Network : tvN Netflix
Tokoh, kejadian, organisasi, dan latar belakang
adalah fiksi.
Disuatu dataran
yang sangat luat. Burung elang terbang bebas diangkasa. Dan para tentara
berjaga- jaga disana.
Disuatu perkotaan
yang sangat ramai. Seorang pria (Artis Cha Sang U) dan wanita (Yoon Se Ri) datang secara terpisah ke satu bar yang sama.
Dan saat mereka telah masuk ke dalam bar tersebut, mereka berpegangan tangan
dan saling menatap. Dari belakang seseorang memotret mereka berdua.
Sang U dan Se Ri
juga bertemu secara diam- diam lagi di suatu tempat yang sepi. Sang U memakai
masker hitam saat keluar dari mobil nya, kemudian dia berjalan dan masuk ke
dalam mobil merah milik Se Ri. Dan lagi- lagi, seseorang memotret mereka dari
kejauhan.
“Ya, beritanya
akan diterbitkan sekitar pukul 07.00. Tapi kubilang ke Despatch, ‘Pegangan
tangan bukan berarti pacaran. Tanya saja orang- orang di jalan. Jika di
perhatikan, ini bukan pegangan tangan. Tapi kamu memegang pergelangan nya.’
Jadi ku bilang, ‘Mereka tidak pacaran.’ Aku menyangkal nya, dan kami putuskan
kalian teman baik yang suka perbuat iseng,” jelas seorang pegawai (Hong Chang
Shik).
Dan Se Ri
memperhatikan penjelasan mengenai gosip dirinya yang beredar tersebut. Lalu
setelah Chang Shik selesai berbicara, dia tertawa dengan keras seolah- olah itu
adalah hal yang lucu.
Seorang pegawai
lain tampak lelah melihat Se Ri. Secara diam- diam dia menuliskan isi hati nya
ke dalam buku coretan nya. “Mereka berdua
pasti pacaran.”
“Benar. kami
pernah dekat. Walau sudah berakhir,” kata Se Ri sambil berpura- pura menghapus
air mata nya.
Dan pegawai itu
menulis lagi di dalam buku coretannya. “Izinkan
aku pulang.”
“Baiklah. Itu
sudah terjadi. Tak apa- apa. Semua baik- baik saja, tapi bisa tolong perbaiki
efek kaburnya?” tanya Se Ri.
“Mm.. mau kuminta
mereka kaburkan wajah mu lagi?” balas Chang Shik, bertanya.
“Tidak, bukan itu
maksud ku. Mereka mengaburkan anting ku juga. Itu aksesoris yang sulit
kupromosikan dari seluruh koleksi nya. Efek kabur nya harus … Bagaimana, ya?
Bisa mereka kecilkan sedikit agar antingnya langsung terlihat? Justru foto
penuh lebih baik. Dengan begitu, orang bisa lihat dompet dan sepatuku,” jelas Se
Ri, dalam mode bisnis.
“Baiklah,” jawab Chang
Shik, patuh.
Se Ri kemudian
memanggil karyawan yang mencoret buku tadi. Dia bertanya, padanya yang seorang
manajer pembelian, apa tugas nya. Dan si Manajer Pembelian pun langsung menutup
buku coretan nya dan fokus.
“Anting, dompet,
dan sepatu. Siapkan stok yang cukup. Pesanan akan menumpuk saat itu menjadi
tren,” jelas Se Ri dengan penuh percaya diri. Dan si Manajer Pembelian pun
mengiyakan nya.
Sesuai perkataan
Se Ri, semua perhiasan yang di kenakan nya. Sepatu dan juga tas. Semuanya di
pajang dengan rapi di area pembelajaan.
Saat Se Ri
berjalan di area pembelanjaan, para
pengunjung berbisik- bisik tentang gosip dirinya yang dikabarkan berpacaran
dengan aktor Sang U, lalu mereka bertanya- tanya apakah Se Ri berpikir dirinya
adalah selebritas sehingga membawa banyak penjaga. Dan Se Ri mendengar semua
bisik- bisik itu.
“Tampak nya, aku
dapat perhatian dari biasa nya. Kenapa kamu memanggil penjaga?” tanya Se Ri
dengan pelan kepada Chang Sik yang berada di belakang nya.
