Sinopsis C- Drama : Deep In My Heart
Yifei
mendapatkan telpon dari Gao Sheng. Dan sebelum dia mengangkat nya, Prof. Wu
merebut hape nya dan membuang nya ke luar jendela.
“Kamu mau
kemana sekarang?” tanya Yifei. “Sebenarnya kamu mau kemana?" tanyanya
dengan tidak sabaran. Lalu dia memegang tangan Prof. Wu untuk melihat.
“Aku ingin kamu mati bersama ku. Kamu tidak
akan merasa kesepian di alam sana,” jawab Prof.
Wu didalam pikirannya. Lalu dia pun menepis tangan Yifei.
Gao Sheng
menghubungin Zhao Dui dan melaporkan bahwa dia sudah berhasil menemukan Wu Yan
yang asli. Lalu dia meminta Zhao Dui untuk mengeluarkan surat penangkapan,
karena Yifei sedang dalam bahaya. Dan Zhao Dui mengerti.
Zhao Dui
memerintah kan semua nya untuk segera melacak dan mencari dimana keberadaan
Yifei sekarang. Karena Prof. Wu palsu (Sheng Pei) sedang menyandera Yifei
sekarang. Dan semuanya langsung mengiyakan dan bergerak untuk mencari Yifei.
Mobil- mobil
dijalanan di hentikan dan di periksa satu- persatu. Bahkan sampai ke bagasi
mobil juga di periksa. Dan orang- orang yang ada di jalanan juga di periksa.
Prof. Wu
memegang tangan Yifei untuk memperlihatkan penderitaan Xin Rui 15 tahun lalu.
Flashback
Xin Rui di
bully. Uang nya diambil. Dan saat dia tidak membawa uang, mereka langsung
memukuli nya dan memojok kan nya. Guru Lin melihat kejadian itu, tapi dia
menutup mata dan membiarkan kejadian tersebut. Dia pergi meninggalkan Xin Rui.
Xin Rui di
kurung di dalam ruangan horror yang berada di taman bermain. Dan keempat
pembully tertawa dengan senang mendengarkan tangisan nya.
Xin Rui di
tabrak dan terbaring di jalanan. Tapi Guru Lin dan keempat pembully malah pergi
meninggal kan nya begitu saja. “Tolong aku. Tolong aku,” panggil Xin Rui,
memohon.
Sheng Pei
sangat sedih dan marah. Dia memukul- mukulkan kepala nya sendiri ke dinding.
“Pergi
kemana?” tanya Sheng Pei pada istri nya.
“Pergi
menjemputmu,” jawab Istrinya.
“Menjemput ku
dirumah orang lain?” balas Sheng Pei. Dan Istrinya berbalik pergi.
Sheng Pei
menahan tangan Istrinya. Dan Istrinya menepis tangannya dengan kuat. Kemudian
tanpa sengaja karena hal itu, Istri Sheng Pei kehilangan keseimbangannya dan
terjatuh dari tangga. Dengan panik dan cemas, Sheng Pei langsung mendekati
Istrinya yang sudah tidak sadarkan diri lagi.
“Bao Juan.
Bao Juan,” panggil Sheng Pei sambil menangis.
Sheng Pei
dibawa oleh para polisi. Dan para wartawan yang sudah menunggu nya di depan
rumah, mereka langsung mengerubungin Sheng Pei dan mengajukan pertanyaan.
Karena masih syok dengan apa yang baru saja terjadi, maka Sheng Pei pun diam.
Flash back
end
“Apa kamu
tahu, kenapa putriku bisa begitu menderita? Karena semua orang menganggapnya
aneh. Dia sama denganmu, memiliki reaksi sentuhan!” teriak Sheng Pei,
menjelaskan. “Lihatlah dengan baik. Dengan begitu kamu tidak akan merasa
difitnah.”
Yifei
terkejut melihat semua kejadian itu. Dan dada nya tiba- tiba menjadi sangat
sakit.
“Xin Rui, ayah datang,” kata Sheng Pei di dalam hati nya. Lalu dia
membelokkan mobilnya ke jalanan yang sunyi dan menginjak pedal gas dengan kuat.
Disaat itu sebuah truk besar lewat dan tidak sengaja menabrak mobil mereka.
Sehingga mereka pun terjatuh ke dalam tanah kosong yang cukup curam.
Yifei
terbangun duluan. Dia merasa kesakitan. Tapi saat dia melihat Sheng Pei tidak
sadarkan diri, dia merasa cemas dan dengan bersusah payah dia keluar dari dalam
mobil, lalu mengeluarkan Sheng Pei dari dalam mobil juga.
“Sadarlah.
Sadarlah. Sadarlah,” panggil Yifei sambil mengecek detak jantung Sheng Pei.
