. Dan dia bertanya kepada
rekan nya, apakah si rekan juga mendengar suara itu. Tapi sayang nya, tidak.
“Suara wanita.
Tampaknya dia menangis,” jelas Jung Hyuk. Dan rekannya merasa takut, dan
meminta Jung Hyuk untuk jangan menakuti nya.
Kemudian tim
merpati memanggil dari alat komunikasi, dia melaporkan bahwa mereka berdua
harus segera datang ke tempat nya, karena tornado merusak semua barikade dan
pagar. Dan mereka pun mengerti. Tapi Jung Hyuk membiarkan rekannya untuk pergi
duluan, karena dia masih ingin menyisiri daerah ini.
Jung Hyuk dengan
berhati- hati berjalan di dalam hutan dan memeriksa sekeliling nya. Lalu dia
pun melihat Se Ri yang tersangkut di atas pohon tinggi, dengan waspada dia
langsung mengarahkan pistol nya. Se Ri yang melihat nya juga, dia langsung
melambaikan tangan dan memanggil nya.
“Apakah pasukan
tentara di dekat sini ditugaskan mencari ku?” tanya Se Ri, senang. Tapi dia
heran, karena Jung Hyuk hanya diam saja. Lalu saat Se Ri memperhatikan lambang bintang
yang terdapat pada baju dan topi Jung Hyuk, dia pun menjadi waspada.
“Kata sandi,” kata
Jung Hyuk, singkat. Dan Se Ri tidak mengerti.
“Apa itu?” tanya
Se Ri. “Oh, jangan mendekat. Bicaralah dari sana,” pinta nya, takut.
Jung Hyuk
memerintahkan Se Ri untuk turun. Dan Se Ri menjelaskan bahwa dia juga mau
turun, tapi tempat nya sangat tinggi sekali dan dia terlalu takut sehingga
tidak punya tenaga lagi. Tanpa peduli, Jung Hyuk bersiap untuk menembak. Dan
dengan panik, Se Ri pun langsung menurut.
“Astaga, aku akan
turun. Kulepas sabuk nya,” jelas Se Ri sambil melakukan itu. Dan lalu dia pun
terjatuh menimpa tubuh Jung Hyuk. Untung nya, Jung Hyuk cukup kuat sehingga
mereka tidak terjatuh ke tanah. Lalu dengan segera, Se Ri pun turun dari tubuh
nya.
“Pekerjaan dan
nama mu?” tanya Jung Hyuk.
“Aku bekerja untuk
perusahaan mode. Kurasa kamu tidak akan tahu nama nya. Dan aku tidak nyamam
memberitahu mu nama ku, karena kita baru bertemu,” jelas Se Ri dengan gugup.
“Dan kamu membuat keputusan sulit. Selamat datang di Republik Korea,” sambut
nya dengan ramah.
Jung Hyuk tidak
mengerti maksud perkataan Se Ri. Dan ternyata Se Ri salah paham, dia mengira
Jung Hyuk adalah pembelot dari Korea Utara yang datang ke korea Selatan. Tapi
saat, Jung Hyuk hanya diam saja, Se Ri pun semakin salah paham. Dia menebak,
apakah mungkin Jung Hyuk adalah mata- mata, pasukan elit, atau pasukan Korea
Utara yang sedang menjalankan misi khusus. Dan Jung Hyuk tetap diam, karena
tidak paham.
“Apapun itu,
jangan khawatir. Aku tidak akan melaporkan mu. Aku tidak mengurus urusan orang
lain. Aku sibuk dengan urusanku,” jelas Se Ri dengan cepat. Lalu dia pun pamit
dan berbalik untuk pergi.
“Berhenti,”
panggil Jung Hyuk. Dan Se Ri langsung berhenti sambil mengangkat kedua tangan
nya.
Ketika Jung Hyuk
tidak mengatakan apapun. Se Ri pun berbalik dan menghadap ke arah nya lagi.
“Dengar. Bisakah kamu membiarkan aku pulang?” pinta nya.
“Alamat mu?”
“Seoul,
Gangnam-gu, Cheong .. “ jawab Se Ri, tapi kemudian dia tersadar akan sesuatu,
jadi dia menolak untuk memberikan alamat detail nya.
“Jauh sekali,”
komentar Jung Hyuk, singkat. Dan dengan lega, Se Ri pun pamit padanya.
