Sinopsis C- Drama
: Deep In My Heart
Yifei dan Han Bing terbangun, karena Gao Sheng menelpon. Lalu setelah
Yifei selesai berbicara dengan Gao Sheng, dia memberitahu Han Bing tentang
gerak- gerik Shi Jie yang sangat mencurigakan. Mungkin saja semua tebakan
mereka benar.
“Apa maksud nya?”
“Gao Sheng sedang mengikuti Shi Jie,” jelas Yifei. Dan lalu dia
menyalakan mobil nya serta melaju untuk pergi melihat juga.
Xiao Jiang membaca tanda dimap. Sementara Gao Sheng yang mengemudi
mobil. Di map, terlihat mobil Shi Jie sudah 3 jam berada di tempat parkir
pengisian minyak dan tidak ada pergerakan sampai sekarang. Dan itu terasa
sedikit mencurigakan.
“Ketua tim, kamu begitu hebat. Sejak kapan kamu memasang GPS didalam
mobil nya?” puji Xiao Jiang, bertanya sekaligus.
“Kamu pikir, aku adalah kamu?” balas Gao Sheng, singkat.
Gao Sheng secara diam- diam datang ke kantor Shi Jie, dan memasang alat
pelacak dimobil Shi Jie yang terpakir. Dan tanpa menyadari itu, Shi Jie pergi
menggunakan mobil tersebut.
Shi Jie terkurung didalam mobil bekas yang berada ditempat penghancuran.
Dengan tangan yang terikat, dia berusaha untuk membuka pintu mobil. Tapi dia
tidak bisa. Dia mencoba untuk menyembunyikan klakson mobil. Tapi tidak
berbunyi. Kemudian alat penghancur yang berada di atasnya mulai turun. Dan
dengan ketakuatan, dia berteriak.
“Tolong! Tolong!” teriak Shi Jie, panik. “Apa kamu ingin uang? Aku akan
memberikan sebanyak apapun yang kamu minta!”
Yifei dan Han Bing melaju ke tempat yang diberitahukan oleh Gao Sheng.
“Kamu tidak mau uang?! Kalau begitu apa yang kamu inginkan? Aku mohon
hentikan,” pinta Shi Jie, memohon- mohon dengan ketakutan. Dia terus berusaha
untuk membuka pintu mobil, tapi dia tetap tidak bisa. Sementara alat penghancur
yang berada diatas nya mulai dekat.
“Pikirkan, kenapa kamu bisa ada disini?” kata pelaku pembunuhan
berantai, melalui mic yang dipasang nya di mobil, dan dia memperhatikan Shi Jie
melalui kamera yang telah di pasangnya di mobil itu juga.
“Kenapa? Aku juga tidak tahu kenapa!” jerit Shi Jie dengan panik. Karena
alat diatas nya masih saja terus bergerak turun. “Satpam itu. Dia tidak menyapa
ku, jadi aku meludahi nya, dan juga memukul nya. Apakah itu kamu?” tanya Shi
Jie, mulai mengakui kejahatan yang pernah di perbuatnya. Dan alat penghancur diatas
kepalanya berhenti turun.
“Atau apakah kamu pemain sepak bola itu? Aku menyuruh orang untuk
mematahkan kaki mu. Aku tidak tahu, kalau kamu adalah pemain sepak bola. Aku
mohon. Aku mohon lepaskan aku,” pinta Shi Jie, dengan frustasi. Tapi pelaku
tetap saja diam, sehingga dia tetap merasa panik.
“Atau apakah karena aku memanipulasi pasar saham? Membuat banyak pemilik
saham bunuh diri?! Aku sudah mengingat nya. Kasus narkoba 3 tahun lalu,
semuanya masuk penjara kecuali aku. Sebenarnya hari itu, aku lah yang membawa
narkoba. Apakah itu benar? Benar? Benar kan?” tanya Shi Jie dengan panik. Dia
mulai mengakui satu persatu kejahatan yang pernah di perbuatnya.
“Lebih awal dari itu,” jawab pelaku.
Shi Jie merasa bingung dan masih panik. “Lebih awal yang mana? 5 thn, 10
thn, 15 thn?” tanyanya, frustasi. Dan pelaku menekan tombol penghancur mobil.
Gao Sheng meminta bantuan para polisi di pos terdekat untuk menemukan
Shi Jie.
Yifei dan Han Bing sedang dalam perjalanan juga. Menuju ke lokasi Shi
Jie.