Flash back
“Kamu
selamanya tidak tahu kenapa kamu bisa mati,” bisik Sheng Pei. Kepada semua
korban yang di bunuh oleh nya.
Flash back
end
Sheng Pei
terbangun. “Tapi aku tidak menyesal. Tidak menyesal,” kata nya dengan pelan.
Lalu dia kembali menutup mata nya.
Yifei
menekan dada Sheng Pei. Dia berusaha untuk menyelamatkan Sheng Pei. Dan Sheng
Pei pun kembali membuka mata nya. Lalu dia melihat putrinya, Xin Rui.
“Ayah,”
panggil Xin Rui. “Ayah. Ayah. Dulunya kita sangat bahagia.”
“Benar. Dulu
kita sangat bahagia.”
“Kamu tidak
boleh meninggal begitu saja. Bangunlah,” pinta Xin Rui sambil menekan- nekan
dada Ayah nya. Dan Sheng Pei mengingat semua kenangan indah nya bersama dengan
Xin Rui dulu. Saat keluarga mereka masih utuh dan bahagia.
“Xin Rui. Apa kamu tahu Ayah sangat
merindukan mu?”
“Ayah. Bangunlah. Cepat.”
Setelah
sekian lama Yifei memompa dada Sheng Pei. Akhirnya Sheng Pei pun terbangun. Dan
lalu Yifei melepaskan jas nya dan mengikat kan nya di kaki Sheng Pei yang
terluka. Kemudian setelah itu, dia baru mulai merasakan sakit di tubuh nya lagi
dan dia pun pingsan di sebelah Sheng Pei.
Zhao Dui
melaporkan hasil kasus kepada semua wartawan yang berkumpulan. “Kemarin siang
pihak kepolisian sudah menangkap pembunuh berantai yang sedang di cari oleh
kepolisian negara. Tersangka Li Sheng Pei. Setelah Sheng Pei menjalani operasi
plastik, dia menggunakan identitas orang lain dan menyamar sebagai Wu Yan
selama 8 tahun. Beberapa waktu yang lalu polisi menemukan Wu Yan yang
sebenarnya di sebuah Sanatorium di Qingcheng. Menurut dugaan polisi tersangka
Li Sheng Pei merancang sebuah pembunuha berantai dalam waktu 8 tahun untuk
membalas dendam demi putri nya.”
“Informasi
lebih lanjut akan segera diumumkan ke publik. Setelah dilakukan penyelidikan
terhadap tersangka Li Sheng Pei. Selain itu dokter Cheng (Junior) telah
menyerahkan dirinya sendiri melalui sebuah video yang diputar untuk umum. Dia
menyebutkan alasan dia berbohong dengan mengatakan ‘pasiennya yang sudah
meninggal mengalami tanda- tanda kehidupan’ itu adalah karena dia ingin
mengancama Prof. Kong demi keuntungannya sendiri.”
“Melalu
penyelidikan, pihak kepolisian sudah membebaskan Prof. Kong dari status
tersangka,” jelas Zhao Dui dengan sangat tegas dan mendetail.
Para dokter
melakukan operasi kepada Yifei untuk menyelamatkan nya.
Disebuah
tempat terapi. Satu persatu pasien menceritakan tentang penyakit mereka dan
tentang apa yang mereka alami. Yaitu kisah mereka. Dan Dokter mendengarkan
cerita mereka dengan penuh perhatian.
Didalam
ruangan dokter. “Bagaimana kamu akhir- akhir ini?” tanya Dokter kepada Han
Bing.
“Cukup
baik,” jawab Han Bing.
“Kelihatannya
kondisi mu sudah membaik. Untuk selanjutnya, ceritakan mengenai kisah mu
sendiri. Bagaimana?” tanya Dokter dengan lembut. “Kita sudah sepakat untuk
tidak menghindar.”
“Aku akan
mencoba,” balas Han Bing.
“Baiklah.
Kalau begitu sampai bertemu lagi lain waktu.”
Sebelum Han
Bing pergi. Dokter teringat sesuatu, dia memberitahu Han Bing bahwa pembunuh
berantai sudah di tangkap. Dan Han Bing terkejut mendengar itu.
Han Bing
menonton berita yang dokter katakan. Dan dia merasa ingin bertemu dengan Yifei,
tapi dia ragu untuk naik ke dalam bus dan pergi ke sana. Sebab terakhir kali,
dialah orang yang telah menyebarkan berita tentang Ayah Yifei ke media sosial.
Jadi dia pun tidak jadi naik ke dalam bus tersebut dan berdiri diam di halte
bus untuk waktu yang lama.
Xiao Shen
mendapatkan telpon dari nomor tidak di kenal. Dan dia pun mengangkatnya, tapi
sama sekali tidak ada suara dari sebrang. Jadi dia pun menebak, apakah ini Han
Bing.