Jung Hyuk
menjelaskan bahwa tampak nya Se Ri memiliki kesalahpahaman, bukan dia yang
datang ke Selatan, tapi Se Ri yang datang ke Utara. Mengetahui itu, Se Ri
terkejut, tapi kemudian dia tertawa dan meminta Jung Hyuk untuk jangan
bercanda. Namun saat dia melihat keseliling nya dan melihat wajah serius Jung
Hyuk, dia pun menjadi ragu dan bertanya apakah ini benar.
“Kita berada di
zona demiliterisasi, pararel ke- 38. Garis batas utara,” jelas Jung Hyuk.
“Zona
demiliterisasi? Tempat rekaman film Joint
Security Area? Berarti ini tidak sepenuh nya Korea Utara,” kata Se Ri
dengan senang.
“Ini wilayah
Republik Rakyat Demokratis Korean. Warga korea selatan tidak di kenal memasuki
wilayah. Kamu harus jalani ... ”
Sebelum Jung Hyuk
selesai berbicara, Se Ri menghentikannya. Se Ri langsung menjelaskan bahwa dia
bukannya masuk tanpa izin, tapi ketika sedang melakukan paralayang, tornado
menerbangkan nya sampai disini dan dia pingsan. Jadi intinya, ini kecelakaan,
bukan disengaja.
Mendengar
penjelasan itu, Jung Hyuk pun mengerti. Jadi dia menyimpan pistol nya ke dalam
saku. Dan dia menyuruh Se Ri untuk mengatakan itu saat pemeriksaan nanti.
Dengan panik, Se
Ri bertanya, kenapa dia harus di periksa. Dan Jung Hyuk dengan tegas menjawab
bahwa ini adalah hukum negara, penyusup harus diikat dan di periksa. Mereka
tidak bisa begitu saja melepaskan Se Ri.
“Lantas bagaimana
jika mereka menfitnah ku? Sebagai mata- mata, atau agen rahasia cantik. Lalu
menyiksaku dan mengirimku ke Tambang Batu Bara Aoji? Bagiamana?” tanya Se Ri
dengan sangat panik.
“Itu tidak akan
terjadi,” jawab Jung Hyuk. “Tapi aku tidak bisa menjamin,” lanjut nya.
Se Ri bersikap
manis dan mencoba untuk bernegosiasi dengan Jung Hyuk. Dia menjelaskan bahwa
tidak akan butuh lama, jika dia berlari pergi sekarang, jadi dia pun pamit dan
langsung berlari. Namun sebelum itu, dia meminta Jung Hyuk untuk pura- pura
tidak tahu tentang nya.
“Tunggu! Disana
ladang ranjau,” teriak Jung Hyuk, memperingatkan. Dan Se Ri pun langsung
berhenti dengan cemas. “Ada banyak ranjau disana. Terbawa hujan deras dan tidak
terlihat. Aku pengawas wilayah itu. Kamu pikir bisa keluar tanpa bantuan ku?”
jelas nya, bertanya.
“Aku paham, bisakah
kamu tetap disana?” jawab Se Ri. Lalu dia mengeluh pelan, kenapa Jung Hyuk
terus berjalan mendekati nya.
Jung Hyuk tidak
mau berhenti dan terus berjalan mendekat. Tapi kemudian tanpa sengaja, dia
malah menginjak sesuatu dan terdengar bunyi klik. Dengan kaku, dia pun langsung
berhenti dan tidak bergerak darisana. Se Ri menyadari itu, dan bertanya. Tapi
Jung Hyuk tidak mau mengaku dan mengatakan bahwa dia baik- baik saja.
“Kurasa kamu
menginjak ranjau,” tebak Se Ri. Dan Jung Hyuk menjawab tidak. “Tidak? Kamu
yakin? Kamu yakin tidak butuh bantuan ku? Cobalah berbalik,” jelas Se Ri,
mengetes.
Jung Hyuk
mengeluarkan alat komunikasi nya, dan menghubungin rekannya. Tapi tiba- tiba
karena dia tidak berdiri secara seimbang, dia pun hampir terjatuh. Namun untung
nya, dia berhasil bertahan di tempat. Dan sialnya, alat komunikasi nya terjatuh
ke sungai.
Se Ri menggunakan
kesempatan itu. Dia mengambil alat komunikasi milik Jung Hyuk. Dan Jung Hyuk
pun berterima kasih padanya. Tapi sayang nya, Se Ri tidak berniat untuk
mengembalikan itu kepada Jung Hyuk.
“Jangan lupa, aku
punya pistol,” kata Jung Hyuk, mengingatkan.