“15 tahun yang lalu, aku menabrak seorang anak perempuan. Lalu aku
kabur,” jelas Shi Jie, mengakui kejahatannya yang lain.
Flash back
Shi Jie menyetir mobil sambil minum- minum. Dan oleh karena itu, dia
tidak terlalu memperhatikan jalanan. Sehingga dia pun tidak sengaja menabrak Xin
Rui yang sedang berdiri ditengah jalan. Namun bukan nya turun dari mobil untuk
menolong, Shi Jie malah menggerutu dengan kesal dan melanjutkan minum nya serta
melajukan mobilnya pergi darisana.
Flash back end
Mendengar itu, tangan pelaku gemetar menahan amarah. Dan dia mengabaikan
teriakan Shi Jie yang terus berteriak, “Tolong. Tolong.”
Kemudian dia menekan tombol penghancur mobil. Sehingga alat itu turun
menekan mobil Shi Jie. Tapi sebelum Shi Jie sempat terhimpit secara penuh oleh
alat tersebut, pelaku mendengar suara sirine mobil polisi. Jadi karena itu, dia
pun segera kabur.
Ketika melihat Shi Jie yang mulai akan terhimpit oleh alat penghancur
mobil. Gao Sheng dan para polisi segera menghentikan alat tersebut. Lalu mereka
mengeluarkan Shi Jie dari mobil itu.
Yifei dan Han Bing datang pas disaat itu. Dan mereka memperhatikan
kejadian itu.
“Apakah kamu bisa berjalan?” tanya Gao Sheng, kepada Shi Jie. Dan Shi
Jie mengangguk kan kepala nya dengan cepat. “Wang Shi Jie, kamu dicurigai ada
hubungan nya dengan kasus tabrak lari,” jelas Gao Sheng, tegas.
“Bukan. Bukan aku,” balas Shi Jie, menyangkal. Tapi para polisi tetap
membawa nya untuk masuk kedalam mobil polisi.
Gao Sheng menemui Shi Jie bersama pengacara nya diruangan introgasi. Gao
Sheng dengan tegas memberitahu bahwa Shi Jie dicurigai sebagai pelaku tabrak
lari 15 tahun yang lalu. Dan Shi Jie langsung menyangkal, serta meminta bukti.
“Kamu hampir saja dibunuh. Ini adalah bukti nya,” jelas Gao Sheng.
“Klien ku bukanlah tersangka. Tapi dia adalah korban. Lagipula kamu tidak
memiliki bukti yang kuat, maka kamu tidak boleh melanjutkan penyelidikan,”
jawab pengacara. Lalu dia mengajak Shi Jie untuk pulang saja.
Gao Sheng memukul meja dengan keras, dan memandangin mereka berdua
dengan tajam. “Mulai dari sekarang, dalam waktu 48 jam. Polisi akan membuktikan
kamu adalah pelaku tabrak lari itu. Oleh karena itu, kalian jujur lah. Apakah
bisa?”
Mendengar itu, Shi Jie dan pengacara nya terdiam.
Han Bing berterima kasih kepada Gao Sheng untuk info yang diberikan nya,
karena dia jadi berhasil mendapatkan materi yang penting.
Setelah selesai bertelponan, Han Bing kembali ke meja nya dan mau mulai
bekerja. Lalu disaat itu, dia menemukan sebuah kotak kecil di atas meja nya.
Dan dia pun membuka kotak tersebut. Yang di dalam nya terdapat sebuah flash
disk kecil.
Setelah membuka dan melihat isi flash disk tersebut, Han Bing tampak
sangat terkejut.
Han Bing memperlihatkan isi flash disk itu kepada manajer dan rekan nya.
Isi flash disk itu adalah pengakuan Shi Jie atas segala perbuatan jahat yang
pernah di lakukannya. Dan melihat itu, mereka berdua sangat terkejut juga.
“Siapa yang mengantarkan ini ke sini?” tanya manajer. “Cepat lapor ke
polisi. Berikan USB ini kepada polisi. Pada saat yang bersamaan bicaralah
dengan polisi, dan kemudian laporkan ke atasan untuk mempersiapkan laporan,”
jelas nya.
Gao Sheng bersama semua rekannya menonton video pengakuan Shi Jie
tersebut. Dan setelah selesai, Zhao Du memberikan perintah kepada Gao Sheng dan
Xiao Jiang untuk segera pergi menyelidiki pengakuan Shi Jie. Yang lain
ditugaskan untuk memasti kan darimana video itu, dan apakah video itu benar.
“Ya, pak,” jawab mereka. Lalu mereka mulai bergerak.