Dan Xiao
Shen benar. Ini adalah Han Bing. “Bagaimana kabar mu?”
“Menurutmu
apa aku baik- baik saja?” balas Xiao Shen, emosi.
“Aku sudah
melihat berita. Bagaimana dengan Yifei? Dia baik- baik saja kan?”
“Kalau kamu
ingin tahu. Datang dan lihatlah sendiri,” balas Xiao Shen. Dan Han Bing menolak
untuk datang. “Kalau begitu, aku yang akan menemui mu. Kamu ada dimana?” tanya
Xiao Shen.
Han Bing
tetap menolak, dia hanya ingin tahu bagaimana keadaan Yifei sekarang. Karena
dia mendengar bahwa Yifei baru saja selesai menjalani operasi, jadi dia ingin
tahu apakah Yifei sudah sadarkan diri.
“Yifei baik-
baik saja. kudengar dia sudah melewati masa kritis. Jadi kamu tidak perlu
khawatir,” jelas Xiao Shen. Dan Han Bing merasa senang. “Han Bing, dimana kamu
sebenarnya? Aku akan pergi mencarimu sekarang,” tanya Xiao Shen, lagi.
“Aku akan
menghubungi mu lagi nanti,” balas Han Bing. Dan Xiao Shen memarahi nya. “Maaf,
Xiao Shen,” kata Han Bing dengan pelan. Lalu dia mematikan telponnya.
Han Bing
tersenyum senang. Sebab Yifei baik- baik saja.
Gao Sheng menemani
Yifei di rumah sakit. Dan Dokter memberitahukan kondisi Yifei kepada Gao Sheng.
Operasi berhasil berjalan dengan lancar, tapi Yifei masih harus di rawat
beberapa waktu, sebab jantung Yifei sangat tidak baik. Yifei memberikan
pertolongan pertama tepat waktu kepada pasien Sheng Pei, namun rongga perut
Yifei sendiri sudah mengeluarkan banyak darah, jadi nantinya akan sulit bagi
Yifei untuk bergerak. Dan Gao Sheng pun mengerti serta berterima kasih.
“Kong Yifei.
Apa kamu sudah tidak ingin menjalani hidup?” gumam Gao Sheng sambil memandang
Yifei.
Xiao Jiang
datang dan memberitahu Gao Sheng bahwa Sheng Pei sudah sadar.
“Prof. Wu …
mm… seharusnya aku memanggilmu Li Sheng Pei. Kamu dicurigai telah membunuh
orang dengan sengaja. Sekarang kamu ditangkap atas dugaan kasus pembunuhan.
Kamu memiliki hak untuk tetap diam dan menyewa pengacara. Karena kamu sedang
dalam tahap pengobatan, jadi segala proses penyelidikan akan dilakukan disini,”
jelas Gao Sheng kepada Sheng Pei. Lalu dia berniat pergi.
“Bagaimana
keadaan Kong Yifei?’ tanya Sheng Pei. Dan Gao Sheng kembali.
Dengan
kesal, Gao Sheng bertanya, apakah Sheng Pei berharap Yifei mati. Dan dia
meminta maaf sebab Yifei baik- baik saja sekarang. Lalu setelah dia mengatakan
itu, Gao Sheng pun pergi.
Setelah
mereka keluar dari dalam kamar rawat Sheng Pei. Gao Sheng menanyakan, keadaan
supir truk yang menabrak Sheng Pei dan Yifei. Dan Xiao Jiang pun menjelaskan
bahwa sepertinya penyelidikan terhadap supir itu telah berakhir dan dia telah
mengajukan permohonan untuk bertemu dengan supir itu. Dan Gao Sheng mengerti.
“Gao Sheng,
tidak kah kamu merasa ada yang aneh dengan Li Sheng Pei? Wajahnya tidak ada
ekspresi, seperti orang yang sudah kehilangan harapan hidup,” tanya Xiao Jiang,
menjelaskan.
“Pasang
kamera pengintai di kamarnya. Awasi dia dengan baik. Jangan ada kesalahan
apapun,” jawab Gao Sheng. Dan Xiao Jiang pun mengiyakan.
Sheng Pei
merenung. Dia mengingat saat Yiei menyelamatkannya. Serta pertanyaan Yifei,
apakah dia sudah merasa bahagia sekarang.
“Han Bing.
Han Bing,” panggil Yifei, saat dia terbangun dan melihat Han Bing ada di
sampingnya. “Kenapa kamu baru datang sekarang? Apa kamu tahu aku sangat
merindukanmu? Aku berencana untuk pergi mencarimu ke Nanhai,” jelas Yifei. Lalu
dia mengulurkan tangannya dan memegang tangan Han Bing. “Jangan kemana-mana.