“Ah, seandainya
penggemar Cha Sang U yang marah menyerang mu,” jelas Chang Sik.
“Penggemar yang
marah? Kenapa?! Akulah yang harus nya marah, bukan mereka,” balas Se Ri, tidak
terima.
Si Manajer
Pembelian langsung maju ke hadapan Se Ri dan menenang kan nya. dia
memperlihatkan sebagian perhitungan laba tahunan yang telah selesai. Serta
harga saham yang juga akan meningkat. Mendengar itu, Se Ri tersenyum senang.
Kemudian sebuah
telpon masuk dari nomor tidak dikenal menghubungi nya. Dan Se Ri pun mengangkat
nya, lalu dia bertanya, “Siapa ini?”
Dimobil. Yoon Se
Jun memandangi hp nya sebelum menjawab pertanyaan Se Ri, dia takut dia salah
telpon. “Kakakmu!” jawab nya, saat yakin dia menelpon ke nomor yang benar.
“Dia tidak punya
nomor kakak nya? Dia sungguh angkuh,” komentar Do Hye Ji (Istri Se Jun). Dan Se
Ri mendengar itu.
Dengan acuh, Se Ri
bertanya, ada apa Se Jun menelpon nya. Dan Se Jun menertawakan tentang gosip
hubungan Se Ri, terakhir kali Se Ri di gosipkan dengan atlet sepak bola dan
sekarang ini dengan seorang aktor. Dan dengan masih acuh, Se Ri bertanya lagi,
ada apa Se Jun menelpon nya.
“Kamu mungkin
tidak peduli apa yang terjadi dengan keluarga kita, karena kamu sibuk
mempermalukan kami. Tapi kamu tidak lihat berita? Ayah bebas bersyarat hari
ini,” jelas Se Jun. “Kakak tidak peduli kamu berkunjung atau tidak saat hari
libur atau untuk upacara, tapi kamu harus datang hari ini,” jelas nya lagi.
Mendengar itu, Se
Ri berhenti berjalan dan lalu dia memandangin nomor dilayar hp nya. “Ini nomor
kakak?” tanyanya. Dan Se Jun mengiyakan serta meminta Se Ri untuk menyimpan
nomor nya juga. “Jangan ganti nomor mu, merepot kan jika harus ku blokir dua
kali,” jelas Se Ri dengan dingin, lalu dia mematikan telpon dari Se Jun.
Dengan kesal, Se
Jun mengomel. Dan Hye Ji menyuruh Se Jun untuk membiarkan saja hal itu, karena
Se Ri telah mencampakkan keluarga, jadi mereka tidak perlu memikirkan nya.
“Aku menghubungin
nya, karena itu permintaan Ayah,” jelas Se Jun, kesal.
“Kenapa Ayah tiba-
tiba memanggil kita semua? Pasti soal itu, kan?” tanya Hye Ji.
“Pengumuman
pewaris,” jawab Se Jun dan Hye Ji secara bersamaan sambil tersenyum senang dan
bersemangat.
“Yoon Jeung Pyeong, Grup Queens, yang ditangkap
pada Maret karena melanggar UU Kejahatan Ekonomi Berkelanjutan di bebaskan
bersyarat setelah 283 hari. Pimpinan Yoon telah mengumumkan dia akan mundur.
Semua fokus pada putra sulung nya, Yoon Se Jun, dan putra keduanya, Yoon Se
Hyung. Yang akan mengambil alih kepemimpinan grup ini.”
Semua reporter
berkumpul di kepolisian untuk meliput Pimpinan Yoon yang keluar hari ini. Serta
untuk mewawancarai nya. Tapi Pimpinan Yoon hanya diam saja. Hingga dia sampai
dirumah, banyak wartawan yang telah menunggu nya juga. Tapi dia mengabaikan
mereka semua, dan masuk ke dalam rumah nya yang sangat luas dan besar.
Didalam
rumah. Hye Ji memberikan tahu untuk
merayakan kebebasan Ayah mertuanya, Pimpinan Yoon. Dan Se Jun dengan berlebihan
memuji betapa baik istri nya ini kepada Ayah nya. Mendengar itu, Se Hyun dan
Istrinya, Go Sang Ah, merasa muak.