Han Bing melaporkan berita pengakuan Shi Jie di saluran TV.
Ketika menonton berita itu, Yifei segera mengirimkan pesan kepada Han
Bing. Dia bertanya, darimana Han Bing mendapatkan video itu. Dan Han Bing
menjawab bahwa dia juga tidak tahu, tapi ada orang yang mengirimkan itu
kepadanya.
Setiap orang yang menonton berita itu, mereka merasa tidak menyangka
bahwa Shi Jie adalah orang yang sangat jahat.
Pengacara Zhang ingin segera kabur. Tapi tepat disaat dia keluar dari
ruangan, Xiao Jiang serta para polisi langsung mengepung nya.
Melihat berita itu, Ayah Yifei tampak aneh. Ntah apa yang dipikirkannya.
Dia mematikan TV dan memandang ke luar jendela.
Gao Sheng masuk ke dalam ruangan introgasi, menemui Shi Jie dan
pengacara nya lagi. Gao Sheng membahas satu persatu perbuatan yang pernah Shi
Jie lakukan. Dan setiap kali dia berbicara, si pengacara akan mengatakan bahwa
kasus tersebut sudah selesai dan itu juga sudah selesai.
“15 tahun lalu, kamu mengemudi sambil minum. Kamu menabrak seorang anak
perempuan. Lalu kemudian kamu kabur,” jelas Gao Sheng. “Apakah itu juga sudah
selesai?” tanyanya pada si pengacara.
“Ini adalah hal yang tidak ada sama sekali. Jangan sembarangan bicara!”
bentak Shi Jie, menyangkali perbuatannya.
Gao Sheng tersenyum, dan membuka laptopnya. Dia memperlihatkan video
pengakuan Shi Jie kepada si pengacara dan Shi Jie sendiri. Dan melihat itu,
mereka berdua terkejut serta terdiam.
“Apakah itu hanya akting?” tanya Gao Sheng.
Para wartawan menunggu didepan gedung pengadilan. Dan ketika akhirnya,
Shi Jie keluar dari mobil polisi, mereka langsung mengerubungin nya dan
mengajukan berbagai pertanyaan kepadanya.
Internet menjadi heboh, karena berita tentang Shi Jie tersebut.
Didalam pengadilan. Hakim memberikan hukuman kepada Shi Jie atas
perdagangan narkoba, melakukan tabrak lari, sengaja melukai. Mendengar itu, Shi
Jie bersikap tenang dan tersenyum.
“Bukti sangat kuat dan lengkap. Pengadilan mendakwa terdakwa,” kata
Hakim, membaca kan keputusan pengadilan. “Terdakwa Wang Shi Jie di vonis dengan
hukuman mati,” katanya dengan tegas, lalu dia memukulkan palu nya.
Senyum Shi Jie tidak bertahan lama. Setelah mendengar keputusan itu, Shi
Jie memandang tajam ke arah pengacara nya. Tapi karena tidak bisa perbuat
apapun, si pengacara pun mengalihkan tatapan nya dari Shi Jie.
Gao Sheng, Yifei, dan Han Bing. Mereka bertiga makan bersama untuk
merayakan keberhasilan ini. Gao Sheng berterima kasih kepada mereka berdua.
“Oh ya, apakah Wang Shi Jie masih bisa mengajukan gugatan kembali?”
tanya Yifei, ingin tahu.
“Pria ini telah melakukan banyak hal yang jahat. Meskipun dia menggugat
kembali, juga tidak akan mengubah keputusan pengadilan,” jawab Gao Sheng.
“Jika dia menggugat kembali, dan diganti dengan hukuman penjara seumur
hidup. Apa yang akan dilakukan pelaku?” tanya Han Bing, berpikir.
“Tidak mungkin pelaku akan mengejar nya sampai ke penjara untuk membunuh
nya kan?” tambah Yifei, berpikiran sama.
“Itu tidak mungkin. Karena aku pasti akan menangkap pelaku sebenarnya
terlebih dahulu,” kata Gao Sheng dengan percaya diri. Dan mereka berdua pun
tertawa.
Xiao Shen datang, dan Han Bing pun langsung memanggilnya. Mendengar itu,
Gao Sheng tersedak oleh minuman nya dan dengan canggung dia memandang ke arah
Xiao Shen.
“Aku yang mengundang nya. Kamu tidak keberatan kan?” tanya Han Bing. Dan
Gao Sheng pun menarikan kursi untuk Xiao Shen duduk.