“Jangan lupa, jika
kamu menembakku, kamu akan kehilangan orang yang bisa membantu mu,” balas Se
Ri. Lalu dia menyindir Jung Hyuk yang bisa- bisanya menginjak ranjau di daerah
sendiri. Dan dia berkomentar bahwa kaki Jung Hyuk pasti terasa kebas. Tapi Jung
Hyuk tetap tidak mau mengakui itu.
Karena Jung Hyuk
terus mengatakan bahwa dirinya tidak apa- apa, maka Se Ri pun pamit kepada nya
dan berniat pergi. Tapi Jung Hyuk langsung memanggil Se Ri dan meminta alat nya
kembali. Dan Se Ri pun menaruh alat itu ke sungai lagi.
“Ini akan mengalir
ke arah mu. Aku butuh waktu untuk kabur juga. Kamu paham, kan?” jelas Se Ri
sambil tersenyum manis. Lalu dia menghela nafas, karena merasa kasihan kepada
Jung Hyuk. “Aku juga dalam masalah besar. Aku tidak punya waktu untuk
mengkhawatirkan orang lain. Dah,” jelas nya.
Mendengar itu,
Jung Hyuk hanya diam saja. Dan Se Ri pun memperingatkan Jung Hyuk supaya jangan
menembak nya dari belakang.
“Kamu lihat kotak
persegi di depan mu?” tanya Jung Hyuk. Dan Se Ri pun langsung berhenti bergerak
sebelum menginjak itu. “Itu ranjau PMD,” jelas nya.
Dengan kesal, Se
Ri mengeluh, kenapa ada banyak ranjau di sini. Dan Jung Hyuk menyuruh nya untuk
tetap berada di dekat tepi sungai serta memperhatikan langkah. Dan Se Ri pun
melakukan itu, lalu dia jujur karena mereka tidak akan bertemu lagi. “Wajah mu
tipe kesukaan ku. Jika negara kita bersatu, mari kita bertemu lagi,” jelas nya
sambil tersenyum.
“Beraninya kamu
bercanda disituasi genting ini?” keluh Jung Hyuk.
“Omong- omong,
kemana arah Selatan?” balas Se Ri, acuh.
“Terus ikuti
jalan. Kamu akan bertemu percabangan. Lalu .. ambil yang kanan.”
Se Ri ragu dan
bertanya, apakah Jung Hyuk bisa di percaya. Dan Jung Hyuk membalas bahwa dia
sudah menjawab, jadi Se Ri yang tentukan.
Tepat disaat itu,
rekan Jung Hyuk datang dan memanggil Jung Hyuk. Dengan panik, Se Ri memberikan
tanda supaya Jung Hyuk diam. Tapi Jung Hyuk malah berteriak dengan keras. Jadi
dengan buru- buru, Se Ri pun langsung berlari sekencang mungkin.
Ketika rekannya
telah datang, Jung Hyuk langsung menyuruh rekannya untuk menangkap orang
mencurigakan yang berada di wilayah ini. Yaitu seorang wanita korea Selatan
yang tidak sengaja masuk ke tempat mereka. Jadi dia ingin mereka menangkap Se
Ri tanpa menembak nya. Dan si Rekan pun mengerti.
Tim merpati (yaitu
Tim Jung Hyuk) memberikan laporan kepada tim terkukur. Tapi karena masih mabuk,
sehingga tim terkukur pun tidak bisa mendengar dengan baik.
Setelah melapor,
rekan Jung Hyuk kembali, dan dengan heran dia bertanya, ada apa karena Jung
Hyuk berdiri di tempat yang sama tanpa bergerak sama sekali. Dan tanpa menjawab
Jung Hyuk melihat ke arah kaki nya. Menyadari hal itu, si rekan pun langsung ingin
menghubungin tim penjinak, tapi Jung Hyuk menghentikannya dan memintanya untuk
menjinakkan ranjau itu sendiri.
Rekannya, Letnan
Park. Dia menjelaskan bahwa dia hanya pernah menjinakkan ranjau sekali saja, yaitu
saat perekrutan. Dan Jung Hyuk menjelaskan bahwa dia percaya pada nya. Jadi
dengan percaya diri Letnan Park pun berusaha menjinakkan ranjau di bawah kaki
Jung Hyuk. Tapi setiap tindakannya, Jung Hyuk selalu berkomentar seolah ragu
padanya.
“Oo .. lakukan
perlahan. Hati- hati,” pinta Jung Hyuk.
“Katamu kamu
percaya kepadaku,” keluh Letnan Park menunjukan hasil kerja nya.
“Kerja bagus,”
puji Jung Hyuk. Lalu secara hati- hati dia mengangkat kaki nya.