“Kamu tampak
senang sekali ya,” sindir Kim Yoon Hee (Ibu).
“Aku senang sebab
akhirnya Ayah dibebaskan,” jelas Hye Ri, beralasan. Dan dia terus berbicara
seolah peduli, dan Pimpinan Yoon pun berdehem untuk menghentikannya.
Sang Ah merasa
muak melihat sikap sok peduli Hye Ri. Jadi dia pun menyindir nya dengan
bertanya tentang masalah Se Jun yang terlibat baku hantam dengan pemimpin
serikat buruh. Dan dia bertanya, apakah itu sudah selesai.
Mendengar itu, Se
Jun dan Hye Ri tertawa dengan tenang. “Mereka sedang mengurus penyelesaian
damai. Wajah terjadi, jika pria membahas hal sensitif,” jelas Hye Ri sambil
menyentuh Se Jun dengan perhatian.
“Benar, terjadi
begitu saja,” tambah Se Jun.
Hye Ri kemudian
balas menyindir Sang Ah, dengan membahas tentang masalah Se Hyung yang terkena
tipu investasi sehingga harga saham turun 50 persen. Dan orang- orang pun jadi
mempertanyakan kemimpinan Se Hyung, juga kualifikasi Se Hyung. Lalu Hye Ri
bersikap seolah perhatian dengan mengatakan betapa kesal nya dia saat mendengar
berita itu. Hanya karena Se Hyung menjadi korban penipuan jumlah besar, orang
jadi menganggap Se Hyung bodoh dan memperlakukan Se Hyung seperti itu juga.
Mendengar sindiran
itu, Se Hyung serta Sang Ah tidak dapat tersenyum sama sekali seperti
sebelumnya saat Sang Ah menyindir Se Jun dan Hye Ri. Sementara Se Jun pura-
pura marah, seolah dia peduli dengan adik nya yang dikatain bodoh.
“Itu bukan
penipuan. Aku hanya tidak bisa menghubungin teman ku saat ini,” jelas Se Hyung,
mencoba beralasan.
“Tolong urus ya,
atau pemegang saham akan menuntut mu,” balas Se Jun, sok perhatian.
“Jangan ikut
campur,” balas Se Hyung, kesal.
Pimpinan Yoon dan
Yoon Hee memperhatikan Se Jun dan Se Hyung dengan raut wajah lelah, saat mereka
berdua sibuk berdebat dan membicarakan tentang kekotoran mereka masing- masing,
bahkan mereka saling menghina dan berteriak pada satu sama lain.
“Se Ri dimana?”
tanya Pimpinan Yoon dengan keras, menyela perdebatan mereka berdua. Dan mereka
berdua pun langsung terdiam. Melihat itu, dia pun bertanya lagi, “Kalian tidak
dapat pesan bahwa Ayah mau Se Ri datang?” tanya nya, tegas.
Dengan gugup, Se Hyung
memperbaiki dasi nya. Dan Se Jun yang menjawab, “Aku sudah berusaha
menghubunginnya beberapa kali, tapi tampak bocah itu.. memblokir nomor ku,”
jelas Se Jun. Dan Hye Ri menganggukan kepalanya, tanda itu benar.
Tepat disaat itu,
pintu rumah terbuka dengan suara yang sangat keras. Dan mereka semua pun
langsung melihat ke belakang. Dengan percaya diri Se Ri berjalan mendekati
mereka semua, dan menghampiri Ayah nya.
“Ayah, selamat
atas pembebasan bersyarat nya. Ku dengar Ayah mau aku datang. Ada yang ingin
Ayah bicarakan?” tanya Se Ri, to the point.
“Kamu harus pindah
kemari lagi,” jawab Pimpinan Yoon.
“Begitukah?” balas
Se Ri. “Ayah tampak sehat. Tolong jaga kesehatan Ayah. Aku datang untuk memberi
salam, jadi, aku akan pergi lagi,” jelas Se Ri. Lalu dia pun membungkuk dengan
hormat dan berbalik untuk pergi.
Tapi tiba- tiba
Pimpinan Yoon mengatakan sesuatu yang mengejut kan nya dan juga semua orang
yang berada di meja makan. “Ayah ingin kamu menggantikan Ayah,” kata Pimpinan
Yoon dengan tegas dan yakin.