Gao Sheng dan Xiao Shen saling bertingkah canggung. Melihat itu, Yifei
dengan sengaja menuangkan minuman untuk Xiao Shen. Dan Gao Sheng pun langsung
merebut itu dan meminum nya. Melihat reaksi itu, Yifei dan Han Bing tersenyum
memperhatikan Gao Sheng.
“Dia tidak bisa minum bir,” jelas Gao Sheng, cepat.
Saat makan, dengan perhatian, Gao Sheng mengambilkan makanan untuk Xiao
Shen. Dan melihat itu, Han Bing pun langsung menyikut lengan Yifei dan
memberikan kode kepadanya. Lalu dengan sengaja, mereka berdua pun mulai
berpura- pura bertengkar. Kemudian mereka berdua pun pergi meninggalkan Xiao
Shen dan Gao Sheng.
Dengan heran, Xiao Shen bertanya ada apa dengan Yifei dan Han Bing. Dan
Gao Sheng balas bertanya ada apa. Dia tahu bahwa Yifei dan Han Bing sengaja
bertengkar lalu pergi untuk membiarkan mereka berduaan.
“Sengaja pergi?” gumam Xiao Shen. Lalu dia tersenyum malu- malu. Dan Gao
Sheng balas tersenyum padanya.
Han Bing berharap Gao Sheng dan Xiao Shen bisa berbaikan. Sebab
sebelumnya mereka putus semua karena salah nya. Dengan bingung, Yifei bertanya,
kenapa bisa semua salah Han Bing. Dan Han Bing pun bercerita.
Demi menjaga dirinya, Xiao Shen sering tidak memperdulikan Gao Sheng.
Bahkan hari itu, Gao Sheng sudah memesan kamar dan mempersiap kan bunga serta
cincin, juga membuat suasana yang romantis untuk melamar Xiao Shen. Tapi tiba-
tiba, karena dirinya Xiao Shen harus segera pulang.
“Apakah itu berarti, dia ingin menolak lamaran nya?” tanya Yifei.
“Ketika Xiao Shen putus dengan Gao Sheng, dia juga sangat sedih,” jelas
Han Bing. Lalu dia menceritakan tentang hubungannya dengan Xiao Shen. “Ayah
Xiao Shen adalah polisi. Pada saat itu, ayah nya lah yang mencari ku. Saat itu
aku terlalu terkejut sampai gementar. Kemudian aku mengidap afasia, aku tidak
bisa mengatakan apapun. Ayahnya juga lah yang membawa ku pulang dan membesarkan
ku seperti putri nya sendiri.”
Ketika Ayah Xiao Shen meninggal, Xiao Shen masih sangat baik kepada Han
Bing. Sehingga oleh karena itu, Han Bing merasa sangat bersalah kepada putus
nya mereka berdua. Dan Yifei akhir mengerti, kenapa.
Prof. Wu bertemu dengan Minghao dikantor polisi. Itu karena Minghao
ingin bertemu dengan nya. Minghao bertanya, kenapa dia masih berada di penjara,
dia ingin keluar. Dan Prof. Wu menjawab bahwa dia sudah memberikan laporan
kesehatan Minghao kepada pihak kepolisian, lalu dia bertanya, apakah Minghao
belum melihat nya. Kemudian Prof. Wu meminta Minghao untuk menunggu sebentar
lagi.
“Aku tidak bisa menunggu lagi!” teriak Minghao. “Beberapa hari ini,
setiap hari, aku memimpikan Ibuku. Aku ingin keluar menemui dia!” jelas
Minghao, histeris ingin mendekati Prof. Wu. Dan dengan sigap, para polisi
langsung menahan nya.
Melihat itu, Prof. Wu mendengus.
Zhao Dui memerintahkan Gao Sheng untuk segera melepaskan Minghao, karena
Minghao sudah terbukti tidak bersalah dan di laporan yang diberikan oleh Prof.
Wu, disana tertulis jelas bahwa Minghao mengalami gangguan kesehatan jiwa. Jadi
tidak apa- apa melepaskan Minghao.
Namun Gao Sheng tidak setuju, karena mereka masih belum berhasil
menemukan ada hubungan apa diantara Minghao dan Sheng Pei (Ayah Xin Rui). Dan
Zhao Dui pun merasa bingung, jadi dia memutuskan untuk melihat situasi dulu.
Setelah Zhao Dui pergi, Xiao Jiang datang kepada Gao Sheng. Dan dia memberitahu
bahwa mereka telah menemukan Ibu Minghao.