Se Ri sampai di
jalan percabangan yang dimaksud oleh Jung Hyuk. Dan dia memilih untuk percaya.
Namun kemudian dia kembali lagi ke jalan awal, karena dia merasa ragu untuk
percaya kepada Jung Hyuk. Tapi baru jalan sebentar, dia kembali lagi ke jalan
awal karena merasa bingung, apakah dia harus percaya atau tidak.
Sesuai dengan
tulisan di belakang baju nya. Se Ri Choice ‘Pilihan Se Ri.’
Tim terkukur
memeriksa ke sekitar wilayah mereka. Karena masih setengah mabuk, saat
mendapatkan kabar dari tim merpati maka mereka pun menjadi salah paham. Mereka
berpikir wanita korea yang masuk ke wilayah mereka ada seorang mata- mata
bersenjata, jadi mereka harus langsung menembak ketika melihat nya.
“Pertama, perampok
makam. Sekarang, mata- mata. Ini terjadi sebelum pindah kompi. Aku sungguh
sial,” keluh Sersan Pyo dengan kesal. “Kenapa dia tidak bisa datang besok,
setelah berganti kompi? Biar kompi keenam yang bekerja.”
“Tetap saja, kalau
menangkap nya, kita akan diberi ganjaran. Sersan Pyo, kamu butuh promosi,” kata
bawahan nya, mengingatkan. Dan Sersan Pyo pun menjadi bersemangat.
“Mungkin sang
penembak sempurna, Pyo Chi Su, harus bergerak.”
Saat baru berjalan
sebentar, Sersan Pyo melihat Se Ri dari kejauhan. Dan dia pun langsung senang,
karena jika dia berhasil menangkap Se Ri, maka dia bisa menerima medali
Jendral. Jadi dengan semangat, dia pun langsung berlari mendekati Se Ri. Tapi
sayang nya, dia malah kehilangan Se Ri di tengah rerumputan yang tinggi.
Se Ri menyadari
keberadaan Sersan Pyo. Jadi dia pun langsung bersembunyi di belakang pohon, dan
menunggu nya untuk lewat. Kemudian dia langsung berlari pergi lagi. Tapi
sialnya, Sersan Pyo berhasil menemukan nya lagi.
“Hei, jangan
bergerak. Jika tidak bergerak, aku pasti bisa menembak nya. Wanita sialan itu
cepat sekali,” keluh Sersan Pyo, kesal. Lalu dia menghubungin rekan nya dan
meminta bantuan pada mereka.
Se Ri terus berlari
masuk kembali ke dalam hutan. Dan Sersan Pyo dengan susah payah berlari
mengikuti nya dari belakang. Berserta dengan para bawahan nya. Jung Hyuk dan
para rekannya lalu ikut bergabung dan berlari mengejar Se Ri juga.
“Kenapa mereka
mengejarku? Kukira aku sduah bebas,” keluh Se Ri, kesal.
Sesampainya di
dekat ladang penuh ranjau. Jung Hyuk menghentikan para bawahan nya dari
mengejar Se Ri. Tapi tanpa menyadari hal itu, Se Ri terus berlari sekencang
mungkin. Dan dia sangat beruntung, karena dia berhasil mengindari begitu banyak
ranjau yang berada disana.
Melihat itu, mereka
merasa sangat kaget, karena itu jalan ke arah pagar wilayah mereka. Sersan Pyo
dengan segera ingin menembak Se Ri. Tapi Jung Hyuk menghentikannya, dan
menyuruh mereka untuk mengejar melalui dua jalan yang lain. Satu di kiri dan
satu di kanan.
Sayang nya, jalan
yang Jung Hyuk ambil adalah jalan buntu.
Se Ri merasa
bingung, karena apa yang di lihat nya di depan hanyalah hutan saja. Namun
karena mendengar teriakan dari para pengejar nya di belakang. Dia pun mengambil
keputusan untuk terus berlari saja.
“Kami tidak akan
membunuh mu. Hei! Kau! Wanita gila!” teriak Sersan Pyo, memanggil. “Kenapa dia
kesana?” keluh nya.
“Tidak. Jangan,”
kata Letnan Park, mengingatkan Se Ri yang sedang memanjat kawat berduri didekat
sana.
“Negaramu bukan ke
sana! Kembali ke sini! Itu salah arah!” teriak mereka berdua memanggil Se Ri.
Tapi sayang nya, Se Ri tidak bisa mendengar mereka. “Jika kamu kesana, kami
bisa bisa mati! Jangan pergi! Bukan itu jalannya!”