Se Jun, Se Hyung,
dan Ibu mereka Yoon Hee, mereka langsung mengeluh. Tapi Pimpinan Yoon
mengabaikan mereka semua.
“Kamu meninggalkan
rumah dan mendirikan perusahaan sendiri sepuluh tahun lalu. Ayah sudah melihat
kemampuanmu. Jadi, Ayah mau kamu memimpin perusahaan, menggantikan Ayah,” jelas
Pimpinan Yoon, tegas.
Mendengar itu, Se
Ju, Se Hyung, dan Yoon Hee, mereka langsung memberikan isyarat mata supaya Se
Ri pergi saja. Dan melihat isyarat itu, Se Ri pun menetap kan keputusan nya.
“Aku bersedia,” jawab nya dengan yakin. Dan mereka langsung protes.
“Jika aku menjadi
pewaris Ayah, aku berhak menunjuk CEO baru di anak perusahaan kita?” tanya Se
Ri. Dan Pimpinan Yoon mengiyakan. Mendengar itu, Se Jun dan Se Hyung mulai
tampak panik, begitu juga dengan istri mereka.
“Aku selalu
mengira beberapa CEO tidak memenuhi syarat. Contohnya, ada yang cenderung
bentrok dengan pegawai dan juga yang sering dituntut. Atau yang menyebabkan
kerugian besar pada perusahaan. Kita harus pecat CEO semacam itu tanpa ragu,”
jelas Hye Ri, menyindir Se Jun dan Se Hyung.
“Ayah serahkan
padamu,” kata Pimpinan Yoon, setuju.
Se Ri pun
berterima kasih dengan senang, dan dia juga meminta sedikit waktu, karena
perusahaan nya baru meluncurkan lini pakaian olahraga ekstrem dan sedang
berkembang pesat, jadi dia akan mencari spesialis manajemen yang andal.
Pimpinan Yoon pun mengiyakan, lalu dia bertanya, bisakah Se Ri menemui nya di
kantor besok. Dan dengan tegas, Se Ri menjawab tidak bisa, karena mereka sedang
melakukan pengujian akhir.
“Kalau begitu,
Ayah ingin mengumumkannya di rapat pemegang saham. Kita bertemu sebelum itu, “
jelas Pimpinan Yoon.
“Baik,” jawab Se Ri.
Lalu dia pamit kepada mereka semua dan pergi.
Ketika berbalik
dan berjalan pergi, Se Ri berusaha menjaga raut wajah nya yang sangat senang
dan seperti ingin berteriak gembira.
Keesokan hari nya.
Se Ri tersenyum senang di arena paralayang. Dengan peduli, Chang Sik bertanya,
kapan Se Ri belajar paralayang. Dan Se Ri menjawab bahwa dia pernah mendapat
kan sertifikat di Interlaken saat dia berada di Swiss. Chang Sik pun mengerti,
dan dia meminta Se Ri untuk membiarkan mereka saja yang menguji nya. Tapi Se Ri
menolak karena dia akan segera sangat sibuk untuk mendaki.
“Mendaki? Kemana?”
tanya Chang Sik, tidak mengerti.
Dan sambil
tersenyum, Se Ri menatap ke atas. “Ke tempat yang tinggi,” jawab nya.
“Disini sudah
tinggi. Adakah yang lebih tinggi?”
“Besok pagi, kamu
akan lihat namaku di berita. Jangan terkejut ya.”
Tanpa mengerti,
Chang Sik pun salah paham dan mengira itu akan menjadi skandal pacaran yang
lainnya. Dan Se Ri langsung melirik nya dengan tajam. Lalu dia tersenyum dan
menjawab tidak. Kemudian paralayang pun akan di mulai.
“Anginnya cukup
kencang. Kami sudah periksa ramalan cuaca. Nona yakin bisa?” tanya Chang Shik,
cemas.
“Pak, Hong. Kenapa
angin bertiup?” balas Se Ri bertanya. Dan Chang Shik tidak tahu. “Angin bertiup
untuk bergerak, bukan tetap diam. Angin harus tetap bergerak, agar aku bisa
terbang,” jelas Se Ri sambil tersenyum senang.