Gao Sheng meminta Yifei untuk menemui Ibu Minghao. Ibu Minghao sudah
lama berpisah dan bersembunyi. Dan Minghao terus mencari nya. Lalu sekarang,
Minghao akan segera dilepaskan, jadi waktu yang mereka miliki sudah tidak
banyak.
“Biarkan Minghao bertemu dengan Ibunya. Itu mungkin saja bisa membuat
Minghao berubah pikiran untuk memberitahukan kebenaran nya,” jelas Yifei, berpendapat.
“Benar. 15 tahun lalu, Minghao dan Sheng Pei berada didalam satu kamar
tahanan yang sama. Jadi dia pasti ada bertemu Sheng Pei. Oleh karena itu, kita
harus bisa membujuk Minghao untuk mengatakan kebenaran nya,” jelas Gao Sheng.
Yifei menebak, alasan Ibu Minghao bersembunyi pasti karena dia tidak
ingin merepot kan anak nya sendiri. Dan Gao Sheng menambahkan, bila Ibu Minghao
tahu kalau Minghao kembali ditangkap, pasti dia akan merasa sangat terpukul.
Lalu Ibu Minghao pasti juga tidak akan suka dengan polisi yang memasuk kan
putranya ke penjara. Oleh karena itu, Gao Sheng meminta Yifei untuk yang menemui
Ibu Minghao.
Dan Yifei pun mengerti.
Yifei dan Han Bing menemui Ibu Minghao dirumah sakit. Disana seorang
perawat menjadi penerjemah bahasa untuk mereka, karena Ibu Minghao tidak bisa
berbicara dan hanya bisa berbicara dengan bahasa isyarat.
Ibu Minghao memberitahu mereka berdua bahwa Minghao adalah anak yang
baik, dan dia menanyakan apakah Minghao baik- baik saja. Dan Yifei menjawab
bahwa Minghao baik- baik saja. Mendengar itu, Ibu menggeleng, lalu dia bertanya
lagi, sudah berapa kali Minghao masuk ke penjara.
“Ternyata dia sudah tahu,” gumam Yifei.
“Media sering memberitakannya. Lalu akhir- akhir ini dia juga membaca
koran,” jelas perawat kepada Yifei.
Ibu mulai berbicara lagi, dia ingin bertemu dengan Minghao, dan dia
bertanya, apakah Yifei bisa membantu nya menyampaikan itu. Dan Yifei langsung
mengiyakan. Dan Ibu berterima kasih.
Han Bing kemudian segera mengeluarkan kamera yang dibawanya, dan merekam
Ibu yang berbicara menggunakan bahasa isyarat. Dan Yifei memperhatikan gestur
tangan yang dibuat oleh Ibu Minghao.
Setelah selesai berbicara, Ibu Minghao menangis dan memegang tangan
Yifei. Sehingga Yifei bisa mendengar suara hati nya.
“Semua ini karena
aku terlalu miskin.”
“Bibi, jangan khawatir. Dia akan segera keluar dan melihat kamu,” jelas
Yifei, menghibur nya. Dan Ibu berterima kasih lagi kepada mereka.
Sebelum Yifei dan Han Bing pergi dari rumah sakti, perawat memanggil
mereka berdua dan memberitahu bahwa Ibu Minghao di vonis mengidap penyakit
kanker paru- paru, tapi dia menolak untuk melakukan operasi. Jadi dia berharap,
Minghao akan datang.
Dan Yifei serta Han Bing pun mengerti.
Dalam perjalanan pulang. Ketika Han Bing dan Yifei sedang mengobrolkan
tentang Ibu Minghao. Tiba- tiba saja, saat matahari bersinar dengan sangat
terang ke arah nya, Han Bing tertidur. Melihat itu, Yifei merasa aneh tapi
tidak curiga ada apa.
Saat Han Bing terbangun, dia telah berubah menjadi Han Xue. Dengan
senang dia tersenyum ke arah cahaya. “Sinar matahari. Sinar matahari,” gumam
nya gembira.
“Han Bing, apa yang kamu katakan tadi?” tanya Yifei, bingung.
Tanpa menjawab, Han Xue melepaskan kancing atas kemeja nya. Lalu dia
menatap Yifei dan bertanya, kemana kah mereka tadi. Mendengar itu, Yifei merasa
bingung ada apa. Tapi Han Xue tidak berbicara lagi.
“Han Bing, Han Bing, Han Bing,” panggil Yifei berkali- kali. Dan Han Xue
hanya diam saja sambil tersenyum menatap ke arah cahaya matahari.
Tags:
Deep In My Heart