Aku ingin terus melihat mu,” pinta Yifei, memohon.
Han Bing
hanya diam saja. Dia tidak mengatakan apapun.
Yifei tiba-
tiba merasakan matanya sangat berat. “Jangan pergi. Jangan pergi. Jangan
pergi,” pinta Yifei dengan putus asa. Lalu dia menutup mata nya dan air matanya
keluar. Lalu saat dia membuka matanya lagi. Dia langsung bangkit dan duduk
dengan sikap terkejut.
Yifei
menatap tangannya sendiri. Dan melihat kesekeliling kamar. Tapi Han Bing sama
sekali tidak ada disana. Dan dia menangis.
Perawat
datang untuk memberikan suntikan pada kantong IV Yifei. “Apa kamu merasa tidak
nyaman?” tanyanya. Dan Yifei dengan cepat menghapus air matanya.
“Tidak,”
jawab Yifei dengan pelan.
Han Bing
berdiri di dekat bibir pantai. Dia mengenang kenangan bahagia nya saat bersama
dengan Yifei dulu. “Aku selalu melihatmu
disini setiap hari. Bagaimana kabar mu? Maaf. Kamu terluka, tapi aku tidak bisa
menemani mu,” pikir nya dengan sedih.
Diruang
introgasi. Supir truk yang menabrak Sheng Pei dan Yifei mengaku bahwa dia
kelelahan saat menyetir sehingga tidak sengaja menabrak. Namun ntah mengapa, seorang
petugas polisi merasa ada yang janggal dari pernyataan supir truk tersebut.
“Apa itu?”
tanya Gao Sheng.
“Menurut
penyelidikan di tempat kejadian. Saat pengemudi melihat ada mobil di depannya,
dia tidak segera menghentikan mobilnya, tapi dia malah mempercepat kecepatan
mobil nya,” jelas petugas.
Ditempat
kejadian. Para petugas memeriksa jejak ban di jalan. Dan memotret setiap tempat
di sekitar tempat kejadian.
“Mungkinkah
dia sedang menguap saat itu sehingga dia tidak melihat mobil di depannya?”
tebak Gao Sheng. Masih berpikir tidak ada yang janggal.
“Ini tidak
masuk akal. Katanya setelah melihat mobil di depannya. Dia segera memutar
setirnya. Tapi dari jejak yang ditemukan di tempat kejadian. Dia sama sekali
tidak mengubah arah setir,” jelas petugas.
Gao Sheng
mengerti. Dan dia pun berterima kasih kepada si petugas.
“Boleh aku
bertanya? Bagaimana keadaan orang itu sekarang?” tanya si supir truk. Saat Gao
Sheng masuk ke dalam ruangan. “Apa dia sudah mati?”
Gao Sheng
merasa ada yang tidak beres mendengar pertanyaan itu. Dan dia pun menatap si
supir truk tersebut. “Kondisinya tidak berbahaya,” jawabnya dengan singkat.
Gao Sheng
melaporkan kecurigaannya kepada Zhao Dui. Dia merasa bahwa kecelakaan yang
terjadi kepada Sheng Pei dan Yifei itu bukanlah kecelakaan biasa. Dan Zhao Dui
mempertanyakan, apakah Gao Sheng mempunyai bukti.
Flash back.
Diruang introgasi.
Setelah Gao
Sheng menjawab. Supir truk tersebut tersenyum kecil seolah merasa senang.
Flash back
end
“Belum ada
bukti yang jelas. Kami akan terus melakukan penyelidikan,” jelas Gao Sheng. Dan
Zhao Dui merasa sangat stress. Sebab masalah lain belum terselesaikan, tapi
sekarang malah muncul masalah baru.
Gao Sheng
memperhatikan foto jejak ban truk yang berada dijalan. Dan berpikir keras.
Sheng Pei
memperhatikan kamera CCTV yang berada di setiap sudut kamar. Lalu dia
memannggil petugas dan memberitahu mereka bahwa dia ingin pergi ke kamar mandi.
Dan para petugas pun membuka borgol di tangan Sheng Pei serta membantu nya.
Xiao Jiang
terus memperhatikan Sheng Pei dari kamera CCTV.
Saat sudah
duduk di atas kursi roda. Sheng Pei diam- diam mengeluarkan sumpit bambu yang
di sembunyikan nya. Dia ingin menusuk dirinya sendiri menggunakan itu. tapi
dengan segera para petugas langsung menahan nya.
Melihat
kejadian tersebut, Xiao Jiang langsung berlari dengan panik dari dalam kamar
mandi.
Dokter
datang dan menyuntikkan jarum bius kepada Sheng Pei. Sehingga dia pun kembali
tertidur dan menjadi tenang.
Xiao Jiang
sampai di saat itu.
Tags:
Deep In My Heart