Setelah semua
perlengkapan selesai. Se Ri pun memulai aktivitas paralayang nya. Dan dengan
peduli, Chang Sik berteriak supaya dia berhati- hati.
Se Ri melakukan
paralayang dengan senang dan nyaman. Para karyawan nya pun merekam hal
tersebut. Lalu tiba- tiba saja angin berhembus dengan sangat kencang.
“Sungguh, kamu
sudah berhasil. Kamu sudah bekerja keras, Se Ri- ah. Aku bisa terbang lebih
tinggi lagi,” kata Se Ri dengan senang pada dirinya sendiri. “Ini menyenangkan.
Lihatlah warna indah hutan itu, dan juga padang rumput yang hijau. Sudah lama
aku tidak lihat pemandangan ini,” gumam nya terus.
Kemudian Se Ri
tiba- tiba saja melihat sesuatu yang menarik dan tertawa senang. Dia melihat
sebuah traktor melayang. Tapi lalu dia tersadar, dan bertanya- tanya dengan
heran, kenapa itu bisa terjadi. Dan sebuah angin tornado besar terbang ke arah
mereka. Membuat Se Ri dan para karyawan nya terbang ke arah yang berbeda.
Para karyawan nya
terbawa angin ke belakang. Sementara Se Ri masuk ke dalam angin tersebut. Dan
dia pun menjerit sekuat- kuat nya.
Zona
Demiliterisasi korea batas utara 1.000 M. Ri Jung Hyuk bersama para pasukan nya
memasuki sebuah gerbang menuju ke dalam hutan yang luas untuk berpatroli. Namun
kemudian, disana mereka mendengar suara tembakan menuju ke arah mereka, yang
mungkin saja pembelot dari Selatan. Dan dengan cepat, Jung Hyuk menilai situasi
lalu mengarahkan para pasukan nya.
Secara berhati-
hati mereka bergerak dengan tenang mendekati para pembelot. “Mundur. Maju
selangkah lagi, kalian memasuki garnisun kami,” kata Jung Hyuk, memperingatkan
pihak dari selatan.
“Serahkan mereka
bertiga, kami akan mundur. Mereka lawan kita,” jelas pihak selatan.
Tiga orang yang sedang
berlutut dengan diatas, mereka mengadu kepada Jung Hyuk bahwa mereka telah
mendapatkan izin dari badan keamanan, jadi mereka datang kemarin untuk berburu
rusa. Tapi lalu mereka tersesat karena tornado barusan.
“Mereka melewati
Garis Perbatasan Selatan dan tertangkap basah menggali artefak budaya,” jelas
pihak selatan sambil menunjukan bukti rekaman kamera CCTV mereka.
“Kita sudah
mengamati situasi, mari turunkan senjata. Aku bersumpah demi kehormatan
negriku, kami akan menghukum mereka. Jika soal hukuman, kami, pihak Utara,
lebih baik dari Selatan,” jelas Jung Hyuk dengan tenang. Dan ketiga tawanan
bergidik ngeri mendengar perkataan nya.
Pihak Utara dan
Selatan kemudian saling menurunkan senjata mereka. Dan ketiga tawanan tersebut
langsung menggunakan kesempatan itu untuk menyerang. Tapi Jung Hyuk langsung
menjatuhkan mereka dan menghentikan mereka.
Ketika itu
terjadi, Pihak Utara dan Selatan hampir saja terlibat konflik, tapi para
pemimpin dari masing- masing pihak langsung meminta pasukan nya untuk mundur
dan jangan sampai terlibat konflik. Sehingga semuanyan pun berakhir dengan
tenang. Dan ketiga tawanan tersebut di bawa oleh pihak Utara.
Jung Hyuk melapor
kepada petugas badan keamanan (Cho Cheol Gang) yang datang ke tempat nya.
“Salam, pak. Kompi Lima bersiaga untuk memindahkan perampok makam yang kami
tangkap saat patroli zona demiliterisasi. Kapten Ri Jung Hyuk.”
“Bagus,” jawab Cheol
Gang. Dan saat dia melihat Jung Hyuk yang masih seperti ingin mengatakan
sesuatu lagi, maka dia pun bertanya.
Jung Hyuk pun
melaporkan mengenai tornado barusan, yang menyebabkan cukup banyak kerusakan.