Jung Hyuk yang
awal nya mengambil jalan terpisah, sehingga terlambat sampai disana. Ketika dia
melihat Se Ri yang mau menyebrangi pagar, dia merasa panik. Lalu sebelum dia
sempat melakukan sesuatu, Sersan Pyo mengarahkan pistol nya ke arah Se Ri dan
menembak nya.
Karena terkejut,
Se Ri pun langsung melompat melewati pagar berduri tersebut. Dan melihat itu,
Sersan Pyo dan Letnan Park merasa cemas.
“Bagaimana ini,
pak?” tanya Sersan Pyo.
“Panggil pos
penjaga dahulu,” jelas Jung Hyuk, stress juga.
Tim tekukur menghubungin
tim camar yang sedang berada di pos. Namun karena sedang asyik menonton film
Stairway To Heaven di bagian yang sangat sedih, maka dia tidak mendengar
panggilan tersebut dan malah sibuk menangis.
Bahkan walaupun Se
Ri jelas- jelas berlari di depan pos nya. Dia sama sekali tidak melihat itu.
Karena saking sibuk nya menonton.
Se Ri masuk
kembali ke dalam hutan di dekat sana. Dia terus berlari dan berlari sekencang
mungkin, walaupun dia sempat terjatuh dan tersandung, bahkan sampai terguling
di tanah, dengan penuh tekad dia bangkit berdiri dan terus berlari lagi.
Putraku tersayang, Eun Dong. Kamu sehat di
ketentaraan? Sepuluh tahun bisa lama atau sebentar, tergantung dari cara
berpikir mu. Semoga kamu menyelesaikan masa baktimu dengan selamat, dan pulang
dengan medali pahlawan di dadamu.
Seorang tentara
duduk di dekat taman bunga, dan menangis membaca surat dari Ibunya.
Disaat itu, Se Ri
berlari lewat pas di dekat nya. Tapi tentara itu tidak menyadari nya sama
sekali, karena dia terlalu terharu membaca surat dari Ibu nya.
Yoon Hee tidak
nafsu memakan sarapan nya. Dia mengambil hp nya dan menghubungin nomor Se Ri,
tapi tidak diangkat. Dan dia pun merasa pusing. Lalu saat ada telpon masuk, dia
pun langsung mengangkat nya.
“Sekretaris Na? ..
Apa? .. Apa maksudmu?” kata Yoon Hee pada orang di telpon.
Hye Ji dengan
sikap seolah sangat sedih, dia meminta doa kepada semua kenalan nya. Dia
bercerita kepada mereka bahwa dirinya dan suaminya sedang menghadapi masa
kristis. Dirinya dan suaminya sudah bersikap baik, tapi ini yang mereka
dapatkan. Karena seseorang berusaha untuk merebut jabatan suami nya. Kepadahal
suaminya adalah putra sulung di dalam keluarga.
Mendengar itu,
semua orang merasa kasihan padanya. Lalu Se Jun menelpon, dan Hye Ji pun
permisi kepada mereka dan mengangkat telpon nya.
“Aku sedang berdoa
bersama. Kuhubungi saat selesai,” kata Hye Ji dengan kesal.
“Se Ri
menghilang,” kata Se Jun, memberitahu. Dan Hye Ji langsung berteriak dengan
gembira. Sehingga semua orang pun menatap ke arah nya.
“Begini, aku
bahkan belum memulai sesi doa, tapi Tuhan sudah menjawab nya,” kata Ye Ri
dengan bersyukur. Dan mereka semua pun turut merasa senang untuk nya.
Petugas polisi
memberitahu Se Jun dan Se Hyung mengenai Se Ri yang masih hilang dan dalam
proses pencarian. Dengan berpura- pura sedih, Se Jun menlap mata nya, lalu dia
meminta kepada polisi untuk merahasiakan ini, karena takut nya harga saham akan
turun jika ini sampai ketahuan pers. Dan si petugas polisi pun mengerti, karena
mereka akan melaporkan insiden ini tanpa mengukapkan informasi pribadi.
“Dalam kasus ini,
berapa lama masa kristis nya?” tanya Se Hyung.
“Ini situasi
bencana, jadi, tak ada masa kritis tetap. Tapi menurut pengalaman pribadiku,
sekitar 48 jam,” jawab si petugas polisi.
Dan Se Jun serta
Se Hyung merasa itu lama sekali. Namun karena sekarang sudah 10 jam sejak
menghilangnya Se Ri, maka kemungkinan hidup Se Ri pasti rendah. Dan memikirkan
hal itu, mereka berdua tampak senang.