Jadi dia berpendapat bahwa mereka harus memperketat keamanan di daerah yang
rusak sampai semua di perbaiki. Dan Cheol Gang setuju.
“Besokkah?
Pertukaran nya?” tanya Cheol Gang. Dan Jung Hyuk membenarkan. “Sayang sekali.
Ini terjadi di hari terakhir mu. Mulai dari tornado sampai perampok makam.”
“Tidak apa- apa,
pak,” jawab Jung Hyuk, tegas.
Cheol Gang
kemudian melihat kepada ketiga tawanan yang berada didalam mobil. Dia
menjelaskan bahwa mereka bertiga mungkin tidak sengaja menyebrangi Garis
Perbatasan Selatan serta Kepala Badan Keamanan sudah memberikan izin kepada
mereka bertiga untuk memasuki zona demiliterisasi. Jadi dia meminta Jung Hyuk
untuk bersikap lunak kepada mereka bertiga. Tapi Jung Hyuk tidak mau.
“Jadi, Badan
keamanan memberi perampok makam izin menyebrangi Garis Perbatasan untuk mencuri
artefak? Itu maksud mu?” tanya Jung Hyuk. Dan Cheol Gang tampak tidak senang
dengan nya. Tapi dia menyembunyikannya dengan tertawa.
“Tentu bukan,
Kapten Ri.”
“Aku sudah
berjanji kepada Kapten Selatan bahwa kita akan mengivestigasi ini. Aku ingin
memegang janji,” jelas Jung Hyuk, tegas.
“Baik. Silahkan
pegang janji mu. Tapi bisakah aku berjanji juga, Kapten Ri? Aku, Cho Cheol
Gang, tak akan bersikap lunak kepada siapapun. Jika kamu melakukan sesuatu yang
mengancam keamanan tentara, dan tertangkap oleh ku, kamu pasti di hukum berat,”
balas nya, mengancam. “Tentu nya, kamu tidak akan melakukan hal semacam itu.
Tapi sesuatu atau seseorang akan selalu berubah seiring waktu. bukankah hidup
memang seperti itu?”
Tanpa mengatakan
apapun, Jung Hyuk memberikan hormat kepada nya. Dengan raut wajah yang berani
dan percaya diri.
Sersan Pyo membahas
betapa angkuh nya Jung Hyuk kepada petugas badan keamanan barusan, sehingga
bisa berdampak pada nasib mereka nanti nya. Karena Badan Keamanan akan
mengawasi mereka mulai sekarang.
“Kenapa Kapten Ri
ditempatkan di pos perbatasan?” tanya seseorang.
“Dia dari
Pyongyang, mungkin dari keluarga berada. Kenapa tak menikmati hidup disana?”
tanya yang lainnya.
“Karena itulah,
kamu harus berhati- hati dengan orang kaya. Mereka ingin mengendalikan semuanya
agar bisa menerima cinta dari Jenderal Kim” jelas Sersan Pyo.
Kemudian Sersan
Pyon memberikan arak dari tahun 1953 kepada mereka semua untuk diminum bersama-
sama. Tapi beberapa dari mereka ragu, karena mereka sedang bertugas sekarang.
Dan Sersan Pyo menjelaskan bahwa mereka telah bekerja siang dan malam selama dua
bulan, lalu akan ada pergantian kompi di pagi hari, jadi tidak masalah. Dengan
gembira, mereka semua pun kemudian menikmati arak tersebut.
Se Ri tersangkut
di atas pepohonan. Dan seekor burung hantu memperhatikannya.
Chang Sik
melaporkan kejadian itu kepada polisi. Dan polisi pun sibuk mencari Se Ri. Tapi
mereka belum bisa menemukan nya. Dengan panik, Chang Sik pun mendekati para
kameramen yang merekam Se Ri barusan dan sedang terluka sekarang, dia
menanyakan dimana bos nya. Tapi mereka semua tidak ada yang tahu, bahkan mereka
pun tidak tahu kemana kamera mereka juga.
“Kamu terbang
sejauh apa, Nona Yoon?” tanya Chang Sik, sangat cemas.
Tags:
Crash Landing On You
Mantap
ReplyDeletemantap djiwa
ReplyDeleteMakasih kak, lanjut baca,
ReplyDelete