Chang Shik
berteriak kepada petugas polisi untuk terus mencari Se Ri lagi. Dia tampak
sangat peduli kepada bos nya.
Pimpinan Yoon
duduk di dalam mobil, dan memperhatikan semua itu. Sementara Yoon Hee yang
duduk disebelah nya berdoa dengan cemas.
Flash back
Saat Se Ri keluar
dari dalam rumah. Yoon Hee memanggil nya. “Kamu bilang mau pergi. Kamu mau
tinggalkan keluarga,” kata nya. Mendengar itu, senyum Se Ri menghilang dan dia
berbalik menatap ke arah Yoon Hee yang berada di belakang nya.
“Kurasa kamu mau
merebut yang ada. Bilang pada Ayah, kamu menolak nya.”
“Kapanpun aku
terkejut atau ketakutan, aku akan bilang ini. Ibu!. Lucu sekali, kan? Karena aku tidak punya Ibu. Ibu macam apa
yang ingin putrinya pergi? Benar, kan?” balas Se Ri dengan sedikit sinis.
Flash back end
Mengingat itu,
Yoon Hee tampak merasa bersalah.
Se Ri tersandung,
dan dia berteriak ,”Ibu,” teriaknya tanpa sadar. Lalu dengan susah payah dia
duduk, lalu dia melihat lutut nya yang terluka dan celana nya yang menjadi
robek. Dengan sedih dia mengeluh kan bahwa saat dia kembali nanti, dia akan
menjadikan pakaian yang dipakainya menjadi produk gagal karena pakaian itu
mudah sekali robek.
Se Ri kemudian
melepaskan pakaian parasut yang di pakainya itu dan berdiri. Tapi karena lutut
nya terluka, maka dia pun merasa sangat kesakitan ketika akan berjalan.
Sehingga dengan lelah, dia pun beristirahat sebentar di bawah pohon.
“Aku sudah
melompati pagar, kenapa tak ada orang? Ada apa ini? Semua prajurit sedang
cuti?” gumam nya, bingung.
Jung Hyuk
memperhatikan situasi melalui monitor di pos tim camar. Dan petugas tim camar
merasa bersalah. Tapi Sersan Pyo menenangkan nya untuk tidak perlu saling
menyalahkan diri sendiri. Namun kemudian Sersan Pyo malah menyalahkan Jung Hyuk
yang awal nya membiarkan Se Ri lolos, karena tidak sengaja menginjak ranjau.
Mendengar itu,
Jung Hyuk langsung melirik dengan tajam ke arah nya. Dan karena takut, Sersan Pyo
pun langsung mengubah kata- kata nya dengan membela Jung Hyuk yang sama sekali
tidak bersalah.
“Sersan Utama Pyo,
kamu habis minum?” tanya Jung Hyuk.
“Apa? Ah, aku
tidak minum alkohol. Aku hanya minum segelas obat,” jawab Sersan Pyo,
berbohong. “Inti nya tidak ada gunanya mencari kambing hitam. Kita harus cepat
menemukan wanita itu. Jika wanita itu di tangkap Badan Keamanan. Kita semua
akan mati,” jelas nya dengan cepat.
Mendengar itu,
semua orang merasa sangat khawatir. Sedangkan Jung Hyuk, dia masih mencoba
untuk tetap berusaha tenang. Dan lalu dia mengajak mereka untuk waktu nya
berganti kompi.
Di markas utama.
Jung Hyuk melapor bahwa kompi lima telah menyelesaikan penyerahan tugas di pos
jaga. Lalu setelah itu, dia dan rekan nya pun pergi meninggal kan lokasi.
Didalam mobil.
Para rekan masih merasa cemas, karena parasut Se Ri masih tertinggal didalam
hutan wilayah mereka. Dan Sersan Pyo menenangkan mereka, karena tidak ada mesin
yang mengawasi, maka parasut itu tidak akan ketahuan ada disana.
“Jika angin
membawanya melewati perbatasan, wanita itu pasti panik,” komentar seorang
tentara. Dan Sersan Pyo langsung membentak nya dengan pelan supaya diam.
“Kita akan temukan
dia sebelum ketahuan, kan?” komentar yang lain.
“Kita harus
menemukan nya, bagaimana pun cara nya,” balas Sersan Pyo, bertekad.
Menggunakan sebuah
tongkat kayu, Se Ri terus berjalan masuk semakin dalam ke dalam hutan. Tapi
kemudian dia mulai merasa tersesat. Karena setiap kali dia berjalan, dia akan
terus kembali ke tempat yang sama. Sehingga dia pun mulai cemas.
Se Ri lalu
memberikan tanda di setiap pohon yang di lewati nya. Sambil berharap semoga dia
tidak melihat pohon itu lagi.
Akhirnya Se Ri pun
berhasil keluar dari dalam hutan dan sampai di sebuah danau yang cukup besar.
Dikarenakan Se Ri
kini menghilang, maka posisi pewaris pun menjadi kosong. Dan Sang Ah mengingat
kan Se Hyung bahwa ini adalah kesempatan terakhir. Jika Se Hyung tidak mau,
maka Se Hyung harus segera mencari Gu Seung Jung, orang yang membawa uang Se Hyung
kabur. Dan Se Hyung pun pusing memikirkan itu.
Shenyang,
Tiongkok.
Seung Jung keluar
dari dalam mobil dan masuk ke dalam suatu hotel dengan membawa koper- koper milik
nya. Lalu sesampainya di dalam kamar, dia menyuruh bawahan nya untuk menjaga
pintu dan melapor kan kepada nya jika ada sesuatu yang mencurigakan. Dan si
bawahan pun mengiyakan.
“Apakah dia bisa
di percaya?” tanya Seung Jung, cemas.
“Astaga. Kamu tahu
aku berhati- hati dalam memilih orang. Dia bisa di percaya,” jawab Oh.
“Bagaimana
denganmu, Pak Oh? Kamu dapat di percaya?”
“Saat ini,
seharusnya kamu tahu aku bisa di percaya,” balas Oh sambil tertawa.
“Itulah yang ku
katakan sebelum mengkhianati Se Hyung,” balas Seung Jung, ragu.
Pak Oh tertawa dan
membenarkan hal itu. Lalu dia memuji betapa hebat nya Seung Jung, karena
berhasil menipu Se Hyung. Dan Seung Jung menjelaskan bahwa Se Hyung bukanlah
tipe orang yang mudah menyerah. Dia yakin Se Hyun pasti sedang mengikuti jejak
nya sampai di Filiphina. Dan untuk mengikuti jejak nya sampai kemari, dia
menebak Se Hyung butuh waktu paling lama empat hari.
“Setelah itu
kemana?” tanya Seung Jung.
“Benar. Dengan
cukup uang dan bantuan, kamu bisa kejar seseorang kemanapun di dunia,” gumam
Oh, setuju. “Tapi ada satu tempat pengecualian. Internet, Interpol, dan layanan
jelajah ponsel tidak berguna di tempat itu,” jelas nya, kemudian.
Kantor Investigasi
Batalion Kepolisian Militer
Cheol Gang menemui
ketiga tawanan yang sedang di tahan. Dan dia mematikan kamera yang merekam
bertiga didalam ruangan.
“Kami cukup sukses
kali ini. Kami dapat tembikar Goryeo dan patung emas Buddha,” kata seorang dari
mereka, melapor.
“Patung Buddha
dalam kondisi bagus,” tambah temannya.
“Ada pispot emas
juga,” tambah seorang lagi.
Mendengar itu,
Cheol Gang memuji kerja bagus mereka. Lalu dia mengeluarkan peta, dan menanyakan
dimana mereka menyimpan barang itu. Dan mereka pun menunjukan tempat nya kepada
Cheol Gang, lalu mereka menanyakan bagaimana dengan mereka nanti nya. Dan Cheol
Gang tersenyum kepada mereka.
“Jung Hyuk bukan
tandinganku. Bersiaplah menerima hadiah kalian,” kata Cheol Gang. Dan dengan
senang, mereka bertiga pun berterima kasih padanya.
Ketiga tawanan
tersebut di bawa keluar dari tempat tahanan.
Seorang wanita
berdiri di pinggir jalan sambil menunjukan papan bahwa dia membutuh kan
tumpangan. Tapi tidak satupun mobil yang mau berhenti untuk nya. Lalu disaat
itulah dia melihat adegan tersebut terjadi.
Dua mobil besar
menabrak mobil kecil yang berisikan dua petugas dan tiga tawanan. Dengan panik,
mereka semua mau keluar dari mobil, tapi tidak bisa. Dan sebelum mereka bisa
melakukan apapun, mereka di tabrak lagi hingga terjatuh ke tepi tebing.
“Ada orang- orang
didalam,” kata si wanita, merasa takut.
Seorang tawanan
yang masih hidup, mencoba menyelamatkan dirinya. Tapi mobil besar itu kembali
melaju ke arah nya dan menabrak nya hingga benar- benar terjatuh ke dalam
jurang yang dalam. Dan lalu mobil kecil itu pun meledak.
Dengan takut,
wanita itu berteriak dan langsung membawa barang- barang nya dan berniat untuk
kabur darisana. Tapi saat dia berbalik, sebuah mobil besar yang lain datang dan
melaju ke arah nya.
Jung Hyuk dan
Sersan Pyo menelusuri hutan untuk mencari dimana Se Ri. Tapi mereka tetap tidak
bisa menemukan nya. Sehingga Sersan Pyo pun menebak bahwa Se Ri pasti sudah
mati dimakan babi hutan. Lalu dia menceritakan kisah sedih Geum Eun Dong, yang
merupakan tulang punggung di keluarga besar, Ibunya janda dan punya empat
saudara. Dan Ibu Eun Dong pasti sedang menantikan kepulangan Eun Dong sebagai
pahlawan.
“Semua orang tua
sama,” komentar Jung Hyuk.
Sersan Pyo
bercerita lagi, kali ini tentang Kim Ju Meok yang suka menonton drama korea
Selatan saat sedang bertugas. Dan Jung Hyuk pun tetap acuh. Karena dia tetap
ingin melanjutkan pencarian.
Ju Meok datang
menghampiri mereka dan menunjukan baju Se Ri yang di temukan nya. Melihat itu,
mereka pun mulai mencari semakin ke dalam hutan. Dan mereka berhasil menemukan
setiap datang yang di tinggalkan oleh Se Ri di pohon.
Se Ri terus berjalan dengan susah payah. Lalu dia menemukan sebuah karung yang bertulis kan Palang merah korea. Kemudian dari kejauhan, dia bisa melihat sebuah kampung, dan dia pun merasa sangat lega dan bersyukur.
“Aku pulang,. Aku
hampir masuk korea utara,” gumam Se Ri, senang.
Ketika Se Ri memasuki kampung tersebut, dia merasa heran kenapa disana sangat gelap sekali. Dan saat dia bertemu seorang warga, dan meminjam hp nya. Orang itu malah tampak bingung dan menatap nya.
Dengan kebingungan
juga, Se Ri memperhatikan orang tersebut. Dia heran kenapa orang tersebut
menaiki kerbau, bukan nya kendaraan. Lalu saat dia mendengar pembicaraan para
Ibu- Ibu disana tentang briket, dia semakin heran.
Lampu- lampu kemudian mulai menyala, dan dia memperhatikan para Ibu- Ibu yang sedang berbelanja dengan semakin heran. Lalu tiba- tiba saja terdengar pengumuman yang menyuruh semua orang untuk berkumpul dan berolahraga.
Dengan sangat kebingungan, Se Ri mengikuti mereka semua. Dan dia melihat aktivitas senam yang mereka semua lakukan di lapangan. Serta anak- anak yang sedang berbicara dengan aksen aneh. Lalu saat dia melihat tulisan nama sekolah disana ‘Surga rakyat’. Dia pun terpaku disana.
“Aku masih di
Korea Utara?” gumam nya.
Mobil Cheol Gang lewat dan sinar lampu nya sangat menyilaukan mata Se Ri. Sehingga Se Ri pun sulit untuk melihat. Kemudian tiba- tiba saja, dia di tarik masuk ke dalam sebuah rumah. Dan saat dia melihat siapa orang yang menarik nya itu, dia terkejut. Tapi kemudian dia tersenyum senang.
Orang itu adalah
Jung Hyuk.
Kesan pertama Jung Hyuk kepada Se Ri. Ketika dia pertama kali menemukan Se Ri yang tersangkut diatas pohon tinggi.
“Pak Hong. Kamu
bisa dengar aku, kan? Aku tahu kamu bisa dengar. Pecat perusahaan acara itu.
Apakah mereka memeriksa ramalan cuaca? Kenapa mereka ceroboh sekali? Begitu aku
pulang, aku tidak akan .. tidak, akan ku biarkan. Aku janji, kamu akan
kubiarkan. Aku tidak kesal. Kamu tidak menjawab karena berpikir aku kesal, kan?
Aku tidak kesal. Aku baik- baik saja,” kata Se Ri, berbicara sendiri di alat
komunikasi nya.
Mendengar semua
itu, dan melihat sikap Se Ri yang sangat manis saat berbicara dengan cerewet.
Tanpa sadar Jung Hyuk tersenyum dan memperhatikan Se Ri.
Tags:
Crash Landing On You
Sangat memikat drama hyun bin oppa yg satu ini,,,makin kepo aja,,,swmangat ya min 😍
ReplyDeleteSemangat melanjutkan menulis cerita mimin^^~
ReplyDelete